SUPERVISI PENDIDIKAN
“TEORI DAN KONSEP KOMPETENSI SUPERVISOR”
Di Susun Oleh :
Sestiani Urbaningrum : 1811010002
Siti Humairoh : 1811010197
Jurusan/Kelas/Semester : PAI/L/5
Dosen pengampu : Erik Novianto, M.Pd.I
Mata Kuliah: Supervisi Pendidikan
Puji syukur kami lanturkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan limpahan kesehatan jasmani dan rohani serta rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami kelompok 3 dapat menyelesaikan tugas
makalah dari mata kuliah Supervisi Pendidikan, dengan pembahasan
tentang Teori dan Konsep Kompetensi Supervisi.
Kemudian shalawat beserta salam semoga selalu terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta Nabi Muhammad SAW. yang mudah-
mudahan kita selaku umat-nya mendapat syafa’atul ‘uzma-nya dihari
kiamat kelak, Aamiin. Atas tersusunnya makalah ini, kami ucapkan terima
kasih kepada selaku dosen kami Bapak Erik Novianto, M.Pd.I
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terlalu banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami masih membutuhkan
bimbingan kritik dan saran yang membangun agar sekiranya penyusunan
makalah ini kurang baik akan bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan .................................................................................................................. 22
Saran ............................................................................................................................ 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kompetensi supervisor pendidikan?
2. Apa kedudukan dan tugas pokok supervisor pendidikan?
3. Apa kompetensi supervisor pendidikan?
4. Apa keterampilan dalam kompetensi supervisor pendidikan?
4
Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
1 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola,
2001), h. 358.
2 Syaiful sagala, Supervisi Pembelajaran dalam profesi pendidikan (Bandung: Alfabeta,
2010), h. 160.
3 Maryono, Dasar-dasar dan teknik menjadi supervisor pendidikan ( Jogjakarta: Ar-ruzz
Media, 2011), h. 17.
4 Gunawan Ary, Administrasi sekolah / Administrasi pendidikan makro (Jakarta: Rineke
Cipta, 2002), h. 193-194.
5 Departemen Agama RI, Profesionalisme pengawas pendais (Jakarta:Dirjen
kelembagaan Agama Islam, 2003), h. 5
6
supervise pendidikan yang diterbitkan oleh Departemen Agama RI dinyatakan
bahwa, Pengawas adalah pegawai negeri sipil yang mempunyai tugas pokok,
tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan supervisi pendidikan
sekolah atau madrasah dilingkungan Depertemen Agama dan Guru Agama di
Sekolah umum.6
Kedua pengertian tersebut mengandung makna yang serupa tetapi tidak
sama dalam hal tempat tugas, SK Menpan menitik beratkan pengawas secara
umum sedangkan dalam keputusan bimbingan Islam Depag menitik beratkan
khusus kepada pengawas di Madrasah dan guru Agama di Sekolah umum.
Supervisor adalah orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab
merespon untuk perencanaan dan pengendalian pekerjaan sekelompok orang
langsung.7 Menurut Keputusan Mendikbud RI Nomor 020/U/1998 supervisor
adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
penilaian dan pembinaan dari segi teknik pendidikan dan administrasi pada
satuan pendidikan pra sekolah, sekolah dasar, dan sekolah menengah.8
Pendidikan menurut Brubeker bahwa pendidikan merupakan proses
timbal balik antara kepribadian individu dalam penyesuaian diri dengan
lembaga/lingkungan pendidikan. Yang dimaksud lembaga/lingkungan
pendidikan adalah suatu upaya yang diciptakan untuk membantu kepribadian
individu tumbuh dan berkembang serta bermanfaat bagi kehidupan.9
M.J. Langeveled Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang
diberikan oleh orang dewasa kepada pekembangan anak untuk mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas
hidunya sendiri tidak dengan bantuan orang lain, dengan kata lain
7
membimbing anak mencapai kedewasaan. Menurut John Dewey, pendidikan
adalah Proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara
intelektual emosional kearah alam dan sesama manusia. Dengan kata lain
usaha pengembangan potensi individu setiap peserta didik. Menurut
Undang Undang RI No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.10
Berdasarkan berbagai pengertian kompetensi supervisor pendidikan dari
sudut pandang di atas maka penulis dapat merumuskan pengertian secara
global bahwa kompetensi supervisor adalah kemapuan, keahlian dan
keterampilan seseorang yang menjalankan tugas dan fungsi kepengawasan
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dari berbagai aspek kehidupan
diberbagai lembaga pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional.
