Anda di halaman 1dari 23

MENJELASKAN PENGERTIAN SUPERVISOR & MENJELASKAN

TUGAS, POSISI, DAN FUNGSI SUPERVISOR


(Supervisi Pendidikan Fisika)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si
Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd.

Oleh :
Kiki Rizki Armela 2023022004

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya, sehingga


makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Penulis mengucapkan terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan, baik
materi maupun pikirannya. Makalah ini merupakan sebuah tugas dalam mata
kuliah Supervisi Pendidikan yang disusun oleh penulis untuk menunjang proses
belajar yang sedang dijalani oleh penulis.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan
bagi pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan, penulis yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 31 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisor Pendidikan. .............................................................3
B. Tugas Supervisor Pendidikan .....................................................................4
C. Posisi Supervisor Pendidikan .....................................................................7
D. Fungsi Supervisor Pendidikan ....................................................................7
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................10
B. Saran ..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting
untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan Negara, karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Masyarkat Indonesia dengan laju
pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan yang berat.
Administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan
proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan
pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam
lingkungan tertentu, terutama dalam lembaga pendidikan formal. Dari
rangkaian kegiatan itulah dibutuhkan adanya koordinasi di dalam segala
gerak langkah. Untuk mengkoordinasikan semua gerak langkah tersebut,
pimpinan sekolah harus berusaha mengetahui keseluruhan situasi di
sekolahnya dalam segala bidang. Usaha pimpinan dan guru-guru untuk
mengetahui situasi lingkungan sekolah dalam kegiatannya, disebut supervisi
atau pengawasan sekolah.
Sekolah merupakan lembaga formal sesuai dengan misinya yaitu
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Kegiatan belajar mengajar ini akan berjalan lancar jika
komponen-komponen dalam lembaga ini terpenuhi dan berfungsi
sebagaimana mestinya. Komponen-komponen tersebut antara lain: sarana dan
prasarana yang memadai, terpenuhinya tenaga pendidikan yang kualified,
adanya struktur organisasi yang teratur, dan yang tak kalah pentingnya adalah
supervisi pendidikan itu sendiri.
Peran supervisor dalam suatu lembaga pendidikan, harus mampu
mengembangkan potensi yang ada pada staf atau guru disekolah dan juga
untuk membantu, mendorong, dan memberikan keyakinan kepada guru
bahwa proses belajar mengajar dapat diperbaiki. Karena dengan adanya

1
supervisi bukan hanya untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar saja
juga dengan adanya perubahan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitasnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengertian supervisor ?
2. Bagaimana tugas, posisi,dan fungsi supervisor ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian supervisor.
2. Mengetahui tugas, posisi, dan fungsi supervisor.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisor Pendidikan


Istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua akar
kata, yaitu super yang artinya “di atas”, dan vision mempunyai arti “melihat”,
maka secara keseluruhan supervisi diartikan sebagai “melihat dari atas”.
Dengan pengertian itulah maka supervisi diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah sebagai pejabat yang
berkedudukan di atas atau lebih tinggi dari guru untuk melihat atau
mengawasi pekerjaan guru.
Dalam pengertian lain, Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam
melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Dengan demikian hakekat
supervisi pendidikan adalah suatu proses bimbingan dari pihak kepala
sekolah kepada guru-guru dan personalia sekolah yang langsung menangani
belajar para siswa, untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar para
siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang semakin
meningkat. Disamping itu juga memperbaiki situasi bekerja dan belajar
secara efektif, disiplin, bertanggung jawab dan memenuhi
akuntabilitas.Sedangkan yang melakukan supervisi disebut supervisor
Supervisor atau Pengawas satuan pendidikan/sekolah adalah pejabat
fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melakukan
pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang
ditunjuk/ditetapkan dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar/bimbingan untuk mencapai tujuan pendidikan (Pandong, A.
2003).Dalam satu kabupaten/kota, pengawas sekolah dikoordinasikan dan
dipimpin oleh seorang koordinator pengawas (Korwas) sekolah/ satuan
pendidikan (Muid, 2003).

