Anda di halaman 1dari 42

MINI RISET

MANAJEMEN SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM


DI SMP ISLAM TERPADU AL-MADINAH
TANJUNGPINANG

Disusun Untuk Tugas Ujian Akhir Semester (UAS)


Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Manajemen Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Dr.Tuti Andriani, S.Ag, M.Pd

DISUSUN OLEH:
Nama Zulkarnain Simbolon
1.
NIM 22090612537

Nama HASBULLAH
2.
NIM 22090612929

PROGRAM PASCASARJANA
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SULTAN SYARIF KASIM RIAU (UIN SUSKA)
TAHUN 2021

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-

Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Mini Riset ini

dengan baik yang berjudul “ Manajemen Supervisi Pendidikan Islam di

SMP Islam Terpadu Al Madinah Tanjungpinang”. Shalawat dan salam

penulis haturkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw, keluarga dan

sahabatnya.

Penulis sangat berharap tugas laporan mini riset ini dapat berguna

dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Tugas

sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, dan

bermanfaat bagai penulis sendiri dan bagi orang lain. Penulis juga

menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-

kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis

berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang

akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana

yang membangun.

Tanjungpinang, 18 Januari 2021

Penyusun

Zulkarnain Simbolon
Hasbullah

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ......................................................................... 3
2. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
3. Manfaat Penelitian .................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi ................................................................ 6
B. Tujuan Supervisi Pendidikan .................................................. 7
C. Fungsi Supervisi Pendiidkan ................................................... 10
D. Tugas-tugas Supervisi Pendidikan.......................................... 12

BAB III METODE PENELITIAN


1. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 13
2. Subjek Penelitian .................................................................... 13
3. Persiapan Penelitian ................................................................ 13
4. Pelaksanaan Penelitian........................................................... 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Profil Sekolah ........................................................................... 15
B. Struktur dan Muatan Kurikulum Sekolah.................................. 23
C. Penilaian .................................................................................. 26
D. Program Kerja Sekolah ............................................................ 30
E. Lampiran

BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya menuju tercapainya tujuan pendidikan dengan baik,

apakah itu tujuan Instruksional, tujuan ekstrakurikuler, maupun tujuan

nasional, banyak faktor yang mempengaruhi dan berperan penting di

dalamnya, di antaranya supervisi-supervisi dalam tugas dan fungsi

kepengawasan ditujukan kepada usaha memperbaiki situasi belajar

mengajar, sehingga terciptanya proses interaksi yang baik antara

pendidikan dengan peserta didik dalam usaha mencapai tujuan belajar

yang telah ditentukan.

Kepala sekolah mempunyai tugas yang sangat penting di dalam

mendorong guru untuk melakukan proses pembelajaran untuk mampu

menumbuhkan kemampuan kreatifitas, daya inovatif, kemampuan

pemecahan masalah, berpikir kritis dan memiliki naluri jiwa kewirausahaan

bagi siswa sebagai produk suatu sistem pendidikan.

Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih

banyak mengandung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang

sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata

kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.

Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih

human, manusiawi. Secara semantik Supervisi pendidikan adalah

pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan

3
situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan

belajar dan belajar pada khususnya.

Tidak diragukan lagi kemampuan supervisi dalam meningkatkan

kesadaran dan pemahaman pendidik dan tenaga kependidikan mengenai

tugas dan fungsinya di sekolah, sehingga mereka mempunyai dedikasi

dan loyalitas tinggi, tetapi supervisi dapat juga mengembangkan

sumberdaya manusia (pendidik dan tenaga kependidikan). Apalagi

berpegang pada prinsip supervisi yang konstruktif dan kreatif. Para

pendidik dan tenaga kependidkan akan sungguh merasa terbina, merasa

dalam suasana aman, sehingga lahirlah inisiatif, aktivitas, kreativitas dan

inovasi dalam mengembangkan potensi mereka yang seoptimal mungkin

dengan penuh tanggungjawab, yang pada akhirnya akan menghasilkan

para pendidik yang berkualitas, karena itu pelaksanaan mekanisme

supervisi harus dilakukan secara terprogram, teratur, terencana, dan

kontinyu. Bertitik tolok dari uraian di atas maka koordinasi antara kepala

sekolah dan pengawas mutlak dilakukan.

B. Tujuan Penlitian

Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Ujian Akhir

Semester (UAS) Mata Sejarah Pemikiran Manajemen Pendidikan Islam

,dan bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan supervisi di sekolah

khususnya di SMP Islam Terpadu Al Madinah Tanjungpinang dan melatih

penulis untuk mengadakan mini research. Mini research ini diharapkan

dapat memberi gambaran mengenai Manajemen Supervisi.

