Anda di halaman 1dari 16

KOMPETENSI PENGAWAS DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

MAKALAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas pada


Mata Kuliah Pengawasan dan Supervisi Pendidikan

Oleh:

DILLA DESVI YOLANDA (10222020)


BENI HARBES (10222007)
ALDRI (1022001)

Dosen Pembina:
Dr. Supriadi, S.Ag, M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Kompetensi Pengawas dan Supervisi Pendidikan”.
Makalah ini penulis buat dalam rangka sebagai salah satu tugas pada Mata Kuliah
Pengawasan dan Supervisi Pendidikan, Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sjech M Djamil Djambek
Bukittinggi.

Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak menemui hambatan dan


kesulitan, namun berkat bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak hal
tersebut dapat penulis atasi dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Ibu Rektor UIN SMDD


2. Ibu Direktur Pascasarjana UIN SMDD
3. Ibu Kepala Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN SMDD
4. Bapak Dosen Pembina mata kuliah Pengawasan dan Supervisi Pendidikan
5. Rekan rekan mahasiswa MPI A 2022
6. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil.
Semoga makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.. Atas segala
dukungan dan dorongannya kami ucapkan banyak terimakasih dan semoga
mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.

Bukittinggi, Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan ....................................................................................... 1
BAB II Pembahasan ...................................................................................... 3
A. Pengertian Kompetensi Pengawas ................................................... 3
B. Macam Macam Kompetensi Pengawas Pendidikan ........................ 4
C. Macam Macam Kompetensi Pengawas Pendidikan di Indonesia ... 5
D. Konsep Islam Berkenaan dengan Kompetensi Pengawas dan
Supervisi Pendidikan ....................................................................... 9
BAB III Penutup ........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
dan Angka Kreditnya menyatakan bahwa tugas pokok pengawas sekolah adalah
melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan
pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan,
penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional guru, evaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di
daerah khusus. Tugas pokok pengawas sekolah tersebut harus dikelola dengan
baik agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk pengelompokan manusia
tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan manajemen. Terdapat sejumlah manusia
yang harus bekerja sama secara profesional di lingkungan pendidikan tersebut
untuk mencapai tujuan pendidikan. Kerja sama yang dilakukan oleh sejumlah
manusia dalam lembaga pendidikan memerlukan usaha pembinaan,
pengembangan, pengendalian yang intens dan berkesinambungan. Salah satu
fungsi manajemen penidikan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan
profesionalisme personil lembaga pendidikan (kepala sekolah, guru, dan tenaga
kependidikan) adalah supervisi pendidikan.1
Supervisi merupakan salah satu strategi untuk memastikan bahwa seluruh
langkah pada proses penyelenggaraan dan semua komponen hasil pendidikan
yang akan dicapai memenuhi target. Supervisi sebagai strategi manajemen yang
terdiri atas serangkaian kegiatan untuk memastikan bahwa mutu yang diharapkan
dalam proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi memenuhi standar
yang telah ditentukan.2

1
Arifuddin. Siraj, Supervisi Akademik (Makassar: Alauddin University Press, 2014).
2
Jerry H Makawimbang, Supervisi Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung: Alfabeta,
2011).
1
Berdasarkan permendiknas no. 12 tahun 2007, tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah. Ada dua hal yang harus dimiliki oleh pengawas sekolah, yaitu:
kualifikasi dan kompetensi. Kompetensi yang harus dimiliki meliputi enam yaitu:
kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervise akademik, evaluasi
pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan kompetensi sosial. Kompetensi
sebagai pengawas satuan pendidikan diatas dapat diperoleh melalui uji
kompetensi dan atau pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas, pada
lembaga yang ditetapkan pemerintah.
Berkenaan dengan kompetensi supervisi akademik, seorang pengawas
harus memiliki kemampuan untuk membina, mengarahkan, membimbing guru
agar dapat mengelola kelas dengan professional, mendidik siswanya agar
berakhlak mulia, memiliki kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran,
dapat mengkreasi pembelajaran menjadi bermakna . Gurulah yang sering
berhadapan dengan siswa. Menjadi hal yang sangat mungkin, jika guru menjadi
panutan dan idola bagi muridnya. Guru tidak hanya dituntut pengajaran saja,
tetapi juga pendidikan. Tuntutan guru yang professional dan berdedikasi menjadi
suatu keharusan dan kunci keberhasilan siswanya. Guru memiliki posisi yang
sangat penting dan menetukan. Guru merupakan garda terdepan dalam
keterlaksanaan proses pemelajaran disekolah. Guru merupakan orang yang paling
bertanggung jawab atas kualitas dan kebermaknaan proses pemelajaran di dalam
kelas. Guru adalah pendidikan professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik (UU no 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen).
Mutu pendidikan dalam suatu sekolah diharapkan dapat meningkat melalui
kegiatan supervisi yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan. Namun,
pada kenyataannya pelaksanaan supervisi seringkali tidak terlaksana secara
optimal karena kurangnya intensitas pengawas dalam melaksanakan tugasnya. Hal
tersebut disebabkan oleh kurangnya penguasaan terhadap kompetensi-kompetensi
yang harus dimiliki oleh pengawas tersebut. Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas satuan
pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Pengawas