3
B. Tugas Supervisor Pendidikan
Berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dapat
dikemukakan tentang tugas pokok dan tanggung jawab pengawas pendidikan
atau satuan pendidikan meliputi:
1. Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan sesuai dengan penugasannya pada TK, SD, SLB, SMP dan
SMA.
2. Peningkatkan kualitas proses belajar-mengajar/bimbingan dan hasil
prestasi belajar/ bimbingan peserta didik dalam rangka mer tujuan
pendidikan.

Berdasarkan tugas pokok di atas, terlihat bahwa tugas pokok yang


pertama merujuk pada supervisi atau pengawasan manajerial sedangkan tugas
pokok yang kedua merujuk pada supervisi atau pengawasan akademik
Pengawasan manajerial pada dasarnya memberikan pembinaan, penilaian dan
bantuan/bimbingan mulai dari rencana program, proses, sampai dengan hasil.
Bimbingan dan bantuan diberikan kepada kepala sekolah dan seluruh staf
sekolah dalam pengelolaan sekolah atau penyelenggaraan pendidikan di
sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah. Pengawasan akademik
berkaitan dengan membina dan membantu guru dalam meningkatkan kualitas
proses pembelajaran/bimbingan dan kualitas hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan kedua tugas pokok di atas maka kegiatan yang dilakukan 20 oleh
pengawas antara lain:
1. Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan
setiap tahunnya pada sekolah yang dibinanya.
2. Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil belajar/
bimbingan peserta didik dan kemampuan guru.
3. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proce
pembelajaran atau bimbingan, lingkungan sekolah yang berpenganih
terhadap perkembangan hasil belajar/bimbingan peserta didik.

4
4. Melaksanakan analisis komprehensif hasil analişis berbagai faktor
sumber daya pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi
sekolah.
5. Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang
proses pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan
mutu proses dan hasil belajar/bimbingan peserta didik.
6. Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggaran pendidikan di
sekolah binaannya mulai dari penerimaan peserta didik baru,
pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan ujian sampai kepada pelepasai
lulusan/pemberian ijazah.
7. Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaannya
melaporkannya kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan
8. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai
bahan kajian untuk menetapkan program kepengawasan semester
stakeholder lainnya. berikutnya.
9. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi
sekolah.
10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam
memecahkan masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan
penyelenggaraan pendidikan.

Menurut Ofsted (2003) terdapat beberapa tugas pengawas, sebagai


berikut:
1. Inspecting (Menyupervisi) Tugas pokok inspecting (menyupervisi)
meliputi tugas menyupervisi kinerja kepala sekolah, kinerja guru,
kinerja staf sekolah, pelaksanaan kurikulum/mata pelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, ketersediaan dan pemanfaatan sumberdaya,
manajemen sekolah, dan aspek lainnya seperti: keputusan moral,
pendidikan moral, kerjasama dengan masyarakat.
2. Advising (Memberi Nasihat) Tugas pokok advising (memberi saran
perbaikan) meliputi saran mengenai sekolah sebagai sistem, memberi

5
advis kepada guru tentang pembelajaran yang efektif, memberi saran
kepada kepala sekolah dalam mengelola pendidikan, memberi saran
kepada tim kerja dan staf sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah,
memberi saran kepada orang tua peserta didik dan komite sekolah
terutama dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan.
3. Monitoring (Memantau) Tugas pokok monitoring (pemantauan)
meliputi tugas memantau penjaminan/standar mutu pendidikan,
memantau penerimaan peserta didik baru, memantau proses dan hasil
belajar peserta didik, memantau pelaksanaan ujian, memantau rapat
guru dan staf sekolah, memantau hubungan sekolah dengan masyarakat,
memantau data statistik kemajuan sekolah, memantau program-program
pengembangan sekolah
4. Reporting (Melaporkan) Tugas pokok reporting meliputi tugas
melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan kepada Kepala Dinas
Pendidikan, melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke
masyarakat publik, melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke
sekolah binaannya.
5. Coordinating (Mengkoordinir) Tugas pokok coordinating meliputi
tugas: mengkoordinir sumber- sumber daya sekolah (sumber daya
manusia, material, finansial), mengkoordinir kegiatan antar sekolah,
mengkoordinir kegiatan preservice dan in service training bagi Kepala
Sekolah, guru dan staf sekolah lainnya, mengkoordinir personil
stakeholder yang lain, mengkoordinir pelaksanaan kegiatan inovasi
sekolah.
6. Performing Tugas pokok performing meliputi tugas memimpin
pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sekolah
binaannya, memimpin pengembangan inovasi sekolah, partisipasi
dalam memimpin kegiatan manajerial pendidikan, partisipasi pada
perencanaan pendidikan, partisipasi pada seleksi calon kepala
sekolah/calon pengawas, partisipasi dalam akreditasi sekolah,
partisipasi dalam merekruit personal untuk proyek atau program-

