Makalah ini diajukan untuk memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Kajian dan
Implementasi Kurikulum PAI
Disusun oleh :
Nama : Effendy Kurnia
NIM : 14146310007
Program Studi : PAI - A
Semester : II
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta
didik di Madrasah adalah pendidikan agama Islam, yang dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah terdiri atas empat mata pelajaran, yaitu: al-
mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi dan melengkapi. Al-Qur’an-
Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti ia merupakan sumber aqidah-
tersebut. Aqidah (ushuluddin) atau keimanan merupakan akar atau pokok agama.
Syariah/fiqih (ibadah, muamalah) dan akhlak bertitik tolak dari aqidah, yakni sebagai
manifestasi dan konsekuensi dari aqidah (keimanan dan keyakinan hidup). Syari’ah/fiqih
merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama
manusia dan dengan makhluk lainnya. Akhlaq merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian
hidup manusia, dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan manusia dan lainnya
(muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan
sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan/seni,
iptek, olahraga/kesehatan, dan lain-lain) yang dilandasi oleh aqidah yang kokoh. Sedangkan
muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermuamalah) dan
berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya yang dilandasi oleh aqidah.
Pendidikan agama Islam (PAI) di Madrasah Aliyah yang terdiri atas empat mata pelajaran
kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan
benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai al-asma’ al-husna. Aspek Akhlak
menekankan pada pembiasaan untuk melaksanakan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari. Aspek Fiqh menekankan pada kemampuan cara
melaksanakan ibadah dan muamalah yang benar dan baik. Sedangkan aspek Tarikh &
fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, ipteks dan lain-lain untuk mengembangkan
Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang
merupakan peningkatan dari fiqih yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah
serta memperkaya kajian fiqh baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah, yang
dilandasi oleh prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah ushul fiqh serta menggali tujuan dan
hikmahnya, sebagai persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan untuk
hidup bermasyarakat. Secara substansial mata pelajaran Fiqih memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum
keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri,
Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) mata pelajaran Fiqh di Madrasah Aliyah ini dilakukan dengan cara
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi (SI) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, terutama pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam aspek Fiqh untuk SMA/MA, serta memperhatikan Surat Edaran
Tentang Pelaksanaan Standar Isi, yang intinya bahwa Madrasah dapat meningkatkan
kompetensi lulusan dan mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi.
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum tiap mata
pelajaran dituangkan dalam bentuk Kompetensi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar)
Kurikulum Madrasah Aliyah sama dengan kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA), hanya
saja pada Madrasah Aliyah terdapat porsi lebih banyak mengenai Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Agama Islam lebih di spesifikan lagi. Alokasi waktu dalam mata pelajaran Fiqh
Madrasah Aliyah adalah 2 jam pembelajaran, dengan alokasi waktu 45 menit setiap kegiatan
pembelajaran.
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
pelaksanaan hukum Islam baik yang menyang kut aspek ibadah maupun
muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri
manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan
dengan lingkungannya.
ALIYAH
Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah meliputi : kajian tentang prinsip-
prinsip ibadah dan syari’at dalam Islam;hukum Islam dan perundang-undangan tentang zakat
dan haji, hikmah dan cara pengelolaannya; hikmah qurban dan aqiqah;ketentuan hukum
Islam tentang pengurusan jenazah; hukum Islam tentang kepemilikan; konsep perekonomian
dalam Islam dan hikmahnya; hukum Islam tentang pelepasan dan perubahan harta beserta
hikmahnya; hukum Islam tentang wakalah dan sulhu beserta hikmahnya; hukum Islam
tentang dhaman dan kafalah beserta hikmahnya; riba, bank dan asuransi; ketentuan Islam
tentang jinayah, hudud dan hikmahnya; ketentuan Islam tentang peradilan dan hikmahnya;
hukum Islam tentang keluarga, waris; ketentuan Islam tentang siyasah syar’iyah; sumber
hukum Islam dan hukum taklifi; dasar-dasar istimbath dalam fiqih Islam; kaidah-kaidah ushul
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fiqih Pada Madrasah Aliyah
Semester I
jenazah
Semester II
11. Memahami riba, bank dan 11.1 Menjelaskan hukum riba, bank, dan asuransi
asuransi
ALIYAH
Setelah mengkaji substansi kurikulum Fiqih pada Madrasah Aliyah Kelas X, saya
mendapatkan beberapa catatan yang kiranya kurang sesuai dengan eksistensi siswa, sehingga
perlu diadakan revisi, antara lain dalam Pendekatan dan Struktur Kurikulum yang didalamnya
mencakup penyusunan Standar Kompetensi terhadap Kompetensi Dasar, kajian psikologis,
1. Pendekatan
Menurut pendapat saya didalam menyampaikan materi pelajaran Fiqih kelas X pada
Madrasah Aliyah ini diperlukan dengan pendekatan Tematik, dalam artian disesuiakan
dengan keadaan siswa baik dari sisi psikologis, usia dan lain sebagainya, akan tetapi kajian
atau materinya diberikan dengan lebih mendalam lagi, tidak disamakan dengan siswa sekolah
yang masih berada ditingkat dasar, hal ini dikarenakan usia mereka sudah mencapai pada usia
remaja, yang mana pada usia ini diperlukan pengarahan yang mendalam kearah yang positif
secara dominan.
