Anda di halaman 1dari 18

i

SUPERVISI PENDIDIKAN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah
Profesi Keguruan

Dosen Pengampu:
Dr. Hamam Burhanuddin, M.Pd

Disusun oleh:

1. Aminatus Zuhriyah 20014982


2. Siti Mutmainah 20015126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO
2023
i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Puji syukur kita panjatkan pada Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Profesi Keguruan
dengan tema “Supervisi Pendidikan” pada waktu yang telah ditentukan.
Penyusunan makalah ini, semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
dengan kebersamaan serta kekompakan sesama kelompok, sehingga dapat
memperlancar dalam penyusunannya. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr. Hamam Burhanuddin, M.Pd. yang mana pada kali ini sebagai
dosen pengampu mata kuliah Profesi Keguruan semester 7 Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UNUGIRI Bojonegoro yang selalu
setia membimbing dan mengarahkan kami kepada kebaikan. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen pengajar
yang kerap kita sapa Pak Hamam, dan juga kepada segenap anggota kelompok dua
belas yang telah bekerja sama merampungkan makalah ini.
Namun, tiada gading yang tak retak. Terlepas dari penyusunan makalah ini,
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kesalahan maupun kekurangan
dari segi aspek bahasa, penulisan, maupun lainnya. Oleh karena itu dengan lapang
dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi bapak dosen pengajar maupun
teman-teman yang membaca makalah ini agar memberikan kritik dan saran guna
perbaikan penulisan pada makalah mendatang.
Akhirnya, harapan kami semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan
membuka pikiran kita. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat dikaji
dan dijadikan referensi dalam pembelajaran guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
2.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
2.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
2.3. Tujuan Pembahasan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1. Pengertian Supervisi Pendidikan .............................................................. 3
2.2. Tujuan dan Sasaran Supervisi Pendidikan ............................................... 4
2.3. Fungsi Supervisi Pendidikan .................................................................... 5
2.4. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan ...................................................... 6
2.5. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan ........................................................ 8
2.6. Peran Supervisi Pendidikan .................................................................... 10
BAB III PENUTUP............................................................................................... 12
3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 12
3.2. Saran ........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
1

BAB I
PENDAHULUAN
2.1. Latar Belakang
Kegiatan pendidikan dan pembelajaran dilembaga pendidikan seperti
Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, dan Sekolah Umum lainnya (SD,
SMP, SMA), dapat berbentuk kegiatan akademik dan non akademik. Kegiatan
akademik yang dikenal sebagai kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
cakupan kegiatan sentral dalam lembaga pendidikan. Keberhasilan atau
kegagalan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung pada aktivitas
akademik ini.
Untuk menenkankan kualitas pendidikan di sekolah, nampaknya kegiatan
yang menjadi lebih penting dalam proses akademik itu adalah kegiatan
monitoring dan controlling atau pengawasan seluruh komponen dan aktivitas
akademik.program peningkatan mutu pendidikan di madrasah atau sekolah
dapat dicapai apabila kegiatan pendidikan dan pembelajaran disekolah
berlangsung dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna. Hal tersebut dapat
terlaksana apabila ditunjang dengan adanya upaya peningkatan kemampuan
personil pendidikan di Madrasah atau sekolah. Kepala madrasah sebagai
penanggung jawab utama dalam keberhasilan sekolah perlu meningkatkan
kinerja sebagai pengawas, sekaligus pembina personil pendidikan yang lain.
Mengingat begitu pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan maka selayaknyalah bila kemampuan guru ditingkatkan melalui
program pembinaan secara terus menerus, agar paar guru benar-benar memiliki
kemampuan yang sesuai tuntutan profesional. Salah satu cara untuk
melakukaan pembinaan profesionalitas kinerja guru dalam bidang akademik
perlu diadakan kegiatan pengawasan akademik di sekolah oleh pengawas
akademik yang profesional. Pengawasan merupakan fungsi administrasi yang
tergolong pokok dan penting. Pengawasan merupakan kegiatan administrasi
yang dilakukan setelah perencanaan dan pengorganisasian.1
Dalam makalah ini akan dibahas megenai pengertian supervisi pendidikan,
tujuan dan sasaran supervisi pendidikan, fungsi supervisi pendidikan, runag

1
Donni Juni Priansa, menejemen supervisi & kepemimpinan kepala sekolah. Bandung:Alfabeta. 84.
2

lingkup supervisi pendidikan, dan teknik-teknik supervisi pendidikan, dan


peran supervisi pendidikan yang akan dibahas pada bab pembahasan
selanjutnya.

