Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah supervisi pendidikan

Dosen Pengampuh :

Salman Zahidi S.Pd.I.,M.Pd.I

Nama Kelompok :

1. Nuris Zaman Ahmad (012010071)


2. Nur Halimatus Sya’diyah (012010065)
3. Siska Dwi Sefiana (012010078)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN


2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan berkah,
rahmat karunia serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“SUPERVISI PENDIDIKAN” ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya.

Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan dikarenakan


terbatasnya ilmu pengetahuan. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada
dosen pengampuh MataKuliah Membangun jiwa kewirausahaan yaitu Bapak “Salman Zahidi
S.Pd.I.,M.Pd.I” yang telahmemberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.

Kami menyadari akan kemampuan yang masih kurang mengerti dan memahami. Dalam
makalah ini sudah berusaha semaksial mungkin. Tetapi kami yakin makalah ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk
membangun agar nantinya dapat menyusun kembali lebih baik dari sebelumnya.

Lamongan, 3 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………......................…… 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………......................……….. 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 4

A. Latar Belakang…………………………………………………….....................……. 4
B. RumusanMasalah…………………………………………………….....................…. 4
C. Tujuan Masalah………………………………………………………......................... 4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 5

A. Pengertian Supervisi Pendidikan.................................................................................. 6


B. Tujuan Supervisi Pendidikan....................................................................................... 7
C. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan...................………........................................... 8
D. Ciri-ciri Supervisi Pendidikan...........................……………………….................… 13
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 14
B. Saran............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..…..…........................ 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya, pengawas satuan pendidikan lebih diarahkan untuk
memiliki serta memahami bahkan dituntut untuk dapat mengamalkan apayang
tertuang dalam peraturan menteri tentang kepengawasan. Tuntutan tersebut salah
satunya tentang kompetensi dalam memahami metode dan teknik dalamsupervisi.
Seorang supervisor adalah orang yang profesional ketika menjalankantugasnya, ia
bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Guru adalah salah satu komponen sumber daya pendidikan memerlukan
pelayanan supervisi. Pentingnya bantuan supervisi pendidikan terhadap guru berakar
mendalam dalam kehidupan masyarakat. Untuk menjalankan supervisidiperlukan
kelebihan yang dapat melihat dengan tajam terhadap permasalahandalam peningkatan
mutu pendidikan, menggunakan kepekaan untuk memahaminya dan tidak hanya
sekedar menggunakan penglihatan mata biasa,sebab yang diamatinya bukan masalah
kongkrit yang tampak, melainkan memerlukan kepekaan batin.
Seorang supervisor membina peningkatan mutu akademik yang berhubungan
dengan usaha-usaha mennciptakan kondisi belajar yang lebih baik berupa aspek
akademis, bukan masalah fisik material semata. Ketika supervisidihadapkan pada
kinerja dan pengawasan mutu pendidikan, tentu memiliki misiyang berbeda dengan
supervisi oleh kepala sekolah. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada
kepala sekolah dalam mengembangkan mutukelembagaan pendidikan dan
memfasilitasi kepala sekolah agar dapat melakukan pengelolaan kelembagaan secara
efektif dan efisien.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari supervisi pendidikan?
2. Apa tujuan dari supervisi pendidikan?
3. Bagaimana ruang lingkup supervisi pendidikan?
4. Apa saja ciri-ciri dari supervisi pendidikan?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian supervisi pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan dari supervisi pendidikan

4
3. Untuk mengetahui ruang lingkup supervisi pendidikan
4. Untuk mengetahui ciri-ciri supervisi pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pendidikan