6
program khusus pengembangan mutu sekolah, partisipasi dalam
mengelola konflik di sekolah dengan win-win solution dan partisipasi
dalam menangani pengaduan baik dari internal sekolah maupun dari
masyarakat. Semua itu dilakukan guna mewujudkan kelima tugas
pokok di atas.

C. Posisi Supervisor Pendidikan


1. Sebagai koordinar, ia dapat mengkoordinasi program belajar mengajar,
tugas-tugas anggota staf berbagai kegiatan yang berbeda- beda antara
guru.
2. Sebagai konsultan, ia dapat memberi bantuan atau bimbingan, bersama
mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individual
maupun kelompok .
3. Sebagai pemimpin kelompok, ia dapat memimpin sejumlah staf guru
dalam mengembangkan potensi kelompok, pada saat mengembangkan
kurikulum materi pelajaran dan kebutuhan profesional para guru secara
bersama.
4. Sebagai evaluator, ia dapat membantu para guru dalam menilai hasil
dan proses belajar, dapat menilai kurikulum yang sedang dikembangkan
5. Memberikan pimpinan yang evektif dan demokratis.

D. Fungsi Supervisor Pendidikan


Dalam melaksanakan tugas pokoknya Supervisor Pendidikan berfungsi
untuk melakukan supervisi akademik dan supervisi manajerial. Supervisi
akademik adalah supervisi yang berkaitan dengan aspek pembinaan dan
pengembangan kemampuan profesional tenaga pendidik dalam meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah. Adapun supervisi manajerial adalah fungsi
supervisi yang berkaitan dengan aspek pengelolaan sekolah dan berhubungan
langsung dengan persoalan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah
untuk terpenuhinya tuntutan standar nasional pendidikan. Fungsi tersebut di
sekolah diperankan oleh pengawas dan kepala sekolah. Berdasarkan peran

7
dan tugas pengawas sebagaimana dikemukakan di atas, maka pengawas
satuan pendidikan banyak berperan sebagai: (1) penilai, (2) peneliti, (3)
pengembang, (4) pelopor/inovator, (5) motivator, (6) konsultan, dan (7)
kolaborator dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
binaannya. Tugas pokok pengawas sebagai pengawas atau supervisor
akademik. Kita perlu mengingat lagi bahwa peran dan fungsi supervsisor
harus lebih dikaitkan pada jenis supervisi yang dilakukan, yang meliputi
supervisi akademik dan supervisi manajerial. Dalam melaksanakan fungsi
supervisi akademik seperti di atas, pengawas hendaknya berperan sebagai:
1. Mitra guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran
dan bimbingan di sekolah binaannya
2. Inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan
bimbingan di sekolah binaannya.
3. Konsultan pendidikan di sekolah binaannya.
4. Konselor bagi kepala sekolah, guru, dan seluruh staf sekolah.
5. Motivator untuk meningkatkan kinerja semua staf sekolah.

Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial, pengawas hendaknya


berperan sebagai:
1. Kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi,
pengembangan manajemen sekolah.
2. Asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi
sekolah binaannya.
3. Pusat informasi pengembangan mutu pendidikan di sekolah binaannya
4. Evaluator/judgement terhadap pemaknaan hasil pengawasan.

