Anda di halaman 1dari 31

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS ) TAKE HOME

MATA KULIAH: MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN


PRODI
: S2 ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEMESTER
:I
KELAS
:B
DOSEN PEMBIMBING : 1. PROF. DR. H. MASWARDI
2. DR. M. CHIAR
TANGGAL
: 9 JANUARI 2016

1. Buat resume perkuliahan Manajemen Mutu Pendidikan dari pertemuan pertama sampai
terakhir.
2. Kemukakan alasan yang paling mendasar lahirnya PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan ( SNP ).
3. Kemukakan pandangan saudara tentang mutu pendidikan di Kalimantan Barat.
4. Usaha-usaha apa yang suadara lakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di tempat
saudara bekerja.

Jawab :
1. RESUME PERKULIAHAN
1.1.

STANDAR ISI
A. Dasar Hukum

: Permendiknas Republik Indonesia No 22 Tahun 2006 tentang


Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Tanggal 23 Mei 2006

B. Ruag lingkup

Bab I Pendahuluan
Dalam dokumen ini dibahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, yang secara keseluruhan mencakup :
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah

3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan


pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak
terpisahkan dari standar isi, dan
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah
Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ) yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Bab II Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
A. Kerangka Dasar kurikulum
1. Kelompok Mata Pelajaran
Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 5 kelompok mata
pelajaran yaitu :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan
2. Prinsip Pengembangan Kurikulum
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
b. Beragam dan terpadu
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam
hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,
serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,
dinamis, dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan 5 pilar, yaitu : (a) belajar untuk
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, (b) belajar untuk menghayati dan
memahami, ( c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, (e) belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
besifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perekmbangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke- Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima, menghargai, akrab, terbuka, dan hangat.
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi,
sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial, dan
budaya serta kekayaan daerah secara optimal
g. Kurikulum mencakup seluruh komponen mata pelajaran, mulok, dan
pengembangan diri sesuai dengan dengan jenjang, kelas, jenis pendidikan.

B. Struktur Kurikulum Pendidikan Umum


1. Struktur Kurikulum SD/MI
a. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
Pengembangan diri
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan IPA Terpadu,
dan IPS Terpadu
c. Pembelajaran pada kelas I s.d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik
dan kelas IV, V, VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran
d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum 4 jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan
e. Minggu efektif dalam 1 tahun pelajaran ( 2 semester ) adalah 34-38 minggu.
2. Struktur Kurikulum SMP/MTs
a. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal ,dan
pengembangan diri
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan IPA
Terpadu, dan IPS Terpadu
c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
d. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 40 menit
e. Minggu efektif dalam 1 tahun pembelajaran ( 2 semester ) adalah 34- 38
minggu
3. Struktur Kurikulum SMA/MA
a. Kurikulum SMA/MA kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal,
dan pengembangan diri, sedang kelas XI dan XII program penjurusan terdiri
dari 13 mata pelajaran.

b. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera


dalam struktur kurikulum, dan dimungkinkan untuk menambah maksimum 4
jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan
c. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 45 menit
d. Minggu efektif dalam 1 tahun pelajaran ( 2 semester ) adalah 34-38 minggu.
C. Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan
a. Kurikulum pendidikan kejuruan berisi mata pelajaran wajib, dan mata pelajaran
kejuruan, muatan lokal, dan pengembangan diri.
b. Mata

pelajaran

wajib

terdiri

atas

pendidikan

agama,

pendidikan

kewarganegaraan, bahasa, matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, pendidikan


jasmani dan olah raga, dan ketrampilan/kejuruan
c. Mata pelajaran kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang menunjang
pembentukan kompetensi kejuruan dan keahlian.
d. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran adalah 45 menit
e. Minggu efektif dalam 1 tahun pembelajaran adalah 38 minggu
f. Lama penyelenggaraan pendidikan maksimum 4 tahun.
g. Pendidikan SMK/MAK diselenggarakan dalam bentuk sistim ganda
h. Evaluasi dilaksanakan setiap akhir penyelesian satu standar kompetensi atau
beberapa kompetensi dasar setiap mata pelajaran
D. Struktur Kurikulum Pendidikan Khusus
Struktur kurikulum dikembangkan untuk peserta didik berkelainan fisik, emosional,
mental, intelektual, dan sosial. Peserta didik berkelainan dapat dikelompokkan
menjadi 2 bagian ( 1 ) peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan
intelektual di bawah rata-rata, (2) peserta didik berkelianan disertai dengan
kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Kurikulum pendidikan khusus terdiri
atas 8 - 10 mata pelajaran, muatan lokal, program khusus, dan pengmbangan diri.