Di dunia pendidikan di Indonesia istilah supervisi baru dikenal pada tahun 60-
an. Kata “Supervisi” secara etimologis diadopsi dari bahasa inggris “supervision”
yang berarti pengawasan/ kepengawasan. Orang yang melaksanakan pekerjaan
supervisi disebut supervisor. Supervisi adalah sebagai bantuan dan bimbingan kepada
guru dalam bidang instruksional, belajar, dan kurikulum dalam usahanya untuk
mencapai tujuan sekolah.1
Berbicara mengenai pengertian supervisi pendidikan, banyak sekali pendapat
para ahli, antara lain :
1. M. Ngalim Purwanto dalam bukunya “Administrasi dan Supervisi Pendidikan”,
memberikan pengertian bahwa supervisi pendidikan adalah suatu aktifitas
pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah
lainnya, dalam melakukan pekerjaan secara efektif.2
2. Manullang (2005) menyatakan bahwa supervisi merupakan proses untuk
menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu
mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
rencana semula. Supervisi merupakan usaha memberi pelayanan agar guru
menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta didik. 3
3. Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa supervisi pendidikan adalah
pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah, agar mereka dapat
meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi mengajar dengan baik. 4
Dalam al-Quran isyarat mengenai supervisi dapat diidentifikasi dari (salah satu-
nya) ayat yang artinya seba-gai berikut: Katakanlah: “Jika kamu apa yang ada
dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui”. Allah
mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. dan Allah
1
Syafaruddin, dkk, Administras Pendidikan, ( Medan:Perdana Publishing, 2017),hlm.74-75.
2
Purwanto,M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2008,hlm.76.
3
Doni Juni Priansa, Manajemen supervisi & kepemimpinan kepala sekolah, (Bandung: Alfabeta), hlm. 84
4
Arikunto, suharsimi Dasar-dasar sepervisi, (Jakarta; Rineka Cipta, 2004), hlm. 10

5
Maha Kuasa atas segala sesuatu(Q.S. Ali Imran: 29) Ayat di atas secara implisit
mengungkapkan tentang luasnya cakupan pengetahuan Allah SWT tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan mahluk ciptaanya. Demikian pula dalam ayat
tersebut mengisyaratkan posisi Allah SWT sebagai Pencipta merupakan pemilik
otoritas tertinggi yang membawahi semua mahluk ciptaanNya, yang bila
dikaitkan dengan konteks pengertian supervisi yang dikemukakan oleh Arikunto,
yaitu supervisi dilakukan oleh atasan atau pimpinan yang tentunya memiliki
otoritas yang lebih tinggi terhadap hal-hal yang ada dibawahnya atau bawahannya
memiliki kesamaan konsep tentang subjek pelaku supervisi yaitu sama-sama
dilakukan oleh subjek yang memilki otoritas yang lebih tinggi terhadap subjek
yang lebih rendah.
4. Kimball Wiles merumuskan bahwa supervisi adalah sebagai bantuan dalam
pengembangan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.
5. Harold P. Adams dan Frank G. Dickey merumuskan supervisi sebagai pelayanan/
layanan khusus dibidang pengajaran dan perbaikannya mengenai belajar
mengajar termasuk segala factor dalam situasi itu.
6. Thomas H. Briggs dan Josep Justman merumuskan supervisi sebagai usaha yang
sistematis dan terus menerus untuk mendorong dan mengarahkan pertumbuhan
diri guru yang berkembang, secara lebih efektif dalam membantu tercapainya
tujuan pendidikan dengan murid- murid.5
Ada juga pendapat dari ahli pendidikan yang lain, bahwa supervisi ialah suatu
aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai
sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Supervisi
merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di sekolah,
bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik material. Supervisi merupakan
pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar mengajar,
pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap situasi yang
menyebabkannya.6
Supervisi dilakukan dengan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan
pembelajaran untuk diperbaiki, apa yang menjadi penyebabnya dan mengapa guru
tidak berhasil melaksanakan tugasnya baik. Berdasarkan hal tersebut kemudian
diadakan tindak lanjut yang berupa perbaikan dalam bentuk pembinaan. Fungsi
5
http: //dewivalentini.com/2017/07/makalah-supervisi-pendidikan.html(diakses pada tanggal 12 september
2021)
6
Dadang suhardan, supervisi profesional, (Bandung : Alfabeta , 2010 ) hlm. 39

