Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang Maha Mengetahui,
yang mengajar dan menyuruh hambanya untuk selalu belajar . Berkat rahmat, taufiq
dan hidayahnya kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Supervisor
Dalam Supervisi Pendidikan”
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Agung Nabi Muhammad Saw. Beliau manusia mulia, penuntun umat, pembawa risalah
serta keluarga dan sahabatnya yang setia, beliau yang telah membimbing kehidupan
umatnya dengan ajaran islam, beliau telah mengajarkan ajaran Islam tanpa mengenal
lelah, sehingga islam memberikan sumbangan yang besar bagi pembangunan
kebudayaan dan peradaban dunia.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................................. 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan pada suatu lembaga pendidikan
sangat diperlukan pelaksanaan supervisi, program supervisi biasanya berisikan
kegiatan yang biasanya akan dijalankan untuk memperbaiki kinerja guru dalam
meningkatkan situasi pembelajaran. Program supervisi tertuang berbagai usaha dan
tindakan yang perlu dijalankan supaya pembelajaran lebih baik, sehingga akselerasi
belajar peserta didik makin cepat dalam mengembangkan potensi dirinya. Selain itu,
program supervisi juga menjadi integral dalam usaha peningkatan mutu sekolah,
mendapat dukungan semua pihak disertai dana dan fasilitasnya.
Masalah mutu pembelajaran menyangkut masalah yang esensial, yaitu
menyangkut masalah kualitas mengajar yang dilakukan oleh guru harus mendapatkan
pengawasan dan pembinaan yang terus menerus dan berkelajutan. Dalam rangka
otonomi sekolah, kepala sekolah mempunyai kewenangan yang besar dalam membuat
kebijakan tingkat sekolah. Melaksanakan dan mengawasinya, supaya sekolah yang
dipimpinya semakin memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi diri dan
lingkunganya.
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab tingkat sekolah, kini memiliki
kewenangan dan keluasan dalam; mengembangkan program, mengelola dan
mengawasinya, mengatur segala sumber daya yang dimilikinya yang dapat digalinya
supaya terjadi peningkatan mutu dan produktivitas yang signifikan dalam memberi
layanan belajar bermutu melalui guru profesional yang kooperatif. Aktivitas
pengarahan dan bimbingan yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan serta
personalia lainnya yang langsung menangani belajar para siswa untuk memperbaiki
situasi belajar mengajar inilah yang dimaksud dengan supervisi dan pelaksana
supervisi disebut supervisor.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut;
1. Apa pengertian supervisor?
2. Apa saja tugas pokok supervisor?
4
3. Bagaimana kompetensi yang harus dimiliki supervisor?
4. Bagaimana idealnya perilaku supervisor?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujun pembuatan makalah ini selain pemenuhan tugas;
1. Untuk mendeskripsikan pengertian supervisor
2. Untuk mendeskripsikan tugas tugas supervisor
3. Untuk mendeskripsikan kompetensi yang dimiliki supervisor
4. Untuk mendeskripsikan semestinya perilaku supervisor
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisor
Secara etimologi supervisi berarti melihat atau meninjau dari atas, atau
menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan (orang yang memiliki
kelebihan) terhadap perwujudan kegiatan dan hasil kerja bawahan. Sedangkan orang
yang berada dibalik kegiatan supervisi disebut supervisor. Mereka adalah pengawas,
manajer, direktur, kepala sekolah, administrator atau evaluator.
Supervisor yaitu orang yang melakukan kegiatan supervisi. Ia mungkin
seorang pengawas umum pendidikan, atau kepala sekolah yang karena peranannya
sebagai pemimpin mempunyai tanggung jawab tentang mutu program pengajaran di
sekolahnya, atau seorang petugas khusus yang diangkat untuk memimpin perbaikan
suatu bidang pengajaran tertentu, seperti misalnya pendidikan jasmani, seni rupa,
musik, keterampilan ketermpilan dan lainnya.
Menurut Suharsimi Arikunto, konsep supervisi sebenarnya ada perbedaan
yang cukup mendasar tentang pelaku supervisor, karena ada pemahaman yang
berbeda tentang konsep supervisi dan pengawasan. Pelaku pengawasan dari dinas
pendidikan juga dapat dikatakan sebagai supervisor, hal ini mengingat bahwa
pengertian pengawasan dapat dikatakan sebagai supervisi. Akan tetapi melihat dari
konsep supervisi merupakan bantuan kepada para guru dalam pembelajaran. Maka,
kepala sekolah dapat dikatakan sebagai supervisor, karena kepala sekolah lebih
mengerti tentang bagaimana karakteristik, keseharian, hambatan hambatan yang
dialami guru, sehingga lebih memungkinkan bagi kepala sekolah untuk melakukan
kegiatan supervisi.