2.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalahnya yaitu:
1) Apa pengertian dari supervisi pendidikan?
2) Apa tujuan dan sasaran dari supervisi pendidikan?
3) Apa fungsi dari supervisi pendidikan?
4) Apa saja ruang lingkup supervisi pendidikan?
5) Bagaimana teknik-teknik supervisi pendidikan?
6) Bagaimana peran supervisi pendidikan?

2.3. Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan dari penelitian tersebut ialah untuk:
1) Mengetahui pengertian dari supervisi pendidikan.
2) Mengetahui tujuan dan sasaran dari supervisi pendidikan.
3) Mengetahui fungsi dari supervisi pendidikan.
4) Mengetahui ruang lingkup supervisi pendidikan.
5) Mengetahui teknik-teknik supervisi pendidikan.
6) Mengetahui peran supervisi pendidikan.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Supervisi Pendidikan


Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari dua
kata, yaitu super dan vision. Yang mengandung pengertian melihat dengan
sangat teliti pekerjaan secara keselurhan. Orang yang melakukan supervisi
disebut supervisor.
Menurut para ahli, supervisi didefinisikan sebagai berikut:
a) Ben M. Harris, dalam bukunya Supervisor Behaviour in Education 1975
menyatakan bahwa supervisi apa yang personalia sekolah lakukan dengan
orang dewasa dan alat-alat dalam rangka mempertahankan ataumengubah
pengelolaan sekolah untuk mempengaruhi pencapaian tujuan instruksional
sekolah. Supervisi mempunyai impact dengan pelajar melalui perantaraan
orang lain dan alat.
b) Drs. Ngalim Purwanto, dkk, dalam bukunya Administrasi Pendidikan,
1979. menyatakan: supervisi adalah aktifitas pembinaan yang direncanakan
untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan
pekerjaan mereka secara efektif.
c) Drs. Ametembun, dalam bukunya, Supervisi Pendidikan, 1975,
menyatakan: Supervisi Pendidikan adalah pembinaan kearah perbaiakan
situasi pendidikan pada umumnya dan pertbaikan mutu belajar mengajar di
sekolah pada khususnya.2
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dikemukakan secara
sederhana bahwa supervisi pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan pengajaran dengan ditunjang oleh unsur-unsur lain,
seperti guru, sarana dan prasarana, kurikulum sistem pengajaran dan penilaian.
Supervisor bertugas dan bertanggung jawab memperhatikan perkembangan
unsur-unsur tersebut secara berkelanjutan.