2. Struktur Kurikulum
Kurikulum mata pelajaran Fiqih kelas X pada Madrasah Aliyah diantaranya yaitu :
Semester 1 :
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
5. Memahami ketentuan hukum Islam 5.1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah
jenazah
Semester II :
asuransi
Kurikulum Mata Pelajaran Fiqih kelas X pada Madrasah Aliyah meliputi 11 Standar
kesempatan ini penulis hanya akan mencoba menganalisis 2 SK dan 4 KD saja. Adapun ke 2
b. SK 11 Memahami riba, bank dan asuransi, dengan Kompetensi Dasanrnya yaitu : 11.1
Menjelaskan hukum riba, bank, dan asuransi, 11.2 Menerapkan ketentuan Islam
Yang apabila dituangkan dalam bentuk Peta Konsep adalah sebagai berikut :
Semester 1 :
STANDAR KOMPETENSI
Meliputi
Diturunkan
KOMPETENSI DASAR
Meliputi
Ranah Ranah
KOGNITIF PSIKOMOTORIK
Semester II :
STANDAR KOMPETENSI
Meliputi
KOMPETENSI DASAR
Meliputi
Ranah Ranah
AFEKTIF
KOGNITIF
Menurut analisis saya, apabila ditinjau dari sisi struktur kurikulum yang sudah ditentukan, hal
tersebut diatas sudah sesuai karena adanya peningkatan level dalam mempelajari pelajaran
fiqih dibandingkan dengan pelajaran yang diberikan pada tingkatan sekolah sebelumnya yaitu
MI dan MTs.
Psikologi
Fase-fase masa remaja (pubertas) menurut Monks dkk (2004) yaitu antara umur 12 – 21
tahun, dengan pembagian 12-15 tahun termasuk masa remaja awal, 15-18 tahun termasuk
Berdasarkan kriteria di atas, siswa Madrasah Aliyah Kelas X berada dikisaran 15 – 18 tahun.
Pada usia ini, anak sekolah banyak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, baik pada
fisik mereka maupun tingkat pemahaman keilmuan mereka. Berkaitan dengan Kurikulum
Materi Fiqih pada Madrasah Aliyah Kelas X, materi tersebut sudah cukup bagus, akan tetapi
ada materi yang menurut saya tidak sesuai dengan keadaan psikologis siswa yaitu pada
materi Pengurusan Jenazah, hal ini dikarenakan pada masa ini cenderung belum mempunyai
kepedulian apalagi kesadaran akan pentingnya materi tersebut. Sebagaimana kita ketahui
pada masa ini lebih cenderung kepada kepentingan untuk kepuasan pribadi.
Begitu pula dengan SK 11. Memahami Riba, Bank dan Asuransi. Hal ini belum tepat untuk
diberikan kepada siswa MA kelas X, akan lebih tepat lagi diberikan pada masa perkuliahan.
Materi Pembelajaran
Seperti yang sudah diutarakan diatas bahwa ditinjau dari materi sudah baik karena ada
peningkatan level dalam mempelajari fiqih, akan tetapi yang perlu diperhatikan disini
bagaimana memposisikan materi tersebut sesuai dengan usia dan kebutuhan siswa pada saat
itu. Sehingga ketika siswa mendapatkan materi pelajaran yang berkaitan dapat langsung
Sosiologi
Pada usia Sekolah Menengah Atas, manusia sudah mulai membentuk kepribadiannya, dan
pada masa ini pula diperlukan pengarahan serta pengawasan yang sangat ekstra, agar tidak
terjerumus kepada hal – hal yang tidak diinginkan atau hal yang negative lebih mendominasi.
Karena pada masa ini manusia dihinggapi dengan rasa keragu – raguan dan dalam
Berkaitan dengan materi Fiqih pada Madrasah Aliyah kelas X, materi tersebut sudah cukup
memberikan modal bagi siswa untuk berinteraksi social dengan masyarakat sekitarnya,
karena materi tersebut sangat berkaitan dengan kebutuhan masyarakat.Akan tetapi disini
masyarakat masih akan mempunyai keraguan akan keilmuan dan kemampuan siswa dalam
mengurus jenazah, karena dianggapnya siswa tersebut belum kafabel dan belum waktunya
untuk terjun kemasyarakat. Begitu pula pada SK 11 tentang Riba, Bank dan Asuransi. Pada
usia ini dianggapnya belum mahir atau belum faham betul tentang hal tersebut, sehingga
(RPP)
Kelas/Semester : I/II
2. Tanggung Jawab
I. Tujuan Pembelajaran :
1. Makanan dan minuman yang kita mikmati itu benar – benar dari yang halal
4. Memulai makan dan minum dengan membaca Basmalah dan dilanjutkan dengan doa
sebelum makan
1. Demonstrasi
2. Tanya jawab
3. Penugasan
Zona Alfa
Disebuah warung pinggiran ketika beristirahat siang. Abu Nawas berkenalan dengan
seseorang pemuda sebayanya. Mereka asik berbicara. Pemuda itu telah selesai menceritakan
kisah hidupnya dan sampailah pada giliran Abu Nawas yang bercerita.
Dahulu kala aku adalah seorang pemuda pengangguran. Aku sangat ingin bekerja, tetapi tak
tahu apa yang harus kulakukan. Aku hidup sebatang kara. Karena tak bekerja, maka akupun
saring kelaparan.Dst…..
V. Model Pembelajaran
1. Ceramah
Pertama-tama guru memberikan ceramah agar siswa memahami materi tentang adab makan
dan minum
2. Tanya jawab
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang adab makan dan minum
3. Demonstrasi
Guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan tata cara adab makan dan minum
VII. Penilaian
d. Kisi-kisi
Penilai : Guru
No Indikator Instrumen
1. Menjelaskan adab makan dan Jelaskan tata cara adab makan dan minum
Rubrik Penilaian
Kriteria
Sangat Kurang Tidak
No Kompetensi
Lancar Sedang Skor
Lancar Lancar Lancar
1. Menjelaskan
adab makan
dan minum
2. Mempraktikan
adab makan
dan minum
JUMLAH SKOR
Catatan Kriteria:
menjelaskan.