4
C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta

pengalaman penulis, Selain itu untuk mengetahui pelaksanaan supervisi

di sekolah khususnya di SMP Islam Terpadu Tanjungpinang.

5
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN

A. PENGERTIAN SUPERVISI

Supervisi terdiri dari dua kata “super” dan “vision” yang berarti

melihat, maka secara keseluruhan supervisi diartikan melihat dengan

sangat teliti pekerjaan secara keseluruhan (Arikunto, 2004). Super berarti

atas atau lebih, sedangkan vision berarti melihat atau meninjau. Oleh

karena itu, secara etimologis supervisi (supervision) berarti melihat atau

meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh

pihak atasan (orang yang memiliki kelebihan) terhadap perwujudan

kegiatan dan hasil kerja bawahan (Nawawi, 1996).

Pengertian supervisi pendidikan pada umumnya mengacu kepada

usaha perbaikan pembelajaran. Akan tetapi nampaknya masih banyak

keragaman pendapat dalam menafsirkan istilah tersebut. Untuk

menumbuhkan suatu kerangka acuan mengenai pengertian supervisi, ada

baiknya kita mengkaji kembali beberapa pendapat para ahli.

Neagley (1980:20) dikutip oleh Made Pidarta, mengemukakan bahwa

setiap layanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan

instruksional. belajar dan kurikulum dikatakan supervisi. Supervisi di sini

diartikan sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru-guru dalam bidang

instruksional, belajar dan kurikulum, dalam usahanya mencapai tujuan

sekolah.

Sementara Oteng Sutisna (1982:223) menjelaskan bahwa

pandangan baru tentang supervisi terdapat ide-ide pokok, seperti:

6
menggalakan pertumbuhan profesional guru, mengembangkan masalah-

masalah pembelajaran dengan efektif. Pendekatan-pendekatan baru

tentang supervisi ini menekankan pada peranan supervisi selaku bantuan,

pelayanan atau pembinaan pada guru dan personil pendidikan lain

dengan maksud untuk kemampuan guru dan kualitas pendidikan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa pada hakikatnya supervisi pendidikan dapat diartikan sebagai

bimbingan profesional bagi guru-guru. Peninjauan dan pembinaan kepala

sekolah dan pengawas sekolah terhadap kinerja guru dengan tujuan

memberikan pembinaan kepada guru-guru agar dapat melaksanakan

tugasnya secara efektif dan efisien sehingga mereka lebih maju lagi dalam

melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memperbaiki dan meningkatkan

proses belajar peserta didik.

B. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Tujuan supervisi pendidikan bukan menyodorkan suatu teori, tetapi

menganjurkan sesuai kebutuhan dan untuk mengungkapkan beberapa

karakteristik esensial teori. Supervisi pendidikan sebagai salah satu

instrumen yang dapat mengukur dan menjamin terpenuhinya kualitas

penyelenggaraan pendidikan maupun penyelenggara pembelajaran.

Tujuan supervisi pendidikan adalah Untuk meningkatkan kapasitas

guru melakukan pekerjaannya lebih efektif Peningkatan pengetahuan

praktek profesional guru yang tidak hanya berakhir untuk peningkatan

kapasitas secara pribadi, tetapi juga harus berkontribusi lebih efektif

7
terhadap kebehasilan akademik siswanya. Kemampuan guru merupkan

inti dari kapasitas dalam meningkatkan keberhasilan akademik siswa.

Menurut Purwanto (2006) Tujuan supervisi pendidikan adalah:

1. Membangkitkan dan Merangsang guru-guru dan pegawai sekolah


lainnya dalam menjalankan tugas masing-masing dengan sebaik-
baiknya.

2. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan


termasuk macam-macam media intruksional yang diperlukan bagi
kelancaran jalannya proses belajar mengajar yang baik, bersama
guru berusaha mengembangkan , mencari dan menggunakan
metode-metode baru dalam proses belajar mengajar yang baik

3. Membina kerja sama yang baik dan harmonis antara guru, murid
dan pegawai sekolah lainnya

4. Berusaha mempertinggi mutu dan pengethuan guru-guru dan


pegawai sekolah, anatara lainnya dengan mengadakan workshop,
seminar, inservice-training atau up-granding.

Dengan demikian dapat di artikan bahwa supervisi pendidikan bukan

hanya berfokus kepada perkembangan proses mengajar guru namun

lebih luas juga meningkatkan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-

guru dalam memberi bimbingan dalam hal implemtasi.

