Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ADM Supervisi Pendidikan

Tentang:

Konsep supervisi pendidikan

Dosen Pembimbing:

ARMAWATI, M.Pd.I

DISUSUN OLEH:

Maiyuni

Mukhlis Ibrohim

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM


TEBO
2022
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الر حيم‬

Alhamdulillah, puji syukur pemakalah ucapkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat hidayah-Nya
sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " Konsep Supervisi Pendidikan ”
dengan sebagaimana mestinya dengan tujuan terutama untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata
kuliah Tafsir dan sebagai bahan bacaan bagi kita semua untuk menambah wawasan kita tentang materi.
Solawat dan salam selalu terlimpahkan buat nabi kita Muhammad SAW. Yang telah menjadi panutan dan
suri tauladan yang baik bagi kita dan semua umat islam yang ada di seluruh penjuru dunia.

Pada kesempatan ini pemakalah mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada dosen
"ARMAWATI, M.Pd.I" yang telah membimbing dan mendidik dalam proses perkuliahan dan semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga keikhlasan dan ketulusan semua pihak
yang telah membantu pemakalah dalam menyelesaikan tugas kelompok ini mendapat balasan dari Allah
SWT. Aamiin..

Tebo, 22 November 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ......................................................................................................................... 1

2 Rumusan Masalah .................................................................................................................... 2

3 Tujuan ....................................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

1 Pengertian supervisi pendidikan................................................................................................ 3

2 Tujuan dan sasaran supervisi pendidikan...................................................................................4

3 Fungsi Supervisi pendidikan....................................................................................................... 6

4 Ruang lingkup supervisi pendidikan........................................................................................... 8

5 Teknik-teknik supervisi pendidikan............................................................................................11

6 Peranan supervisi ......................................................................................................................11

7 Peran supervisor dalam supervisi pendidikan .......................................................................... 13

8 unsur-unsur supervisi ................................................................................................................13

BAB III PENUTUP............................................................................................................................16

Kesimpulan.....................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................17


BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pendidikan dan pembelajaran dilembaga pendidikan seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah,
Aliyah, dan Sekolah Umum lainnya (SD, SMP, SMA) dapat berbentuk kegiatan akademik dan non
akademik. Kegiatan akademik yang dikenal sebagai kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang cakupan
kegiatan sentral dalam lembaga pendidikan. Keberhasilan atau kegagalan suatu lembaga pendidikan
sangat tergantung pada aktivitas akademik ini. Untuk menenkankan kualitas pendidikan di sekolah,
nampaknya kegiatan yang menjadi lebih penting dalam proses akademik itu adalah kegiatan monitoring
dan controlling atau pengawasan seluruh komponen dan akti$itas akademik. program peningkatan
mutu pendidikan di madrasah atau sekolah dapat dicapai apabila kegiatan pendidikan dan pembelajaran
disekolah berlangsung dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna. Hal tersebut dapat terlaksana
apabila ditunjang dengan adanya upaya peningkatan kemampuan personil pendidikan di Madrasah atau
sekolah. Kepala madrasah sebagai penanggung jawab utama dalam keberhasilan sekolah perlu
meningkatkan kinerja sebagai pengawas, sekaligus pembina personil pendidikan yang lain.

Mengingat begitu pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikanmaka
selayaknyalah bila kemampuan guru ditingkatkan melalui program pembinaan secara terus menerus,
agar para guru benar& benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai tuntutan profesional. Selain satu
cara untuk melakukaan pembinaan profesionalitas kinerja guru dalam bidang akademik perlu diadakan
kegiatan pengawasan akademik di sekolah oleh pengawas akademik yang profesional. Pengawasan
merupakan fungsi administrasi yang tergolong pokok dan penting. Pengawasan merupakan kegiatan
administrasi yang dilakukan setelah perencanaan dan pengorganisasian. Dalam makalah ini akan dibahas
megenai Pengertian Supervisi pendidikan, Tujuan dan Sasaran Supervisi pendidikan, fungsi Supervisi
Pendidikan, ruang lingkup Supervisi pendidikan, dan Teknik& teknik-teknik supervisi pendidikan yang
akan dibahas pada bab pembahasanselanjutnya.
2. Rumusan masalah
1. Pengertian Supervisi Pendidikan
2. Tujuan Sasaran Pendidikan
3. Fungsi Pendidikan
4. Manfaat Pendidikan
3. Tujuan Penulisan
Tujuan Makalah ini Antara lain :
1. Mengetahui yang dimaksud supervisi pendidikan
2. Mengetahui pentingnya pendidikan dan tepat sasaaran
3. Mengetahui dan memahami target pendidikan secara keseluruhan dan pendidikan di masa
depan
BAB ll