2
N.A Ametembun. Supervisi pendidikan disusun secara berprogram. Bandung: Suri. 2007. 3.
4

2.2. Tujuan dan Sasaran Supervisi Pendidikan


Menurut Piet A. Sahertian dalam bukunya menjelaskan bahwa tujuan
supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan
kualitas mengajar guru dikelas dan pada gilirannya untuk meningkatkan
kualitas belajar sisiwa.3 Dengan demikian jelas bahwa tujuan dari supervisi
ialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas belajar
siswa, bukan saja memperbaiki kemampuan mengajat tetapi juga
mengembangkan kualitas potensi mengajar guru.
Pendapat lain dikemukakan oleh Made pidarta, tujuan supervisi pendidikan
yaitu (1) Membantu menciptakan lulusan optimal dalam kuantitas dan kualitas.
(2) Membantu meningkatkan pribadi, kompetensi, dan sosialnya.
(3)Membantu kepala sekolah mengembangkan program yang sesuai dengan
kondisi masyarakat setempat. (4) Ikut meningkatkan Kerjasama dengan
masyarakat atau komite sekolah.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari
supervisi adalah untuk mengambangakan situasi belajar mengajar yang lebih
baik dengan cara membantu guru-guru dalam meningkatkan kinerjanya dalam
rangka dalam pembentukan pribadi anak secara maksimal.
Adapun sasaran supervisi pendidikan meliputi Sasaran supervisi pendidikan
meliputi:
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran: Supervisi pendidikan bertujuan
untuk memastikan bahwa proses pembelajaran di kelas berjalan dengan
baik dan efektif. Hal ini dilakukan dengan mengawasi dan mengevaluasi
aktivitas pembelajaran, memberikan umpan balik kepada guru, dan
memberikan bimbingan untuk perbaikan.
b. Meningkatkan kompetensi guru: Supervisi pendidikan juga bertujuan
untuk membantu guru dalam mengembangkan kompetensi dan
keterampilan yang diperlukan untuk mengajar dengan baik. Hal ini
dilakukan dengan memberikan bimbingan dan pelatihan kepada guru, serta
memberikan umpan balik konstruktif tentang kinerja mereka.

3
Piet.A. Sahertian. Konsep dasar &Teknik supervisi pendidikan:dalam rangka pembangunan sumberdaya
manusia. Jakarta: Rineka Cipta. 2008. 19.
5

c. Meningkatkan efektivitas manajemen sekolah: Supervisi pendidikan juga


dapat membantu meningkatkan efektivitas manajemen sekolah. Hal ini
dilakukan dengan mengawasi dan mengevaluasi kegiatan di sekolah,
memberikan umpan balik kepada kepala sekolah, dan membantu dalam
pengembangan rencana strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan
di sekolah.
d. Meningkatkan partisipasi orang tua dan masyarakat: Supervisi pendidikan
juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi orang tua dan masyarakat
dalam pendidikan. Hal ini dilakukan dengan mengadakan pertemuan
dengan orang tua dan masyarakat, serta memberikan informasi tentang
kegiatan dan program pendidikan di sekolah.

2.3. Fungsi Supervisi Pendidikan


Setelah mengetahui dan memahami tujuan dan sasaran supervisi
pendidikan, maka hal penting lainnya yang perlu dikuasai pula oleh para
supervisor adalah fungsi-fungsi supervisi. Secara garis besar fungsi supervisi
dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu dalam bidang kepemimpinan ,
pengawasan dan pelaksana.
Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang supervisor karena dia adalah
pemimpin. Begitu pula pengawas yang tugas pokoknya melakukan
pengawasan. Sedangkan fungsi pepelaksana terdapat pada supervisor, karena
dia adalah para pelaksana dilapangan yang dalam istilah bukunya adalah
pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.
Untuk sekedar memperoleh gambaran tentang rincian dari fungsi-fungsi
tersebut, dapat disimak pada uraian berikut:
a. Dalam fungsi kepemimpinan, seorang supervisor hendaknya melakukan
hal-hal sebagai berikut: meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru
dan seluruh staf sekolah yang berada dibawah tanggung jawab dan
kewenangannya, mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh
personil sekolah, mendorong terciptanya suasana kondusif didalam dan
diluar lingkungan sekolah, menampung, melayani dan mengakomodir
6

segala macam keluhan aparat kependidikan di sekolah tersebut dan berusaha


membantu pemecahannya
b. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, seorang supervisor hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut: mengamati dengan sungguh-sungguh
pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru, dan seluruh staf sekolah diketahui
dengan jelas tugas yang dilaksanankan itu sesuai dengan rencana atau tidak,
memantau perkembangan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang
menjadi tanggung jawab dan kewarganegaraanya termasuk belajar sisiwa
pada sekolah yang bersangkutan. mengawasi pelaksanaan administrasi
sekolah secara keseluruhan yang di dalamnya terdapat administrasi personil,
admisistrasi materil, administrasi kurikulum. disamping mengawasi, para
supervisor juga melaksanakan fungsi penilaian dan pembinaan terhadap
berbagai aspek yang menjadi tugas pokoknya.
c. Dalam melaksanakan fungsi pelaksanaan, seorang supervisor
memperhatikan kegiatan-kegiatan berikut: melaksanakan tugas-tugas
supervisi/ pengawasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, melaporkan
hasil supervisi atau pengawasan kepada pejabat yang berwenang untuk
dianalisis dan dirindaklanjuti, mengamankan berbagai kebijakan yang telah
di tetapkan. 4