Sementara, Soetopo (2001) menyebutkan bahwa tujuan pengawasan

(Supervisi) adalah:

1. Agar pelaksanan tugas sesuai dengan ketentuan, prosedur serta


perintah yang ditetapkan

2. Agar hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan

3. Agar sarana yang dapat didayagunakan secara efektif dan efesien

4. Agar diketahui kelemahan dan kesulitan organisasi kemudian dicari


jalan perbaikiannya.

8
Para ahli pendidikan sering menggunakan istilah yang berbeda-beda,

secara umum, Ametembun (1993) mengatakan bahwa tujuan supervisi

pendidikan adalah :

1. Membina kepala sekolah dan guru-guru untuk lebih memahmi tujuan


pendidkan yang sebenarnya dan peranan madrasah dalam
merealisasi tujuan tersebut.

2. Membesar kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru untuk


mempersiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang
lebih efektif

3. Membantu kepala sekolah dan guru-guru mengakan diagnosis


secara krisitis terhadap aktivitas-aktivitasnya dan kesulitan-kesulitan
pembelajaran serta menolong mereka merenacanakan perbaikan-
perbaikan.

4. Meningkatkan kesadaran kepala sekolah dan guru –guru serta


warga sekolah lain terhadap cara kerja yang demokratis dan
komperhensif serta memperbesar kesediaan untuk tolong menolong

5. Memperbesar semnagat guru-guru dan meningkatkann motivasi


berperstasi untuk mengoptimalkan kinerja secara maksimal dalam
profrsinya.

6. Membantu kepala sekolah untuk m,empopulerkan mengembangan


program pendidikan di madarsah kepada masyarakat

7. Melindungi orang-orang yang disupervisi terhadap tuntutan-tuntutan


yang tidak wajar dan kritik-kritik yang tidak sehat dari msyarakat.

8. Membantu kepala sekolah dan guru-guru dalam mengevaluasi


aktivitasnya untuk mengembanglkan aktivitas dan kreativitas peserta
didik.

9. Mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara guru-guru.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa

supervisi pendidikan adalah bertujuan untuk mengendalikan keadaan dan

9
situasi aktivitas proses belajar mengajar di sekolah yang berkenaan

hubungan baik antara hubungan kepala sekolah dengan guru-guru,

kepala sekolah dengan peserta didik, guru-guru dengan guru-guru dan

hubungan guru-guru dengan peserta didik dalam melakukan tujuan

pendidikan untuk mencapai hasil yang diinginkan

C. FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN

Adapun fungsi utama dari supervisi pendidikan seperti yang

dikemukakan oleh Sahertian, bahwa fungsi dasar dari supervisi adalah

untuk memperbaiki situasi belajar mengajar di sekolah agar lebih baik.

Supervisi terhadap proses belajar mengajar, merupakan salah satu bentuk

aktivitas yang direncanakan untuk membantu para guru dalam melakukan

pekerjaan mereka secara efektif.

Di dalam al-Qur’an juga dijelaskan hal yang menyangkut tentang

supervisi dalam artian luas tentunya, yaitu dalam hal saling nasehat

menasehati dalam kebenaran dan saling nasehat menasehati dalam

kesabaran,

Firman Allah Swt surat Al-‘Ashr ayat 3:

Eَ E‫ ا‬E‫و‬Eَ E‫ َت‬E‫و‬Eَ E‫ ِّق‬E‫ح‬Eَ E‫ ْل‬E‫ ا‬E‫ ِب‬E‫ ا‬E‫و‬Eْ E‫ص‬


E‫ر‬Eِ E‫ ْب‬EَّE‫ص‬E‫ل‬E‫ ا‬E‫ ِب‬E‫ ا‬E‫و‬Eْ E‫ص‬ ِ E‫ ا‬E‫ح‬Eَ Eِ‫ل‬E‫ ا‬EَّE‫ص‬E‫ل‬E‫ ا‬E‫ا‬E‫ و‬Eُ‫ ل‬E‫ ِم‬E‫ع‬Eَ E‫و‬Eَ E‫ا‬E‫ و‬E‫ ُن‬E‫ َم‬E‫ آ‬E‫ن‬Eَ E‫ ي‬E‫ ِذ‬Eَّ‫ل‬E‫ اَّل ا‬Eِ‫إ‬
Eَ E‫ ا‬E‫و‬Eَ E‫ َت‬E‫و‬Eَ E‫ت‬
“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran”. (Q.S. Al-‘Ashr: 3).

