Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MANAJEMEN

Merumuskanan Strategi SWOT


Sesuai dengan Keadaan Organisasi Sekolah
Masing-Masing
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 5

Afni Zahara Harahap (8156176001)


Fitriana Hafni
(8156176031)
Sepdian Anggreani S (8156176037)
KELAS B1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah

menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan
keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan.
Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei
internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta
survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan).
Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam
dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah
lembaga pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke dua puluh, lembagalembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup
perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Strategi-strategi baru
yang inovatif harus dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan
akan melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
mendatang khususnya pada abad 21 dan setelahnya.
Di dalam makalah ini akan dikupas beberapa hal mengenai SWOT antara
lain: pengertian SWOT, faktor-faktor SWOT, kegunaan SWOT, hubungan SWOT,
dan contoh aplikasi SWOT.
B.

Rumusan Masalah

1.

Apa itu analisis SWOT?

2.

Apa faktor-faktor Analisis SWOT?

3.

Apa kegunaan Analisis SWOT?

4.

Bagaimana

hubungan

antara Strengths,

Opportunities, danThreats dalam analisis SWOT?


5.

Bagaimana contoh aplikasi SWOT itu?

Weaknesses,

C.

Tujuan Penulisan

1.

Mengetahui pengertian SWOT secara umum dan mampu menjelaskannya.

2.

Mengetahui faktor-faktor dalam Analisis SWOT.

3.

Mengetahui kegunaan Analisis SWOT.

4.

Mampu

menjelaskan

hubungan

antara Strengths,

Opportunities, dan Threats dalam analisis SWOT.


5.

Mampu menyebutkan contoh aplikasi SWOT.

Weaknesses,

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Analisis SWOT


Bisnis yang baik jika bisnis tersebut memiliki strategi yang baik pula dalam

menjalankan usahanya. Menurut Freddy Rangkuti (2009: 18) Analisis SWOT


adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan
strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan
(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh
kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan
Internal Strenghths dan Weaknesses serta lingkungan Eksternal Opportunities dan
Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor
eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal
Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses). Menurut Kotler (2009: 51)
Analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threaths) merupakan cara
untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal. Menurut
Gitosudarmo (2001: 115) Kata SWOT merupakan pendekatan dari Strenghts,
Weakness, Opportunity, and Threats, yang dapat diterjemahkan menjadi :
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Terjemahan tersebut sering
disingkat menjadi KEKEPAN. Dalam metode atau pendekatan ini kita harus
memikirkan tentang kekuatan apa saja yang kita miliki, kelemahan apa saja yang
melekat pada diri atau perusahaan kita kemudian kita juga harus melihat
kesempatan atau opportunity yang terbuka bagi kita dan akhirnya kita harus

mampu untuk mengetahui ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan (AGHT)


yang menghadang di depan kita.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi

kekuatan

(strengths),

kelemahan

(weaknesses),

peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut.
Menurut Daniel Start dan Ingie Hovland dalamhttp://subliyanto.wordpress.
com/2012/12/13/analisis-swot/, analisis SWOT adalah instrumen perencanaaan
strategis yang klasik dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan
kelemahan serta kesempatan ekternal dan ancaman. Instrumen ini memberikan
cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah
strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan halhal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
Metode SWOT pertama kali digunakan oleh Albert Humphrey yang
melakukan penelitian di Stamford University pada tahun 1960-1970 dengan
analisa perusahaan yang bersumber dalam Fortune500. Meskipun demikian, jika
ditarik lebih ke belakang analisa ini telah ada sejak tahun 1920-an sebagai bagian
dari Harvard Policy Model yang dikembangkan di Harvard Business School.
Namun, pada saat pertama kali digunakan terdapat beberapa kelemahan utama di
antaranya analisa yang dibuat masih bersifat deskriptif serta belum bahkan tidak
menghubungkan dengan strategi-strategi yang mungkin bisa dikembangkan dari
analisis kekuatan-kelemahan yang telah dilakukan.
Hasil analisis biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan
kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi
kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis
SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak
terlihat selama ini.

Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena
bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang
berbeda keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena analisis SWOT
adalah sebuah analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak
memberikan solusi ajaib dalam sebuah permasalahan.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths)

mampu

mengambil

keuntungan

(advantage)

dari

peluang

(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)


yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat
kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi yang diperlukan untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. Oleh karena tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh
tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka
analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi
tersebut, baik faktor internal maupun eksternal.
Dalam melakukan analisis terhadap fungsi-fungsi dan faktor-faktornya,
maka berlaku ketentuan berikut: untuk tingkat kesiapan yang memadai, artinya,
minimal memenuhi kriteria kesiapan yang diperlukan untuk mencapai sasaran,
dinyatakan sebagai kekuatan bagi faktor internal atau peluang bagi faktor
eksternal. Sedangkan tingkat kesiapan yang kurang memadai, artinya, tidak
memenuhi kriteria kesiapan minimal, dinyatakan sebagai kelemahan bagi faktor
internal atau ancaman bagi faktor eksternal.
Untuk menentukan kriteria kesiapan, diperlukan kecermatan, kehati-hatian,
pengetahuan, dan pengalaman yang cukup agar dapat diperoleh ukuran kesiapan
yang tepat. Kelemahan atau ancaman yang dinyatakan pada faktor internal dan

faktor eksternal yang memiliki tingkat kesiapan kurang memadai, disebut


persoalan. Selama masih adanya fungsi yang tidak siap atau masih ada persoalan,
maka sasaran yang telah ditetapkan diduga tidak akan tercapai. Oleh karena itu,
agar sasaran dapat tercapai, perlu dilakukan tindakan-tindakan untuk mengubah
fungsi tidak siap menjadi siap. Tindakan yang dimaksud disebut langkah-langkah
pemecahan persoalan, yang pada hakekatnya merupakan tindakan mengatasi
kelemahan atau ancaman agar menjadi kekuatan atau peluang.
Setelah diketahui tingkat kesiapan faktor melalui analisis SWOT, langkah
selanjutnya adalah memilih alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan,
yakni tindakan yang diperlukan untuk mengubah fungsi yang tidak siap menjadi
fungsi yang siap dan mengoptimalkan fungsi yang telah dinyatakan siap.
Oleh karena kondisi dan potensi sekolah berbeda-beda antara satu dengan
lainnya, maka alternatif langkah-langkah pemecahan persoalannya pun dapat
berbeda, disesuaikan dengan kesiapan sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya di sekolah tersebut. Dengan kata lain, sangat dimungkinkan suatu sekolah
mempunyai langkah pemecahan yang berbeda dengan sekolah lain untuk
mengatasi persoalan yang sama.
B.

Faktor-faktor Analisis SWOT


Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

1.

Strengths (kekuatan)
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi

khusus atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau
keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut. Hal ini bisa dilihat jika
sebuah lembaga pendidikan harus memiliki skill atau keterampilan yang bisa
disalurkan bagi perserta didik, lulusan terbaik atau hasil andalan, maupun
kelebihan-kelebihan lain yang dapat membuat sekolah tersebut unggul dari
pesaing-pesaingnya serta dapat memuaskan steakholders maupun pelanggan
(peserta didik, orang tua, masyarakat dan bangsa).

Sebagai contoh dari bidang keunggulan, antara lain kekuatan pada sumber
keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan di masyrakat, loyalitas
pengguna dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan. Sedangkan
keunggulan lembaga pendidikan di era otonomi pendidikan atara lain yaitu
sumber daya manusia yang secara kuantitatif besar, hanya saja perlu pembenahan
dari kualitas. Selain itu antusiasme pelaksanaan pendidikan yang sangat tinggi,
didukung dengan sarana prasarana pendidikan yang cukup memadai. Hal lain dari
faktor keunggulan lembaga pendidikan adalah kebutuhan masyarakat terhadap
yang bersifat transendental sangat tinggi, dan itu sangat mungkin diharapkan dari
proses pendidikan lembaga pendidikan yang agamis.
Bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mengenali kekuatan dasar lembaga
tersebut sebagai langkah awal atau tonggak menuju pendidikan yang berbasis
kualitas tinggi merupakan hal yang sangat penting. Mengenali kekuatan dan terus
melakukan refleksi adalah sebuah langkah besar untuk menuju kemajuan bagi
lembaga pendidikan.
2.

