MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Dasar-Dasar Menejemen
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ahmad Tanzeh, M. Pd.I
Disusun Oleh:
1. Moh. Badrul Anwar (1860207222067)
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah
memberikan kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah "Manajemen Pendidikan" dalam bentuk
makalah dengan judul “Supervisi Pendidikan”, Sholawat serta salam semoga
senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW.
Selain itu kami ucapkan terima kasih kepada kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami, yaitu sebagai berikut.
1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Universitas Islam Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
3. Bapak Dr. H. Masduki, M.Ag. selaku ketua jurusan Manajemen Pendidikan
Islam.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Tanzeh, M. Pd.I selaku dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Pendidikan
5. Teman-teman yang telah ikut serta membantu dalam pembuatan makalah.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Kesimpulan................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha yang telah direncanakan terdiri dari pendidik dan
peserta didik untuk mengembangkan kreatifitas pserta didik agar berguna bagi
dirinya sendiri maupun masyarakat yang disesuaikan untuk mencapai cita-cita
pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat berkembang secara wajar sehingga
dapat melaksanakan tugasnya sebagai manusia. Yaitu agar memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan masyarakat, bangsa, dan negara.
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, yaitu untuk
mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuan. Dalam komponen pendidikan salah satunya adalah pendidik atau guru
yang bertangguang jawab di sekolah melalui proses belajar mengajar secara efektif,
karena itu kemampuan profesional guru turut menentukan apakah suatu pendidikan
dapat berjalan secara efektif dan efisien
Sekarang ini banyak orang yang berbicara tentang merosotnya mutu pedidikan.
Di sisi lain orang banyak yang menekankan pentingnya pembaharuan pendidikan
dan pengajaran, akan tetapi sedikit sekali orang berbicara tentang konsep-konsep
pemecahan masalah perbaikan pendidkan dan pengajaran. Dengan ini guru-guru
membutuhkan bantuan orang lain yang mempunyai cukup perlengkapan jabatan.
Mereka mengharapkan apa dan bagaimana cara memberi pengalaman belajar yang
sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan masyarakat yang sedang berkembang. Dan
membutuhkan bantuan dalam menggali bahan-bahan pengalaman belajar dari
sumber-sumber masyarakat dan metode-metode mengajar yang modern.
Supervisi merupakan salah satu fungsi utama dalam manajemen pendidikan
atau sering disebut fungsi pengawasan, yaitu usaha menciptakan atau
menumbuhkan kreativitas guru agar dapat memperbaiki situasi belajar mengajar di
sekolah. Selain itu, untuk melakukan pembinaan untuk memperbaiki dan
meningkatkan situasi belajar mengajar di sekolah. Adapun cara-cara membantu
1
memperbaiki situasi belajar mengajar disebut teknik-teknik supervisi. Oleh karena
itu, teknik-teknik supervisi perlu diketahui oleh supervisor untuk membantu guru
memecahkan masalah yang dihadapinya dalam mengajar peserta didik di sekolah.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari supervisi pendidikan?
2. Apa macam-macam supervisi?
3. Apa tujuan dari supervisi pendidikan?
4. Bagaimana teknik supervisi pendidikan?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Supervisi berasal dari dua kata yaitu “super” dan “vision”. Kata “super
mengandung makna peringkat atau posisi yang lebih tinggi, superior, atasan, lebih
hebat atau lebih baik. Sedangkan kata “vision” berarti mengandung makna
kemampuan untuk menyadari sesuatu tidak benar-benar terlihat. Berdasarkan
penggabungan dua unsur pembentuk kata supervisi dapat disimpulkan bahwa
supervisi adalah pandangan dari orang yang lebih ahli kepada orang yang memiliki
keahlian di bawahnya. Supervisor atau istilah bagi orang yang melakukan supervisi
adalah seorang yang profesional ketika menjalankan tugasnya.1
1
Dr. Muhammad Kristiawan, Dr. Yuyun Yuniarsih, Dr. Happy Fitria, Nola Refika supervisi
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta CV, 2019), hal. 1
4
2. Kimball Wiles (1956)
Supervisi adalah suatu bantuan dalam pengembangan atau peningkatan
situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik.