Firman Allah Swt. di atas menyampaikan pesan secara implisit

bahwa saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran merupakan

kunci dalam menyelenggarakan supervisi pendidikan di sekolah dalam hal

peningkatan mutu pendidikan, perbaikan akhlak dan tata cara beretika

10
maupun dalam hal pemberian motivasi guna pencapaian mutu pendidikan

di sekolah. Terkait hal ini, maka supervisi di sekolah pada dasarnya

dilaksanakan oleh kepala sekolah yang bertindak sebagai supervisor.

Oleh sebab itu kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai

pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja guru.

Pengawasan dan pengendalian merupakan tindakan pencegahan agar

guru tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam

melaksanakan pekerjaannya sebagai pendidik.

Pesan secara implisit bahwa sikap saling menasehati dalam

kebaikan dan kesabaran merupakan kunci dalam menyelenggarakan

supervisi pendidikan di sekolah dalam rangka peningkatan mutu

pendidikan, perbaikan akhlak dan tata cara beretika maupun dalam hal

pemberian motivasi guna pencapaian mutu pendidikan di sekolah

(Suryani, 2015).

Pengawasan (Supervisi), dalam Islam dilakukan untuk meluruskan

yang bengkok, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak.

Dalam ajaran islam dikenal pengawasan terbagi kepada dua hal: (1)

Pengawasan yang berasal dari diri dan (2) Bersumber dari tauhid dan

keimanan kepada Allah SWT. Orang yang yakin bahwa dalam setiap

waktu Allah pasti mengawasi hamba-Nya, maka orang itu akan bertindak

hati-hati. Ketika sendiri, dia yakin Allah yang kedua, dan ketika berdua dia

yakin Allah yang ketiga.

11
D. TUGAS-TUGAS SUPERVISI PENDIDIKAN

Berikut ini bagian dari tugas-tugas supervisi pendidikan adalah

sebagai berikut :

1. Menghadiri rapat/pertemuan-pertemuan profesional

2. Mendiskusi tujuan-tujuan dan filsafat pendidikan dengan guru-guru

3. Mengadakan rafat-rafat kelompok untuk membicarakan masalah-


masalh umum (common problem)

4. Melakukan classroom visition atau class visit

5. Mengadakan pertemuan-pertemuan individual dengan guru-guru


tetang maslah mereka usulkan

6. Mendiskusi metode-metode mengajar dengan guru-guru

7. Memilih dan menilai buku-buku yang diperlukan bagi peserta didik

8. Membimbing guru-guru dalam mengembangkan dan menyusun


sumber-sumber pelajaran dan revisi kurikulum

9. Memberikan saran dan intruksi dalam perbaikan pengajaran

10. Mengembangkan sistem pelaporan murid kartu catatan dan


komulatif

11. Membimbing pelaksanaan program-program testing

12. Berwancara dengan guru-guru dan pegawai untuk mengetahui


bagaiman pandangn atau harapan-harapan mereka

13. Menyiapkan sumber-sumber pengajran yang diperlukan oleh guru-


guru

14. Bertindak sebagai konsultan didalam rapat

15. Menulis dan mengembangkan materi-materi kurikulum

16. Mengajar guru-guru bagaiman menggunakan alat-lat media yang


membantu proses belajar-mengajar.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di  SMP Islam Terpadu Al Madinah

Tanjungpinang pada tanggal 29 Februari 2021

B. SUBJEK PENELITIAN

Subjek dari penelitian ini adalah kepala sekolah sekaligus guru di

sekolah tersebut. Dari beliaulah penulis mendapatkan data dan

penjelasan. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif

yaitu wawancara dan metode kuantitatif berupa melihat permintaan

beberapa data sekolah

C. PERSIAPAN PENELITIAN

Langkah awal dari penelitian ini adalah mengumpulkan dan

mempelajari sejumlah literatur baik dari buku, maupun artikel yang

berkaitan dengan materi. Sebelum peneliti melakukan penelitian maka

terlebih dahulu mempersiapkan data-data yang digunakan yaitu, pedoman

wawancara, dan instrumen lainnya untuk menunjang kelancaran jalannya

penelitian. Kemudian peneliti mencari subjek yang memenuhi kriteria.

D. PELAKSANAAN PENELITIAN

Peneliti menjalin komunikasi yang baik guna memperlancar proses

penelitian. Kemudian peneliti memilih tempat yang sesuai

13
untuk  melakasanakan wawancara agar partisipan bebas bercerita.

Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat janji untuk

mengadakan wawancara dengan subjek.