Weakness (kelemahan)
Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu tetapi yang

terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga


pendidikan bisa meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan
kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga
pendidikan lain. Kelemahan ini dapat berupa kelemahan dalam sarana dan
prasarana, kualitas atau kemampuan tenaga pendidik, lemahnya kepercayaan
masyarakat, tidak sesuainya antara hasil lulusan dengan kebutuhan masyarakat
atau dunia usaha dan industri dan lain-lain
Oleh karena itu, ada beberapa faktor kelemahan yang harus segera dibenahi
oleh para pengelola pendidikan, antara lain yaitu:
a. Lemahnya SDM dalam lembaga pendidikan
b. Sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja
c. Lembaga pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa menangkap
peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan yang dihadapi
sekarang ini.

d. Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya bersaing


dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
3.

Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan

bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan. Situasi lingkungan tersebut


misalnya:
a.

Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik.

b.

Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian.

c.

Perubahan dalam keadaan persaingan.

d.

Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya.


Peluang pengembangan dalam lembaga pendidikan dapat dilakukan antara

lain yaitu:
a.

Di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti ini diperlukan
peran serta pendidikan agama yang lebih dominan.

b.

Pada kehidupan masyarakat kota dan modern yang cenderung konsumtif dan
hedonis, membutuhkan petunjuk jiwa, sehingga kajian-kajian agama
berdimensi sufistik kian menjamur. Ini menjadi salah satu peluang bagi
pengembangan lembaga pendidikan ke depan.

c.

Secara historis dan realitas, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim,


bahkan merupakan komunitas muslim terbesar di seluruh dunia. Ini adalah
peluang yang sangat strategi bagi pentingnya manajemen pengembangan
lembaga pendidikan.

4.

Threats (ancaman)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi

faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga


pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah
penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya sebuah lembaga
pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah minat peserta didik baru
yang menurun, motivasi belajar peserta didik yang rendah, kurangnya
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain.

C.

Kegunaan Analisis SWOT


Secara umum, analisis SWOT dipakai untuk:
1.

Menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi

2.

Menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal


lembaga

3.

Menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal


Perusahaan

4.

Mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita

5.

Mengetahui posisi sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain

6.

Mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan


bisnisnya dihadapkan dengan para pesaingnya.

D.

Hubungan antara Strength, Weaknesses,Opportunities, danTreaths dalam

Analisis SWOT
Sebuah lembaga pendidikan akan mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan ketika kekuatan lembaga pendidikan melebihi kelemahan yang
dimiliki. Oleh karena itu lembaga pendidikan harus mampu memperdayakan
potensi yag dimiliki secara maksimal, mengurangi resiko yang terjadi. Jadi,
tercapai atau tidaknya tujuan lembaga pendidikan yang telah ditetapkan
merupakan tanggung jawab lingkungan manajemen lembaga pendidikan. Jika
analisis SWOT dilakukan dengan tepat, maka upaya untuk memilih dan
menentukan strategi yang efektif akan membuahkan hasil yang diinginkan.
Analisis SWOT dalam program sekolah dapat dilakukan dengan melakukan
matrik SWOT, matrik ini terdiri dari sel-sel daftar kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman dalam penyelenggaraan program sekolah, untuk memperoleh mutu
sekolah dapat dilakukan strategi SO (menggunakan kekuatan dan memanfaatkan
peluang), strategi WO (memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari
peluang), strategi ST (menggunakan kekuatan dan menghindari ancaman), strategi
WT (mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman).
Menurut

Afhie,

2012

dalam http://afhie-cirebon.blogspot.com/2012/

12/penerapan-analisis-swot-pada-lembaga.html hubungan

antara Strength,

Weaknesses, Opportunities,dan Treaths dalam analisis SWOT dapat digambarkan


melalui bagan berikut ini :
HUBUNGAN
O (PELUANG)