10 Ibid. h.6
8
Secara rinci tugas pokok supervise di sekolah umum dan
madrasah mencakup menilai dan membina pelaksanaan mata pelajaran
PAI atau pelajaran agama di madrasah. Tugas ini meliputi:
a. Melakukan supervisi/pengawasan terhadap pelaksanaan pendidikan
dan pengembangan agama Islam dan penyelenggaraan pendidikan di
madrasah.
b. Melakukan supervisi/pengawasan terhadap pelaksanaan tugas guru
PAI dan guru di madrasah.
c. Melakukan supervise atau pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler PAI pada tingkatan sekolah atau madrasah
yang menjadi tanggung jawabnya.11
Berdasarkan penjelasan tugas pokok di atas maka kegiatan yang
dilakukan oleh supervisor antara lain:
a. Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan
setiap tahunnya pada sekolah yang dibinanya.
b. Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil
belajar/bimbingan siswa dan kemampuan guru.
c. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses
pembelajaran atau bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh
terhadap perkembangan hasil belajar atau bimbingan siswa.
9
d. Melaksanakan analisis komprehensif hasil analisis berbagai faktor
sumber daya pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi
sekolah.
e. Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang
proses pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan
mutu proses dan hasil belajar/bimbingan siswa.
f. Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggaran pendidikan
di sekolah binaannya mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan
pembelajaran, pelaksanaan ujian sampai kepada pelepasan lulusan
atau pemberian ijazah.
g. Menyusun laporan hasil pengawasan disekolah binaannya dan
melaporkannya kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan
stakeholder lainnya.
h. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai
bahan kajian untuk menetapkan program kepengawasan semester
berikutnya.
i. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi
sekolah.
j. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam
memecahkan masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan
penyelenggaraan pendidikan.
k. Berdasarkan uraian tugas-tugas supervisor sebagaimana dikemukakan
di atas, maka seorang supervisor satuan pendidikan banyak berperan
sebagai: penilai, peneliti, pengembang, pelopor/inovator, motivator,
konsultan, dan kolaborator dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah binaannya.
l. Dalam buku kerja pengawas menjelaskan tugas pokok pengawas
selaku supervisor sekolah, diantaranya:melaksanakan pembinaan guru
dan kepala sekolah, melaksanakan penilaian kinerja guru dan kepala
sekolah, melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru
dan kepala sekolah serta pembimbingan penelitian tindakan.
10
m. Tugas pokok supervisor sekolah adalah melaksanakan pengawasan
akademik dan pengawasan manajerial melalui pemantauan, penilaian,
pembinaan, pelaporan, dan tindak lanjut. Hal ini seperti yang dikutip
dari Dediknas Dirjen PMPTK yaitu sebagai berikut:
11
d. Melaporkan dan Tindak Lanjut: (1) Hasil pengawasan
manajerial pada sekolah-sekolah binaannya (2)
Menindaklanjuti hasil-hasil pengawasan manajerial untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan satuan pendidikan.12
12
C. Kompetensi Supervisor Pendidikan
13
pelaksanaan dan proses penilaian (planning, actuating, evaluating
process).
3. Membangun hubungan komunikasi artinya dapat menciptakan
suasana komunikasi personal dan profesional yang memberikan efek
signifikan terhadap suksesnya pendidikan.
4. Kepemimpinan yang dimaksud adalah kemampuan leadership
merupakan keterampilan dan keahlian dalam menjalankan tugas,
termasuk guru, pengawas dan lembaga pendidikan. Kemampuan
kepemimpinan yang cukup merata sangat penting untuk membentuk
sebuah kepemimpinan yang kolaboratif dan berdampak positif bagi
terciptanya sebuah kerja yang kolektif.
