Lumkin dan Dess, (1996), dan Wiklund, (1999), menegaskan karena kinerja suatu
organisasi memiliki banyak dimensi, maka semakin banyak ukuran yang digunakan, yaitu
berdasarkan perbandingan berbagai kriteria dan standar, akan semakin memberikan informasi
kinerja yang semakin baik. Kesalahan penetapan pengukuran kinerja akan mengakibatkan
informasi kinerja yang salah. Oleh karena langkah pertama dalam merancang sistem
pengukuran kinerja adalah memilih ukuran-ukuran yang tepat sesuai dengan seluruh aspek
Kualitas
Sekolah adalah organisasi yang mempunyai tugas utama memberikan layanan
pemerintah telah menetapkan Standar Pendidikan Nasional sebagai dasar rujukan untuk
mengukur kinerja sekolah. Standar Nasional Pendidikan tersebut dapat dijadikan dimensi
untuk mengukur mutu kinerja sekolah. Sekolah yang telah menerapkan standar Nasional
Pendidikan akan menjadi sekolah yang berkualitas dan menjadi sekolah yang efektif. Sebagai
contoh, dimensi sarana dan prasarana didefinisikan sebagai kualitas dan kuantitas fasilitas
pendidikan untuk menunjang fasilitas pembelajaran. Dimensi ini meliputi sarana fisik, media
dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien .
maksud dari efektivitas sesungguhnya pencapaian tujuan, maka asumsi kriteria yang
digunakan harus mencerminkan sasaran akhir dari organisasi itu sendiri. Efektifitas
pendidikan dalam setiap tahapannya berproses pada das sollen dan dessein dengan indikator-
indikator sebagai berikut (a) Indikator input (b) Indikator proses (c) Indikator out put (d)
manusiawi dan non manusiawi dalam rangka mencapai tujuan yang dirumuskan sesuai
dengan rentang waktu yang telah ditentukan. Sehingga pendidikan dikatakan efisien jika
proses atau kegiatan pengelolaan lembaga pendidikan dilakukan dalam waktu yang relatif
singkat. Aan Komariah dan Cepi Triatna mengklasifikasikan efisiensi menjadi efisiensi
internal dan eksternal. Efisiensi internal menunjuk kepada hubungan antara output
pendidikan dan input (sumber daya) yang digunakan untuk memproses atau menghasilkan
output pendidikan Sementara itu efisiensi eksternal merujuk pada hubungan antara
keuntungan kumulatif yang diperoleh dari sistem lebih dari satu periode tertentu dan input-
diperhatikan aspek input dan proses pendidikan tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut,
maka sistem pendataan yang akurat, tepat guna, dan waktu perlu dikonstruks secara mendasar
melalui peningkatan infrastruktur teknologi informasi pada setiap lembaga pendidikan, yang
meliputi kemampuan staf, arus data yang melekat dalam proses manajemen, pusat pelatihan
Pertanyaan