6
pengawasan atau supervisi dalam pendidikan bukan hanya sekadar kontrol melihat
apakah segala kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau program yang
telah digariskan, tetapi lebih dari itu. Supervisi dalam pendidikan mengandung
pengertian yang luas. Kegiatan supervisi mencakup penentuan kondisi-kondisi atau
syarat-syarat personel maupun material yang diperlukan untuk terciptanya situasi
belajar-rnengajar yang efektif, dan usaha memenuhi syarat-syarat itu.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan supervisi secara sederhana
bahwa supervisi merupakan upaya kepala sekolah dalam pembinaan guru untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah
B. Tujuan Supervisi Pendidikan
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses
belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak
hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan
profesi guru termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran
proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru- guru,
pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan
dan penggunaan metode mengajar, alat- alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi
pengajaran. Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya pada dasar- dasar
pendidikan dan cara- cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan
umum pendidikan. Fokusnya bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi
semua orang seperti guru-guru, para pegawai dan kepala sekolah lainnya adalah
teman sekerja yang sama- sama bertujuan mengembangkan situasi yang
memungkinkan terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik.
Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah:
1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern.
4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu
sendiri.
5. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka
pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.

7
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas
yang diperolehnya.
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat
dan cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat.
10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam
pembinaan sekolah.7
Menurut Piet A. Sahertian dalam bukunya menjelaskan bahwa tujuan supervisi
ialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru
dikelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.8
Menurut Moh. Rifai, tujuan supervisi antara lain:
1. Membantu guru agar dapat lebih mengerti atau menyadari tujuan-tujuan
pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan itu.
2. Membantu guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan
danmasalah-masalah yang dihadapi siswannya supaya dapat membantu siswanya
itu lebih baik lagi.
3. Untuk melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam
rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional di sekolah, dan hubungan
antara staf yang kooperatif untuk bersana-sama meningkatkan kemampuan
masing- masing.
4. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta
mengembang-kan kemampuan itu dengan memberikan tugas dan tanggung jawab
yang sesuai dengan kemampuannya.
5. Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan kelas.
6. Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan
diri dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan secara maksimal.
7. Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan
merencanakan tindakan-tindakan perbaikannya.
8. Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang diluar batas atau tidak wajar
baik tuntutan itu datangnya dari dalam (sekolah) maupun dari luar (masyarakat).9

7
Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan supervisi pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008, hlm. 33
8
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Mengembangkan SDM,
(Jakarta : Rineka Cipta ,2008), hlm. 19
9
Moh Rifai, Supervisi Pendidikan, (Bandung: Jemmars, 1982), hlm.39-46

8
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakannya
supervisi adalah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik
dengan cara membantu guru-guru dalam meningkatkan kinerjanya dalam rangka
pembentukan pribadi anak secara maksimal, mengembangkan situasi belajar mengajar
yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi
mengajar.
Adapun tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Sedangkan
tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada
guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar. Sehingga terjadi
peningkatan mutu pembelajaran setelah mendapatkan umpan balik dan melaksanakan
tindak lanjut yang diberikan oleh supervisor.
C. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan
Supervisi merupakan aktivitas menentukan yang esensial, yang akan
menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Orientasi supervisi dapat ditentukan
sebagai proses pembantuan. Dengan kata lain, pembantuan dalam pengembangan
situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Supervisi tertuju
pada perkembangan guru-guru dan personel sekolah lainnya dalam usaha mencapai
tujuan pendidikan. Dalam hal ini supervisi dapat dilakukan melalui dorongan,
bimbingan dan pemberian kesempatan. Adapun ruang lingkup supervisi pendidikan
yaitu:
1. Supervisi Bidang Kurikulum
2. Supervisi Bidang Kesiswaan
3. Supervisi Bidang Kepegawaian
4. Supervisi Bidang Sarana Dan Prasarana
5. Supervisi Bidang Keuangan
6. Supervisi Bidang Humas
7. Supervisi Bidang Ketatausahaan
Ruang lingkup supervisi dalam tujuan bidang ini mengharuskan supervisor
mempelajari semua bidang ini tanpa terkecuali. Sebab, melakukan supervisi tanpa
memahami bidang yang disupervisi tidak efektif, karena tidak jelas, semua bidang ini
disupervisi karena satu dengan yang lain saling berkaitan, sehingga menjadi satu
sistem yang terpadu yang tidak bisa dipisahkan.10
10
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, (Jogjakarta: Diva Press,2012). Hlm.38