2.4. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan


Dalam dunia pendidiakn dan pengajaran terdapat tiga unsur pokok yang
saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur dimaksud
adalah unsur personal, material dan operasional. Oleh sebab itu ruang lingkup
supervisi pendidikan pun mencakup unsur tersebut, yang bila dijabarkan akan
tergambar sebagai berikut:
a. Unsur Personal. Lingkup pertama dalam supervisi pendidikan adalah para
personal dalam sekolah/ madrasah yang disupervisi. Adapun personal
dimaksud adalah kepala sekolah, pegawai tata usaha, guru dan siswa.

4
Sarifudin Sarifudin, “Implementasi Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Dalam Upaya
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (Min) Kota Bogor,” Islamic
Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 2, no. 01 (2019): 49,
https://doi.org/10.30868/im.v2i01.374.
7

a) Kepala Sekolah. Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap kepala


sekolah adalah: masalah jalannya pendidikan dan pengajaran, masalah
administrasi sekolah, masalah kerjasama sekolah lain dan instansi
terkait lainnya, masalah kepemimpinan kepala sekolah.
b) Pegawai Tata Usaha. Hal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah:
masalah data dan statistik sekolah, masalah pembukuan. masalah surat
menyurat dan kearsipan, masalah pelayanan terrhadap kepala sekolah,
guru dan siswa.
c) Guru. Hal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah: masalah wawasan
dan kemampuan professional guru, masalah kehadiran dan aktaifitas
guru, masalah kerja sama guru dengan kepala sekolah, guru dengan
sesama guru, guru dengan pegawai tata usaha, dan guru dengan siswa,
masalah tri pusat pendidikan yang yang terdiri atas keluarga, sekolah
dan masyarakat.
d) Siswa. Hal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah: motivasi belajar
sisiwa, tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa, pengembangan
organisasi siswa (OSIS), kelengkapan sarana dan prasarana sekolah,
termasuk laboratorium, perpustakaan, alat-alat olahraga dll
b. Unsur Material. Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terrhadap material
dan sarana fisik lainnya adalah: ketersediaan ruangan untuk perpustakaan,
laboratorium, ruang praktek ibadah, aula dll, engelolaan dan perawatan
terhadap fasilitas tersebut di atas, pemanfaatan buku-buku teks pokok dan
buku-buku penunjang.
c. Unsur Operasional. Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap unsure-
unsur operasional antara lain: masalah yang berkaitan dengan teknis
edukatif, yang mencakup: (1) kurikulum (2) proses belajar mengajar (3)
evaluasi/ penilaian (3) kegiatan ekstra kulikuler (4) masalah yang berkaitan
dengan teknis administrasi (5) masalah yang berkaitan dengan
pengembangan kelembagaan seperti KKG dan MGMP.
8

2.5. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan


Teknik supervisi pendidikan diperlukan untuk mempermudah kepala
sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisinya. Secara garis besar teknik
supervisi dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Teknik Supervisi Individual. Teknik supervisi individual di sini adalah
pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru tertentu yang
mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor di sini
hanya berhadapan dengan seorang guru yang dipandang memiliki
persoalan tertentu. 5 Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan
sebagai teknik individual adalah sebagai berikut:
a) Kunjungan kelas. Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru
oleh kepala sekolah, pengawas, dan pembina lainnya dalam rangka
mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga
memperoleh data yang diperlukan dalam rangka pembinaan guru.
Tujuan kunjungan ini adalah semata-mata untuk menolong guru
dalam mengatasi kesulitan atau masalah mereka di dalam kelas.
Melalui kunjungan kelas, guru-guru dibantu melihat dengan jelas
masalahmasalah yang mereka alami.
b) Observasi kelas. Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan
melihat dan memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang
nampak. Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan
oleh supervisor terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh data seobyektif
mungkin mengenai aspek-aspek dalam situasi belajar mengajar,
kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam usaha
memperbaiki proses belajarmengajar.
c) Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan
tukar pikiran antara pembina atau supervisor guru, guru dengan guru,
mengenai usaha meningkatkan kemampuan profesional guru.
Tujuannya adalah: (1) memberikan kemungkinan pertumbuhan
jabatan guru melalui pemecahan kesulitan yang dihadapi; (2)

