Oleh:
Kelompok 1
Cici Cahya
NIM. 12110324381
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul Konsep Dasar Supervisi Pendidikan. Makalah ini, dibuat untuk memenuhi tugas
terstruktur mata kuliah Supervisi Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari penyusunan hingga
tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan
hati, kritik dan saran penulis harapkan dari dosen pengampu dan juga pembaca pada
umumnya demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi pendidikan tidak hanya dilakukan pengawas sekolah tetapi juga dapat
dilakukan kepala sekolah dalam membina dan membimbing guru dalam pembelajaran.
Pembinaan dan bimbingan ini dilakukan guna membantu guru dalam mengatasi kendala
dan masalah yang dihadapi guru dalam persiapan, proses belajar mengajar dikelas. Oleh
karena itu tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dan pengawas sekolah sebagai
supervisor turut membantu meringankan beban guru dalam menghadapi kendala dan
masalah yang dihadapi guru dalam mengembangkan profesonalisme. Bantuan dan
dukungan supervior ini dapat membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
sehingga pembelajaran dapat tercapai sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya.
Sekolah merupakan pusat belajar bagi semua orang yang ingin memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dengan mengikuti kegiatan pembelajaran. Inti kegiatan
pembelajaran di sekolah/madrasah adalah pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
dilaksanakan mengacu pada kurikulum sebagaimana dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 36 pengembangan kurikulum dilakukan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan suatu pendidikan nasional. Kurikulum pada
semua jenis dan jenjang pendidikan dikembangkan dengan prinsip diverifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Pengembangan ini
memerlukan bantuan dan arahan dari pihak yang mengawasi sekolah atau supervisi oleh
pengawas. Sri Banun Muslim menyebutkan bahwa supervisi cenderung kepada pelayanan
dan pemberian bantuan dalam rangka memajukan dan meningkatkan proses dan hasil
belajar mengajar.1
Dalam pelaksanaannya supervisi pendidikan di sekolah dilaksanakan oleh kepala
sekolah yang disebut supervisor, dimana supervisor ini bertugas sebagai pengawas dan
pengendali terhadap kinerja guru. Pengawasan dan pengendalian ini dilakukan agar dalam
melaksanakan tugasnya guru tidak melakukan penyimpangan sebagai seorang pengajar
atau pendidik. Guru dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja serta kreativitasnya dalam
mengajar, namun untuk meningkatkan atau mengembangkan hal tersebut terdapat
beberapa hambatan yang harus dihadapi guru. Hambatan yang dimaksud yaitu seperti
1
Sri Banun Muslim, Supervisi Pendidikan Meningkatkan Profesionalisme Guru, (Surabaya: Alfabeta,
2010), h. 38.
1
2
kemampuan guru dalam mengajar, serta sarana dan prasarana yang tersedia. Maka dari itu
supervisi ini sangat diperlukan dalam manajemen pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Supervisi Pendidikan?
2. Apa Tujuan Supervisi Pendidikan?
3. Bagaimana Perkembangan Supervisi Pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Supervisi Pendidikan.
2. Untuk mengetahui Tujuan Supervisi Pendidikan.
3. Untuk mengetahui Perkembangan Supervisi Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada
perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya di dalam mencapai
tujuan-tujuan pendidikan. Supervisi merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan teknis edukatif di sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik
material. Supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa
proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar dan lainnya. Dalam
pelaksanaannya, supervisi bukan hanya mengawasi apakah para guru/pegawai
2
Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), h. 44-
45.
3
Thaib, dkk., Standar Supervisi Pendidikan, (Jakarta : Ditmapenda, 2005), h. 91.
3
4
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai defenisi dari supervisi pendidikan
diantaranya adalah :
4
Muwahid, Shulhan, Administrasi Pendidikan, (IAIN Tulungagung: Bina Ilmu, 2004), h. 371.
5
5
Dila Sintya dan Hadi Afriansyah, Konsep Dasar, Proses dan Ruang Lingkup Administrasi
Pendidikan, Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol. 02. No. 01. 2020, h. 4.