3. Wilem Mantja (2007)
Mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan
resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua
tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru.
murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Willem Mantja memandang supervisi
sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan.
4. Boardman (1983)
Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir
dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara
individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam
mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir
dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan
lebih cakap berpartsipasi dalam masyarakat demokrasi modern. Boardman. Melihat
supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dalam masyarakat modern.
5
pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada murid dalam proses belajar atau
mempelajari sesuatu.2
2. Supervisi administrasi
Administrasi berasal dari kata ad berarti intensif dan ministrare berarti
melayani, membantu, atau mengerahkan (Latin) yang kemudian diserap kedalam
bahasa Inggris administer. Dalam Kamus Inggris-Indonesia kata administer berarti
mengurus, mengelola, menjalankan, melaksanakan, melakukan. Sedangkan
administration berarti administrasi, tatausaha, pemerintahan, pemberian,
pengambilan. Dari pengertian ini kata administrasi bermakna aktivitas pencatatan
dan penyusunan keterangan yang diperoleh secara sistematis. Oleh karena itu
administrasi sering dikaitkan dengan administrasi tatausaha (perkantoran) hanyalah
bagian dar ikegiatan administrasi.
Sedangkan Supervisi administrasi adalah supervisi yang objeknya
menitikberatkan pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung
dan memperlancar terlaksananya proses pembelajaran, dapat berupa kurikulum
sekolah, penentuan guru mata pelajaran, penyusunan jadwal pelajaran, laporan nilai
peserta didik, presensi kehadiran guru dan peserta didik, tingkat pendidikan guru
dan tenaga kependidikan, prestasi yang diperoleh peserta didik.3
3. Supervisi lembaga
Supervisi lembaga adalah supervisi yang objeknya menitikberatkan pada
aspek-aspek yang berada diseluruh sekolah. Jika supervisi akademik dimaksudkan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran maka supervisi lembaga dimaksudkan
2
Nela Okta Vira, Pinsip dan Macam macam Supervisi…, hal. 2.
3
Sukarman Purba, Pratiwi Bernadetta Purba, Arin Tentrem Mawati, Zainul Imron, Sri Rezeki
Fransiska Purba, Bonaraja Purba, Karwanto, Dewi Suryani Purba, Dina Chamidah,
ADMINISTRASI Supervisi Pendidikan (Yayasan Kita Menulis), 2021, hal. 3- 7, Hilal Mahmud,
ADMINISTRASI PENDIDIKAN: Menuju Sekolah Efektif, (Penerbit Aksara Timur), Agustus 2015,
hal. 2-3.
6
untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan.
Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan, dan lain- lain.4
4
Awaluddin Sitorus, Siti Kholipah, SUPERVISI PENDIDIKAN: Teori dan Pengaplikasian,
(Swalova Publishing CV Perahu Litera Group, Tulang Bawang Barat, Lampung), Maret 2018, hal.
25- 26.
5
Muhammad Kristiawan, Yuyun Yuniarsih, Supervisi Pendidikan,... hal. 5.
7
membantu siswa untuk menyelesaikan masalah yang dialami ketika belajar dan
perkembangan pribadi dan sosialnya. Kepala Sekolah memimpin guru dan siswa
dalam proses pembelajaran serta membantu mengatasi masalah yang dihadapi.
Pengawas melakukan supervisi dan memberikan bantuan kepada Kepala Sekolah,
guru, dan siswa dalam mengatasi persoalan yang dihadapi selama proses
pendidikan berlangsung.
Dari keterangan di atas, maka dapat ditegaskan bahwa tujuan supervisi
pendidikan antara lain :
1. membantu guru-guru dalam mengembangkan proses belajr mengajar, lebih
memahami mutu, pertumbuhan, dan peranan sekolah untuk mencapai
tujuannya.
2. membantu guru-guru menterjemahkan kurikulum kedalam bahasa belajar
mengajar.
3. membantu guru melihat tujuan pendidikan, membimbing pengalaman
belajar mengajar, menggunakan sumber belajar, menggunakan metode
mengajar, memenuhi kebutuhan belajar murid, menilai kemajuan belajar
murid, membina moral kerja, menyesuiakan diri dengan masyarakat , dan
membina sekolah.
4. membantu guru-guru mengembangkan profesional guru dan satf sekolah.