Pengawas atau supervisor satuan pendidikan/sekolah merupakan
pejabat yang berwenang melakukan pengawasan pada satuan pendidikan
melalui usaha memantau, menilai, memberi bimbingan dan pembinaan secara
efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas.
Dengan demikian, orang yang bertanggung jawab terhadap perbaikan
pengajaran, membantu guru-guru dan anggota staf lainnya agar menjadi
profesional, mampu meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran di
sekolah adalah supervisor atau pengawas.3
Pengawas atau supervisor dalam melaksanakan tugasnya tentu
memiliki kompetensi yang harus dimiliki. Kompetensi tersebut sangat
menentukan kinerja pengawas terhadap tugasnya sebagai supervisor. Oleh
karena itu, kompetensi pengawas harus benar-benar diterapkan dengan baik
oleh pengawas atau supervisor agar dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional.
Secara harfiah (terjemahan), kompetensi berasal dari kata competence
yang artinya kecakapan, kemampuan, dan wewenang. Secara etimologi (asal-
usul kata), kompetensi diartikan sebagai dimensi perilaku keahlian atau
keunggulan seseorang yang mempunyai keterampilan, pengetahuan, dan
perilaku yang baik.4 Dengan demikian, kompetensi adalah keterampilan yang
diperlukan seseorang yang ditunjukkan oleh kemampuannya dalam
melaksanakan tugasnya. Dalam Kamus Ilmiah Populer mendefinisikan
kompetensi sebagai kecakapan, kewenangan, kekuasaan, atau kemampuan.5
kompetensi sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang

3
Siraj.
4
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Kencana, 2012).
5
Pius A. dan M. Dahlan al-Barry Partanto, Kamus Ilmiah Populer. (Surabaya: Arkola,
2001).
3
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh seseorang untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas profesionalnya.6
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa kompetensi
pengawas adalah kemampuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki
oleh seorang pengawas dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor.
Oleh karena itu, keberhasilan seorang pengawas menjalankan tugasnya
sebagai supervisor sangat bergantung pada kemampuannya dalam menerapkan
kompetensi-kompetensi yang dimilikinya.