PEMBAHASAN

SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Pengertian Supervisi Pendidikan


Kata supervisi berasal dari bahasa inggris supervision yang terdiri dari dua kata yaitu, super dan vision.
Yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara keseluruhan. Orang yang
melakukan supervisi disebut supervisor.
Menurut para ahli diantaranya :
1.Ben M. Haris, dalam bukunya supervisor behavior in education 1975 menyatakaan bahwa supervisi
apa yang personalia sekolah lakukan dengan orang dewasa dan alat-alat dalam rangka mempertahankan
atau mengubah pengelolaan sekolah untuk mempengaruhi pencapaian tujuan instruksional sekolah.
Supervisi mempunyai impact dengan pelajar melalui perantaraan orang lain dan alat.
2.Drs. Ngalim Purwanto, dkk , Dalam bukunya administrasi pendidikan, 1979 menyatakan : supervisi
adalah aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya
dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
3.Drs. Ametembun, dalam bukunya supervise pendidikan ,1975, menyatakan : supervise pendidikan
adalah pembinaan kearah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan perbaikan mutu belajar
mengajar disekolah pada khususnya.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat dikemukakan secara sederhana bahwa supervise pada
daasarnya adalah upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran dengan ditunjang oleh
unsur-unsur lain, seperti guru, sarana dan prasarana , kurikulum sistem pengajaran dan penilaian
supervisor bertugas dan bertanggung jawab memperhatikan perkembangan unsur-unsur tersebut
secara berkelanjutan.
2. Tujuan dan Sasaran Supervisi Pendidikan
Dibawah ini akan digambarkan secara ringkaas tentang tujuan dan sasaran supervise pendidikan yang
harus dicapai. Tugas supervise pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar
mengajaar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervise tidak hanya untuk memperbaiki mutu
mengaajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas, termasuk didalamnya
pengadaan fasilitas-fasilitas,pelayanan kepemimpinan dan pembinaan human relation yang baik kepada
semua pihak yang terkait.
Berdasarkan rumusan diatas, maka kegiatan supervise pendidikan pada dasarnya diarahkn pada hal-hal
sebagai berikut.
1.Membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai sekolah dalam menjalankan tugasnya
masing-masing dengan baik.
2.Mengembangkan dan mencari metode-metode belajar mengajar yang baru dalam proses
pembelajaran yang lebih baik dan lebih sesuai.
3.Mengembangkan kerja sama dalam lingkungan sekolah harmonis antara guru dengan siswa, guru
dengan sesama guru, guru dengan kepala sekolah dan seluruh staf sekolah yang berada dalam
lingkungan sekolah yang bersangkutan.
Disamping tujuan , supervise pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran pokok, teknis edukatif
meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan evaluasi/ penilaian. Sedangkan supervise teknik
administratif meliputi administrasi professional, administrasi material, administrasi keuangan,
administrasi laboratorium, perpustakan sekolah dan lain-lain.
Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin. Begitu pula
pengawasan, karena pada hakekatnya supervisor adalah pengawas yang tugas pokoknya melakukan
pengawasan. Sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada supervisor, karena dia adalah pelaksana
dilapangan yang istilah dalam bukunya adalah pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala
sekolah.
Pelaksana pengawasan pendidikan Agama islam memiliki sasaran yang spesifik, yakni :
1.Pengawasan atau pelaksanaan pengembangan kehidupan beragama di TK dan atas pelaksanaan tugas
guru pendidikan agama islam pada sekolah umum (SD, SMP, SMA, dan SMK) terlaksana dengan lancer,
aman dan bermutu sesuai dengan volume dan frekuensi yang telah ditetapkan.
2.Efisien dan efektivitas pelaksanaan pendidikan agama islam pada sekolah umum (TK, SD, SMP, SMA,
dan SMK) tercapai pada setiap semester sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan.
3.Wawasan, kemampuan profesional dan kerjasama guru pendidikan agama islam pada sekolah umum
meningkat pada tahun ajaran (semester) sesuai dengan kebutuhan kondisi wilayah dan ketentuan yang
berlaku.
Berdasarkan pada sasaran yang telah dijelaskan diatas, maka timbullah suatu indikasi dalam pencapaian
keberhasilan pelaksanaan pengawasan yang spesifik pula diantaranya sebagai berikut :
1.Pengawasan terlaksana secara merata dan amaan sesuai dengan volume frekuensi yang telah
ditetapkan.
2.Kondisi objektif tentang sikap profesional guru pendidikan agama islam (GPAI) pada sekolah umum
diketahui secara jelas.
3.Kondisi objektif tentang kemampuan profesional guru pendidikan agama islam (GPAI) pada sekolah
umum diketahui secara jelas.