S (KEKUATAN)
W (KELEMAHAN)
Sebuah lembaga pendidikan harusPeluang digunakan untuk menekan
dapat menggunakan kekuatan untukberbagai macam kelemahan-kelamahan
memanfaatkan

peluang

danyang

ada atau dengan kata

sebaliknya memanfaatkan peluangmenghilangkan

kelemahan

lain

dengan

dan menjadikannya sebagai sebuahmemanfaatkan peluang


kekuatan (Strength).
T (ANCAMAN) Menggunakan
kekuatan

untukSuatu lembaga pendidikan, sebelum

menghindari ancaman.

datangnya sebuah ancaman lembaga


pendidikan

tersebut

harus

bisa

menutupi kelemahan-kelemahan yang


ada pada dirinya dengan kekuatan dan
peluang.
Sedangkan menurut Said, 2013 dalamhttp://saidsite.blogspot.com/2011/05/
analisa-swot.htmlmenggambarkan

hubungan

antara Strength,

Weaknesses,

Opportunities, dan Treaths dalam analisis SWOT adalah sebagai berikut


1.

Kekuatan dan Kelemahan.


Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam institusi yang bisa

digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu kekuatan (strenghth)


atau distinctive competencehanya akan menjadi competitive advantage bagi suatu
institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan lingkungan sekitarnya, misalnya
apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa mempengaruhi lingkungan di
sekitarnya. Jika pada institusi lain juga terdapat kekuatan yang memiliki core
competence yang sama, maka kekuatan harus diukur dari bagaimana kekuatan
relatif suatu institusi tersebut dibandingkan dengan institusi yang lain. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi harus
dipaksa untuk dikembangkan karena ada kalanya kekuatan itu tidak terlalu
penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas.

Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah kelemahan. Sehingga


sama dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari institusi harus dipaksa untuk
diperbaiki terutama untuk hal-hal yang tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.
2.

Peluang dan Ancaman.


Peluang adalah faktor yang didapatkan dengan membandingkan analisis

internal yang dilakukan di suatu institusi (strenghth dan weakness) dengan analisis
internal dari kompetitor lain. Sebagaimana kekuatan, peluang juga harus
diranking berdasarkan success probbility, sehingga tidak semua peluang harus
dicapai dalam target dan strategi institusi.
Peluang dapat dikategorikan dalam tiga tingkatan yaitu:
a. Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang
pencapaiannya juga kecil.
b. Moderate, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun
peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
c. Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang
tercapaianya besar.
Sedangkan,

ancaman

adalah

segala

sesuatu

yang

terjadi

akibat

trend perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari. Ancaman juga bisa
dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan kemungkinan
terjadinya

(probability of occurance). Sehingga ancaman tersebut dapat

dikategorikan sebagai berikut:


a. Ancaman utama (Major Threats) adalah ancaman yang kemungkinan
terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini, diperlukan
beberapa planning yang harus dilakukan institusi untuk mengantisipasi.
b. Ancaman tidak utama (Minor Threats) adalah ancaman yang dampaknya
kecil dan kemungkinan terjadinya kecil
c. Ancaman moderate (Moderate Threats) berupa kombinasi tingkat keparahan
yang tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan beberapa kategori situasi institusi dilihat
dari keterkaitan antara peluang dan ancamannya, yaitu sebagai berikut:

a. Suatu institusi dikatakan unggul jika memiliki major opportunity yang besar
dan major threats yang kecil.
b. Suatu

institusi

dikatakan

spekulatif

jika

memiliki high

opportunity danthreats pada saat yang sama.


c. Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan low threat.
d. Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity danhigh
threats.
Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisis SWOT. Yang paling
utama adalah membawa berbagai macam pandangan/perspektif bersama-sama
sehingga akan terlihat keterkaitan baru dan implikasi dari hubungan tersebut.
E.

Contoh Aplikasi Analisis SWOT


Berdasarkan pada fungsi-fungsi yang telah diidentifikasi, maka perlu

ditemukan faktor apa saja yang berpengaruh, baik faktor internal maupun
eksternal dalam fungsi tersebut dan kemudian masukkan ke dalam tabel analisis
SWOT. Oleh karena sekolah memiliki lebih dari satu sasaran, maka setiap sasaran
yang telah ditentukan harus dianalisis melalui analisis SWOT.
Berikut dijelaskan Analisis SWOT di SMK Swasta Putra Anda Binjai yang terdiri
dari Fungsi Proses Belajar Mengajar (PBM), Fungsi Pendukung PBMKetenagaan, Fungsi Pendukung PBM-Sarana Belajar, Faktor Ketenagaan.

