Dosen Pengampu
Disusun oleh :
PROGRAM STUDI
2020
i
PRAKATA
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam Negri
Tulungagung yang telah memberikan segala fasilitas dalam menunjang
pembelajaran hingga terselesainya makalah ini.
2. Prof. Dr. H. Akhyak, M.Ag., selaku direktur utama Lembaga
Pascasarjana Institut Agama Islam Negri (IAIN) Tulungagung.
3. Dr. Ahmad Tanzeh, M.Pd.I., selaku Kepala Prodi Manajemen
Pendidikan Islam Lembaga Pascasarjana Institut Agama Islam Negri
(IAIN) Tulungagung.
4. Prof. Dr. H. Muwahid Shulhan, M.Ag. dan Dr. Hj. Binti Maunah,
M.Pd.I., selaku dosen pengampu mata kuliah supervisi pendidikan
Islam yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam
menyelesaikan makalah ini.
Dengan penuh harapan semoga jasa kebaikan dan kesabaran
mereka diterima Allah SWT, dan tercatat sebagai amal shalih. Akhirnya,
karya ini penulis sunguhkan kepada segenap pembaca, dengan jarapan
adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga
karya ini bermanfaat dan mendapatkan ridha Allah SWT.
M. Akhsanul Muhtadin
ii
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Pengertian Supervisi Artistik..............................................................................3
B. Standar supervisi artistik....................................................................................5
1. Quality vs. Quantity (kualitas dan kuantitas)..........................................................5
2. Colleague vs. Manager (rekan dan manajer)..........................................................6
3. Educational Connoisseurship (keahlian pendidikan).............................................6
4. Educational Criticism (kritik pendidikan)..............................................................6
5. Frequency (frekuensi)............................................................................................7
6. Freedom (kebebasan).............................................................................................7
C. Ciri Supervisi Artistik..........................................................................................8
D. Pembinaan Guru dengan Supervisi Artistik dalam Perspektif Islam..............9
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP......................................................................................................................13
A. Kesimpulan.........................................................................................................13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan individu, guru bagi peserta didik dijadikan sebagai contoh teladan yang
menjadi acuan bagi perilaku peserta didik. Sehingga guru harus mempunyai
atitude baik yang dapat menggembangkan pribadi peserta didik kearah yang lebih
terus menerus tanpa bisa dibendung, seorang guru dituntut untuk meningkatkan
kompetensinya, kompetensi yang baik dan bagus akan membawa dampak pada
didik, bukan hanya sekedar mengetahui materi yang akan diajarkannya saja, tetapi
seorang guru juga harus memahami secara meluas dan mendalam materi yang
akan disampaikan.2 Selain itu untuk membangun pendidikan yang lebih baik lagi
maka guru harus melakukan supervise, supervisi menjadi penting di lakukan demi
pendekatan dalam pelaksanaanya. Dan dalam hal ini akan di bahasa sedikit
1
Daryanto, Belajar dan Mengajar (Bandung: YRAMA WIDYA, 2010), hlm. 197.
2
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan & Sumber Belajar (Jakarta:
PRENADAMEDEIA GROUP, 2011), hlm 54.
1
tentang pendekatan artistik yang merupakan salah satu pendekatan yang ada
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
yang lebih baik, sehingga bantuan tersebut dapat menjawab apa dan
dengan supervisor.
yang luas, yaitu segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju
3
penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran, dan
pembinaan yang direncana- kan untuk membantu para guru dan pegawai
efektif.
pada pengetahuan guru saja, belum pada aspek art. Melalui supervisi
saja, namun juga tingkat keterampilan (skill) dan seni (art). Supervisi
sebagai science tapi juga merupakan suatu art. Kepala sekolah sebagai
4
Binti Maunah, Supervisi Pendidikan Islam (Teori dan Praktik), (Yogyakarta : TERAS, 2009),
hlm. 23.
5
Siti Musrikah, “Pengelolaan Supervisi Artistik Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Selojari Klambu
Grobogan”, Jurnal Varidika, No. 1, Vol. 28 (Juni, 2016), hlm. 52.
4
supervisor sebagai cara untuk mengapresiasi yang signifikan kehalusan
enam ciri pengawasan artistik dalam babnya tentang topik yang sama di
model yang saat ini ada, didorong oleh pengujian dan penilaian
6
Christopher T. F. Hanson, “Six Standards for Artistic Supervision: A concise survey of the
literature and philosophies of Elliot Eisner”, (Texas State University), hlm 7.
5
2. Colleague vs. Manager (rekan dan manajer)
kolegalitas.
individu.
6
pengamatan mereka melalui penerapan teori, model, dankonsep
dan pembelajaran.
5. Frequency (frekuensi)
6. Freedom (kebebasan)
hidup mereka ”7
7
Christopher T. F. Hanson, “Six Standards for Artistic Supervision: A concise survey of the
literature and philosophies of Elliot Eisner”, hlm. 6-14.
7
C. Ciri Supervisi Artistik
para guru merasa diterima. Adanya perasaan aman dan dorongan positif untuk
berusaha maju. Sikap seperti mau belajar mendengarkan perasaan orang lain,
orang lain sebagaimana adanya, sehingga orang dapat menjadi dirinya sendiri.
dikutip oleh Luk-luk Nur Mufidah yang menyamakan beberapa ciri yang khas
harapannya.
8
5. Model artistik terhadap supervisi memerlukan laporan yang menunjukkan
lain yang dapat membuat orang ain dapat membuat orang lain dapat
dipelajarinya.
mencari kekurangan dan kesalahan yang dilakukan para pelaksana atau petugas
8
Luk-Luk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan, (Yogyakarta : Teras, 2009), hlm. 37-38.
9
Berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dilakukan oleh para supervisor dalam usaha bimbingan dan menuntun para guru,
berkenaan dengan proses belajar mengajar di depan kelas atau di sekolah, dapat
terlaksana dengan baik, sesuai ketentuan yang telah diatur. Jika pembinaan para
tugasnya.9
akan berimbas pada peserta didik yang lebih baik, pembinaan guru dapat
1. On the jobtrining
dan lain-lain. Dalam hal ini, peserta pelatihan dapat belajar secara
10
2. Demonstration and Example
pembelajaran.11
3. Classroom Methods
11
Dengan adanya beberapa pilihan metode yang disediakan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Supervisi artistik mencoba menilai siswa bukan berdasarkan pengetahuan
siswa (knowledge) saja, tetapi supervise artistic juga mencoba memperhatikan
ketrampilan (skill) dan seni (art) dari setiap individu, karena seorang siswa
mempunyai ciri dan khasnya masing.
Supervisi artistik mempunyai 6 ciri : (1) Quality vs. Quantity (kualitas dan
kuantitas) (2) Colleague vs. Manager (rekan dan manajer) (3) Educational
Connoisseurship (keahlian pendidikan) (4) Educational Criticism (kritik
pendidikan)(5) Frequency (frekuensi) (6) Freedom (kebebasan).
Dari uraian tersebut dapat berjalan jika guru didampingi atau disupervisi
oleh rekan kerja atau kepala sekolah dengan cara pembianaan, adanya pembinaan
guru oleh supervisor diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru, pembinaan
dapat dilakukan dengan (1) on the job trining, (2) demonstration and example dan
(3) Classroom Methods
13
DAFTAR PUSTAKA
14