Dengan demikian supervisor adalah seseorang yang berperan langsung dalam
upaya membina para guru dan personalia sekolah lainya untuk memperbaiki situasi
belajar mengajar sehingga para siswa dapat belajar secara efektif.
Dalam lingkup sekolah, kepala sekolah dapat disebut sebagai supervisor.
Mengingat, kepala sekolah sebagai administarator terdepan dalam memberikan
pembinaan terhadap guru.
6
B. Tugas Supervisor
7
guru secara bersama. Dalam memimpin sejumlah staf guru dalam
mengembangkan potensinya pada saat menyusun dan mengembangkan
kurikulum, materi pelajaran, dan kebutuhan profesional guru-guru secara bersama,
maka seorang supervisor hendaknya mengenal masing–masing pribadi anggota
staf guru, baik kelemahan maupun kelebihannya, menimbulkan, dan memelihara
sikap percaya antar sesama anggota maupun antar anggota dengan yang lainnya,
memupuk sikap, dan kesediaan saling tolong menolong, serta memperbesar rasa
tanggung jawab para anggota.
4. Evaluator
Sebagai evaluator, ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan
proses belajar, dapat menilai kurikulum yang dikembangkan. Misalnya: diakhir
semester, ia dapat mengadakan evaluasi diri sendiri dengan memperoleh umpan
balik dari setiap peserta didik yang dapat dipakai sebagai bahan untuk
memperbaiki dan meningkatkan dirinya. Pelaksanaan proses evaluasi seharusnya
mengikutkan sertakan guru, dengan begitu para guru akan lebih menyadari
kelemahannya, sehingga ia berusaha meningkatkan kemampuannya tanpa suatu
paksaan dan tekanan dari orang lain.
Selain itu ia juga dibantu dalam merefleksikan dirinya sendiri, yaitu
dengan konsep dirinya (self concept), idea/cita-citanya (self idea), realitas dirinya
(self reality). Misalnya pada akhir semester ia dapat mengadakan evaluasi diri
sendiri dengan memperoleh umpan balik dari siswa yang dapat dipakai sebagai
bahan untuk memperbaiki dan meningkatkan dirinya.
8
b. Kompetensi Manajerial
1. Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.
2. Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi-misi-tujuan dan program
sekolah-sekolah binaannya.
3. Menyusun metode kerja dan berbagai instrumen yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan.
4. Membina kepala sekolah dalam mengelola satuan pendidikan berdasarkan
manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS).
5. Membina kepala sekolah dalam melaksanakan administrasi satuan pendidikan
meliputi administrasi kesiswaan, kurikulum dan pembelajaran, pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, keuangan,lingkungan
sekolah dan peran serta masyarakat.
6. Membantu kepala sekolah dalam menyusun indikator keberhasilan mutu
pendidikan di sekolah.
7. Membina staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung
jawabnya.
8. Memotivasi pengembangan karir kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan lainnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
9. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan pada sekolah-sekolah binaannnya
dan menindak lanjutinya untuk perbaikan mutu pendidikan dan program
pengawasan berikutnya.
10. Mendorong guru dan kepala sekolah untuk menemukan kelebihan dan
kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya.
11. Menjelaskan berbagai inovasi dan kebijakan pendidikan kepada guru dan
kepala sekolah.
12. Memantau pelaksanaan inovasi dan kebijakan pendidikan pada sekolah-
sekolah binaannya.
c. Kompetensi Sosial
1. Menyadari akan pentingnya bekerja sama dengan berbagai pihak dalam
rangka meningkatkan kualitas diri dan profesinya.
2. Menangani berbagai kasus yang terjadi di sekolah atau di masyarakat
9
3. Aktif dalam kegiatan organisasi atau lembaga.
D. Perilaku Supervisor
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Supervisor adalah orang yang berperan langsung dalam hal membina guru-
guru khususnya yang terkait dengan proses pembelajaran sehingga guru dapat
menjalankan proses pembelajaran secara lbih efektif. Sesuai dengan pengertian hakiki
dari supervisi itu sendiri, maka peranan supervisor ialah memberi support
(supporting) membantu (assisting) dan mengikut sertakan (sharing). Supervisor harus
memilik beberapa kompetensi dan kemampuan pokok, yaitu kompetensi kepribadian,
manajerial serta sosial. Selain itu, seorang supervisor idealnya berprilaku integritas,
koperatif, kompeten, komunikatif initnya seorang supervisor harus bercorak
demokratis sehingga guru merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi
dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan makalah ini,tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya oengetahuan dan kurangnya rujukan dan referensi yang ada
hubungannya dengan judul maklah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisn
makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://ahmadahbay.blogspot.com/2015/07/peran-supervisor-dalam-
supervisi.html, diakses pada tanggal 04-02-2020 jam 22.44 wib
12