5 “Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan.Pdf,” n.d.


9

mengembangkan hal mengajar yang lebih baik; (3) memperbaiki segala


kelemahan dan kekurangan pada diri guru; dan (4)
menghilangkan atau menghindari segala prasangka yang bukan-bukan.
d) Kunjungan antar kelas. Kunjungan antar kelas dapat juga digolongkan
sebagai teknik supervisi secara perorangan. Guru dari yang satu
berkunjung ke kelas yang lain dalam lingkungan sekolah itu sendiri.
Adanya kunjungan antarkelas ini, guru akan memperoleh
pengalaman baru dari teman sejawatnya mengenai pelaksanaan
proses pembelajaran pengelolaan kelas, dan sebagainya. Agar
kunjungan antarkelas ini betul-betul bermanfaat bagi pengembangan
kemampuan guru, maka sebelumnya harus direncanakan dengan
sebaik-baiknya.
e) Menilai Diri Sendiri Menilai diri sendiri merupakan satu teknik
individual dalam supervisi pendidikan. Penilaian diri sendiri
merupakan satuteknikpengembangan profesional guru. Penilaian diri
sendiri memberikan informasi secara obyektif kepada guru tentang
peranannya di kelas dan memberikan kesempatan kepada guru
mempelajari metodepengajarannya dalam mempengaruhi murid.
Semua ini akan mendorong guru untuk mengembangkan kemampuan
profesionalnya. Nilai diri sendiri merupakan tugas yang tidak
mudah bagi guru. Untuk mengukur kemampuan mengajarnya, di
samping menilai murid-muridnya, juga menilai dirinya sendiri.
b. Teknik Supervisi Kelompok. Teknik supervisi kelompok adalah satu
cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau
lebih. Guru-guru yang di tugaskan sesuai dengan analisis kebutuhan,
memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama
dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama.
Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan
permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. Ada tiga belas teknik
supervisi kelompok, diantaranya: kepanitiaan-kepanitiaan, kerja
kelompok, laboratorium kurikulum, baca terpimpin, demonstrasi
pembelajaran, darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan
10

jabatan, organisasi professional, buletin supervisi, pertemuan guru,


lokakarya atau konferensi kelompok. Teknik supervisi kelompok
diatastidak akan dibahas satu persatu, karena sudah banyak buku yang
secara khusus membahasnya. Satu hal yang perlu ditekankan di sini
bahwa tidak ada satupun di antara teknik-teknik supervisi kelompok
tersebut yang cocok atau bisa diterapkan untuk semua pembinaan dan
guru di sekolah. Artinya, akan ditemui oleh kepala sekolah adanya
satu teknik tertentu yang cocok diterapkan untuk membina seorang guru
tetapi tidak cocok diterapkan pada guru lain. Oleh sebab itu, seorang
kepala sekolah harus mampu menetapkan teknik-teknik mana yang
sekiranya mampu membina keterampilan pembelajaran seorang guru.6

