Tentang
Disusun oleh:
Dosen Pengampu:
Dr.Dermizal R, M.Pd
UNIVERSITAS ADZKIA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya,
dan karunianya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang‘’Kepengawasan
dalam Pendidikan’’dengan tepat waktu. dengan maksud untuk melengkapi tugas mata kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun
penulis pun menyadari bahwa adanya keterbatasan sebagai manusia biasa. Oleh karena itu
jika di dapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi,
maka penulis memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat diharapkan untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………3
BAB II
PEMBAHASAN ………………………………………………………………………4
BAB III
PENUTUP ………………………………………………………………………………7
A. Kesimpulan …………………………………………………………………7
B. Saran ………………………………………………………………………..7
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengawas pendidikan mempunyai kedudukan yang strategis dan penting dalam membina
dan mengembangkan kemampuan profesional guru dan kepala sekolah dengan tujuan agar
sekolah yang dibinanya dapat meningkatkan mutu pendidikan. Pengawas sekolah yang
merupakan jabatan fungsional berlaku dalam lingkungan pendidikan formal. Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun
2010, pasal 1 ayat 2 menyebutkan pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil (guru) yang
diberi tugas dan tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang
berwewenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan.
pengawas satuan pendidikan adalah seseorang yang melaksanakan tugas supervisi bukan
inspeksi dan juga seseorang yang melaksanakan kontrol. Oleh sebab itu pengawas 2 sekolah
disebut supervisor pendidikan yang bermakna melakukan pembinaan. Sedangkan inspeksi
diartikan sebagai kepatuhan kepada peraturan kelembagaan dan kontrol diartikan sebagai
pemeriksaan terhadap program-program tersebut dilaksanakan atau tidak. Dengan demikian
ketiga istilah tersebut yakni supervisi, inspeksi dan kontrol memiliki perbedaan yang esensi
walaupun ada kesamaan yakni adanya unsur pemeriksaan dan unsur pengawasan.
B. Rumusan Masalah
1.Apakah Masalah Tanggung Jawab kepengawasan dalam pendidikan?
2.Apakah itu Supervisi (Kepengawasan)?
3.Apa saja Jenis-Jenis Supervisi dalam kepengawasan?
4.Apa itu Inservise-Training dan Upgrading?
5. Bagaimana Penempatan Guru dan Mutasi Pimpinan Sekolah?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui apa saja masalah tanggung jawab kepengawasan dalam pendidikan
2. Untuk mengetahui apa itu Supervisi (Kepengawasan)
3. Untuk mengetahui apa saja Jenis-Jenis Supervisi dalam kepengawasan
4 Untuk mengetahui Inservise-Training dan Upgrading
5. Untuk mengetahui cara Penempatan Guru dan Mutasi Pimpinan Sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
Pembinaan guru merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme guru. Pengawas sekolah memiliki tanggung jawab untuk melakukan
pembinaan guru dalam berbagai aspek, seperti kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Penilaian kinerja guru merupakan upaya untuk mengetahui kinerja guru dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Pengawas sekolah memiliki tanggung jawab untuk
melakukan penilaian kinerja guru di sekolah binaan. Penilaian ini bertujuan untuk
memberikan umpan balik kepada guru untuk meningkatkan kinerjanya.
B. Supervisi (Kepengawasan)
Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada
perkembangan kepemimpinan guru guru dan personal sekolah lainnya di dalam mencapai
tujuan tujuan pendidikan iya berupa dorongan, bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan,
keahlian dan kecakapan guru, seperti bimbingan dalam perusahaan dan pelaksanaan
pembaruan pembaruan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat alat pelajaran dan
metode metode mengajar yang lebih baik, cara cara penilaian yang sistematis terhadap akses
seluruh proses pengajaran, dan sebagainya.
(1) perilaku personalia organiasi mengarah ke tujuan organisasi, bukan semata-mata ke tujuan
individual. Dan
(2) agar tidakterjadi penyimpangan yang berarti antara rencana dengan pelaksanaan. Secara
umum pengawasan dikaitkan dengan upaya untuk mengerndalikan, membina, dan pelurusan
sesuatu dalam kegiatan organisasi sebagai upaya pengendalian mutu dalam arti luas.dengan
demikian jelaslah controling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan-
kegiatan dilaksanakan sesuai rencana. N.A. Ametembun merumuskan bahwa pengawasan
(supervisi) pendidikan adalah pembinaan ke arah perbaikan situasi pendidikan, pendidikan
yang dimaksud berupa bimbingan atau tuntutan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada
umumnya, dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khusunya.