9
1. Supervisi Bidang Kurikulum
Bidang kurikulum menjadi karena proses belajar mengajar kegiatan utama
disekolah. Kurikulum merupakan hal yang harus diantisipasi dan dialami oleh
berbagai pihak, karena kurikulum sebagai rancangan pembelajaran yang memiliki
kedudukan yang sangat strategis, yang menentukan keberhasilan pembelajaran
secara keseluruhan, baik proses maupun hasil. Sekolah sebagai pelaksanaan
pendidikan, baik supervisor, guru maupun peserta didik sangat berkepentingan dan
akan terkena dampak langsung dari setiap perubahan kurikulum.11
2. Supervisi Bidang Kesiswaan
Bidang kesiswaan menjadi penting karena tujuan pendidikan adalah melahirkan
siswa-siswi yang kreatif, mandiri, kompetitif. Sehingga pengembangan kognitif,
afektif dan psikomotorik siswa yang diperlukan.Bidang kesiswaan menjadi
dominan karena tangan gurulah pembelajaran dipertaruhkan. Dalam bidang
kesiswaan, supervisor mempunyai peran yang signifikan dan sangat mendasar
mulai dari penerimaan siswa baru, pembinaan siswa, atau pengembangan diri
sampai proses kelulusan siswa. Supervisi bidang kesiswaan bertujuan untuk
mengatur berbagai kegiatan dalam bidangkesiswaan agar kegiatan pembelajaran di
sekolah berjalan dengan lancar,tertib, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. 12
Hal-hal pokok yang harus disupervisi terhadap siswa:
a. Motivasi belajar siswa
b. Tingkat kesulitan yang dialami siswa
c. Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan intra dan ektra kurikuler
d. Pengembangan organisasi siswa.
e. Sikap guru dan kepala sekolah terhadap siswa
f. Keterlibatan orang tua siswa dalam berbagai kegiatan sekolah
g. Kesempatan memperoleh pelayanan secara prima dari sekolah.
3. Supervisi Bidang Kepegawaian
Tujuan supervisi bidang kepegawaian berbeda dengan sumber daya manusia pada
konteks bisnis, di dunia pendidikan tujuan supervisi bidang kepegawaian lebih
mengarah pada pembangunan pendidikan yang bermutu,membentuk sumber daya
manusia yang handal, produktif, kreatif, dan berprestasi. Selain itu dalam bidang

11
E. Mulyasa, Kurikulum Yang Sempurna, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006), hlm.4
12
Sri Minarti, Manajemen Sekolah:Mengelola Lembaga Secara Mandiri;(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media,2012),
hlm.157

