DISUSUN OLEH:
HELLEN TRIANA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................i
BAB VII. KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN
A. Latar Belakang Perlunya Supervisi Pendidikan.............................................................1
B. Hakikat Supervise Pengajaran.......................................................................................1
C. Tujuan dan Kegunaan Supervisi....................................................................................2
D. Perbedaan Supervisi dan Inspeksi.................................................................................2
E. Hubungan Administrasi dan Supervisi Pendidikan.......................................................2
BAB VIII. TUJUAN & PERAN SERTA RUANG LINGKUP SUPERVISI PENDIDIKAN
A. Tujuan Supervisi............................................................................................................3
B. Peranan Supervisi..........................................................................................................3
C. Fungsi Supervisi.............................................................................................................3
D. Ruang Lingkup Supervisi...............................................................................................4
i
BAB VII
KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN
2. Pertumbuhan Jabatan
Guru sebagai seorang tenaga professional harus terus menerus meningkatkan atau
mengembangkan dirinya sehingga dapat berkembang sesuai dengan profesinya dan dapat
merasa puas dengan jabatan yang diperolehnya. Untuk mengembangkan diri atau jabatan
sebagai guru dengan baik, tergantung pada dorongan dan bantuan yang diberikan
supervisor. Apalagi system kenaikan pangkat apabila system kenaikan pangkat guru dengan
menggunakan angka kredit menyebabkan guru secara otomatis tidak naik pangkat.
Kenyataan yang dilihat yang mampu naik pangkat sesuai dengan lama waktu yang
dipersyaratkan (dua tahun), dan ada guru yang tidak dapat naik pangkat bertahun-tahun
lamanya. Penilaian angka kredit berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok sebagai pengajar
atau pembimbing.
A. Tujuan Supervisi
Secara umum tujuan supervise adalah membantu guru untuk meningkatkan kemajuan
sehingga dapat mengelola program pengajaran yang lebih baik. Secara lebih rinci atau
khusus tujuan supervisi dikemukakan rivai (1982) sebagai berikut:
Membantu guru agar dapat lebih mengerti tujuan-tujuan pendidikan disekolah dan
fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
Membantu guru agar lebih menyadari dan mengerti kebutuhan-kebutuhan siswa
serta masalah yang dihadapinya, supaya dapat membantu siswa dengan lebih baik.
Melaksanakan kepemimpinan yang efektif dengan cara yang demokratis dalam
rangka meningkatkan kegiatan professional disekolah dan hubungan staf yang
kreatif untuk meningkatkan kemampuan masing-masing.
Menentukan kemampuan dan kelebihan tiap guru memanfaatkan &
mengembangkan kemampuan tersebut.
Membantu guru meningkatkan kemampuan mengajar disepan kelas.
Membantu guru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyelesaikan diri
dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswa dan menemukan tindakan
perbaikannya.
Sergiovanni (1987) menegaskan lebih lengkap lagi tujuan supervise pengajaran, yaitu;
Pengawasan kualitas
Pengembangan professional
Memotivasi guru
B. Peranan Supervisi
Peranan supervisi dapat dilihat dari berbagai segi dan kegiatan-kegiatan nya. Menurut
Rivai (1982) peranan supervise ada 7 macam yaitu:
Supervisi sebagai kepemimpinan
Supervisi sebagai inspeksi
Supervisi sebagai penelitian
Supervisi sebagai latihan dan bimbingan
Supervisor sebagai sumber dan pelayanan
Supervisi sebagai koordinasi
Supervisi sebagai evaluasi
C. Fungsi Supervisi
Fungsi utama supervisi menurut Pidarta (1992) yaitu :
a) Supervisi merupakan teman seperjuangan administrasi. Secara fungsional tidak
terpisah antara satu sama lain. keduanya terkoordinasi, berkorelasi, saling
melengkapi menjuang dalam melaksanakan system pendidikan.
b) Supervisi mengkoordinasi personalia sekolah terutama guru dan aktifitas sekolah
terlaksana sesuai dengan yang direncanakan.
c) Supervisi memperlancar proses belajar mengajar.
d) Mengendalikan usaha guru mendidik para siswa agar siswa dapat berkembang
secara seimbang dan optimal.
e) Membantu guru membina bakat dan minat siswa
f) Membantu guru membimbing kesulitan belajar dan kesulitan pribadi siswa.
g) Wakil pemerintah untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban pemeritah.
3
Fungsi tambahan supervise dari Pidarta (1992) yaitu;
a) Memotivasi guru agar tetap bekerja dengan baik.
b) Member dorongan pada guru agar tidak bekerja secara monoton.
c) Supervisor menjadi teladan guru.
d) Menegakkan disiplin kerja guru
e) Mengimbau guru agar mau berusaha meningkatkan profesionalnya.
4
BAB IX
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI
PENDIDIKAN
5
BAB X
PROSES SUPERVISI PENDIDIKAN
D. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tujuan yang sudah dicapai, hal – hal yang sudah
dilaksanakan. Evaluasi pelaksanaan supervise, sasarannya adalah supervisor perlu menilai
apa yang dilakukannya, mulai dari tujuan yang dirumuskan, metode dan teknik yang
digunakan; sikap kepemimpinan, dan kemampuan berkomunikasi, teknik yg digunakan
dalam evaluasi supervise yaitu wawancara.
6
BAB XI
TEKNIK – TEKNIK SUPERVISI
PENDIDIKAN
8
BAB XII
SUPERVISI PENGAJARAN DENGAN
MANAJEMEN EMOSI
9
C. Supervisi Pengajaran Perspektif Kecerdasan Emosional
Dalam melaksanakan kegiatan supervisi, pengawas sekolah sebagai supervisor akan
berhubungan dengan para guru yang memiliki keberagaman oleh karena itu, agar
supervisor berhasil melaksanakan tugas dengan baik, ia memerlukan kecerdasan emosional
(emotional intelligence), menguasai keterampilan konseptual (conceptual intelligence),
menguasai keterampilan konseptual (conceptual skill) dan keterampilan teknis (technical
skill).
1. Pengendalian diri dalam praktik supervise
Pengendalian diri memerlukan supervisor terutama pada saat menghadapi sikap dan
perilaku yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Kritik yang membangun
Harry Levinson (Goleman,1995) mengemukakan seni mengkritik sehingga yang
disampaikan bersifat membangun yaitu:
Langsung pada sasaran
Tawarkan solusi
Lakukan secara tatap muka
Peka terhadap situasi yang terjadi.
3. Mempengaruhi emosi guru
Agar berhasil menjalankan tugas sebagai supervisor, pengawas sekolah memerlukan
kemampuan seni memengaruhi guru dengan baik.
4. Berempati dalam membimbing guru
Empati merupakan salah satu wujud dari kecerdasan sosial seseorang yang berfungsi
sebagai radar sosial. Dengan empati seseorang dapat mengendalikan emosi orang lain.
10