B. Kompetensi Pengawas Pendidikan


Kompetensi utama seorang supervisor atau pengawas terletak pada
kemampuan personalnya. Persyaratan untuk semua supervisor, yaitu
kemampuan teknikal, human, manajemen atau administratif. Ketiga
kompetensi tersebut disebut gabungan keterampilan (skill mix).
1. Dimensi teknikal berkaitan dengan kemampuan menggunakan
pengetahuan, metode, teknik, dan peralatan dalam melaksanakan
kurikulum dan sistem penilaiannya.
2. Keterampilan manajerial mencakup perencanaan, pengorganisasian,
staffing, pendelegasian tanggung jawab, pengarahan, dan pengendalian.
Lima hal tersebut merupakan fungsi dari manajemen. Keterampilan
manajerial supervisor juga mencakup kemampuan menghubungkan kerja
unit dengan unit yang lain bagian dari lembaga pendidikan.
3. Keterampilan human dalam supervisi merupakan kemampuan
memengaruhi orang lain agar mau melakukan perubahan untuk perbaikan
atau peningkatan. Oleh karena itu, seorang supervisor harus mampu
berkomunikasi dengan baik, termasuk kemampuan menyampaikan saran
dengan baik, yaitu mudah dipahami.7
kompetensi supervisor dapat dikelompokkan menjadi tiga komponen,
yaitu kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi sosial.
6
Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran Dalam Profesi Pendidikan (Bandung: Alfabeta,
2012).
7
MaJerry H Makawimbang, Ibid
4
Ketiga kompetensi tersebut mencakup keseluruhan standar kompetensi yang
harus dimiliki oleh supervisor atau pengawas pendidikan.8 kompetensi-
kompetensi yang harus dimiliki oleh supervisor dapat juga disebutkan sebagai
berikut:9
1. Mampu melakukan supervisi sesuai prosedur dan teknik-teknik yang tepat.
2. Mampu melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan program
pendidikan sesuai dengan prosedur yang tepat.
3. Memahami dan menghayati arti, tujuan dan teknik supervisi.
4. Menyusun program supervisi pendidikan.
5. Melaksanakan program supervisi pendidikan.
6. Memanfaatkan hasil-hasil supervisi.
7. Melaksanakan umpan balik dari hasil supervisi.

C. Kompetensi Pengawas Pendidikan di Indonesia


Kompetensi supervisor atau pengawas telah diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang standar pengawas
sekolah/madrasah terdiri dari kompetensi kepribadian, supervisi manajerial,
supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan
kompetensi social.10
Kompetensi tersebut harus dimiliki oleh seorang supervisor dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam rangka pembinaan dan
penyegaran terhadap peningkatan mutu pendidikan. Cakupan dimensi
kompetensi pengawas terdapat dalam Peraturan Pemerintah Pendidikan
Nasional Nomor 19 Tahun 2017 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah. Dalam peraturan tersebut terdapat enam dimensi
kompetensi, yaitu: kompetensi kepribadian, supervise manajerial, supervisi
akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan
kompetensi sosial. Setiap dimensi kompetensi memiliki sub-sub sebagai
8
Sudarmawan dan Khairil Danim, Profesi Kependidikan (Bandung: Alfabeta, 2011).
9
Ma aJerry H Makawimbang, Ibid
10
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Dan
Tenaga Kependidikan (Jakarta: Kencana, 2010).
5
kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang pengawas. Secara rinci
kompetensi-kompetensi dasar tersebut adalah sebagai berikut:11
Tabel Kompetensi Pengawas
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Kepribadian Menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pengawas satuan pendidikan yang profesional;
Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah, baik yang
berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas
profesinya;
Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang pendidikan
dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang
profesinya.
Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada
stakeholder pendidikan.
2 Manajerial Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan;
Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi-misi-
tujuan, dan program sekolah-sekolah binaannya;
Menyusun metode kerja dan berbagai instrumen yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi
pengawasan;
Membina kepala sekolah dalam mengelola satuan pendidikan
berdasarkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
(MPMBS);
Membina kepala sekolah dalam melaksanakan administrasi
satuan pendidikan meliputi administrasi kesiswaan, kurikulum
dan pembelajran, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
dan prasarana, pembiayaan, keuangan, lingkungan sekolah dan
peran serta masyarakat;
Membantu kepala sekolah dalam menyusu indikator
keberhasilan mutu pendidikan di sekolah;
Membina staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan
tanggung jawabnya;
Memotivasi pengembangan karir kepala sekolah, guru dan
tenaga kependidikan lainnya sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku;
Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan pada sekolah-
sekolah binaannya dan menindaklanjuti untuk perbaikan mutu
pendidikan dan program pengawasan berikutnya;
Mendorong guru dan kepala sekolah untuk menemukan
kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas
pokoknya;
Menjelaskan berbagai inovasi dan kebijakan pendidikan
kepada guru dan kepala sekolah;
Memantau pelaksanaan inovasi dan kebijakan pendidikan pada
sekolah-sekolah binaannya.
3 Akademik Memahami konsep, prinsip, teori, dasar, karakteristik, dan
kecenderungan perkembangan bidang ilmu yang menjadi isi
tiap bidang pengembangan/mata pelajaran SD/mata pelajaran
sekolah menengah yang termasuk dalam rumpunnya;