4.Informasi pencapaian hasil dan proses belajar mengajar di tiap-tiap sekolah diperoleh secara cepat
tepat dan up to date.
5.Informasi tentang kondisi objektif pelaksanaan pendidikan agam islam disekolah-sekolah diketahui
secara jelas.
Secara garis besar tujuan supervise dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum menurut Rifai (1982) adalah membantu guru meningkatkan kemampuannya agar menjadi
guru yang lebih baik. Selanjutnya Bafadal (1992) mengatakan bahwa tujuan supervise adalah untuk
membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan yang ditetapkan bagi murid-
muridnya.
Menurut Rifai (1982) tujuan khusus supervise adalah sebagai berikut :
a.Membantu guru agar dapat lebih menyadari tujuan dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan.
b.Membantu guru agar lebih menyadari dan mengerti kebutuhan-kebutuhan siswa serta masalah yang
dihadapinya.
c.Melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka meningkatkan
kegiatan profesional disekolah dan menjaga hubungan staf yang kreatif untuk meningkatkan
kemampuan masing-masing.
d. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan dan mengembangkan
kemampuan tersebut.
e. Membantu guru meningkatkan kemampuan mengajar didepan kelas.
f. Membantu guru baru dalam masa oriantasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri dengan
tugasnya dan dapat menggunakan kemampuannya secara maksimal.
g. Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswa dan menemukan tindakan perbaikannya.
3. Fungsi Supervisi Pendidikan
Setelah mengetahui dan memahami tujuan dan sasaran supervise, maka hal penting lainnya yang perlu
dikuasai pula oleh para supervisor adalah fungsi-fungsi supervise. Secara garis besar fungsi supervise
dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu, dalam bidang pendidikan, dalam bidang pengawasan, dan
dalam bidang pelaksanaan.
Fungsi kepemimpinan melekaat pada seseorang supervisor karena dia adalah pemimpin, begitu pula
pengawas yang tugas pokoknya melakukan pengaawasan sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada
supervisor, karena dia adalah para pelaksana dilapangan yang dalam istilah bukunya adalah pejabat
fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.
Dalam fungsi kepemimpinan, seorang supervisor hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru dan seluruh staf sekolah yang berada dibawah
tanggung jawab dan kewenangannya.
2.mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh personil sekolah
3.mendorong terciptanya suasana kondisif didalam dan diluar lingkungan sekolah
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, seorang supervisor hendaknya memperhatikan hal-hal
berikut.
1.mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru, dan seluruh staf
sekolah diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanakan itu sesuai dengan rencana atau tidak.
2.memantau perkembangan pendidikan dan pengajaran disekolah yang menjadi tangung jawab dan
kewarganegaraannya termasuk belajar pada sekolah yang bersangkutan.
3. mengawasi pelaksaanaan administrasi sekolah secara keseluruhan yang didalamnya terdapat
administrasi personil, administrasi material, dan administrasi kurikulum.
Dalam melaksanakan fungsi pelaksana, seorang supervisor memperhatikan kegiatan-kegiatan berikut :
1.melaksanakan tugas-tugas supervise pengawasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.melaporkan hasil supervise atau pengawasan kepala pejabat yang berwenang untuk dianalisis dan
ditindak lanjuti.
3.mengamankan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan.
4. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran terdapat 3 unsur pokok yang berkaitan antara yang satu dan
yang lainnya. Unsur-unsur dimaksud adalah unsur personal, material dan operasional. Oleh sebab itu
ruang supervise pendidikan pun mencakup unsur tersebut, yaitu bila dijabarkan akan tergambar sebagai
berikut :
1.Unsur Personal
Lingkup pertama dalam supervise pendidikan adalah para personal dalam sekolah/madrasah yang
disupervisi. Adapun personal yang dimaksud kepala sekolah, pegawai, tata usaha, guru dan siswa.
a.kepala sekolah
hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap kepala sekolah adalah:
1.Masalah jalannya pendidikan dan pengajaran.
2. masalah administrasi sekolah.
3. masalah kerjasama sekolah lain dan instansi terkait lainnya.
4. masalah kepemimpinan kepala sekolah
b.Pegawai Tata Usaha
hal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah :
1.masalah dan statistic sekolah
2. masalah pembukuan
3. masalah surat menyurat dan kearsipan
c. Guru
hal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah:
1.masalah wawasan dan kemampuan profesional guru
2. masalah kehadiran dan aktivitas guru
3. masalah kerjasama guru dengan kepala sekolah, guru dengan sesama guru, guru dengan pegawai tata