Bab III Beban Belajar


a. SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit
b. SMP/MTs/SMPLB berlangsung 40 menit
c. SMA/MA/SMALB/SMK/MAK berlangsung 45 menit
d. SD/MI/SDLB kelas I III tatap muka per- minggu 29 32 Jam pembelajaran
e. SD/MI/SDLB kelas IV,V, VI tatap muka per-minggu 34 jam pembelajaran
f. SMP/MTs/SMPLB tatap muka per minggu 34 jam pembelajaran
g. SMA/MA/SMALB/SMK/MAK adalah 38- 39 jam pembelajaran
Bab IV Kalender Pendidikan
A. Alokasi Waktu
N
o

Kegiatan

Alokasi Waktu

Keterangan

Minggu efektif belajar

Minimum 34 mingggu
dan maksimum 38
minggu

Digunakan untuk kegiatan


pembelajaran efektif pada setiap
satuan pendidikan

Jeda tengah semester

Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester

Jeda antar semester

Maksimum 2 minggu

Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Hari libur keagamaan

2- 4 minggu

Hari libur nasional/umum

Maksimum 2 minggu

Hari libur khusus

Maksimum 1 minggu

Kegiatan khusus
sekolah/madrasah

Maksimum 3 minggu

Antara semester I dan II


Digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir
tahun
Daerah khusus yang memerlukan
libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
dan waktu pembelajaran efektif.
Disesuaikan dengan peraturan
Pemerintah
Untuk satuan pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan masingmasing
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh
sekolah tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.

B. Penetapan Kalender Pendidikan


a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.

b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan


Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah tingkat kabupaten/kota, dan/atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus
c. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan
d. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masig
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada
dokumen standar isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari Pemerintah
/Pemerintah Daerah.
1.2.

STANDAR PROSES
A. Dasar Hukum

: Permendiknas Republik Indonesia No 41 Tahun 2007 tentang


Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Tanggal 23 November 2007

B. Ruang Lingkup

I. Pendahuluan
Sesuai dengan amanat

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah
standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembekajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai
kompetensi lulusan. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan pembbelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efeisien.
II. Perencanaan Proses Pembelajaran
A. Silabus

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran


atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar.Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi
dan Standar Kompetensi Lulusan, serta panduan penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ). Dalam pelaksanaannya, pengembangan
Silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam
sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah dan sebagainya.
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistimatis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisifasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Komponen RPP adalah : (1) Identitas mata pelajaran, (2) Standar Kompetensi,
(3) Kompetensi Dasar, (4) indikator pencapaian kompetensi, (5) Tujuan
pembelajaran, (6) Materi ajar, (7) Alokasi waktu, (8) Metode pembelajaran, (9)
Kegiatan pembelajaran ( pendahuluan, inti, penutup), (10) penilaian hasil
belajar, (11) sumber belajar.
C. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik, jenis kelamin, minat,
motivasi belajar siswa, bakat, potensi, kemampuan sosial, gaya belajar,dsb.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut


5. Keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, Materi Pembelajaran dsb
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi secara integrasi,
sistimatis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
III. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
A. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1. Rombongan belajar
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah :
a. SD/MI

: 28 peserta didik

b. SMP/MTs

: 32 peserta didik

c. SMA/MA

: 32 peserta didik

d. SMK/MAK

: 32 peserta didik

2. Beban kerja minimal guru


a. Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan
pembelajaran,

melaksanakan

pembelajaran,membimbing

dan

pembelajaran,
melatih

peserta

menilai
didik,

hasil
serta

melaksanakan tugas tambahan.


b. Beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam 1
minggu.
3. Buku teks pelajaran
a. Buku teks pelajaran yang digunakan sekolah /madrasah dipilih melalui
rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah dari buku-buku teks
pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri.
b. Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata
pelajaran

c. Selain buku teks pelajaran , guru menggunakan buku panduan guru,


buku pengayaan, buku referensi dan sumber lainnya
d. Guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber
belajar lain yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah
4. Pengelolaan kelas
a. Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik
dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik
c. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik
d. Guru

menyesuaikan

materi

pelajaran

dengan

kecepatan

dan

kemampuan belajar peserta didik


e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan,
dan kepatuhan dalam peraturan penyelenggaraan proses KBM
f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan
hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung
g. Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang
agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi
h. Guru menghargai pendapat peserta didik
i. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi
j. Pada tiap awal semester, guru menyampikan silabus mata pelajaran
yang diampunya
k. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengn
waktu yang dijadwalkan.
B. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP yang meliputi


bebarapa kegiatan yaitu :
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti ( Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi )
3. Kegiatan Penutup
IV. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur
tingkatketercapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan
penyusunan

laporan

kemajuan

hasil

belajar,

dan

memperbaiki

proses

pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sitematik, dan terprogram,


dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan
kerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan atau
produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan
Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.
V. Pengawasan Proses Pembelajaran
A. Pemantauan
1. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran
2. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi
3. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas satuan
penndidikan.
B. Supervisi
1. Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran
2. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, dis -

kusi, pelatihan, dan konsultasi


3. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas satuan
pendidikan.
C. Evaluasi
1. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran
2. Membandingkan proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan proses,
dan mengidentifikasi kenerja guru dalam proses pembelajaran sesuai
kompetensi guru
3. Memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
D. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran
dilaporakan kepada pemangku kepentingan
D. Tindak Lanjut
1.Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi
standar
2.Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum
memenuhi standar
3.Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan /penataran lebih lanjut.

1.3.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


A. Dasar Hukum

: Permendiknas Republik Indonesia No 23 Tahun 2006 tentang


Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah tanggal 23 Mei 2006

B. Ruang Lingkup

A. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan ( SK- SP )

1. SD/MI/SDLB/Paket A
a. Pendidikan Agama Islam SD/MI
b. Pendidikan Agama Kristen SD
c. Pendidikan Agama Khatolik SD
d. Pendidikan Agama Hindu SD
e. Pendidikan Agama Budha SD
f. Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI
g. Bahasa Indonesia SD/ MI
h. Matematika SD/ MI
i. Ilmu Pengetahuan Alam SD/ MI
j. Ilmu Pengetahuan sosial SD/ MI
k. Seni Budaya Keerampilan SD/ MI
l. Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan SD/ MI
m. Bahasa Inggris SD/ MI
2. SMP/MTs/SMPLB/Paket B
a. Pendidikan Agama Islam SMP/ MTs
b. Pendidikan Agama Kristen SMP
c. Pendidikan Agama Katolik SMP
d. Pendidikan Agama Hindu SMP
e. Pendidikan Agama Budha SMP
f. Pendidikan Kewarganegaraan SMP/ MTs
g. Bahasa Indonesia SMP/ MTs
h. Bahasa Inggris SMP/ MTs
i. Matematika SMP/ MTs
j. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/ MTs
k. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/ MTs

l. Seni Budaya SMP/ MTs


m. Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan SMP/ MTs
n. Keterampilan SMP/ MTs
o. Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP/ MTs
3. SMA/MA/SMALB/Paket C
a. Pendidikan Agama Islam SMA/ MA /SMK/MAK
b. Pendidikan Agama Kristen SMA/ SMK
c. Pendidikan Agama Katolik SMA/ SMK
d. Pendidikan Agama Hindu SMA/ SMK
e. Pendidikan Agama Budha SMA/ SMK
f. Pendidikan Kewarganegaraan SMA/ SMK
g. Bahasa Indonesia SMA/ MA/ SMK
Program IPA/ IPS
h.

Bahasa Inggris SMA/ MA ( 4 butir)

i.

Matematika SMA/ MA
Program IPA (8 butir)
Program IPS (8 butir)
Program Bahasa (7 butir)

j.