Secara umum tujuan supervisi dapat dirumuskan adalah “untuk membantu
guru meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik dan
profeional dalam melaksanakan pengajaran”. Jadi dapat ditegaskan bahwa
tujuan supervisi adalah untu meningkatkan situasi dan proses belajar
mengajar berada dalam rangka tujuan pendidikan nasional.
8
Dengan model pemecahan masalah yang dikemukakan tersebut, Supervisor
bersama Guru mengidentifikasi masalah kesulitan guru dalam kegiatan belajar
mengajar, yang pada akhirnya ditemukan bersama model perbaikan dan
pengembangan pembelajaran. Supervisi pendidikan sebagai bagian dari sistem
pengajaran harus menjamin adanya hasil pemecahan masalah (saran, ide,
gagasan).Pemecahan masalah ini, dilakukan dengan cara dialog professional antara
supervisor dengan guru untuk pengkajian ide baru. Sehingga, ditemukan cara
perbaikan dan pengembangan kegiatan belajar mengajar. Supervisor secara teliti,
mengidentifikasi masalah kegiatan belajar mengajar, dan menentukan pemecahan
masalah KBM dengan cara-cara yang professional.
Pendidik bertanggung jawab dalam proses pembelajaran dengan cara-cara
yang mendidik. Kepala sekolah bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
pendidikan dengan cara menjamin terselenggaranya layanan belajar dan layanan
lainnya untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar. Kemudian pengawas
sekolah maupun penilik sekolah bertanggung jawab dalam membina kemampuan
professional guru dengan cara membantu mengatasi kesulitan guru melaksanakan
tugasnya member layanan belajar untuk mempertinggi mutu pembelajaran dan
membina kepala sekolah dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan.
Dalam melaksanakan supervisi pengajaran kepala sekolah dan pengawas
sekolah memerlukan teknik-teknik yang jitu dan efektif agar kegiatan supervisi
mampu mencapai tujuan yang diharapkan dan mampu meningkatkan kualitas
mengajar guru. Teknik supervisi yang digunakan akan selalu memperhatikan dan
terkait dengan banyaknya guru dan variasi mata pelajaran yang menjadi tanggung
jawab guru yang dibimbing.
Kemudian teknik supervisi pengajaran itu membutuhkan sarana supervisi
pengajaran, dan dalam hal ini juga membagi dua kelompok, menurut Glickman
(1981) yaitu sarana untuk kelompok yang terdiri dari committees, course work,
curriculum laboratory, directed reading, demonstration teaching, field trips for
staff personal, instituted and lecture, panel or discussion, professional
organization, supervisory bulletins, teachers meetings, workshop or group
conferences. Sedangkan sarana untuk individu terdiri dari classroom observation,
9
classroom experimentation, conference, intervisitation and observation, selection
of material for teaching and self evaluation.
Teknik supervisi pendidikan yang diterapkan di sekolah sangat ditentukan
oleh model dan pendekatan yang digunakan. Teknik tersebut sangat beraneka
ragam jenisnya, namun secara garis besarnya dapat dikelompokkan atas dua bagian
besar, yakni :
6
Anjani Widyastuti, Hade Afriansyah Proses dan Teknik Supervisi Pendidikan (Padang: 2019) hal. 3
10
program satuan pelajaran, mengorganisasi kegiatan pengelolaan kelas,
melaksanakan teknik-teknik evaluasi pembelajaran, menggunakan media
dan sumber dalam proses belajar mengajar, dan mengorganisasi kegiatan
siswa dalam bidang ekstrakurikuler. 7
b. Observasi kelas
Observasi kelas dilakukan bersamaan dengan kunjungan kelas
adalah suatu kegiatan yang dilakukan supervisor untuk mengamati guru
latih yang sedang mengajar disuatu kelas. Selama berada di kelas,
supervisor melakukan pengamatan yang teliti, dengan menggunakan
instrument tertentu terhadap suasana kelas yang diciptakan dan
7
Maulana sopian Teknik Teknik dalam supervise Pendidikan (Bogor: 2019) hal. 1
11
dikembangkan oleh guru latih selama jam pelajaran berlangsung
dengan tujuan untuk memperoleh data yang objektif.
c. Percakapan Pribadi
Percakapan pribadi adalah suatu teknik dalam pemberi layanan
kepada guru latih dengan mengadakan pembicaraan tentang masalah
yang dihadapi guru latih. Pertemuan pribadi antara supervisor dengan
guru untuk membicarakan masalah-masalah khusus yang dihadapi
guru.umumnya materi materi yang dipercakapkan adalah hasil-hasil
kunjungan kelas dan observasi kelas yang telah dilakukan supervisor.
