Anda di halaman 1dari 13

PAPER

PENGAWASAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pengelolaan Pendidikan

Dosen pengampu : Firman septiadi M.Pd

Disusun Oleh :

Alfan Dwi S
Farine Safa K
M. Arly A
Rizki Juliana
M. Rizal D

PROGRAM PENDIDIKAN JASMANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan paper tentang pengawasan
dan supervise pendidikan.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat lebih bisa menjadikan
paper ini sebagai suatu yang berguna.
       Akhir kata saya berharap semoga paper tentang pengawasan dan supervise pendidikan
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Sukabumi, 4 oktober 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN :

A. LATAR BELAKANG...............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN :

A. KONSEP DASAR KEPENGAWASAN...................................................................


B. SUPERVISI PENDIDIKAN......................................................................................
C. PERANAN PENGAWASAN....................................................................................

BAB III PENUTUP :

KESIMPULAN......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki konsep
dasar yang saling berhubungan meskipun keduanya memiliki perbedaan tertentu. Dalam konsep
dasar pengawasan dan supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep
supervisi pendidikan itu sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu
proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan
memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan
pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu proses pentransferan
ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu,
pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang dapat disebut sebagai kepala
sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di departemen pendidikan. Pengawasan di sini
adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai
sekolah lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta
masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan professional.

Dalam makalah ini akan penulis paparkan beberapa konsep dasar tentang supervisi pendidikan ,
akan tetapi dengan keterbatasan referensi yang berkaitan dengan supervisi pendidikan secara
langsung, penulis akan membahasan pengawasan dan supervisi pendidikan serta aspek-aspek
yang berhubungan dengannya secara global saja, beserta sub-subnya yang semuanya akan
penulis sebutkan dalam rumusan masalah dibawah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Konsep dasar kepengawasan pendidikan ?
2. Supervisi pendidikan ?
3. Pernanan kepengawasan ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Kepengawasan Pendidikan

1. Kepengawasan

Pengawas adalah seoerang tenaga pendidikan yang diberi tugas untuk melakukan
pembibnaan secara professional terhadap guru dan kepala sekolah. Pengawas pendidikan
adalah merka yang memperoleh tugas tambahan untuk melaksanakan tugas
kepengawasan agar mutu pendidikan di sekolah secara bertahap dan berkelanjutan
menjadi lebih bermutu.

Pengawasan menurut Lanri (Husaeni Usman, 2009:5004) iyalah suatu kegiatan untuk
memperoleh kepastian apakah plaksanaan pekerjaan, kegiatan yang telah di lakukan
sesuai dengan rencana semula.kegiatan pengawasan pada dasarnya membandingkan
kodisi yang ada dengan yang seharusnya terjadi, pengendalian ialah apabila dalam
pengawasan terjadi di temukan adanya penyimpangan atau hambatan maka segera di
amabil tindakan koreksi.

Johson (Michael Fullan,2007:211) menyatakan bahwa “ concludes that superintendens


must be “teacher” in all three domains, (1) educational, (2) political, and (3) managerial.
Modeling, coaching, and ra

Konteks Pernyataan ini memberikan gambaran secara jelas bahwa pengawasan harus
menjadi guru dalam 3 dominan, yaiutu: 1. Pendidikan 2. Politik dan 3.manajer. Dalam
kepengawasan dimana seorang pengawas harus bisa menjadi model, pelatih , dan
membangun kapasitas kepala sekolah, memimpin guru, anggota panitia sekolah, dan juga
pengawas memberikan kepengawasannya dalam meningkatkan perhatian, membesarkan
harapan, menjawab pertanyaan, member dorongan, membuat sugesti bahwa perubahan
terjadi secara bertubi-tubi.

2. Proses Pengawasan

Hal ini sejalan dengan apa yang di sampaikan oleh Nanang Fatah (2006:101) yang
memberikan gambvaran bahawa proses pengawasan terdiri dari tahap :

1. standar pelaksanaan,
2. Pengukuran pelaksanaan,pekerjaan di bandingkan dengan standard an
3. Menentukan kesenjangan ( Deviasi) antara pelaksanaan dengan stantar rencana
James Leuwis (Sudarwan Danim,2007:189) menyatakan perlunya para pengawas
membuat aturan untuk kepentingan kerja mereka. Dia mendefinisikan aturan ini dengan
target antara lain:

1. Menjadi pemimpin yang memiliki visi.


2. Memegang peranan sebagai pembangun budaya.
3. Menerima aturan dari actor strategic.
4. Mempromosikan kerja tim.

A
T
TYM Mockler menyusun pengawasan menjadi 4 langkah seperti dalam gambar berikut ini:

B.Supervisi Pendidikan

1. Konsep Dasar Supervisi

Dalam pemakaian nya secara umum supervision diberi arti sama dengan direction
manajement dan supervior dengan director, manager. Dalam bahasa umum ini ada kecondongan
untuk membatasi pemakaian istilah supervior pada orang orang yang berada pada kedudukan
yang lebih bawah dalam hirarki manajement. Istilah-istilah umum bagi kedudukan-kedudukan
ini selain dari supervior ialah foreman dan Superintendent, yang dinegera kita sering di sebut
mandor,pengawas,inspektur,opsiner,dan opseter.
Meraka lah yang bertanggung jawab secara langsung dan bertatap muka tentang kegiatan
kegiatan dari hari ke hari sekelompok pegawai bawahan.

Sekedar gambaran bahwa supervisi di bawah ini dikutipkan beberapa pengertian


supervisi yang di rumuskan oleh pakar-pakar. Tim dirjen pembinaan pendidikan agama islam
(2000:31-32) antara lain:

A.Nalim Purwanto,Dkk., dalam bukunya administrasi pendidikan ( 1979), menyartakan sepervisi


ialaha suatu aktivitas pembinaan yang di rencanakan untuk membantu para guru dan pegawai
sekolah lainya dalam melakukan pekerjaan meraka secara efektif.

B. Ametembun dalam buku nya supervisi pendidikan ( 1975 ) menyatakan : supervisi pendidikan
adalah pembinaan kea rah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu
belajar mengajar di kelas pada khusus nya .

Berdasarkan pengertian pengertian tersebut di atas dapat di kemukakan secara sederahana bahwa
supervisi pada dasar nya adalah upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di
sekolah .

Dalam supervisi siapapun berhak dan ber tanggung jawab untuk kemajuan sebuah organisasi
terlebih kepada organisasi formal karena ada landasan yang kuat dalam memajukan dan
mengarahkan kemajuan organisasi baik secara filosifis maupun secara yuridis , ada mekanisme
dan teori teori yang berkembang sebagai langkah konkret dalam mengimplementasikan supervisi
pengajaran

Supervisi pendidikan ada 2 macam , yaitu supervisi akademis dan supervisi klimis . super visi
akademis adalah kegiatan pembibingan yang di tujukan untuk memperbaiki kondisi kondisi baik
personal maupun materil yang memungkinkan tercipta nya situasi belajar mengajar
( pembelajaran ) yang lebih baik , demi terciptanya tujuan pemdidikan , sedangkan supervisi
klimis adalah bagian dari supervsi yang pelaksanaan nya hanya di titik beratkan pada penampilan
mengajar guru yang meliputi aspek kemampuan mengajar guru ( perencanaan pembelajaraan ,
kemampuan mengajar , dan personel sosial ) .

2. Fungsi – fungsi supervisi

Kemajuan dalam proses belajar murid akan dapat dicapai dengan memusatkan
perhatian supervisi kepada metode dan teknik mengajar melulu, mengajar adalah hasil dari
keseluruhan halaman yang diperoleh guru. Maka untuk memajukan pengajaran dalam
supervisi harus sanggup : (1) Memajukan kepemimpinan dalam mengembakan program
sekolah dam memperkaya lingkungan sekolah, (2) Memajukan kondisi yang
memungkinkan orang – orang bermufakat tentang tujuan – tujuan dan cara – cara
pelaksanaanya, serta memperoleh sumber – sumber yang menggalakan pertumbuhan
individual maupun kelompok dalam pandangan dan kesanggupan, (3) Memajukan iklim
dan suasana yang membuat orang – orang merasa diterima dan dihargai sebagai pribadi
dan anggota organisasi yang sama penting.

Pendekatan perilaku supervisi adalah menciptakan dan menjaga keselarasan antar


tujuan – tujuan atau kepentingan pribadi (personal needs) dengan tujuan – tujuan
organisasi (institutional goals) melalui kerja tim dan evaluasi terhadap sasaran – sasaran
supervisi. Pendekatan tersebut menempuh prosedur kerja berikut sesuai pendapatannya
Ametembun (TimAdpenUPI,2010:5), yaitu :

a. Fungsi Penelitian
Untuk memperoleh kambaran yang jelas dan objektiv tentang situasi pendidikan
(khusus sasaran – sasaran supervisi akademik), maka perlu diadakannya
penelitian terhadap situasi dan kondisi tersebut dengan prosedur ; (1) Perumusan
pokok masalah sebagai fokus penelitian (2) Pengumpulan data yang bersangkut
paut dengan masalah itu (3) Pengolahan data, dan (4) Penarikan kesimpulan yang
diperlukan untuk perbaikan dan peningkatan.
b. Fungsi Penilaian
Hasil penelitian selanjutnya dievaluasi : apakah menggeberikan atau
memperihatinkan dan mengalami kemajuan atau kemunduran.
c. Fungsi Perbaikan
Langkah – langkah yang dapat diambil adalah : (1) Mengidentifikasi aspek –
aspek negative, yaitu kekurangan, kelemahan atau kemandekan (2)
Mengklafisikasi aspek – aspek negatif itu yang serius dan sederhana (3)
Melakukan perbaikan – perbaikan menurut prioritas
d. Fungsi Peningkatan
Upaya perbaikan merupakan proses yang berkesinambungan yang dilakukan terus
menerus supervisi akademik menjungjung praktik “continous quality
improbement (CQI)’. Dalam proses ini diusahakan agar kondisi yang memuaskan
supaya dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan lagi.

Keempat fungsi tersebut dapat digambarkan dengan ilustrasi sebagai berikut :


P

Gambar 5.2 Fungsi – Fungsi Penelitian

Dengan demikian dalam fungsi supervisi yang terpenting adalah : (1) menentukan kondisi-
kondisi apa yang diperlukan, dan (2) memenuhi syarat-syarat yangb diperlukan itu. Jadi, fungsi
supervisi dari administrasi pendidikan adalah aktifitas aktifitas untuk menentukan kondisi-
kondisi yang esensial yang akan menjamin tercapai nya tujuan pendidikan. Dengan
mempertimbngan pada beberapa fungsi-fungsi penelitan,penilaian,perbaikan,dan peningkatan.

3. Pelaksanaan supervisi pendidikan

Pengawasan sebagai superpresor dalam menjalankan tugas tugas supervisi berdasarkan SK


menvan nomor 118/1996, tugas pokok pengawas adalah menilai dan membina teknis pendidikan
dan administrasi pada satuan pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Hal-hal yang
berkaitan dengan teknis pendidikan meliputi kurikulum, proses pelajar mengajar evaluasi, dan
kegiatan esktrakulikuler, sedangkan halphal yang berkaitan dengan teknis teknis administrasi
meliputi administrasi personel, administrasi materil dan administrasi operasionil(Dirjen
pembinaan pendidikan agama islam, 2000:611).

Pada prinsip nya dalam supervisi bidang pendidikan ialah : (1) Bukan mencari kesalahan orang,
tetapi mencegah keselahan yang dilakukan sedini mungkin, (2) membantu personel sekolah
dalam mengatasi permasalah sekolah atas dasar kemitraan (kesetaraan), dan (3) bekerja sama
secara sinergi yang saling menguntungkan dalam makna positif(Husaeni Usman,2009:510).

Untuk tindakan lebih lanjut pengawan dapat dilakukan dengan tindakan sebagai berikut:

a. Kunjungan kelas
Kunjungan dapat dilakukan dengan membritahu atau tidak member tahu tergantung pada
sifat tujuan dan masalah nya
b. Obsevasi kelas
Pengamat harus sudah menguasai masalah, tujuan dan sasaran dan sedapat mungkin tidak
mengganggu KBM.
c. Tes Dadakan
Tes dadakan diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui mencapaian ytarget
kurikulum dan daya serap siswa sampai pada tes dadakan di berikan
d. Konferensi kasus
Menentukan kasus kasus yang ditemukan baik berdasarkan observasi, kunjungan
kelas,atau laporan laporan .
e. Wawancara
Selain observasi kelas perlu ada observasi dokumen khususnya untuk menjaring
peningkatan pengelolaan administrasi dalam rangka menunjang keberhasilan proses
pendidikan.
f. Angket
Data / informasi yang sifatnya kuantitatif dan memerlukan jawaban dan objektif melalui
angket
g. Wawancara
Wawancara dilakukan sehabis kegiatan observasi,dalam rangka usaha pembinaan
maupun mencari titik temu dalam usaha pemecahan masalah.
h. Laporan secara tertulis
1. Laporan tertulis untuk sementara dapat digunakan keterbatasan waktu dan petugas
supervisi
2. Laporan hendaknya dititik beratkan pada segi kulitatif dan di sertai data pendukung
nya

Dan berdasarkan SK menpan nomor 118/1996,bab 1 pasal 1 angka (1) yang menyatakan
bahwa pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil( PNS) yang diberi tugas, tanggung
jawab dan wewenang secara penuh oleh penjabat yang wewenang untuk melakukan
wawasan di sekolah dengan melksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis
pendidikan dan admistrasi pada satuan pendidikan pra sekolah dasar dan menengah

Dan sesuai keputusan MENDIKBUD RI No. 020/U/1998 tentang petunjuk teknis


pelaksanaan jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kredit nya bahwa instansi
Pembina jabatn fungsional pengawas adalah DEBDIKNAS , ruang lingkup kegiatan
pengawas sekolah , jenis pengawas sekolah , jenjang jabatan , pangkat , golongan .
( Khusaini usman , 2009 : 510 )

C. Peranan pengawas sebagai supervisi pendidikan beberapa peranan yang harus di lakukan
peranan dalam men supervisi pendidikan guna meningkatkan kinerja guru yaitu antara lain :

1. Penelitian

2. Konsultan dan Penasehat

3. Fasilitator
4. Motivator

5. Pelopor Pembaruan

Konsep sederhana dari supervisi adalah bahwa pengawas merupakan petugas yang paling
bersentuhan langsung dengan guru , kepala sekolah dan siswa

Lembaga penjaminan mutu pendidikan ( LPMP ) sebagai satu satu nya lembaga yang menetukan
mutu pendidikan , hanya saja lembaga ini tidak akan pernah bisa mentukan mutu pendidikan
dengan baik jika tidak bersentuhan langsung dengan proses yang terjadi di lapangan pendidikan

Banyak upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan yang dilakukan selama ini meskipun tidak
bisa di lepaskan dari berbagai factor yang memengaruhi nya , dalam hal ini memerlukan
pemahaman tentang : ( 1 ) konsep mutu dan jaminan mutu , ( 2 ) manajemen mutu pendidikan ,
( 3 ) total kualiti manajemen ( TQM ) , ( 4 ) pengembangan system akretidasi dan , ( 5 )
pengembangan sistem pengawasan untuk menjamin peningkatan mutu
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam konsep dasar pengawasan dan supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar
tentang konsep supervisi pendidikan itu sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar,
pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada
peserta didik dengan memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah
suatu proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta
didik. Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang dapat
disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di departemen pendidikan.
Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para
pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan yang
baik dan bimbingan serta masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan
professional.
DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Rian. (2003). Supervisi rencana program pembelajaran, jakarta: Rian putra

Buku pengelolaan pendidikan oleh Dr. Diding murdin, Mpd dan Imam sibaweh Mpd

Anda mungkin juga menyukai