Fisika SMA/ MA (6 butir)

k. Biologi SMA/ MA (6 butir)


l. Kimia SMA/ MA (5 butir)
m. Sejarah SMA/ MA
Program IPA (7 butir)
Program IPS (8 butir)
Progra Bahasa (5butir)
n. Geografi SMA/MA (8 butir)

o. Ekonomi SMA/ MA ( 6 butir)


p. Sosiologi SMA/ MA (9butir)
q. Seni budaya SMA/ MA
Seni Musik (3 butir)
Seni Tari (3 Butir)
Seni Teater (4 butir)
Seni Rupa Program IPA ( 3 butir)
Seni Rupa program IPS dan Baahasa ( 3 butir )
r. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA/ MA (7 butir)
s. Teknologi informasi dan Komunikasi SMA/ MA ( 3 butir )
t.

Keterampilan SMA/ MA
Kerajinan ( 5 butir )
Teknologi Rekayasa ( 3 butir )
Teknologi Budi daya ( 3 butir )
Teknologi Pengolahan ( 3 butir )
Teknologi Pengolahan ( 3 butir )

u. Bahasa Asing SMA/ MA


Bahasa Arab Program Pilihan ( 4 butir )
Bahasa Arab Program Bahasa ( 4 butir)
Bahasa Jerman Program Pilihan ( 4 butir )
Bahasa Jerman Program Bahasa ( 4 butir )
Bahasa Prancis Program Pilihan ( 4 butir )
Bahasa Prancis Program Bahasa ( 4 butir)
Program Bahasa ( 4 butir )
Bahasa Jepang Program pilihan ( 4 butir )
Bahasa Jepang Program Bahasa ( 4 butir)

Bahasa Mandarin Proram Pilihan ( 4 butir )


Bahasa Mandarin Program Bahasa ( 4 butir )
v. Sastra Indonesia SMA/ MA
Program Bahasa ( 5 butir )
w. Antropologi SMA/ MA
Program Bahasa ( 7 butir )

4. SMK/MAK
a. Pendidikan Agama Islam SMK/ MAK ( 5 butir )
b. Pendidikan Agama Kristen SMK/ MAK ( 4 butir )
c. Pendidikan Agama Katolik SMK/ MAK ( 4 butir )
d. Pendidikan Agama Hindu SMK/ MAK (9 butir)
e. Pendidikan Agama Budha SMK/ MAK (9 butir)
f. Pendidikan Kewarganegaraan SMK/ MAK (9 butir)
g. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ( 7 butir)
h. Bahasa Indonesia SMK/ MAK
Tingkat Semenjana ( 4 butir )
Tingkat madya ( 4 butir )
Tingkat unggul (4butir )
i. B. Inggris SMK/MAK
Level Novice ( 4 butir )
Level Elemntary ( 4 butir )
Level Intermidiate ( 4 butir )
j. Matematika kelompok seni, pariwisata, dan tekno;ogi kerumahtanggaan
SMK/MAK ( 10 butir)
k. Kelompok sosial, administrai perkantoran dan akutansi SMK/MAK (12 butir)

l. Matematika kelompok teknologi, kesehatan, dan pertanian SMK/MAK (18


butir)
m. Ilmu Pengetahuan Alam SMA/MAK ( 4 butir )
n. Fisika kelompok pertanian SMK/MAK ( 7 butir )
o. Fisika kelompok teknologi SMK/MAK ( 10 butir )
p. Kimia kelompok pertanian SMK/MAK ( 7 butir )
q. Kimia kelompok teknologi dan kesehatan SMK/MAK ( 7 butir)
r. Biologi kelompok pertanian SMK?MAK ( 9 butir )
s. Biologi kelompok kesehatan SMK/MAK ( 9 butir )
t. Ilmu pengetahuan sosial SMK/MAK ( 6 butir )
u. Seni Budaya SMK/MAK
Seni rupa ( 2 butir )
Seni musik ( 2 butir )
Seni tari ( 2 butir )
Teater ( 2 butir )
v. Keterampilan komputer dan pengelolaan informasi SMK/MAK ( 4 butir )
w. Kewirausahaan SMK/MAK ( 4 butir )
B. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran ( SK- KMP )
1. Agama dan akhlak mulia
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian
3. Ilmu Pengatahuan dan Teknologi
4. Estetika
5. Jasmani, olah raga, kesehatan
C. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
1.SD/MI
2.SMP/MTs

3.SMA/MA
4.SDLB ( A, B, D, E )
5.SMPLB ( A, B, D , E )
6.SMALB ( A, B, D, E )
7.SMK/MAK
1.4.