Tabel-1. Analisis SWOT :


Fungsi

dan Kondisi

Faktornya

Kesiapan

(Kondisi Ideal)

Tingkat
Kondisi Nyata

Kesiapan

Faktor
Siap

Tidak

A. Fungsi Proses Belajar Mengajar (PBM)


1. Faktor Internal
a. Motivasi

belajar

Tinggi

Cukup tinggi

siswa
b. Perilaku siswa

Disiplin dan tertib di Cukup disiplin dan Tertib

dalam kelas
Tinggi

c. Motivasi guru

Tinggi

Cukup tinggi

Kurang mampu
d. Pemberdayaan
siswa

Guru mampu

mmemberdayakan
siswa
Tidak banyak variasi

e. Keragaman model

Bervariasi

pembelajaran
mengajar

100 %

f. Perangkat

100 % guru memiliki

pembelajaran
kurikulum

perangkat
2013

yang dimiliki guru

pembelajaran
kurikulum 2013

g. Penggunaan waktu

Tidak efektif

Efektif

belajar

2.Faktor eksternal

Cukup tinggi

a. Kesiapan

siswa

Tinggi

menerima
pelajaran

b. Dukungan

Tinggi

orangtua

c. Lingkungan

Kondusif

Kondusif

sosial sekolah
d. Lingkungan fisik

Tinggi

Nyaman dan tenang

Nyaman dan tenang

sekolah
B. Fungsi Pendukung PBM-Ketenagaan
1. Faktor Internal
a. Jumlah guru

Cukup

b. Kualifikasi

Semua

Cukup

guru 90% minimal S-1

100% sesuai

80% sesuai

Rata-rata 24 JP

Rata-rata 24 JP

Rata-rata

pendidikan guru berpendidikan


minimal S-1
c. Kesesuaian
ijazah

minimal S-1

dengan

mata

pelajaran

yang

diampu

guru
d. Beban mengajar
guru

2. Faktor eksternal
a. Pengalaman

Rata-rata 5-20 tahun

5 tahun ke

mengajar guru

atas
100%

b. Kesiapan

80%

mengajar guru

Tersedia

c. Fasilitas

Kurang lengkap

pengembangan
C.
.

diri
Fungsi Pendukung PBM- Sarana Belajar
Faktor internal
a. Buku

setiap

Cukup dan lengkap kurang lengkap

mata pelajaran
b. Jumlah

Cukup dan lengkap

buku

Cukup

Kurang lengkap

Kurang

penunjang
c. Jumlah

lemari

dan

buku

rak

Bersih dan rapih

perpustakaan
d. Kebersihan dan
kerapihan ruang

Bersih dan rapih

Ada dan mampu

perpustakaan
e. Pengelola
perpustakaan

Kurang mampu

Tersedia dan cukup

f. Dana

Tersedia

pengembangan
perpustakaan

Tersedia dan cukup

g. Laboratorium

Ada dan mampu

Tersedia (mis : fisika,


kimia,

mesin,

elektronika, tata boga,


komputer, dan

h. Pengelola

Ada dan mampu (terdiri

Laboratorium

dari guru bidang studi


atau

ketua

jurusan

masing-masing)
Mendukung
2.

Faktor eksternal

Kurang mendukung

a. Dukungan

orangtua dalam

Ada kerjasama

melengkapi
perpustakaan

Tidak ada

b. Kerjasama

dengan
perpustakaan
lain

Tinggi

tingkat

yang kesesuaiannya

lengkap

Rendah

c. Kesesuaian

kesesuaiannya

tingkat

buku penunjang
dengan potensi
daerah

dan

perkembangan
iptek

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk sasaran pertama,


maka dapat diidentifkasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis.

1.