10
kepegawaian atau personalia pendidikan islam bertujuan untuk mendayagunakan tenaga
kependidikan islam secara efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang optimal.
Namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Jika guru inovatif, kreatif, dan
dinamis maka pembelajaran berjalan secara menyenangkan. Namun, jika guru
pasif,monoton, dan sentralistik maka pembelajaran akan membosankan, tidak menarik
dan membuat siswa tidak bisa menangkap materi yang disampaikan.Akhirnya, proses
belajar mengajar tidak efektif. Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap guru
yaitu:
a. Masalah wawasan dan kemampuan
b. Masalah kehadiran dan aktivitas guru
c. Masalah persiapan mengajar guru, mulai dari penyusunan analisis materi pelajaran,
program tahunan, program semster, program satuan pelajaran sampai dengan
persiapan mengajar harian atau perencanaan pengajaran.
d. Masalah pencapaian target kurikuler dan ektra kulikuler
e. Masalah kerja sama guru dengan siswa, dengan sesama guru, dengan tatausaha dan
dengan kepala sekolah
f. Masalah tri pusat pendidikan yang terdiri atas sekolah, keluarga danmasyarakat
g. Masalah kemampuan belajar siswa.
4. Supervisi Bidang Sarana Dan Prasarana
Tujuan anak sekolah yaitu agar dia menjadi baik, pintar dan terampil. Dibutuhkan
proses yang tidak sederhana dan panjang agar tujuan ini berhasil dicapai sekolah.
Sekolah menyediakan sarana untuk pengembangan rasa, piker, dan raga siswa, seperti
masjid, perpustakaan, laboratorium, internet,dan tempat olahraga. Tanpa sarana yang
baik sekolah sulit melahirkan keluaran yang kompoten. Sarana merupakan media atau
alat untuk belajar agar pendidikan berjalan efektif. Sarana sekolah diperlukan untuk
keseimbangan perkembangan fisik dan psikis siswa. Sarana dan prasarana seperti ruang
gedung yang representative,labotorium, lapangan olaraga, taman bunga dan lainnya
membuat suasana belajar yang menyenangkan, sejuk, damai, dan penuh semangat. Jika
sarananya terbatas maka skill siswa tidak dapat dikembangkan dengan baik. Sebagai
lembaga pendidikan, sekolah menentukan dukungan sarana dan prasaran pendidikan
yang sangat penting. Banyak sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang lebih
lengkap sehingga sangat menunjang proses pendidikan di sekolah. Baik guru maupun
siswa merasa terbantu dengan adanya fasilitas tersebut. Namun sayangnya kondisi
tersebut tidak berlangsung lama. Tingkat kualitas dan kuantitas sarana tidak dapat

11
dipertahankan secara terus menerus.Sementara itu, bantuan saran dan prasarana pun
tidak datang setiap saat. Oleh karena itu dibutuhkan untuk mengawasai sarana dan
prasarana itu secara baik agar kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana dapat
dipertahakan dalam waktu yang relatif lebih lama
5. Supervisi Bidang Keuangan
Biaya menempati posisi yang sangat penting dalam proses pendidikan.dipastikan bahwa
lembaga pendidikan yang bagus ditopang oleh biaya yang memadai. Setiap lembaga
pendidikan membutuhkan dana untuk menopang proses pendidikan, mulai dari biaya
rutin, biaya kegiatan hingga biaya perawatan atau perbaikan. Dalam bidang pendanaan
dan keuangan pendidikan merupakan aktivitas utama yang harus dilakukan oleh
merekayang bertanggunjawab dalam bidang perolehan pendapatan, pemanfaatan dan
pertangungjawaban dana. Keuangan menjadi ruh lembaga karena programharus
didukung oleh sumber keuangan yang memadai, baik untuk mengaji guru, karyawan,
manajemen, mengadakan kegiatan, maupun untuk melengkapi sarana dan prasarana.
6. Supervisi Bidang Humas
Secara etimologis, “Hubungan Masayarakat” diterjemahkan dari perkataan bahasa
inggris public relation, yang berarti hubungan sekolah dengan masyarakat ialah sebagai
hubungan timbal balik antara suatu organisasi(sekolah) dan masyarakatnya. Artinya
hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antar sekolah
dengan masyarakat untuk berusaha untuk menanamkan pengertian warga tentang
kebutuhan dari karya pendidikan serta pendorong dan minat dan tanggungjawab
masyarakat dalam usaha memajukan sekolah. Untuk mencapai hal tersebut yaitu dengan
jalan komunikasi yang baik dan luas secara timbal balik. Humas dibutuhkan untuk
sosialisasi program dan prestasi sekolah kepada masyarakat juga untuk menetralisasi
berita-berita negatif yang terkadang dihembuskan oleh pihak luar.
7. Supervisi Bidang Ketatausahaan
Bidang tata usaha sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh,serta membina
kegiatan-kegiatan yang bersifat tulis menulis disekolah, agar proses belajar mengajar
semakin efektif dan efesien untuk membantu tercapaianya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Tidak hanya terhadap bidang-bidang yang disebutkan di atas, tetapi pada
kegiatan supervisi pendidikan pun selalu mendapat tunjangan yang tidak sedikit dari
kegiatan ketatausahaan. Tiada kegiatan yang tak lupa ditulis atau diketik, diproses,