5. Mengembangkan diri adalah upaya peningkatan keahlian dan kapasitas
diri secara terus menerus dengan menunjukkan sensibilitas tinggi
terhadap perkembangan yang terjadi, tanggap dan menyediakan diri
dengan sepenuhnya untuk aksi baru dalam pendidikan dan
pengajaran.16
16 Ibid. h. 20-23
17 Syaiful Sagala. op cit., 160.
14
1. Kompetensi Kepribadian
15
proses pelaksanaan program berdasarkan sasaran, sampai dengan penilaian
program dan hasil yang ditargetkan.19
Jadi pada dasarnya kompetensi manajerial pengawas sekolah
adalah kemampuan melakukan pembinaan, penilaian, bimbingan dalam
bidang administrasi dan pengelolaan sekolah yangmeliputi kemampuan
pengawas sekolah menguasai teori, konsep, merode dan tehnik
pengawasan pendidikan dan aplikasinya dalam menyusun program. Oleh
sebab itu pengawas dituntut memiliki kemampuan manajerial maupun
kemampuan menguasai program dan kegiatan bimbingan serta memantau
pelaksanaan standar nasional pendidikan di sekolah binaannya.
16
e. Mampu membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran atau bimbingan untuk mengembangkan potensi siswa
pada tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran PAI pada sekolah.
f. Mampu memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi
untuk pembeiajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mala
pelajaran di Madrasah dan/alau PAI pada Sekolah.20
20 Kementerian Agama RI, Permenag RI No. 2 Tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah
dan Pengawas PAI pada Sekolah, ibid. h. 8.
17
bidang pengembangan atau mata pelajaran di Madrasah dan/atau PAI
pada Sekolah
d. Mampu membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk
perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap bidang
pengembangan atau mata pclajaran di Madrasah dan/atau PAI pada
Sekolah, dan
e. Mampu mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja
kepala, kinerja guru dan staf Madrasah.21
21 Ibid. h. 12
18
e. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data
kualitatif maupun data kuantitatif.
f. Menulis karya ilmiah dalam bidang pendidikan dan kepengawasan
serta memanfaatkannya untuk perbaikan kualitas pendidikan.
g. Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas
baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah.22
Kompetensi peneliian adalah kemampuan pengawas dalam menulis
laporan hasil penelitian sebagai karya tulis serta memanfaatkan hasil-
hasil penelitian. Kompetensi penelitian bagi pengawas bermanfaat
ganda yakni manfaat untuk dirinya sendiri agar dapat menyusun Karya
Tulis Ilmiah (KTI) berbasis penelitian dan manfaat untuk membina
guru dan kepala sekolah dalam hal merencanakan dan melaksanakan
penelitian khususnya research action (penelitian tindakan).
6. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial pengawas sekolah adalah kemampuan pengawas
sekolah dalam membina hubungan dengan berbagai pihak serta aktif
dalam kegiatan Asosiasi Profesi pengawas Indonesia (APSI). Kompetensi
pengawas sekolah mengindikasikan dua ketrampilan yang harus dimiliki
pengawas sekolah yakni 1.Keterampilan berkomunikasi baik lisan maupun
tulisan termasuk ketrampilan bergaul, 2. Keterampilan bekerja dengan
orang lain baik secara individu maupun secara kelompok/ organisasi.23
Makna yang terkandung dalam kompetensi sosial ini adalah
tampilnya sosok pribadi pengawas yang luwes, terbuka, maupun menerima
kritik serta selalu memandang positif orang lain. Seluruh kompetensi yang
telah disebutkan di atas dipersayaratkan untuk dapat menjalankan tugas
sebagai pengawas profesional menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki
dan dijiwai oleh pengawas dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam
membina dan membimbing kinerja guru PAI di sekolah.
19
D. Keterampilan dalam Kompetensi Supervisor Pendidikan
24 Ibid.h. 167
20
h. Supervisor adalah menilai penampilan guru, pencapaian program,
bahan-bahan pengajaran dan buku teks, dan menganalisa hasil tes
kesemuanya adalah bagian dari peranan evaluasi.25
21
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
22
DAFTAR PUSTAKA
23