Anda di halaman 1dari 11

PERAN PENGAWAS PENDIDIKAN DAN SEMANGAT DALAM

SUPERVISI

DI SUSUN
Oleh

Nama : DENI SUKARDI


REFI AL RAHMAT
Unit : 1 (satu)
Semester : VI (lima)
Mata kuliah : Supervisi Pendidikan

Dosen Pembimbing
ABDUL KAHAR, S.Pd. I, M.Pd. I

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
MUHAMMADIYAH ACEH BARAT DAYA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya,
kami telah berhasil menyusun makalah yang diberikan oleh dosen mata kuliah Supervisi
Pendidikan dengan judul makalah “Peran Pengawas Pendidikan dan Semangat Dalam
Supervisi”.

Makalah ini untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan melalui pemberian


dan pemupukan pengetahuan dengan berbagai permasalahan yang ada, pembahasan dan
analisa yang telah di tulis dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti bagi siapa saja yang
ingin membaca dan memahaminya. Sehingga menjadi manusia cerdas yang terus
berkembang dalam hal kemampuan, keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran positif yang kiranya dapat membantu dalam penyempurnaan makalah
berikutnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Padang Meurante, 16 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1

BAB II...................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN...................................................................................................................................2

A. PENGERTIAN PENGAWAS PENDIDIKAN.......................................................................2

B. PERAN SUPERVISOR (PENGAWAS) DALAM PENDIDIKAN......................................3

C. SEMANGAT DALAM SUPERVISI......................................................................................5

BAB III.................................................................................................................................................7

PENUTUP............................................................................................................................................7

Kesimpulan......................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningkat dan menurunnya proses pembelajaran di sekolah selalu dikaitkan dengan


guru. Guru yang proesional akan selau menrapkan proses pembelajaran yang sessuai dengan
pertauran yang telah ditentukan. Namun sebagian guru masih ada juga yang mengajar lepas,
dalam arti tidak mengajarkan sesuai dengan yeng telah ditetapkan. Sehingga diperlukannya
seorang supervisor untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran yang masih
kurang baik tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan pendekatan inpeksi. Dalam
meningkatkan proses pembelajaran, pernan supervisor sangat dibutuhkan diantaranya :
sebagai koordinar, sebagai konsultan, sebagai pemimpin kelompok, dan sebagai evaluator.
Selain itu supervisor juga memiliki tugas seperti melakukan pembinaan dalam pengembangan
kinerja guru serta melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan proses pembelajaran. Hal
ini dilakukan agar proses pembelajaran dapat meningkat kearah yang lebih baik lagi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan supervisi pendidikan ?
2. Bagaimana peran pengawas dalam pendidikan ?
3. Bagaimana yang dimaksud dengan semangat supervisi ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGAWAS PENDIDIKAN

Pengawas pendidikan disebut juga dengan supervisor pendidikan. Dalam arti


sempit, pengawas berarti orang yang mengawasi. Dalam kamus Inggris-Indonesia,
supervisor mempunyai arti pengawas.

Dalam Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara


nomor 118/ 1996 dan Keputusan Menteri Agama nomor 381 tahun 1999 dinyatakan,
bahwa pengawas sekolah/ pengawas pendidikan agama adalah pegawai negeri sipil
yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pendidikan/
pendidikan agama di sekolah umum dan di madrasah dengan melaksanakan penilaian
dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan
pra sekolah, dasar dan menengah.1

Beberapa ahli pendidikan juga memberikan pengertian pengawas pendidikan,


antara lain :

1. Nick Cowell dan Roy Gardner, pengawas pendidikan adalah seorang yang membantu
sekolah dan guru untuk menolong para siswanya agar dapat belajar lebih banyak,
lebih cepat, dengan senang hati dan dengan lebih mudah dan efisien.
2. Ary H. Gunawan, pengawas pendidikan adalah orang yang melaksanakan pekerjaan
supervisi.

3. Piet. A. Sahertian dan Frans Mataheru, pengawas pendidikan adalah orang yang
berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru dalam menstimulasi guru-guru ke arah
usaha mempertahankan suasana belajar dan mengajar yang lebih baik.2

1
Departemen Agama RI, Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Agama, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Kelembagaan Agama Islam, 2003).
2
Nick Cowell dan Roy Gardner, Teknik Mengembangkan Guru dan Siswa Buku Panduan untuk Penilik Sekolah
Dasar, (Jakarta: PT Grafindo, 1995).
2
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengawas pendidikan adalah orang yang
mengawasi pelaksanaan pendidikan dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan
pada satuan pendidikan pra sekolah atau sekolah.