Kekuatan (strengths)
Hal ini bisa dilihat jika sebuah lembaga pendidikan harus

memiliki skill atau keterampilan yang bisa disalurkan bagi perserta didik, lulusan
terbaik atau hasil andalan, maupun kelebihan-kelebihan lain yang dapat membuat
sekolah

tersebut

unggul

dari

pesaing-pesaingnya

serta

dapat

memuaskan steakholders maupun pelanggan (peserta didik, orang tua, masyarakat


dan bangsa).
Adapaun Kekuatan (strengths) di sekolah SMK Swasta Putra Anda Binjai berupa
yaitu :
a. Memiliki jurusan yang terlengkap se-kota Binjai diobandingkan dengan
SMK negeri sampai 14 jurusan yang terdiri teknik konstruksi batu dan
video, teknik audio video, teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik,
teknik permesinan, teknik kendaraan ringan, teknik bodi repair, teknik
sepeda motor, teknik komputer dan jaringan, rekayasa perangkat lunak,
akuntansi, administrasi perkantoran, pemasaran, busana, jasa boga.
b. Memiliki fasilitas laboratorium yang sangat lengkap dimana terdapat
laboratorium di setiap jurusannya
c. Merupakan sekolah SMK dengan siswa terbanyak Se-Sumatera Utara
dengan jumlah 3000 siswa
d. Memiliki lapangan olahraga yang luas seperti lapangan olahraga basket,
volley, badminton.
e. Memiliki kegiatan ektrakurikuler yang sangat banyak dengan masingmasing pelatih bektrakurikuler seperti : drum band, pramuka, PMR, rohis,
bola volly, futsal, takraw, basket, hookey, badminton, tenis meja, panjat
tebing, sepak bola
f. Menghasilkan peserta didik yang siap kerja dimana terdapat kerja sama
(MOU) ke berbagai perusahaan baik dalam negeri maupun luar negeri
g. Merupakan sekolah berstandar ISO (International Organization for
Standardization) 9001.
h. Merupakan sekolah SMK Rujukan

2.

Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan ini dapat berupa kelemahan dalam sarana dan prasarana,

kualitas atau kemampuan tenaga pendidik, lemahnya kepercayaan masyarakat,


tidak sesuainya antara hasil lulusan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia
usaha dan industri dan lain-lain.
Adapaun Kelemahan (weaknesses) di sekolah SMK Swasta Putra Anda Binjai
berupa yaitu :
a. Memiliki kelas-kelas besar dengan jumlah siswa yang terlalu banyak
mencapai 30 sampai 50 setiap kelasnya sehingga menyebabakan kurang
mampunya guru dalam pemberdayaan siswa.
b. Keragaman model pembelajaran guru yang tidak bervariasi
c. Jumlah buku mata pelajaran yang kurang lengkap, hal ini ditandai adanya
beberapa mata pelajaran yang tidak memiliki buku
d. Terdapat 2 jadwal masuk sekolah yaitu pagi dan siang hal ini
menyebabkan peserta didik yang masuk siang tidak begitu antusius dalam
menerima pelajaran
e. Ketidakefektifan dalam manajemen pengelolaan keuangan sekolah baik
dari sistem pengelolaan keuangan sekolah maupun jumlah pengelolaan
keuangan sekolah.
f. Masih adanya ditemukan guru yang mengajar tidak sesuai dengan jurusan
mata pelajaran yang diampunya. Hal ini disebabkan karena masih adanya
kekurangan guru pada sekolah tersebut.
g. Fasilitas perpustakaan yang kurang memadai dengan jumlah siswa yang
mencapai 2500 siswa.
h. Fasilitas umum seperti WC dan kamar mandi kurang memadai dengan
jumlah siswa
i. Fasilitas Kantin sekolah yang kurang memadai dengan jumlah siswa
j. Rata rata peserta didik yang masuk SMK Swasta Putra Anda Binjai
adalah 70 % peserta didik dengan ekonomi rendah sehingga sering terjadi

keterlambatan

pembayaran

SPP dimana juga sering mengancam

keterlambatan gaji guru.


k. 50 % peserta didik yang masuk SMK Swasta Putra Anda Binjai
berdomisili sangat jauh dari sekolah sehingga sebagian dari mereka
banyak yang kos atau tinggal jauh dari orang tua.
l. Memiliki jumlah guru BK yang masih kurang memadai yaitu hanya 5
orang dimana kita ketahui 1 guru BK menangani 150 siswa seharusnya
terdapat 20 guru BK.
3.