usaha, dan guru dengan siswa.
4. masalah tri pusat pendidikan yang terdiri atas keluarga, sekolah dan masyarakat.
d. siswa
hal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah :
1.motivasi belajar siswa
2. tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa
3. pengembangan organisasi siswa (OSIS)
4. kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, termasuk laboratorium, perpustakaan, alat-alat
olaahraga, dll.
2. Unsur Material
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap material dan sarana fisik lainnya adalah :
a.ketersediaan ruangan untuk perpustakaan, laboratorium, ruang praktek ibadah aula dll.
b. pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas tersebut diatas
c. pemanfaatan buku-buku teks pokok dan buu-buku penunjang
3.Unsur Operasional
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap unsur-unsur operasional antara lain :
a.Masalah yang berkaitan dengan teknis edukatif yang mencaku :
1.kurikulum
2. proses belajar mengajar
3. evaluasi penilaian
4. kegiatan ekstra kurikuler
b. masalah yang berkaitan dengan teknis administrative, yang mencakup :
1.administrasi personal
2. administrasi material
3. administrasi kurikukulum
c. masalah yang berkaitan dengan koordinasi dan kerjasama yang mencakup :
1. sekolah dengan keluarga dan masyarakat
2. sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya
3. sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
d. masalah yang berkaitan dengan pengembangan kelembagaan, yang mencakup :
1.pengembangan KKG dan MGMP
2.pengembangan KKS dan MKKS
3.Pendayagunaan wadah KKG dan MGMP yang ada
e. masalah-masalah yang berkaitan dengan ekstra kulikuler, seperti:
1.peringatan hari besar disekolah
2.kegiatan hari besar disekolah
3.kegiatan sosial kemasyarakatan
5. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Dalam melakukan tugas-tugas supervise, para supervisor terutama pengawaas dapat memilih dan
menggunakan beberapa teknik supervise, antara lain kunjungan kelas, kunjungan sekolah, tes dadakan,
konferensi kasus, observasi dokumen, wawancara, angket, laporan tertulis dan sebaagainya.
6.Peranan Supervisi
Menurut Rifai (1982) peranan supervise ada 7 macam :
a.supervisi sebagai kepemimpinan
b.supervisi sebagai inspeksi
c.supervisi sebagai penelitian
d. supervise sebagai latihan dan bimbingan
e.supervisi sebagai sumber dan pelayanan
f. supervise sebagai koordinasi
g. supervise sebagai evaluasi
7. Peran Supervisor dalam Supervisi Pendidikan
Ada beberapa pendapat tentang peran supervisor pendidikan diantaranya :
Menurut M.Haris mengemukakan sepuluh bidang tugas supervisor yaitu:
1.mengembangkan kurikulum
2. pengorganisasian pengajaran
3.pegadaan staf
4. penyediaan fasilitas
5. penyediaan bahan pengajaran
6. penyusunan penataran pendidikan
7. pemberian oriantasi anggota staf
8. pelayanan murid
9. hubungan masyarakat
10. penilaian pengajaran
8. Unsur-unsur Supervisi
Dengan pengertian baaru tentang supervise yaitu semua upaya dalam rangka untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran, maka yang menjadi pelaku supervise bukan lagi hanya pengawas dan kepala
sekolah tetapi beberapa pihak terkait dengan kegiatan pembelajaran diantaranya:
1.Pengawas
Pengawas adalah penanggung jawab utama atas terjadinya pembinaan sekolah sesuai dengan jenis dan
jenjang lembaga pendidikannya.
2. kepala sekolah
Kepala sekolah sebaagai supervisor, setiap hari ia dapat secara langsung melihat dan menyaksikan
kejadian, bahkan dengan langsung pula dapat memberikan pembinaan untuk peningkatan.
3.wakil kepala sekolah bidang kurikulum
Tugas wakasek bidang kurkiulum ini adalah menguasai semua urusan yang berkaitan dengan kurikulim
dan pembelajaran.
4.wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
Wakasek bidang kesiswaan adalah pejabat yang dapat dikatakan paaling akrab dengan seluruh
kehidupan siswa. Dengan kedudukan ini yang bersangkutan dapat melakukan upaya pembinaan secara
intensif, baik berdasarkan data yang diperolehnya sendiri maupun dari pihak lain, misalnya kepala
sekolah dan guru-guru.
5.wali kelas
Wali kelas adalah personil yang bertanggung jawab atas kemajuan siswa dikelas tertentu. Dengan
kedudukannya itu waki kelas tentunya memiliki data yang lengkap tentang keadaan siswa yang terdaftar
dikelas bersangkutan.
6.petugas bimbingan dan konseling
Dalam kegiatan supervise sekolah ini petugas bimbingan dan konseling diberdayakan dan dihidupkan
fungsinya sebagai pelaksana bimbingan studi, yaitu mengolah data tentang hal-hal yang sangat
berkaitan dengan upaya meningkatkan prestasi belajar siswa .
7.Petugas Perpustakaan
Petugas perpustakaan sebagai orang yang telah ditunjuk dan diserahi tanggung jawab pengelola
perpustakaan dapat membantu peningkatan prestasi siswa melalui pemanfaatan bahan koleksi
perpustakaan.