B. PERAN SUPERVISOR (PENGAWAS) DALAM PENDIDIKAN

Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan utama pendidikan di sekolah,


sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan
efektivitas pembelajaran. Oleh sebab itu seorang supervisor dalam memberikan layanan
supervisi yang merupakan suatu proses yang dirancangnya secara khusus untuk
membantu para guru dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, diharapkan dapat
membuat layanan secara efektif dan efisien sehingga menjadikan sekolah sebagai
masyarakat belajar yang lebih efektif.
Maka peranan supervisor sesuai dengan fungsinya adalah memberi dukungan
(support), membantu (assisting), dan mengikut sertakan (shearing). Selain itu peranan
seorang supervisor adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru
merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan
penuh tanggung jawab.
Disamping sebagai seorang supervisor dengan berbagai fungsinya, supervisor juga
dapat berperan sebagai :
1.    Koordinator.
Sebagai koordinator, ia dapat mengkoordinasikan program belajar mengajar,
tugas-tugas anggota staf, dan berbagai kegiatan yang berbeda-beda diantara guru-
guru. Seperti : mengkoordinasi tugas mengajar  satu mata pelajaran yang dibina oleh
lebih dari 1 guru. Dalam mengkoordinasikan program belajar mengajar, tugas-
tugas  anggota staf, berbagai kegiatan yang berbeda-beda di antara guru-
guru,  seorang supervisor dapat menyusun rencana bersama, dengan mengikut
sertakan anggota kelompok (guru, murid, dan karyawan) dalam berbagai kegiatan,
serta memberi bantuan kepada anggota kelompok dalam  menghadapi dan
memecahkan persoalan dan lain-lain.
2.    Konsultan
Sebagai konsultan, ia dapat memberikan bantuan, bersama mengkonsultasikan
masalah yang dialami guru, baik secara individu maupun secara kelompok. Misalnya:
kesulitan dalam mengatasi anak yang sulit belajar, yang menyebabkan guru sendiri

3
sulit mengatasi dalam setiap tatap muka dikelas. Dalam memberikan bantuan,
bersama dengan mengkonsultasikan masalah yang dialami guru, baik secara individu
maupun secara kelompok, yaitu dengan memanfaatkan kesalahan yang pernah
dialaminya untuk dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya. Mengarahkan
anggota kelompok pada sikap dan demokratis, serta membantu
mengatasi  kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi anggota kelompok.
3.    Pemimpin Kelompok
Sebagai seorang pemimpin kelompok, ia dapat memimpin sejumlah staf guru
dalam mengembangkan potensi kelompok saat menyusun dan mengembangkan
kurikulum. Materi pelajaran dan kebutuhan professional guru-guru secara bersama.
Dalam memimpin sejumlah staf guru dalam mengembangkan potensinya pada saat
menyusun dan mengembangkan kurikulum, materi pelajaran, dan kebutuhan
profesional guru-guru secara bersama, maka seorang supervisor hendaknya mengenal
masing–masing pribadi anggota staf guru, baik kelemahan maupun kelebihannya,
menimbulkan, dan memelihara sikap percaya antar sesama anggota maupun antar
anggota dengan yang lainnya, memupuk sikap, dan kesediaan saling tolong
menolong, serta memperbesar rasa tanggung jawab para anggota.
4.    Evaluator
Sebagai evaluator, ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan
proses belajar, dapat menilai kurikulum yang dikembangkan. Misalnya: diakhir
semester, ia dapat mengadakan evaluasi diri sendiri dengan memperoleh umpan balik
dari setiap peserta didik yang dapat dipakai sebagai bahan untuk memperbaiki dan
meningkatkan dirinya. Pelaksanaan proses evaluasi seharusnya mengikutkan sertakan
guru, dengan begitu para guru akan lebih menyadari kelemahannya, sehingga ia
berusaha meningkatkan kemampuannya tanpa suatu paksaan dan tekanan dari orang
lain.
Selain itu ia juga dibantu dalam merefleksikan dirinya sendiri, yaitu dengan
konsep dirinya (self concept), idea/cita-citanya (self idea), realitas dirinya (self
reality). Misalnya pada akhir semester ia dapat mengadakan evaluasi diri sendiri
dengan memperoleh umpan balik dari siswa yang dapat dipakai sebagai bahan untuk
memperbaiki dan meningkatkan dirinya.3
Dalam peranannya sebagai supervisor mempunyai tugas utama meningkatkan
kemampuan guru dalam pembelajaran. Selain itu terdapat tugas-tugas yang lain yaitu: 
3
Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, Gaung Persada Press, Jakarta, 2009 hal. 45-46
4
a)      Mengembangkan kurikulum
b)      Pengorganisasian pengajaran
c)       Pengadaan staf
d)      Penyediaan fasilitas
e)      Penyediaan bahan pengeajaran
f)       Penyusunan penataran pendidikan
g)      Pemberian orientasi anggota staf
h)      Pelayanan murid
i)        Hubungan masyarakat
j)        Penilaian pengajaran4