11
Ma aJerry H Makawimbang, Ibid
6
Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik dan
kecenderungan proses pembelajaran tiap bidang
pengembangan/mata pelajaran SD/mata pelajaran sekolah
menengah yang termasuk dalam rumpunnya;
Membimbing guru dalam menentukan tujuan pendidikan yang
sesuai, berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar
tiap bidang pengembangan/mata pelajaran SD/mata pelajaran
sekolah menengah yang termasuk dalam rumpunnya;
Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang
pengembangan/mata pelajaran SD/mata pelajaran sekolah
menengah yang termasuk rumpunnya berlandaskan standar
isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-
prinsip pengembangan KTSP;
Menggunakan berbagai pendekatan/metode/teknik dalam
memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran tiap
bidang pengembangan/mata pelajaran SD/mata pelajaran
sekolah menengah yang termasuk dalam rumpunnya;
Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan
strategi/metode/teknik pembelajaran yang dapat
mengembangkan berbagai potensi peserta didik melalui bidang
pengembangan/mata pelajaran SD/mata pelajaran sekolah
menengah yang termasuk dalam rumpunnya;
Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran (RPP)
untuk tiap bidang pengembangan/mata pelajaran SD/mata
pelajaran sekolah menengah yang termasuk dalam rumpunnya;
Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan media
pendidikan yang sesuai untuk menyajikan isi tiap bidang
pengembangan/mata pelajaran SD/mata pelajaran sekolah
menengah yang termasuk dalam rumpunnya;
Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi
untuk pembelajaran tiap bidang pengembangan/mata pelajaran
SD/mata pelajaran sekolah menengah yang termasuk dalam
rumpunnya;
Membimbing guru dalam melaksanakan strategi/metode/teknik
pembelajaran yang telah direncanakan untuk tiap bidang
pengembangan/mata pelajaran SD/mata pelajaran sekolah
menengah yang termasuk dalam rumpunnya;
Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
(di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk
mengembangkan potensi peserta didik pada tiap bidang
pengembangan/mata pelajaran SD/mata pelajaran sekolah
menengah yang termasuk dalam rumpunnya;
Membimbing guru dalam merefleksi hasil-hasil yang dicapai,
kekuatan, kelemahan, dan hambatan yang dialami dalam
pembelajaran yang telah dilaksanakan;
Membantu guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan,
dan memanfaatkan fasilitas pembelajaran yang berkaitan
dengan mata pelajaran SD/mata pelajaran sekolah menengah
yang termasuk dalam rumpunnya;
4 Evaluasi Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang
penting dinilai untuk tiap bidang pengembangan/mata
Pendidikan pelajaran yang termasuk dalam rumpunnya;
Membimbing guru dalam menentukan kriteria dan indikator
keberhasilan pembelajaran tiap bidang pengembangan/mata
pelajaran yang termasuk dalam rumpunnya;

7
Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan pada
satuan pendidikan yang menjadi binaannya;
Menilai kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran
pada tiap bidang pengembangan/mata pelajaran yang termasuk
dalam rumpunnya;
Menilai kemampuan kepala sekolah dalam mengelola satuan
pendidikan;
Menilai kinerja staf sekolah dalam melaksanakan tugas
pokoknya;
Menilai kinerja sekolah dan menindaklanjuti hasilnya untuk
keperluan akreditasi sekolah;
Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja
sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja staf
sekolah;
Membantu pelaksanaan kurikulum, pembelajaran, bimbingan
dan hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan
mutu pendidikan pada sekolah binaannya;
Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk
kepentingan pendidikan dan pembelajaran tiap bidang
pengembangan/mata yang termasuk dalam rumpunnya
Memberikan saran kepada kepala sekolah, guru, dan seluruh
staf sekolah dalam meningkatkan kinerjanya berdasarkan hasil
penilaian.
5 Penelitian dan Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian
pendidikan;
pengembangan Menentukan masalah kepengawasan yang penting untuk
diteliti, baik untuk keperluan tugas pengawasan, pemecahan
masalah pendidikan, dan pengembangan profesi;
Menyusun proposal penelitian pendidikan, baik proposal
penelitian kualitatif maupun proposal penelitian kuantitatif;
Melaksanakan penelitian pendidikan, baik untuk keperluan
pemecahan masalah pendidikan, perumusan kebijakan
pendidikan maupun pengembangan profesi;
Mengolah dan menganalisis data penelitian pendidikan, baik
data kualitatif maupun data kuantitatif
Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian
tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya;
Menyusun karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang
pendidikan/kepengawasan;
Mendiseminasikan hasil-hasil penelitian pada forum kegiatan
ilmiah, baik lisan maupun tulisan;
Membina guru dalam menyusun karya tulis ilmiah dalam
bidang pendidikan dan pembelajaran;
Membuat artikel ilmiah untuk dimuat pada jurnal;
Menulis buku/modul untuk bahan pengawasan;
Menyusun pedoman/panduan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas pengawasan.
6 Sosial Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka
meningkatkan kualitas diri dan profesinya;
Menangani berbagai kasus yang terjadi di sekolah atau di
masyarakat;
Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan atau
forum komunikasi pengawas.