14
BAB IV 

HASIL PENELITIAN

A. PROFIL SEKOLAH

1. RASIONAL

“Dan hendaklah takut kepada Allah SWT orang-orang yang seandainya


meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar” (An-Nisaa : 9)

Pendidikan merupakan sebuah proses pemberdayaan manusia untuk

membangun suatu peradaban yang bermuara pada terwujudnya suatu

tatanan mayarakat yang sejahtera lahir dan batin demi kemaslahatan

bangsa dan negara. Pendidkan adalah suatu proses pembinaan seluruh

potensi manusia sebagai makhluk yang beriman dan bertakwa, berfikir

dan berkarya untuk kemaslahatan diri dan lingkungannya. Pendidikan

merupakan tanggung jawab bersama, karenanya keberhasilan proses

pendidikan sangat bergantung pada peran seluruh pihak. Sinergisitas

proses pendidikan disekolah dengan pola asuh orang tua dan dukungan

masyarakat sangat penting.

Proses Pendidikan yang benar, bermutu dan sistematis akan melahirkan

manusia-manusia yang berkemampuan tinggi, beriman dan bertaqwa

yang kemudian pada akhirnya akan mampu menjadi tulang punggung

pembangunaan suatu bangsa. Sebaliknya proses pendidikan yang salah,

15
tidak bermutu dan kacau menyebabkan terbengkalainya proses

penumbuhan kemampuan sumber daya manusia yang pada gilirannya

akan melahirkan generasi yang lemah dan tidak mampu membawa

bangsa dan Negara kehadapan pergaulan dunia yang kompetitif dan

menuntut kemampuan yang tinggi.

Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu

ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan

kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta

didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk

memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin

pencapaian tujuan pendidikan nasional. Dua dari kedelapan standar

nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan

pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Kurikulum yang ideal adalah yang mampu mengembangkan potensi anak

didik seutuhnya, untuk itu dibutuhkan kurikulum yang memiliki karateristik

sesuai dengan fitrah manusia, yaitu :

1. Memiliki sistem pengajaran dan materi yang selaras dengan


fitrah manusia serta bertujuan menyucikan, memelihara dan dan
menjaga manusia dari penyimpangan fitrah. (Hamba-hambaku

16
diciptakan dengan kecenderungan pada kebenaran, lalu setan
menyesatkan mereka.....)

2. Dapat mewujudkan Tujuan Pendidikan yang fundamental yaitu


memurnikan ketaatan dan peribadatan kepada Allah swt

3. Aplikasi kurikulum harus memperhatikan tujuan-tujuan


masyarakat yang realistis dan bertitik tolak dari keislaman yang ideal,
seperti "bangga jadi seorang muslim"

4. Harus realistis, selaras dengan kesanggupan pelaksananya

5. Harus fleksibel sehingga dapat diadaptasikan dalam berbagai


kondisi dan lingkungan

6. Harus bersifat efektif dan dapat memberikan dampak bersifat


positif.

Capai Capa Capai


No Standar Nasional Pendidikan an ian an
2017 2018 2019

1 Standar Kompetensi Lulusan 6,44 6,41 6,99


2 Standar Isi 5,86 5,6 6,99
3 Standar Proses 6,93 6,43 6,99
4 Standar Penilaian Pendidikan 6,27 5,87 6,99
Standar Pendidik dan Tenaga
5 Kependidikan 2,83 2,82 4,88
Standar Sarana dan Prasarana
6 Pendidikan 4,57 4,23 5,52
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 6,31 5,72 6,92
8 Standar Pembiayaan 6,19 6,1 6,99

Kurikulum SMP Islam Terpadu AL Madinah adalah Kurikulum yang

berlandaskan kepada Kurikulum Nasional yang diperkaya dengan

pendekatan dan isi yang sesuai dengan pijakan filosofis, visi dan tujuan

pendidikan Islam. Kurikulum SMP Islam Terpadu Al Madinah memberikan

tambahan muatan pada Pelajaran Agama Islam, Pelajaran Membaca dan

17
Menghafal Al-qur'an, pelajaran Bahasa Arab serta mempertajam Ekskul

Kepramukaan dan Bina Pribadi Islami dalam kerangka pembentukan

karakter, yaitu tujuh karakter Al Madinah yang terdiri dari sholeh, santun,

cerdas, mandiri, disiplin, peduli dan visioner

2. Visi Sekolah

Visi SMP Islam Terpadu Al Madinah adalah :


Membentuk Generasi Islam yang Unggul dalam Akhlak Islami, Kreatif,
Inovatif, Mandiri dan Berwawasan Lingkungan.