C. Jenis-Jenis Supervisi
Supervisi adalah proses pengawasan atau pemantauan yang dilakukan oleh seseorang
yang memiliki otoritas atau pengalaman untuk memastikan kualitas dan efektivitas suatu
kegiatan atau pekerjaan. secara umum, Supervisi dalam dunia pendidikan ada dua macam
yang pertama yaitu supervisi pengajaran atau supervisi umum yang kedua supervisi klinis
Yang dimaksud dengan supervisi umum di sini adalah supervisi yang dilakukan terhadap
kegiatan kegiatan atau pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha
perbaikan pengajaran seperti supervisi terhadap kegiatan pengelolaan bangunan dan
perlengkapan sekolah atau kantor kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan pengelolaan
administrasi kantor, supervisi pengelolaan keuangan sekolah atau kantor pendidikan, dan
sebagainya.
b. supervisi klinis
supervisi klinis adalah supervisi yang di fokuskan pada perbaikan pengajaran dengan
melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual
yang intensif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dngn tujuan untuk mengadakan
modifikasi yang Rational. Sementara itu supervisi klinis adalah proses membantu guru
memperkenalkan ketidaksesuaian (kesenjangan antara tingkah laku mengajar yang nyata
dengan tingkah laku mengajar yang ideal.
Di dalam dunia pendidikan kata istilah supervisi disebut juga Pengawasan atau ke
pengawasan. Di departemen pendidikan dan kebudayaan mulai dikenal dan bahkan di
Tingkatkan pelaksanaan suatu jenis supervisi disebut dengan pengawasan melekat adapun
pengawasan melekat ini ialah suatu kegiatan administrasi Dan manajemen yang dilakukan
oleh pemimpin satuan kerja untuk mencegah terjadinya salah salah urus dan meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja sesuai dengan kebijaksanaan dan peraturan undang undang yang
berlaku dan rencana yang telah ditetapkan dengan pengawasan melekat ini dapat mencegah
sedini mungkin terjadinya pemborosan, kebocoran atau penyimpangan dalam penggunaan
wewenang, tenaga, uang, dan Terbinanya Aparat pendidikan ,dan kebudayaan yang tertib
bersih berwibawa dan berdaya guna sedangkan
pengawasan Fungsional adalah kegiatan kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh orang
orang yang fungsi jabatannya sebagai pengawas .
Setiap jenis supervisi memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda tergantung pada
konteksnya. Pemilihan jenis supervisi yang tepat tergantung pada kebutuhan dan sasaran
yang ingin dicapai.
*Penetapan Guru:
Penetapan guru adalah proses yang penting dalam sistem pendidikan di mana guru-
guru ditempatkan di sekolah-sekolah atau kelas-kelas tertentu. Proses ini melibatkan
pemilihan dan penempatan guru berdasarkan kebutuhan sekolah, kompetensi guru, dan
pertimbangan lainnya. Artikel tentang penetapan guru dapat mencakup topik-topik seperti:
1. Kriteria Penetapan: Menjelaskan kriteria dan faktor yang digunakan dalam menetapkan
guru ke sekolah atau kelas tertentu.
3. Penempatan yang Efisien: Bagaimana sistem penetapan guru dapat membantu dalam
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya manusia dalam pendidikan.
Mutasi pemimpin sekolah merujuk pada perpindahan atau rotasi kepala sekolah atau
pimpinan sekolah dari satu sekolah ke sekolah lain. Ini adalah strategi yang dapat digunakan
dalam pengelolaan sekolah untuk memastikan kepala sekolah yang berpengalaman dan
berkualitas di tempat-tempat yang memerlukan kepemimpinan yang kuat. Artikel tentang
mutasi pemimpin sekolah dapat mencakup aspek berikut:
4. Pengelolaan Perubahan: Bagaimana sekolah dan kepala sekolah yang baru menangani
perubahan yang terkait dengan mutasi tersebut.
Anda dapat menggunakan informasi ini sebagai dasar untuk menulis artikel lebih rinci
tentang salah satu topik ini sesuai dengan kebutuhan Anda.
BAB III
A. Kesimpulan
pengawas satuan pendidikan adalah seseorang yang melaksanakan tugas supervisi bukan
inspeksi dan juga seseorang yang melaksanakan kontrol. Oleh sebab itu pengawas 2
sekolah disebut supervisor pendidikan yang bermakna melakukan pembinaan. Seorang
pemimpin harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kepemimpinannya. Demikian
pula pemimpin pendidikan. Tentu saja, tanggung jawab seorang pemimpin berbeda beda
tingkat dan luas nya.
B. Saran
Kepada pembaca makalah ini, kami mengakui dalam penyusunan makalah ini jauh dari
kata sempurna, maka kami sarankan untuk membaca referensi yang lain agar pengetahuan
mengenai Kepengawasan Dalam Pendidikan dapat bertambah.
DAFTAR PUSTAKA