2.6. Peran Supervisi Pendidikan


Ada beberapa pendapat tentang peran supervisor pendidikan diantaranya:
Menurut M. Haris mengemukakan sepuluh bidang tugas supervisor yaitu:7
a. Mengembangkan kurikulum
b. Pengorganisasian pengajaran
c. Pengadaan staf
d. Penyediaan fasilitas
e. Penyediaan bahan pengajaran
f. Penyusunan penataran pendidikan
g. Pemberian orientasi anggota staf
h. Pelayanan murid
i. Hubungan masyarakat
j. Penilaian pengajaran
Menurut Hendiyat Soetopo peran supervisor menujukkan adanya akstifitas
supervisi antara kepala sekolah dan guru meliputi kegiatan pembimbingan,
bantuan, layanan, serta pembinaan yang berkiatan dengan peningkatan
kemampuan guru dalam proses pembelajaran. Mengacu pada Peraturan

6
Iskandar Yahya Arulampalam Kunaraj, P.Chelvanathan, Ahmad AA Bakar,"Teknik-teknik Supervisi ,”
Journal of Engineering Research 4, no. 1 (2023): 40–48.
7
Muhammad Haris, “Pendidikan Islam Dalam Perspektif Prof. H.M Arifin,” Ummul Quro 6, no. Jurnal
Ummul Qura Vol VI, No 2, September 2015 (2015): 1–19,
http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/qura/issue/view/531.
11

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas


Sekolah, maka kepala sekolah sebagai supervisor diantaranya yaitu membantu
guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proses. Menurut Made
Pidarta upaya yang dilakukan oleh supervisor dalam memberikan pekerjaan
yang inovatif dan menantang, memberi penghargaan atas prestasi kerja guru,
memberi kesempatan berkreasi baik individu ataupun kelompok, serta
memberi kesempatan kepada guru untuk berpartisipasi dalam aktivitas sekolah.
Menurut olivia peran supervisor yang utama ada empat yaitu; (1) sebagai
koordinator, (2) sebagai konsultan, (3) sebagai pemimpin kelompok, (4)
sebagai evaluator.
Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor nampak
dengan jelas peranannya. Sesuai dengan pengertian hakiki dari supervisi itu
sendiri, maka peranan supervisor ialah memberi support (supporting)
membantu (assisting) dan mengikut sertakan (sharing). Peranan seorang
supervisor ialaha menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru
merasa aman dan bebas, dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi
mereka dengan penuh tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat
terjadi bila kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis buka
otokratis atau laissez faire. Kebanyakan guru seolah-olah mengalaami
kelumpuhan tanpa inisiatip dan daya kreatip karena supervisor dalam
meletakkan interaksi dan interelasi, yang bersifat mematikan kemungkinan-
kemungkinan perkembangan ini.
12

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab dua diatas, dapat disimpulkan bahwasanya:
1. Supervisi pendidikan pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan pengajaran dengan ditunjang oleh unsur-unsur lain,
seperti guru, sarana dan prasarana, kurikulum sistem pengajaran dan
penilaian. Supervisor bertugas dan bertanggung jawab memperhatikan
perkembangan unsur-unsur tersebut secara berkelanjutan.
2. Tujuan supervisi pendidikan adalah memberikan layanan dan bantuan untuk
meningkatkan kualitas mengajar guru dikelas dan pada gilirannya untuk
meningkatkan kualitas belajar sisiwa. Selain itu juga digunakan untuk
mengambangakan situasi belajar mengajar yang lebih baik dengan cara
membantu guru-guru dalam meningkatkan kinerjanya dalam rangka dalam
pembentukan pribadi anak secara maksimal. Adapun sasaran supervisi
pendidikan ialah untuk; meningkatkan kualitas pembelajaran, kompetensi
guru, efektivitas manajemen sekolah, serta partisipasi orang tua dan
masyarakat.
3. Secara garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang
yaitu dalam bidang kepemimpinan , pengawasan dan pelaksana.Fungsi
kepemimpinan melekat pada seorang supervisor karena dia adalah
pemimpin. Begitu pula pengawas yang tugas pokoknya melakukan
pengawasan. Sedangkan fungsi pepelaksana terdapat pada supervisor,
karena dia adalah para pelaksana dilapangan yang dalam istilah bukunya
adalah pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.
4. Rung lingkup supervisi meliputi tiga unsur yaitu personal, material, dan
operasional. Unsur Personal dalam supervisi pendidikan adalah para
personal dalam sekolah/ madrasah yang disupervisi. Adapun personal
dimaksud adalah kepala sekolah, pegawai tata usaha, guru dan siswa. Unsur
Material meliputi hal-hal pokok yang perlu disupervisi terrhadap material
dan sarana fisik lainnya adalah: ketersediaan ruangan untuk perpustakaan,
13