3. Misi Sekolah
Misi untuk mencapai visi SMPIT Al Madinah yaitu :

1. Mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam bangunan kurikulum


sehingga anak memiliki pemahaman ilmu dalam perspektif yang
utuh.
2. Mengoptimalkan pembelajaran dengan mengembangkan
pembelajaran yang berbasis pada siswa
3. Mengedepankan qudwah hasanah dalam membentuk karakter
peserta didik
4. Menumbuhkan budaya profesionalisme yang tinggi di kalangan
pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Mengembangkan minat dan bakat siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler (life skill) yang mendukung prestasi siswa.
6. Menumbuhkan sikap peduli lingkungan.

4.Tujuan Sekolah
1. Menjadikan Islam sebagai landasan filosofis dan operasional dalam
penyelenggaraannya.
2. Mengintegrasikan nilai kauniah dan qauliyah dalam bangunan
kurikulum

18
3. Menerapkan dan mengembangkan metode pembelajaran untuk
mencapai optimalisasi proses belajar mengajar.
4. Mengedepankan qudwah hasanah dalam membentuk karakter
peserta didik
5. Menumbuhkan bi`ah sholihah dalam iklim dan lingkungan sekolah,
menumbuhkan kemaslahatan dan meniadakan kemaksiatan dan
kemungkaran.
6. Melibatkan peran serta orangtua dan masyarakat dalam mendukung
tercapainya tujuan pendidikan.
7. Mengutamakan nilai ukhuwah dalam semua interaksi antar warga
sekolah dan memupuk sikap peduli terhadap sesama.
8. Membangun budaya rawat, resik, rapi, ringkas, sehat dan asri.
9. Meningkatkan prestasi siswa baik dalam bidang akademik maupun
non akademik.
10. Menjamin seluruh proses kegiatan sekolah untuk selalu berorientasi
pada mutu terbaik.

5.Data Guru dan Tenaga Kependidikan serta Siswa


1. Guru dan Tenaga Kependidikan
Guru berjumlah 19 orang.
Tenaga Kependidikan berjumlah 6 orang.

2. Siswa
Siswa pada SMP Islam Terpadu sebanyak 7 (tujuh) rombongan
belajar, terdiri dari :
Siswa Kelas VII (Tujuh) berjumlah 66 siswa
Siswa kelas VII (Delapan) berjumlah 65 siswa
Siswa kelas IX (Sembilan) berjumlah 78 siswa
Total jumlah siswa sebanyak 209 siswa.

19
6.Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum SMP Islam Terpadu Al
Madinah

Kurikulum SMP Islam Terpadu Al Madinah dikembangkan berdasarkan

prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan


kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.

b. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman


karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi


dan seni

20
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.
Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik,l merupakan
keniscayaan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan

21
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional
dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

7. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan


kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna
bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan
untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan
menyenangkan.

2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,


yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar
untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat


pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta
didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan
pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan,
kesosialan, dan moral.

4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan


pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,
ing ngarsa sung tulada (di belakang memb erikan daya dan
kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan
memberikan contoh dan teladan).

22
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang
terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan).

6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,


sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata


pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

B. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN

1. Struktur dan Muatan Kurikulum


Struktur dan muatan kurikulum pada SMP Islam Terpadu Al Madinah
Tahun Pelajaran 2019/2020 untuk kelas VII, VIII dan IX
menggunakan Kurikulum 2013 yang mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2018 tentang
struktur kurikulum 2013.

Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk


pengembangan diri sebagai berikut ini.

Alokasi Belajar
MATA PELAJARAN Perminggu
VII VIII IX

23
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2 3 3 3
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8 Seni Budaya 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
9 3 3 3
Kesehatan
10 Prakarya 2 2 2
11 Muatan Lokal Bahasa Arab 2 2 2
12 Muatan Lokal Al Qur`an 6 6 6
Muatan Lokal Teknologi Informatika dan
13 2 2 2
Komputer

Kelompok C ( Program Pengembangan Diri )


Kegiatan Terprogram
* Program BP/BK 1 1 1
* Bina Pribadi Islami (Halaqoh 2 2 2
Tarbiyah) 2 2 2
* Pramuka 1 1 1
* Program Peduli Lingkungan 2 2 2
*Program Ekstrakurikuler :

Ekstrakurikuler
1. Pramuka
2. Seni bela diri
b. Silat
c. Karate
Ekstrakurikuler pilihan
1. Pembinaan Tahfidz Qur’an
2. Club Olah Raga (Futsal, Volly,
badminton)
3. Sanggar Seni (Sastra, Marawis)
4. Informasi Teknologi ( Desain Grafis)

24
5. Bahasa Club ( Inggris)
6. Sains
7. Palang Merah Remaja
8. Panahan

Kegiatan lainnya
o Upacara Bendera
o Tasmi` (Memperdengarkan hafalan
Qur`an)
o Budaya 5 S (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun)
o TPDS (Tim Penegak Disiplin Sekolah )
o Peringatan Hari Besar Nasional dan
Hari Besar Islam
5 5
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 55
5 5