6
keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan
pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat
pelajaran dan metode-metode mengajar yang lebih baik, cara-cara penilaian yang
sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran, dan sebagainya. 6 Supervisi
merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar
mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap situasi
yang menyebabkannya.7 Berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia dapat diatasi
dengan melakukan supervisi pendidikan. Supervisi pendidikan merupakan suatu
proses bantuan maupun dukungan yang diberikan kepada guru dalam
mengembangkan kemampuannya yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan maupun
kreatifitas dalam mengajar dan komitmen atau motivasi sebagai seorang guru.8
6
Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010),
h.76.
7
Dadang Suhardan, Supervisi Profesional, (Bandung : Alfabeta, 2010), h. 39.
8
Alvin Fahmi Addini, Konsep Dasar Supervisi Pendidikan, Jurnal Wahana Pendidikan. Vol. 09. No.
02. 2022, h. 2.
9
Suryani, Cut, Implementasi Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran di
MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, Jurnal Ilmiah Didaktita. Vol. 16. No. 01. 2015, h. 23-42.
10
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 227.
7
Secara garis besar menurut Sergiovanni dalam Depdiknas ada tiga tujuan
supervisi pendidikan yaitu :
11
Pidarta made, Supevisi Pendidikan Kontekstual, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), h. 4.
8
Dalam hal ini, supervisi erat kaitannya dalam upaya perbaikan dan
peningkatan mutu akademik atau kegiatan dalam upaya perbaikan dan peningkatan
proses hasil belajar. Supervisi pendidikan berupaya memberikan bantuan kepada guru
9
agar meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajarnya atau dengan kata lain
meningkatkan kemampuan profesional guru. Istilah supervisi dalam dunia pendidikan
mulai berkembangan dari aspek tujuan dan cara pelaksanaannya. Sehingga diharapkan
supervisi dapat berimplikasi pada perbaikan-perbaikan yang ada di sekolah.
Supervisi bukanlah istilah baru dalam pendidikan, itu dimulai pada periode
kolonial awal tahun 1654 Pengadilan Umum Massacusetts Bay Colony menetapkan
bahwa perwakilan kota yang bertanggung jawab atas pemilihan guru dengan kualitas
agama dan moral tertentu. Lebih lanjut pada tahun 1709 di Boston ketika komite
awam ditunjuk untuk mengunjungi sekolah-sekolah guna menyelidiki metode
mengajar, kemahiran siswa serta untuk merumuskan kemajuan pembelajaran dan tata
kelolah sekolah yang baik.
12
M. Edi Suharsongko, Perkembangan Supervisi Pendidikan, Jurnal Alasma: Media Informasi dan
Komunikasi Ilmiah. Vol. 01. No. 01. 2019, h. 1-24.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa supervisi pendidikan adalah pembinaan guru. Konsep supervisi
tradisional menganggap supervisi sebagai inspeksi. Sehingga hal ini yang menyebabkan
guru merasa takut dan tidak bebas melaksanakan tugasnya serta merasa terancam dan
takut untuk bertemu dengan supervisor. Sikap ini dipengaruhi oleh pemahaman tentang
supervisi secara tradisional, artinya supervisor dipahami sebagai pengawasan dalam
pengertian mencari-cari kesalahan dan menemukan kesalahan untuk diperbaiki yang pada
gilirannya mempengaruhi penilaian terhadap guru.
B. Saran
Agar kualitas pendidikan di Indonesia terus meningkat perlu diupayakan melalui
pemenuhan semua pelayanan yang baik dapat meningkatkan kualitas sekolah/madrasah
dalam meningkatkan mutu pendidikan ke arah pencapaian pendidikan sebagaimana yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional kita. Sebagai dampak meningkatnya kualitas
12
13
pembelajaran, tentu dapat meningkatkan pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti
meningkatlah kualitas lulusan sekolah itu. Supervsi memberikan bantuan pembelajaran
kepada guru yang kesulitan dan mengalami masalah dan kendala alam pengembangan
silabus, rencana pembelajaran, strategi dan metode yang digunakannya. Oleh sebab itu
seorang supervisor dalam memberikan pelayanan terbaiknya sehingga dapat memberikan
pemecahan masalah dan memberikan solusi terhadap segala permalahan yang dihadapi
guru berupa kurikulum maupun kepemimpinan guru.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Addini Alvin Fahmi. 2022. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan, Jurnal Wahana Pendidikan.
Vol. 09. No. 02.
Afriansyah S, & Sintya D. 2020. Konsep Dasar, Proses dan Ruang Lingkup Administrasi
Pendidikan, Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol. 02. No. 01.
Sahertian. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
14