8
Keenam kompetensi pengawas tersebut masing-masing memiliki
indikator yang mencerminkan pelaksanaan kepengawasan sesuai dengan
standar kompetensi yang dimilikinya. Dengan demikian, kemampuan
pengawas dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor ditunjukkan dari
kemampuannya menerapkan kompetensi yang dimilikinya melalui indikator
penentu masing-masing kompetensi tersebut.

D. Mengenal Konsep Islam Berkenaan dengan Kompetensi Pengawas dan


Supervisi Pendidikan
Kompetensi supervisi akademik pada prinsipnya adalah kemampuan
yang harus dimiliki oleh seorang supervisor dalam rangka membina guru-guru
yang berada di bawah binaannya sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Hal ini mengisyaratkan bahwa
ruang lingkup kompetensi pengawas dalam melaksanakan supervisi akademik
lebih spesifik dan lebih khusus dibandingkan ruang lingkup kompetensi
pengawas dalam supervisi manajerial. Sebab sasaran dari supervisi akademik
lebih terbatas pada pembinaan guru-guru dalam mengelola dan melaksanakan
pembelajaran yang bermutu.12
Pembinaan yang dilakukan oleh pengawas terhadap guru-guru pada
satuan pendidikan yang berada di bawah binaannya pada prinsipnya
merupakan wujud implementasi dari perintah saling tolong menolong yang
telah digariskan dalam al-Quran. Tentu saja tolong menolong dalam hal ini
selama berada dalam koridor kebaikan, bukan dalam hal bermaksiat terhadap
Allah SWT. Dapat dimaklumi bahwa membantu para guru dalam
memecahkan masalah yang dihadapi sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan adalah merupakan suatu kebaikan.
Al-Qur‟an banyak menyebutkan mengenai mengontrol dan mengoreksi
kepada diri sendiri. Ayat yang menyatakan mengenai proses pengawasan dan
ancaman terhadap orang atau pimpinan yang tidak melaksanakan amanat

12
Alfuad Journal, „PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN
KOMPETENSI‟, 3.2 (2019), 67–75.
9
perencanaan dan program yang telah disepakati. Hal ini diterangkan dalam
surat adz - Dzariat ayat 21:
‫َو ِف ٓى َو نُف ِف ُف ْف ۚ َو َو َو ُف ْف ِف ُف وَو‬
Artinya: Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan?

Ketahuilah wahai manusia bahwa di bumi terdapat tanda-tanda yang


nyata, yang menunjukkan atas ke-Maha Esaan Allah dan kesempurnaan
kekuasaan-Nya. Dan tanda-tanda ini berguna bagi orang-orang yang yakin,
yang mereka memiliki ilmu, pengetahuan serta pandangan dalam keagungan
ciptaan Allah. Dan juga dalam mewujudkan diri-diri mereka dari yang tidak
ada menjadi ada tanpa ada yang mendahului-Nya. Dan itulah tanda-tanda
penciptaan dan keselarasan yang menujukkan atas keesaan Allah dan
kesempurnaan akan kekuasaan-Nya, tidakkah kalian melihatnya dan
menjadikan ketauhidan dan keimanan kepada Allah ?!. Ketahuilah, apa yang
ada di langit menjadi sebab rezeki dan kehidupan kalian yaitu hujan, ayang
dengannya hidup suatu negeri dan hamba, dan di langit juga terdapat balasan
yang dijanjikan dan adzab serta surga dan neraka; Maka sungguh balasan
amalan-amalan tertulis di langit dan takdir juga turun dari langit.
surat al-Baqarah ayat 44.
‫ا ِف ْفا ِف ِف ّف َو َو ْفل َو ْف وَو َو ْفنُف َو ُف ْف َو َو ْف ُف ْف َو ْف ُف ْف وَو ْفا ِف ٰت َو ۗ َو َو َو َو ْف ِف ُف ْف وَو‬
‫َو َو ْف ُف ُف ْف وَو الَّن َو‬
Artinya:Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan,
sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab
(Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?