2. Kompetensi Inti Kurikulum 2013


Adapun Kompetensi Inti untuk SMP/MTs dan sederajat adalah sebagai
berikut :

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual (KI-1) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang


Sikap Sosial (KI-2) dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya

25
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI

Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan


(KI-3) (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata

Keterampilan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah


(KI-4) konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

C. PENILAIAN
Rumusan Penilaian

Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik


dapat dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar
maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada
prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian satu
kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian
hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa (penilaian


harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester yang sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan yang
berlaku dan Permendikbud No 20 Tahun 2018

Ada beberapa teknik penilaian yang dapat digunakan, yaitu :

26
1. Penilaian unjuk kerja,
2. Penilaian sikap,
3. Penilaian tertulis,
4. Penilaian lisan
5. Penilaian proyek,
6. Penilaian produk,
7. Pengamatan/observasi
8. Penggunaan portofolio,
9. Penilaian diri,
10. Penilaian antar teman

Pelaksanaan Penilaian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :


1. Penilaian Harian
2. Penilaian Tengah Semester
3. Penilaian Akhir semester
4. Penilaian Akhir Tahun

Karakteristik Penilaian

a. Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3
dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan
berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
prosedur yang benar dan hasil yang baik. Asumsi yang digunakan
dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya
waktu yang dibutuhkan yang berbeda. Peserta didik yang belajar
lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan
peserta didik pada umumnya.

b. Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian
otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia
sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi

27
utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian
otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik,
tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh
peserta didik.

c. Berkesinambungan.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian
proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau
ulangan kenaikan kelas).

d. Berdasarkan acuan kriteria.


Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya,
tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya
ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-
masing.

Kenaikan Kelas, Kelulusan Remidial dan Pengayaan

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria


kenaikan kelas di SMP Islam Terpadu Al Madinah berlaku setelah siswa
memenuhi persyaratan berikut, yaitu:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.


b. Memiliki nilai Sikap minimal Baik.
c. Tuntas pada nilai KI 3 dan KI 4 dalam setiap mata pelajaran.
d. Nilai yang tidak tuntas (di bawah KKM) tidak lebih dari dua mata
pelajaran pada nilai semester genap.
e. Kehadiran minimal 85 % pada semester genap

Program Remedial dan Pengayaan

28
 Program Remedial (Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai
KKM dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial
penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun non
tes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi maksimal 3 kali.
f. Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KKM.

 Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh di ikuti oleh peserta didik yang telah mencapai
KKM dalam setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun non
tes.

d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat


digunakan.

Adapun untuk Kelulusan Siswa, mengacu kepada Permendikbud RI


Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kelulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah, peserta didik dinyatakan LULUS dari SMP Islam Terpadu Al
Madinah setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


b. Memperoleh nilai Sikap minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran;
c. Memiliki Bacaan Al-Qur”an dengan baik dan benar dan memiliki
Hafalan Al-Qur”an minimal 2 juz.
d. Memiliki nilai rata-rata raport semester 1 – 6 minimal 70 per mata
pelajaran dengan nilai rata-rata semua mata pelajaran minimal 75.

29
e. Lulus Ujian Sekolah untuk semua mata pelajaran dengan nilai
minimal 65, dengan nilai rata-rata 70

D. PROGRAM KERJA SEKOLAH

Sasaran

Sasaran adalah tantangan utama yang akan dicapai sekolah dalam waktu
1 tahun ke depan dan telah disesuaikan dengan faktor kesiapan sekolah.
Penetapan sasaran sekolah ini bertujuan untuk dijadikan panduan dalam
menyusun program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu
tertentu guna merealisasikan alternatif pemecahan tantangan yang telah
dirumuskan.

Berikut ini kami uraikan sasaran program kerja sekolah per-kategori:


1. Kurikulum dan Pembelajaran
a. Tersedianya dokumen KTSP SMPIT Al Madinah untuk
seluruh mata pelajaran
b. Guru paham tentang KTSP Kurikulum 2013
c. Guru mampu membuat silabus sekolah sesuai dengan
Kompetensi Inti (KI)
d. Guru paham dan mampu membuat perangkat penbelajaran
e. Meningkatnya kompetensi guru
f. Meningkatnya minat baca dan belajar siswa
g. Guru paham tentang kecakapan hidup
h. Semua warga sekolah melaksanakan pendidikan karakter
dalam kehidupan sehari-hari.