12
digandakan, dan sebagainya. Juga pembuatan format-format supervisi,undangan rapat,
dan penempelan pengguna atau instruksi dan sebagainya.13
D. Ciri-ciri Supervisi Pendidikan
Seorang supervisor hendaknya memiliki ciri-ciri pribadi sebagai guru yang baik,
memiliki kecerdasan yang tinggi, pandangan yang luas mengenai proses pendidikan
dalam masyarakat, pribadi yang menyenangkan.
Menurut Thomkins dan Backey menyatakan kualitas penting bagi seorang
supervisor sebagai berikut: memiliki intuisi yang baik, kerendahan hati, keramah
tamahan, ketekunan, sifat humor, kesabaran dll. Untuk dapat menjalankan fungsinya
dengan baik seorang supervisor harus memiliki ciri-ciri dan sifat seperti: Pengetahun
luas tentang seluk beluk pekerjaan yang ada di bawah pengawasannya.
Menguasai/memahami benar-benar rencana dan program yang telah digariskan akan di
capai oleh setiap lembaga. Berwibawa, memiliki sifat jujur, tegas, konsekuen, ramah,
dan rendah hati. Berkemauan keras, rajin bekerja demi tercapainya tujuan yang telah di
tetapkan.14
Menurut penelitian Stogdill pemimpin harus memiliki sifat sebagai berikut :
1. Capacity, meliputi :
a. Kecerdasan
b. Kewaspadaan
c. Kemampuan bicara
2. Achievment, meliputi :
a. Gelar kesarjanaan
b. Pengetahuan
c. Keberhasilan
3. Responsibility, meliputi :
a. Mandiri berinisiatif
b. Tekun
c. Agresif
d. Percaya diri
e. Berkeinginan untuk maju
4. Participation, meliputi
a. Aktif

13
A.L.Hartanti, Manajemen Pendidikan, (Samarinda: Laksbang PRESSindo, 2011), hlm.156
14
Hartanti,dkk, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Yoyakarta ,UNY),hlm 90-93

13
b. Kemampuan bergaul
c. Kerja sama
d. Mudah menyesuaikan diri
5. Situation meliputi :
a. Mental yang baik
b. Mempunyai keahlian
c. Berorientasi pada tujuan

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Supervisi adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk
membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan
secara efektif atau bisa dikatakan bahwa supervisimerupakan proses untuk
menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu
mengkoreksi dengan maksudsupaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana
semula.
Supervisi pendidikan adalah usaha memberi pelayanan agar guru
menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta didik. Selain
itu, supervisi pendidikan merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
teknis edukatif di sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik material.
Supervisi pendidikanmerupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang
berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar,
pengawasan terhadap situasi yang menyebabkan keadaan atau situasi belajar
mengajar lebih baik lagi. Di Sekolah, yang bertindak sebagaisupervisor adalah
kepala sekolah, apabila kepala sekolah tidak sanggupmaka diserahkan kepda
pengawas, dari dinas pendidikan misalnya.
B. Saran
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan
keterbatasan kami , untuk itu kritik dan saran amat kami harapkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Syafaruddin, dkk, Administras Pendidikan, ( Medan:Perdana Publishing, 2017)


Purwanto,M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2008
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Mengembangkan SDM, (Jakarta : Rineka Cipta ,2008)
Moh Rifai, Supervisi Pendidikan, (Bandung: Jemmars, 1982)
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, (Jogjakarta:
Diva Press,2012)
A.L.Hartanti, Manajemen Pendidikan, (Samarinda: Laksbang PRESSindo, 2011)
Hartanti,dkk, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Yoyakarta ,UNY)

16

Anda mungkin juga menyukai