Menurut Hendarman (2017: 20) supervisor menunjukkan adanya


aktivitas supervisi antara kepala sekolah dan guru meliputi kegiatan
pembimbingan, bantuan, layanan, serta pembinaan yang berkiatan dengan
peningkatan kemampuan guru dalam proses pembelajaran. Kepala sekolah
sebagai supervisor diantaranya yaitu membantu guru dalam perencanaan,

8
pelaksanaan dan evaluasi proses. Menurut Wiles (1997), peran supervisor
pembelajaran mencakup delapan bidang kompetensi, yaitu: 1) developers
people, 2) curriculum developers, 3) instructional specialist, 4) human
relation woker, 5) staff developers, 6) administrators, 7) managers of change,
dan 8) evaluators.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Supervisor atau Pengawas satuan pendidikan/sekolah adalah pejabat
fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk
melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu
yang ditunjuk/ditetapkan dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar/bimbingan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam satu
kabupaten atau kota, pengawas sekolah dikoordinasikan dan dipimpin
oleh seorang koordinator pengawas (Korwas) sekolah atau satuan
pendidikan.
2. Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan sesuai dengan penugasannya pada TK, SD, SLB, SMP dan
SMA. Peningkatkan kualitas proses belajar mengajar/bimbingan dan
hasil prestasi belajar/ bimbingan peserta didik dalam rangka mer tujuan
pendidikan, Supervisor menunjukkan adanya aktivitas supervisi antara
kepala sekolah dan guru meliputi kegiatan pembimbingan, bantuan,
layanan, serta pembinaan yang berkiatan dengan peningkatan
kemampuan guru dalam proses pembelajaran.

B. Saran
Penyusun makalah selanjutnya dapat menambahkan lebih lanjut
terkait materi pengertian supervisor &tugas, posisi, dan fungsi supervisor.
.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arikuntoro. (2004). Dasar-dasar Supervisi. Jakarta : Rineka Cipta.


Cogan, Moris L. (1973). Clinical supervision. Boston: Houghton Mifflin. Co.
Company.
Darajat, Zakiah. (1995). Supervisi Pendidikan Dalan Pengembangan Proses
Pembinaan Guru di Indonesia. Jakarta: PT Dunia Pustaka jaya.
Masaong, A. (2013). Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas
Guru. Jakarta, Alfabeta.
Rosidin, Undang. (2020). Supervisi Pendidikan DanPembelajaran. Yogyakarata:
Media Graha ilmu. 316 hlm.

11
Menjelaskan Pengertian Supervisor & Menjelaskan
Tugas, Posisi, dan Fungsi Supervisor

Kiki Rizki Armela (2023022004)


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN

SEKOLAH PERAN
SUPERVISOR
BAB I
PENDAHULUAN

RUMUSAN MASALAH

1 Apa yang dimaksud pengertian supervisor?

2 Bagaimana tugas, posisi,dan fungsi


supervisor ?
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Makalah

1 Mengetahui pengertian supervisor.

2 Mengetahui tugas, posisi,


dan fungsi supervisor.
BAB II
PEMBAHASAN
Supervisor atau Pengawas satuan
Pengertian pendidikan/sekolah adalah pejabat fungsional
yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis
Supervisor
untuk melakukan pengawasan pendidikan
Pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang
ditunjuk/ditetapkan dalam upaya
meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar/bimbingan untuk mencapai tujuan
pendidikan (Pandong, A. 2003).

Tugas Berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan


dan Kebudayaan, dapat dikemukakan
Supervisor tentang tugas pokok dan tanggung jawab
Pendidikan pengawas pendidikan atau satuan
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sebagai koordinar
POSISI 2. Sebagai konsultan
SUPERVISOR 3. Sebagai pemimpin kelompok
PENDIDIKAN 4. Sebagai evaluator
5. Memberikan pimpinan yang
evektif dan demokratis.

FUNGSI Supervisor Pendidikan


SUPERVISOR
PENDIDIKAN
berfungsi untuk melakukan
supervisi akademik dan
supervisi manajerial.
BAB III
PENUTUP
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Thanks!
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai