Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si
Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd.
Oleh :
Kiki Rizki Armela 2023022004
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisor Pendidikan. .............................................................3
B. Tugas Supervisor Pendidikan .....................................................................4
C. Posisi Supervisor Pendidikan .....................................................................7
D. Fungsi Supervisor Pendidikan ....................................................................7
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................10
B. Saran ..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting
untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan Negara, karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Masyarkat Indonesia dengan laju
pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan yang berat.
Administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan
proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan
pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam
lingkungan tertentu, terutama dalam lembaga pendidikan formal. Dari
rangkaian kegiatan itulah dibutuhkan adanya koordinasi di dalam segala
gerak langkah. Untuk mengkoordinasikan semua gerak langkah tersebut,
pimpinan sekolah harus berusaha mengetahui keseluruhan situasi di
sekolahnya dalam segala bidang. Usaha pimpinan dan guru-guru untuk
mengetahui situasi lingkungan sekolah dalam kegiatannya, disebut supervisi
atau pengawasan sekolah.
Sekolah merupakan lembaga formal sesuai dengan misinya yaitu
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Kegiatan belajar mengajar ini akan berjalan lancar jika
komponen-komponen dalam lembaga ini terpenuhi dan berfungsi
sebagaimana mestinya. Komponen-komponen tersebut antara lain: sarana dan
prasarana yang memadai, terpenuhinya tenaga pendidikan yang kualified,
adanya struktur organisasi yang teratur, dan yang tak kalah pentingnya adalah
supervisi pendidikan itu sendiri.
Peran supervisor dalam suatu lembaga pendidikan, harus mampu
mengembangkan potensi yang ada pada staf atau guru disekolah dan juga
untuk membantu, mendorong, dan memberikan keyakinan kepada guru
bahwa proses belajar mengajar dapat diperbaiki. Karena dengan adanya
1
supervisi bukan hanya untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar saja
juga dengan adanya perubahan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitasnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengertian supervisor ?
2. Bagaimana tugas, posisi,dan fungsi supervisor ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian supervisor.
2. Mengetahui tugas, posisi, dan fungsi supervisor.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Tugas Supervisor Pendidikan
Berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dapat
dikemukakan tentang tugas pokok dan tanggung jawab pengawas pendidikan
atau satuan pendidikan meliputi:
1. Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan sesuai dengan penugasannya pada TK, SD, SLB, SMP dan
SMA.
2. Peningkatkan kualitas proses belajar-mengajar/bimbingan dan hasil
prestasi belajar/ bimbingan peserta didik dalam rangka mer tujuan
pendidikan.
4
4. Melaksanakan analisis komprehensif hasil analişis berbagai faktor
sumber daya pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi
sekolah.
5. Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang
proses pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan
mutu proses dan hasil belajar/bimbingan peserta didik.
6. Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggaran pendidikan di
sekolah binaannya mulai dari penerimaan peserta didik baru,
pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan ujian sampai kepada pelepasai
lulusan/pemberian ijazah.
7. Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaannya
melaporkannya kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan
8. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai
bahan kajian untuk menetapkan program kepengawasan semester
stakeholder lainnya. berikutnya.
9. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi
sekolah.
10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam
memecahkan masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan
penyelenggaraan pendidikan.
5
advis kepada guru tentang pembelajaran yang efektif, memberi saran
kepada kepala sekolah dalam mengelola pendidikan, memberi saran
kepada tim kerja dan staf sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah,
memberi saran kepada orang tua peserta didik dan komite sekolah
terutama dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan.
3. Monitoring (Memantau) Tugas pokok monitoring (pemantauan)
meliputi tugas memantau penjaminan/standar mutu pendidikan,
memantau penerimaan peserta didik baru, memantau proses dan hasil
belajar peserta didik, memantau pelaksanaan ujian, memantau rapat
guru dan staf sekolah, memantau hubungan sekolah dengan masyarakat,
memantau data statistik kemajuan sekolah, memantau program-program
pengembangan sekolah
4. Reporting (Melaporkan) Tugas pokok reporting meliputi tugas
melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan kepada Kepala Dinas
Pendidikan, melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke
masyarakat publik, melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke
sekolah binaannya.
5. Coordinating (Mengkoordinir) Tugas pokok coordinating meliputi
tugas: mengkoordinir sumber- sumber daya sekolah (sumber daya
manusia, material, finansial), mengkoordinir kegiatan antar sekolah,
mengkoordinir kegiatan preservice dan in service training bagi Kepala
Sekolah, guru dan staf sekolah lainnya, mengkoordinir personil
stakeholder yang lain, mengkoordinir pelaksanaan kegiatan inovasi
sekolah.
6. Performing Tugas pokok performing meliputi tugas memimpin
pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sekolah
binaannya, memimpin pengembangan inovasi sekolah, partisipasi
dalam memimpin kegiatan manajerial pendidikan, partisipasi pada
perencanaan pendidikan, partisipasi pada seleksi calon kepala
sekolah/calon pengawas, partisipasi dalam akreditasi sekolah,
partisipasi dalam merekruit personal untuk proyek atau program-
6
program khusus pengembangan mutu sekolah, partisipasi dalam
mengelola konflik di sekolah dengan win-win solution dan partisipasi
dalam menangani pengaduan baik dari internal sekolah maupun dari
masyarakat. Semua itu dilakukan guna mewujudkan kelima tugas
pokok di atas.
7
dan tugas pengawas sebagaimana dikemukakan di atas, maka pengawas
satuan pendidikan banyak berperan sebagai: (1) penilai, (2) peneliti, (3)
pengembang, (4) pelopor/inovator, (5) motivator, (6) konsultan, dan (7)
kolaborator dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
binaannya. Tugas pokok pengawas sebagai pengawas atau supervisor
akademik. Kita perlu mengingat lagi bahwa peran dan fungsi supervsisor
harus lebih dikaitkan pada jenis supervisi yang dilakukan, yang meliputi
supervisi akademik dan supervisi manajerial. Dalam melaksanakan fungsi
supervisi akademik seperti di atas, pengawas hendaknya berperan sebagai:
1. Mitra guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran
dan bimbingan di sekolah binaannya
2. Inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan
bimbingan di sekolah binaannya.
3. Konsultan pendidikan di sekolah binaannya.
4. Konselor bagi kepala sekolah, guru, dan seluruh staf sekolah.
5. Motivator untuk meningkatkan kinerja semua staf sekolah.
8
pelaksanaan dan evaluasi proses. Menurut Wiles (1997), peran supervisor
pembelajaran mencakup delapan bidang kompetensi, yaitu: 1) developers
people, 2) curriculum developers, 3) instructional specialist, 4) human
relation woker, 5) staff developers, 6) administrators, 7) managers of change,
dan 8) evaluators.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Supervisor atau Pengawas satuan pendidikan/sekolah adalah pejabat
fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk
melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu
yang ditunjuk/ditetapkan dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar/bimbingan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam satu
kabupaten atau kota, pengawas sekolah dikoordinasikan dan dipimpin
oleh seorang koordinator pengawas (Korwas) sekolah atau satuan
pendidikan.
2. Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan sesuai dengan penugasannya pada TK, SD, SLB, SMP dan
SMA. Peningkatkan kualitas proses belajar mengajar/bimbingan dan
hasil prestasi belajar/ bimbingan peserta didik dalam rangka mer tujuan
pendidikan, Supervisor menunjukkan adanya aktivitas supervisi antara
kepala sekolah dan guru meliputi kegiatan pembimbingan, bantuan,
layanan, serta pembinaan yang berkiatan dengan peningkatan
kemampuan guru dalam proses pembelajaran.
B. Saran
Penyusun makalah selanjutnya dapat menambahkan lebih lanjut
terkait materi pengertian supervisor &tugas, posisi, dan fungsi supervisor.
.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Menjelaskan Pengertian Supervisor & Menjelaskan
Tugas, Posisi, dan Fungsi Supervisor
Latar Belakang
ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
SEKOLAH PERAN
SUPERVISOR
BAB I
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
KESIMPULAN
Thanks!
ANY QUESTION?