Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dhanial Fahira Yasmin

NIM : 150341601023
OFF : B

RESUME CIRI-CIRI SEKOLAH BERDAYA MANDIRI


Sekolah yang mandiri atau berdaya memiliki ciri-ciri tingkat kemandirian tinggi atau
tingkat ketergantungan rendah, bersifat adaptif dan antisatif/proaktif sekaligus, memiliki jiwa
kewirausahaan tinggi ( ulet, inovatif, gigih, berani mengambil resiko, dan sebagainya ),
bertanggung jawab terhadap kinerja sekolah, memiliki kontrol yang kuat terhadap input
manajemen dan sumber dayanya, memiliki kontrol yang kuat terhadap kondisi kerja,
komitmen yang tinggi pada dirinya, serta prestasi menjadi acuan bagi penilaiannya. Sumber
daya manusia sekolah yang berdaya ditandai dengan pekerjaan adalah miliknya, bertanggung
jawab, pekerjaannya memiliki kontribusi, mengetahui posisinya dimana, memiliki control
terhadap pekerjaannya, serta pekerjaannya merupakan bagian hidupnya. Contoh tentang hal-
hal yang dapat memandirikan/memberdayakan warga sekolah adalah: pemberian
kewenangan, pemberian tanggungjawab, pekerjaan yang bermakna, pemecahan masalah
sekolah secara teamwork, variasi tugas, hasil kerja yang terukur, kemampuan untuk
mengukur kinerjanya sendiri, tantangan, kepercayaan, didengar, ada pujian, menghargai ide-
ide, mengetahui bahwa dia adalah bagian penting dari sekolah, kontrol yang luwes,
dukungan, komunikasi yang efektif, umpan balik bagus, sumberdaya yang dibutuhkan ada,
dan warga sekolah diberlakukan sebagai manusia ciptaan-Nya yang memiliki martabat
tertinggi.
Karakteristik sekolah yang mandiri :
1. Tingkat kemandirian tinggi dan tingkat ketergantungan rendah
Mandiri disini diartikan tidak bergantung, punya inisiatif, kapabilitas.Sekolah mampu
berusaha sendiri untuk memajukan sekolah, tidak perlu menunggu bantuan-bantuan dari
pemerintah atau pihak-pihak lain, sedapat mungkin sekolah memanfaatkan apa yang mereka
miliki untuk memajukan sekolah.
2. Bersifat adaptif, antisipatif, dan pro aktif
Mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman yang selalu berubah-ubah, tanpa
diperintah, sekolah memiliki inisiatif mencari informasi-informasi yang dapat
mengembangkan sekolah tersebut. Manajemen berkembang sesuai perkembangan jaman,
IPTEK, IT.
Antisipatif : Mampu mengantisipasi masalah baru di masa yang akan datang akan ada
apa nantinya, mampu mengantisipasi kondisi yang akan datang.
Pro Aktif : Aktif, jangan diam saja, menjemput bola. Mencari ada dinamika apa di
masyarakat, perkembangan teknologi seperti apa di masyarakat -> perubahan.
3. Memiliki jiwa wirausaha tinggi
Kerja keras, tidak putus asa, mandiri, berdikari, berani, ulet, jujur, bertanggungjawab, kreatif.
Siapapun harus memiliki jiwa wirausaha. Semua warga sekolah harus memiliki jiwa
kewirausahaan ini.
4. Bertangungjawab terhadap kinerja sekolah
Semua warga sekolah tau masing2 tanggungjawabnya. Mereka harus bertanggung jawab
terhadap kinerjanya. Apakah tindakannya sesuai peraturan. Misal guru harus membuat
perangkat pembelajaran, RPP dengan benar, siswa harus tertib masuk sekolah sesuai jamnya,
pakaian sesuai aturan sekolah, mengumpulkan tugas tepat waktu.
5. Melakukan pengawasan yang ketat terhadap manajemen dan sumberdaya sekolah
Siapapun harus melakukan pengawasan (siswa, guru, komite, wali murid). Sumber daya
financial, dll. Rapat pleno antara sekolah, wali murid, diknas -> mempertanggungjawabkan
penggunaan dana. Semua memiliki rasa memiliki semua mengawasi. Menyadari apa tugasnya
dan mengerjakannya tanpa harus disuruh maupun diawasi oleh orang lain. Walaupun tidak
diawasi, tetap menjalankan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya.
6. Melakukan pengawasan/ kontrol kerja
Peran kepala sekolah sangat diperlukan dalam mengontrol atau melakukan pengawasan
terhadap kegiatan apapun yang dilakukan warga sekolah sehingga tidak ada penyelewengan
yang terjadi. Kinerja kepala sekolah juga dikontrol oleh Pemerintah untuk meminimalisir
penyelewengan yang terjadi.
7. Memiliki komitmen yang tinggi
Komitmen adalah suatu janji pada diri sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam
tanggungjawab tindakan kita melakukan, menjalankan, memasukkan,
mengerjakan. Komitmen dalam keseharian diungkapkan dalam perkataan yang menyatakan
sebuah kesanggupan untuk berbuat sesuatu. Dalam berkomitmen tidak hanya diungkapkan
lewat ucapan / lisan tetapi haruslah diterapkan dalam perbuatan. Contohnya, membuat
kebijakan yang disepakati bersama kemudian menjalankan kebijakan sekolah yang telah
disepakati tersebut secara terus menerus dan konsisten.

8. Memiliki motivasi berprestasi yang tinggi


Sekolah membuat standar, sekolah yang mampu mencapai standar yang ditetapkan atau
bahkan lebih, sekolah tersebut dapat disebut memiliki motivasi berprestasi yang tinggi.
Pertanyaan :
1. Bagaimana peran pemerintah dalam mengontrol sekolah yang sudah bersifat/ berdaya
mandiri?
Jawab : Dengan adanya suatu otonomi sekolah yang telah dilaksanakan lantas tidak
membuat, Pemerintah lepas tangan seluruhnya pada dunia Pendidikan. Untuk
Pemerintah harus tetap mengontrol sekolah-sekolah yang telah berdaya mandiri.
Salah-satu caranya adalah dengan membuat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia no 17 Tahun 2010.
Di dalam peraturan pemerintah, memuat tentang kebijakan-kebijakan yang tidak
boleh lepas dari pelaksanaan sekolah yang berdaya mandiri. Sehingga Pemerintah
tetap mengontrol pelaksaan/kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah yang berdaya
mandiri tersebut.

Anda mungkin juga menyukai