C. SEMANGAT DALAM SUPERVISI


Berbicara tentang semangat dalam supervisi tentunya berkaitan dengan semangat
supervisor dan guru dalam melakukan supervisi. Setiap orang yang ingin dilakukan
supervisi pasti ingin dilakukan supervisi yang baik,baik dari segi ingin mendapatkan
informasi dan pemberian pelayanan yang baik. Seorang supervisor dengan kedatangannya
tidak mengganggu kinerja guru. Maka seorang supervisor harus tahu strategi yang ia
gunakan sehingga kedatangannya dapat disambut hangat oleh guru dan guru yang
disupervisi mau untuk dilakukan supervisi.
Adapun cara ampuh yang bisa dilakukan seorang supervisor adalah sebagai berikut :
1. Melakukan supervisi sesuai tujuan supervisi tersebut, tidak puunya maksud lain dalam
melakukan supervisi
2. Sebaiknya melakukan supervisi dimana tidak megganggu jalan kinerja seorang
guru tersebut
3. Melakukan supervisi dengan etika yang baik dan tidak menyinggung perasaan
guru yang akan disupervisi
4. Tidak menyinggung masalah pribadi orang yang akan dilakukan supervisi, tujuan
supervisi memang mutlak untuk melakukan supervisi untuk meningkatkan kinerja
saja.
Setiap supervisor harus menumbuhkan rasa kenyaman dalam pelaksanaan supervisi
tersebut. Seorang guru akan mau melakukan supervisi apabila dalam proses supervisi yang ia
alami dilakukan dengan pelayanan yang baik . Dalam melakukan tugasnya sebagai pengajar

4
Kisbiyanto, Supervisi Pendidikan, STAIN Kudus, Kudus, 2008, hal. 32-33
5
yang susah payah mengabdi pada masyarakat untuk mendidik anak bangsa untuk
meningkatkan kualitas indonesia yang lebih maju.
Dengan adanya peningkatan pelayanan supervisi ini diharapkan semua guru yang
akan dilakukan supervisi dapat meningkatkan kinerjanya menjadi guru yang profesional.
Sehingga setelah dilakukan supervisi guru dapat melakukan inovasiterhadap proses
pembelajaran yang yang lebih menarik, kondusif, dan peserta didik dapat menangkap
pelajaran yang diberikan. Maka untuk meningkatkan inovasi yang akan dilakukan guru maka
pelayanan dalam melakukan supervisi harus dioptimalkan dengan pemberian layanan yang
terbaik.5
Dari penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa semangat dalam supervisi
yaitu terletak pada semangat guru dan supervisor dalam menjalankan supervisi pendidikan.
Semangat tersebut dapat tumbuh dari pelayanan yang diberikan seorang supervisor kepada
guru,sehingga kinerja dari guru tersebut dapat meningkat dalam melakukan proses belajar
mengajar.

5
Arsih, Salsabila. April 2021. “Upaya Peningkatan Pelayanan Supervisi Untuk MeningkatKan Kinerja Guru
Di Sekolah”. Jurnal Bimbingan Konseling.
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Pengawas pendidikan disebut juga dengan supervisor pendidikan. Dalam arti


sempit, pengawas berarti orang yang mengawasi. Pengawas pendidikan adalah orang yang
mengawasi pelaksanaan pendidikan dengan melaksanakan penialian dan pembinaan pada
satuan pendidikan pra sekolah atau sekolah.

Peranan seorang supervisor ialah membantu, memberi support, dan mengikut sertakan
guru, tidak hanya terus-menerus mengarahkan  sehingga  menjadikannya otoriter. Peran
pengawas (supervisor) pendidikakan juga sebagai koordinator, Konsultan, pemimpin
kelompok, dan evaluator.

semangat dalam supervisi yaitu terletak pada semangat guru dan supervisor dalam
menjalankan supervisi pendidikan. Semangat tersebut dapat tumbuh dari pelayanan yang
diberikan seorang supervisor kepada guru,sehingga kinerja dari guru tersebut dapat
meningkat dalam melakukan proses belajar mengajar.

7
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Agama, (Jakarta:


Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003).

Nick Cowell dan Roy Gardner, Teknik Mengembangkan Guru dan Siswa Buku Panduan
untuk Penilik Sekolah Dasar, (Jakarta: PT Grafindo, 1995).

Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, Gaung Persada Press, Jakarta,
2009
Kisbiyanto, Supervisi Pendidikan, STAIN Kudus, Kudus, 2008.

Arsih, Salsabila. April 2021. “Upaya Peningkatan Pelayanan Supervisi Untuk MeningkatKan
Kinerja Guru Di Sekolah”. Jurnal Bimbingan Konseling.

Anda mungkin juga menyukai