Peluang (opportunities)
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan

bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan


Adapaun Peluang (opportunities) di sekolah SMK Swasta Putra Anda Binjai
berupa yaitu :
a. Memiliki sekolah dengan tempat yang paling strategis yaitu berada di
tengah kota binjai sehingga mudah dicapai dari berbagai kendaraan
angkutan umum
b. Memiliki jumlah jurusan yang sangat banyak dibandingkan dengan SMK
swasta maupun SMK Negeri sehingga minat yang ingin masuk ke SMK
Putra Anda sangat tinggi.
4.

Ancaman (threats)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi

faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga


pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah
penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya sebuah lembaga
pendidikan itu sendiri.
Adapun Ancaman (threats) di sekolah SMK Swasta Putra Anda Binjai
berupa yaitu :

a. Sekolah dengan jumlah siswa terbanyak mencapai 2500 siswa, hal ini
merupakan ancaman karena apakah sekolah hanya mementingan kuantitas
daripada kualitas.
b. Setiap jurusan memiliki kelas kelas besar dengan jumlah siswa yang
banyak, hal ini memungkinkan ketidakmampuan wali kelas dalam
mengontrol siswa siswanya .
c. Banyaknya siswa siswi yang DO atau status tidak jelas diakibatkan
ketidaktahuan wali kelas penyebab seringnya siswa cabut/bolos dari kelas
disebabkan 50 % peserta didik yang masuk SMK Swasta Putra Anda
Binjai berdomisili sangat jauh dari sekolah sehingga sebagian dari mereka
banyak yang kos atau tinggal jauh dari orang tua.

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan

1.

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk


mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats)dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis.

2.

Faktor-faktor analisis SWOT ada empat yaitu kekuatan (strengths),


kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).

3.

Analisis SWOT dipakai untuk: menganalisis kondisi diri dan lingkungan


pribadi, menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal
lembaga, menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal
Perusahaan, mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita,
mengetahui

posisi

dan mengetahui

sebuah

kemampuan

lembaga
sebuah

diantara

lembaga-lembaga

perusahaan

dalam

lain,

menjalankan

bisnisnya dihadapkan dengan para pesaingnya.


4.

Analisis SWOT dalam program sekolah dapat dilakukan dengan melakukan


matrik SWOT, matrik ini terdiri dari sel-sel daftar kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dalam penyelenggaraan program sekolah, untuk
memperoleh mutu sekolah dapat dilakukan strategi SO (menggunakan
kekuatan dan memanfaatkan peluang), strategi WO (memperbaiki kelemahan
dan mengambil manfaat dari peluang), strategi ST (menggunakan kekuatan
dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi kelemahan dan
menghindari ancaman).

5.

Analisis SWOT sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu


pendidikan karena analisis dan gambaran yang diberikan merupakan tolok
ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan pendidikan lebih lanjut. Setelah
analisis, perlu dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program kerja yang lebih
konkret untuk memperbaiki program sebelumnya.

B.

Saran

1. Guru perlu memahami analisis SWOT secara mendalam agar nantinya dapat
melakukan analisis SWOT sebagai bentuk dukungan/partisipasi terhadap
program manajemen berbasis sekolah.
2. Guru harus memperhatikan faktor-faktor dalam analisis SWOT agar dapat
memformulasikan analisis SWOT dengan baik dan mencapai sasaran/tujuan
yang diharapkan.
3. Guru harus dapat memfungsikan analisis SWOT sesuai kegunaannya dengan
tepat.
4. Guru harus dapat memahami hubungan dari faktor-faktor SWOT (kekuatan,
kelemahan, peluang, ancaman) agar dapat memanfaatkan faktor-faktor
kekuatan dan peluang untuk mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman.
5. Guru harus dapat memahami contoh aplikasi SWOT agar di kemudian hari
dapat mengaplikasikan SWOT dalam program manajemen berbasis sekolah.

Anda mungkin juga menyukai