2. Administrasi dan Manajemen Sekolah


a. Peraturan sekolah tersedia dan terlaksana dengan baik
b. Bertambahnya jumlah guru yang mengikuti sertifikasi
c. Mempertahankan akreditasi A

30
3. Organisasi dan kelembagaan
a. Peraturan khusus sekolah tersedia dan terlaksana dengan
baik
b. Guru dan karyawan mampu membuat program kerja

4. Sarana dan Prasarana


a. Tersedianya fasilitas ruang yang baik dan lengkap
b. Tersedianya ruang perpustakaan dan koleksi buku yang
lengkap
c. Sarana dan prasarana laboratorium IPA dan komputer yang
lengkap
d. Kebutuhan komputer dan printer terpenuhi
e. Tersedianya Mushola

5. Ketenagaan
a. Tersedianya program kehumasasan dan dapat terlaksana
b. Guru paham tentang pola kerjasama dalam peningkatan
mutu pembelajaran
c. Terpenuhinya kebutuhan tenaga guru yang kompeten
dibidangnya.
d. Terpenuhinya tenaga kependidikan yang memadai.

6. Pembiayaan dan pendanaan


a. Peningkatan pembiayaan sekolah untuk meningkatkan
kualitas pelayanan sekolah
b. Meningkatnya prestasi siswa dan sekolah
c. Terjalinnya kerjasama dengan stakeholder
d. Tersusunnya RKAS tepat waktu
e. Adanya peningkatan honorarium PTK

7. Peserta Didik
a. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

31
b. Pelaksanaaan Kegiatan Ekstra kurikuler
c. Pelaksanaan Kegiatan Rutin sekolah

8. Peran serta Masyarakat


a. Keterlibatan komite sekolah kembali aktif sesuai dengan
tupoksinya
b. Hubungan sekolah dengan komite sekolah lebih baik
c. Terjalinnya kerja sama dengan lembaga masyarakat

9. Lingkungan dan Budaya Sekolah


a. Pembuatan taman sekolah
b. Menanamkan kesadaran perlunya partisipasi masyarakat
dan stakeholder sekolah untuk terciptanya lingkungan yang aman,
nyaman dan asri
c. Terciptanya suasana yang Islami

32
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1
Supervisi Guru

1
2
3
4
BAB V
PENUTUP DAN SARAN

Bersyukur kepada Allah SWT, karena mini riset ini sebagai

tugas Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Sejarah Pemikiran

Manajemen Pendidikan Islam Program Pascasarjana Program Studi

Manajemen Pendidikan Islam dapat kami selesaikan. Riset ini

dilaksanakan di lingkungan SMPIT Al MadinahTanjungpinang. Harapan

kami dengan riset ini dapat menambah wawasan pengetahuan

penulisan terkait pengelolaan sebuah lembaga pendidikan.

Kami masih menyadari bahwa riset ini masih memiliki banyak

kekurangan. Tentunya kami berharap adanya masukan, saran dan

kritikan yang membangun dari dosen pengampu, agar riset dan

penulisan berikutnya dapat penulis sempurnakan lagi.

Kami menguncapkan terima kasih kepada SMP Islam Terpadu

Al Madinah Tanjungpinang, yang telah berkenan memberikan izin

kepada kami untuk melakukan riset tugas penulis. Dan ucapan terima

kasih kepada Dosen Pengampu dan semua pihak yang terlibat.

Semoga Allah memberkahi kita semua dengan kesuksesan yang

gemilang.

5
DAFTAR PUSTAKA

Karuru Perdy,Tangkeallo Daud Kuddi.2017. Profesi Kependidikan. Cet. I,


Makale: UKI Toraja Press, 2017
Sudarsyah Asep.2017.Supervisi Berbasis Sekolah.Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2017
Suryani, Cut ,2015, Implemntasi Supervisi Pendidikan Dalam Meningkatkan
Proses Pembelajaran Di MIN Sukadamai Kota Banda Aceh ,Jurnal
Ilmiah Didaktika: Vol. 16, No. 1
Ilham, Moch Wahid.2017.Supervisi Pendidikan dalam Persepektif
Epistemologi Islam ,Jurnal Pedagogik, Vol. 04 No. 01, Januari-Juni
2017
Jasmani Asf dan Mustafa Syaiful,2013.Supervisi Pendidikan,(Trobosan Baru
Dalam Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan
Guru),Jogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2013
Purwanto, Ngalim, 2014.Administrasi dan Supervisi Pendidikan,Bandung:PT
Remaja Rosdakarya,2014

Anda mungkin juga menyukai