laboratorium, ruang praktek ibadah, aula dll, engelolaan dan perawatan


terhadap fasilitas tersebut di atas, pemanfaatan buku-buku teks pokok dan
buku-buku penunjang. Unsur Operasional adalah hal-hal pokok yang perlu
disupervisi terhadap unsure-unsur operasional antara lain: masalah yang
berkaitan dengan teknis edukatif, yang mencakup: (1) kurikulum (2) proses
belajar mengajar (3) evaluasi/ penilaian (3) kegiatan ekstra kulikuler (4)
masalah yang berkaitan dengan teknis administrasi (5) masalah yang
berkaitan dengan pengembangan kelembagaan seperti KKG dan MGMP.
5. Teknik supervisi ada dua yaitu individual dan kelompok. Teknik individual
di sini adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru tertentu
yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor
di sini hanya berhadapan dengan seorang guru yang dipandang
memiliki persoalan tertentu.Teknik supervisi kelompok adalah satu cara
melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau
lebih. Guru-guru yang didugasesuai dengan analisis kebutuhan,
memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang
sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-
sama.Proses evaluasi program supervisi pendidikan pada dasarnya berupa
prosedur, tahapan-tahapan, atau langkah-langkahyang perlu ditempuh
oleh supervisor dalam mengevaluasi keberhasilan program supervisi
pendidikan.
6. Peranan seorang supervisor ialaha menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga guru-guru merasa aman dan bebas, dalam mengembangkan
potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab. Suasana
yang demikian hanya dapat terjadi bila kepemimpinan dari supervisor itu
bercorak demokratis buka otokratis atau laissez faire. Kebanyakan guru
seolah-olah mengalaami kelumpuhan tanpa inisiatip dan daya kreatip karena
supervisor dalam meletakkan interaksi dan interelasi, yang bersifat
mematikan kemungkinan-kemungkinan perkembangan ini.
14

3.2. Saran
Demikian apa yang dapat kami paparkan dalam makalah ini. Tiada gading
yang tak retak, begitu pula dengan tulisan ini, banyak sekali kekurangan
maupun kesalahan dalam penulisan dan pemaparannya. Oleh karena itu kritik
dan saran bagi Bapak dosen dan teman-teman yang memebaca makalah ini
sangat kami butuhkan guna perbaikan pada makalah mendatang. Dengan
kerendahan hati, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, mudah- mudahan
menjadi manfaat bagi kita semua.
15

DAFTAR PUSTAKA

Arulampalam Kunaraj, P.Chelvanathan, Ahmad AA Bakar, Iskandar Yahya.


“Teknik-teknik supervisi.” Journal of Engineering Research 4, no. 1 (2023):
Ametembun, N.A. 2007. Supervisi pendidikan disusun secara berprogram.
Bandung: Suri.
A, Sahertian. 2008 Konsep dasar &Teknik supervisi pendidikan:dalam rangka
pembangunan sumberdaya manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Muhammad Haris. “Pendidikan Islam Dalam Perspektif Prof. H.M Arifin.”
Ummul Quro 6, no. Jurnal Ummul Qura Vol VI, No 2, September 2015
(2015): 1–19. http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/qura/issue/view/531.
Priansa, Donni Juni, menejemen supervisi & kepemimpinan kepala sekolah.
Bandung:Alfabeta.
Sarifudin, Sarifudin. “Implementasi Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
Guru Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri (Min) Kota Bogor.” Islamic Management: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam 2, no. 01 (2019): 49.
https://doi.org/10.30868/im.v2i01.374.
“Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan.Pdf,” n.d.

Anda mungkin juga menyukai