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

1.4.1. Standar Pengawas Sekolah/Madrasyah


A. Dasar Hukum : Permendiknas Republik Indonesia No 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasyah tanggal 28 Maret 2007
B. Ruang Lingkup

A. Kualifikasi
1. Kualifikasi pengawas TK/RA dan SD/MI ( 6 butir )
2. Kualifikasi pengawas SMP/MTS, SMA/SMK/MAK ( 6 butir )
B. Kompetensi
1. Kompetensi pengawas TK/RA dan SD/MI ( 6 butir )
2. Kompetensi pengawas SMP/MTS dan Pengawas SMA/MA dalam rumpun
mata pelajaran MIPA,TIK, IPS, Bahasa, Orkes, Seni Budaya (6 butir)
3. Kompetensi pengawas SMK / MAK dalam rumpun mata pelajaran MIPA
TIK,IPS, Bahasa, Orkes, Seni Budaya Teknik dan industri Pertanian dan
kehutanan, Bisnis dan manajemen Pariwisata Kesejahteraa masyarakat atau
seni dan kerajinan ( 6 butir )
3.1.1. Standar Kepala Sekolah/Madrasyah
A. Dasar Hukum

: Permendiknas Republik Indonesia No 13 Tahun 2007 tentang


Standar Kepala Sekolah/Madrasyah, tanggal 17 April 2007

B. Ruang Lingkup :
A. Kualifikasi

Kualifikasi kepala sekolah/Madrasah terdiri atas kualfikasi umum ( 4 butir) dan


kualifikasi khusus ( 7 butir )
B. Kompetensi
1. Kompetensi kepribadian ( 6 butir )
2. Kompetensi manajerial ( 16 butir )
3. Kewirausahaan ( 5 butir )
4. Kompetensi Supervisi ( 3 butir )
5. Kompetensi sosial ( 3 butir )
3.1.2. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
A. Dasar Hukum

: Permendiknas Republik Indonesia No 16 Tahun 2007 tentang


Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, tanggal 4
Mei 2007

B. Ruang Lingkup :
A. Kualifikasi Akademik Guru
1. Kualifikasi guru melalui pendidikan formal ( 6 butir )
2. Kualifikasi akademik guru melalui uji kelayakan dan kesetaraan
B. Standar Kompetensi Guru
Standar Kompetensi guru PAUD/TK/RA
Kompetensi Pedagogik ( 10 butir )
Kompetensi kepribadian ( 5 butir )
Kompetensi sosial (4 butir )
Kompetensi Profesional ( 5 butir )
Standar Kompetensi Guru Kelas SD/MI
Kompetensi pedagogik ( 10 butir )
Kompetensi kepribadian ( 5 butir )
Kompetensi sosial (4 butir )

Kompetensi Profesional ( 5 butir )


Standar Kompetensi guru mata pelajarandi SD/MI, SMP/MTS,SMA/MA dan
SMK/MAK
Kompetensi pedagogik ( 10 butir )
Kompetensi kepribadian ( 5 butir )
Kompetensi sosial (4 butir )
Kompetensi Profesional ( 5 butir )
3.1.3. Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasyah
A. Dasar Hukum

: Permendiknas Republik Indonesia No 24 Tahun 2008 tentang


Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasyah, tanggal 11
Juni 2008

B. Ruang Lingkup

A. Kualifikasi
1. Kepala Tenaga Administrasi SD/MI/SDLB ( 2 butir )
2. Kepala Tenaga Administrasi SMP/MTs/SMPLB ( 2 butir )
3. Kepala Tenaga Administrasi SMA/MA/SMK/MAK/SMALB ( 2 butir )
4. Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian
5. Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan
6. Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana
7. Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
8. Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
9. Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan
10. Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum
11. Pelaksana Urusan Administrasi Umum untuk SD/MI/SDLB
12. Petugas Layanan Khusus
a. Penjaga Sekolah/Madrasah