Islam mengajarkan agar setiap orang berbuat baik sesuai dengan ajaran Allah
dan Rasulnya. Dalam Islam diyakini bahwa setiap manusia didampingi oleh
dua malaikat yang bernama ”Raqib dan Atid” yang berfungsi sebagai pencatat
segala perbuatan manusia dimanapun ia berada baik dilihat maupun tidak
dilihat oleh manusia lain, ditempat terang atau gelap, sendiri atau bersama-
sama, siang ataupun malam. Semua disaksikan dan dicatat oleh Allah (dengan
petugas malaikat tadi) dan nanti akan dipersaksikan dan
dipertanggungjawabkan oleh setiap manusia di hadapan Allah.

10
Membantu para guru dalam memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi dalam pendidikan dan pembelajaran juga berarti bahwa pengawas
setidaknya telah berpartisipasi meringankan beban para guru. Islam
mengajarkan bahwa seseorang yang berupaya meringankan beban dan
kesulitan orang lain, kelak setiap permasalahan dan kesulitan yang dihadapi
juga akan diringankan oleh Allah SWT. Sebagaimana ditegaskan oleh
Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a
bahwa Nabi SAW bersabda:
‫عم ا ق ل و‬ ‫قل و حس‬ ‫ن‬ ‫زو ح س‬
“Periksalah dirimu sebelum memeriksa orang lain. Lihatlah terlebih
dahulu atas kerjamu sebelum melihat atas kerja orang lain”

11
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,


penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa:
1. Kompetensi pengawas adalah kemampuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki oleh seorang pengawas dalam melaksanakan tugasnya sebagai
supervisor.
2. Kompetensi supervisor atau pengawas telah diatur dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang standar pengawas
sekolah/madrasah terdiri dari kompetensi kepribadian, supervisi manajerial,
supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan
kompetensi sosial. Kompetensi tersebut harus dimiliki oleh seorang supervisor
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam rangka pembinaan dan
penyegaran terhadap peningkatan mutu pendidikan.
3. Supervisi akademik memerlukan sejumlah kompetensi yang harus
dikembangkan secara terus menerus dan berkesinambungan. Berdasarkan
perspektif Islam, maka kompetensi supervisi manajerial yang menitikberatkan
pada pengamatan aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang
berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya proses pembelajaran,
mesti berlandaskan kepada sifat-sifat Allah SWT dalam kaitannya sebagai
pengatur atau manajer alam semesta dengan segenap isinya.
Sementarakompetensi supervisi akademik yang lebih menitikberatkan pada
pengamatan supervisor terhadap kegiatan akademis, berupa pembelajaran,
baik di dalam maupun di luar kelas, berdasarkan perspektif Islam seyogyanya
lebih mengedepankan prinsip tolong menolong guna meringankan beban dan
kesulitan yang dihadapi oleh orang lain.

12
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarmawan dan Khairil, Profesi Kependidikan (Bandung: Alfabeta,


2011)

Journal, Alfuad, „PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN


KOMPETENSI‟, 3.2 (2019), 67–75

Makawimbang, Jerry H, Supervisi Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung:


Alfabeta, 2011)

Partanto, Pius A. dan M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer. (Surabaya:


Arkola, 2001)

Sagala, Syaiful, Supervisi Pembelajaran Dalam Profesi Pendidikan (Bandung:


Alfabeta, 2012)

Siraj, Arifuddin., Supervisi Akademik (Makassar: Alauddin University Press,


2014)

Sutrisno, Edy, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Kencana, 2012)

Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi


Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan (Jakarta: Kencana, 2010)

13

Anda mungkin juga menyukai