Dalam percakapn ini supervisor berusaha menyadarkan guru lataih
akan kelebihan dan kekurangannya. Mendorong agar yang sudah baik
lebih ditingkatkan dan masih kurang atau yang keliru agar diupayakan
untuk memperbaikinya.
d. Inter Visitasi
Kunjungan antar kelas dalam satu sekolah atau antar sekolah
sejenis merupakan suatu kegiatan yang terutama saling menukarkan
pengalaman sesame guru atau kepala sekolah tentang usaha perbaikan
dalam proses belajar mengajar. Manfaatnya kunjungan antar kelas ini
dapat saling membandingkan dan belajar atas keunggulan dan
kelebihan berdasarkan pengalaman masing-masing. Sehingga masing-
masing dapat memperbaiki kualitas guru memberi layanan belajar
kepada peserta didiknya.
12
para peserta didiknya mengamati, mengomentari, dan menilai tindakan-
tindakan atau perilaku yang ditampilkannya selama mengajar bisa juga
dengan cara lain yang menurut guru latih bersangkutan dapat
membantunnya mengetahui keadaan sebenarnya dan memperbaiki
tentang perlakuannya terhadap kegiatan belajar-mengajar.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Supervisi merupakan seluruh usaha yang dirancang petugas sekolah ke arah
penyediaan kepemimpinan bagi guru-guru dan pekerja sekolah lainnya dan
supervisi mempunyai sasaran pada usaha perbaikan, pertumbuhan jabatan,
mengembangkan guru-guru, revisi tujuan pendidikan dan bahan pengajaran.Tanpa
supervisi pendidikan, tenaga-tenaga kependidikan akan merasa terbebani dalam
membelajarkan pesertadidik jika mengalami masalah, sebaliknya akan merasa
bangga jika menurutnya ia berhasil dalam kegiatan mengajarnya walaupun
sebenarnya pesertadidik tidak tahu apa-apa.
Tujuan supervisi pendidikan bukan menyodorkan suatu teori, tetepi
menganjurkan sesuai kebutuhan dan untuk mengungkapkan beberapa karakteristik
esensial teori. Supervisi mempunyai fungsi penilaian (evaluation) dengan jalan
penelitian (research) dan merupakan usaha perbaikan (improvement). Prinsip
supervisi pendidikan adalah ilmiah yang berarti sistematis dilaksanakan secara
tersusun, kontiniu, teratur, objektif, demokratis, kooperatif, menggunakan alat,
konstruktif dan kreatif.
Khusus bagi pengawas sekolah dan kepala sekolah dalam melaksanakan
kegiatan supervisi pembelajaran, tentu saja harus melakukan penyesuaian dengan
penerapan model manajemen berbasis sekolah (MBS). Ada beberapa model yang
berkembang dalam supervisi pengajaran, yaitu supervisi konvensional, supervisi
ilmiah, supervisi klinis, dan supervisi artistik.
Supervisor mempunyai tugas profesional berkaitan dengan pengajaran, maka
tugas dan tanggungjawab supervisor perlu dispesifikasikan pada tugas secara kritis
membantu guru meningkatkan kemampuannya melaksanakan strategi
pembelajaran.
14
B. Saran
Sekarang ini banyak orang yang berbicara tentang merosotnya mutu pedidikan.
Di sisi lain orang banyak yang menekankan pentingnya pembaharuan pendidikan
dan pengajaran, akan tetapi sedikit sekali orang berbicara tentang konsep-konsep
pemecahan masalah perbaikan pendidikan dan pengajaran. Dengan ini guru-guru
membutuhkan bantuan orang lain yang mempunyai cukup perlengkapan jabatan.
Kita calon guru mengharapkan apa dan bagaimana cara memberi pengalaman
belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan masyarakat yang sedang
berkembang.
15
DAFTAR PUSTAKA
16