BAB III
PENUTUP

1.KESIMPULAN
Kata supervise berasal dari bahasa inggris supervision yang terdiri dari dua kata, yaitu super dan vision
yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara keseluruhan. Orang yang
melakukan supervise disebut supervisor.
Disamping tujuan, supervise pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran poko yaitu, supervise kegiatan
yang bersifat teknis edukatif dan teknis administratif. Supervise teknis edukatif meliputi kurikulum,
proses belajar mengajar dan evaluasi penilaian. Sedangkan teknis administratif meliputi administrasi
professional , administrasi material, administrasi keuangan, administras laboratorium, perpustakaan
sekolah dan lain-lain.
Setelah mengetahui dan
memahami tujuan sasaran supervise, maka hal penting lainnya yang perlu dikuasai pula oleh para
supervisor adalah fungsi-fungsi supervsi.secara garis besar fungsi supervise dapat dikelompokkan dalam
tiga bidang yaitu, dalam bidang pendidiikan, dalam bidang pengawasn, dan dalam bidang pelaksana.
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran terdapat tiga unsur pokok yaitu saling berkaitan antara yang
satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur dimaksud adalah unsur personal, material dan operasional.
Dalam melakukan tugas-tugas supervise, para supervisor terutama pengawas dapat memilih dan
menggunakan beberapa teknik supervise, antara lain kunjungan kelas, kunjungan sekolah, tes dadakan,
konferensi kasus, observasi dokumen, wawancara, angket, laporan tertulis dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Depag RI, 2004, Administrasi dan supervise dan supervise pendidikan. Jakarta
Depag RI, 2005, Kepengawasaan kependidikan . Jakarta
M. Amin Thaib, 2005, profesionalisme pelaksanaan pendidikan, Jakarta : Depag RI.

Anda mungkin juga menyukai