b. Tukang Kebun
c. Tenaga Kebersihan
d. Pengemudi
e. Pesuruh
B. Kompetensi
N
o

Petugas Administrasi

Kepala Tenaga Administrasi

Kepribadian
K

Sosial

Teknis

Manajeri

SK

SK

SK

SK

36

23

32

10

40

Pelaksana Urusan Kepegawaian

36

23

11

Pelaksana Urusan Adm.keuangan

36

23

Pelaksana Urusan Adm Sarpras

36

23

11

Pelaksana Urs. Adm Hub.Masya

36

23

Pelaksana Urs. Adm Persuratan

36

23

Pelaksana Urs. Adm Kesiswaan

36

23

10

Pelaksana Urs. Adm Kurikulum

36

23

18

Pelaksana Urs. Adm Umum

36

23

10

Petugas Penjaga sekolah

36

23

11

Tukang kebun

36

23

12

Tenaga Kebersihan

36

23

13

Pengemudi

36

23

14

Pesuruh

36

23

Catatan K= Kompetensi SK = Sub. Kompetensi

3.1.4. Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasyah


A. Dasar Hukum

: Permendiknas Republik Indonesia No 25 Tahun 2008 tentang


Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasyah, tanggal
11 Juni 2008

B. Ruang Lingkup :
A. Kualifikasi
N
o
1
2

Tenaga Perpustakaan
Kepala Perpustakaan jalur pendidik
Kepala perpustakaan jalur tenaga

Syarat dipenuhi
3 syarat
2 syarat

Keterangan

pendidik
Tenaga perpustakaan

1 syarat

B. Kompetensi
No

Tenaga

Manajerial

Peng. Inf

Kepend

SK

SK

SK

SK

SK

SK

Kepribadian

Sosial

Peng. Prof

Kepala
Perpustakaan
Sekolah

17

21

16

11

Tenaga
Perpustakaan

18

16

11

3.1.5. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor


A. Dasar Hukum

: Permendiknas Republik Indonesia No 27 Tahun 2008 tentang


Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor
tanggal 11 juni 2008

B. Ruang Lingkup :
A. Pendahuluan
Ekspektasi kinerja konselor dalam menyelenggarakan pelayanan ahli bimbingan
dan konseling senantiasa digerakkan oleh motif altruistik, sikap empatik,
menghormati keragaman, serta mengutamakan kepentingan konseli, dengan
selalu mencermati dampak jangka panjang dari pelayanan yang diberikan.
Sosok utuh kompetensi konselor mencakup kompetensi akademik dan
profesional sebagai satu keutuhan.
B. Kualifikasi Akademik Konselor
1. Sarjana Pendidikan ( S1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling
2. Berpendidikan profesi konselor
C. Kompetensi Konselor
N
o
1
2

Kompetensi Inti

Kompetensi

Sub. Kompetensi

Pedagogik

3 butir

11 butir

Kepribadian

4 butir

17 butir

Sosial

3 butir

Profesional

7 butir

10 butir
38 butir

1.5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA


A. Dasar Hukum

: Permendiknas Republik Indonesia No 24 Tahun 2007

tentang

Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Menengah Atas/Madrasyah
Aliyah, tanggal 28 juni 2007
B. Ruang Lingkup

1.Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah


A. Satuan Pendidikan
1. Satu SD/MI memiliki minimum 6 rombongan belajar dan maksimum 24 rombongan
belajar
2. Satu SD/MI dengan 6 rombongan belajar melayani maksimum 2.000 jiwa. Untuk
pelayanan penduduk lebih dari 2.000 jiwa dilakukan penambahan rombongan
belajar di sekolah yang ada, dan bila rombongan belajar lebih dari 24 dilakukan
pembangunan SD/MI baru
3. Satu desa/kelurahan dilayani oleh minimum satu SD/MI
4. Satu kelompok permukiman permanen dan terpencil dengan banyak penduduk lebih
dari 1.000 jiwa dilayani oleh satu SD/MI dalam jarak tempuh bagi peserta didik
yang berjalan kaki maksimum 3 km melalui lintasan yang tidak membahayakan
B. Lahan
Luas lahan pada satuan pendidikan SD/MI memenuhi ketentuan rasio minimum
luas lahan terhadap peserta didik seperti pada tabel 2.1 dan 2.2 dan ketentuanketentuan lain yang sifatnya memberikan keamanan, kenyamanan, dan strategis ( 8
butir )
C. Bangunan Gedung

Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SD/MI sebagaimana diatur


memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti
tercantum pada tabel 2.3 dan 2.4 dan ketentuan lain yang sifatnya memberikan
keamanan, kenyamanan, dengan sarana yang memadai sesuai dengan persyaratan
ada 15 butir.
D. Ketentuan Prasarana dan Sarana
Sebuah SD/MI

memiliki sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan

pembelajaran yang memadai sesuai dengan persyaratan SPM dalam kondisi baik
dipakai dan digunakan dan berfungsi untuk kegiatan pembelajaran seperti pada
tabel 2.5; 2.6; 2.7;2.8;2.9;2.10;2.11; 2.12; 2.13; 2.14.
2.Standar Sarana dan Prasarana SMP/MTs
A. Satuan Pendidikan
1. Satu SMP/MTs memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 24
rombongan belajar
2. Satu SMP/MTs dengan 3 rombongan belajar melayani maksimum 2.000 jiwa.
Untuk pelayanan penduduk lebih dari 2.000 jiwa dilakukan penambahan
rombongan belajar di sekolah yang telah ada, dan bila rombongan belajar lebih dari
24 dilakukan pembangunan SMP/MTs baru
3. Satu kecamatan dilayani oleh minimum satu SMP/MTs yang dapat menampung
semua lulusan SD/MI di kecamatan tersebut
4. Satu kelompok pemukiman permanen dan terpencil dengan banyak penduduk lebih
dari 1.000 jiwa dilayani oleh satu SMP/MTs dalam jarak tempuh bagi peserta didik
yang berjalan kaki maksimum 6 km melalui lintasan yang tidak membahayakan
B. Lahan
Lahan untuk satuan pendidikan SMP/MTs memenuhi ketentuan rasio minimum luas
lahan terhadap peserta didik seperti pada tabel 3.1 dan 3.2 yang sifatnya lahan tersebut

sesuai memenuhi syarat, aman, strategis, menyenangkan dan didukung oleh


masyarakat.
C. Bangunan Gedung
Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SMP/MTs memenuhi ketentuan rasio
minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti tercantum pada tabel 3.3; 3.4; dan
ketentuan lain yang memenuhi syarat bagi peserta didik pada satuan pendidikan
SMP/MTs misalnya kokoh, aman, sesuai ketentuan, permanen, memiliki kenyamanan
sehat, strategis dan sebagainya ( 16 butir )
D. Kelengkapan Prasarana dan Sarana
Sebuah SMP/MTs

memiliki sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan

pembelajaran yang memadai sesuai dengan persyaratan SPM dalam kondisi baik
dipakai dan digunakan dan berfungsi untuk kegiatan pembelajaran seperti pada tabel
3.5; 3.6; 3.7; 3.8; 3.9; 3.10; 3.11; 3.12;3.13; 3.14; 3.15; 3.16; 3.17.
3.Standar Sarana dan Prasarana SMA/MA
A. Satuan Pendidikan
1. Satu SMA/MA memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum
27rombongan bilajar
2. Satu SMA/MA dengan tiga rombongan belajar malayani maksimum 6.000 jiwa
Untuk pelayanan penduduk lebih dari 6.000 jiwa dapat dilakukan penambahan
rombongan belajar di sekolah yang telah ada atau pembangunan SMA/MA baru.
B. Lahan
Lahan untuk satuan pendidikan SMA/MA memenuhi ketentuan rasio minimum luas
lahan terhadap peserta didik seperti tercantum pada tabel 4.1 dan 4.2 dan ketentuan
lain yang dapat dijadikan syarat dalam pendirian gedung tersebut seperti lingkungan
aman, nyaman, strategis, hak milik tanah jelas, didukung oleh masyarakat dan
memenuhi SPM

C. Bangunan Gedung
Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SMA/MA memenuhi ketentuan rasio
minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti tercantum pada tabel 4. 3 dan 4.4
dan ketentuan lain yang memenuhi syarat bagi peserta didik pada satuan pendidikan
SMA/MA misalnya kokoh, aman, sesuai ketentuan, permanen, memiliki kenyamanan
sehat, strategis dan sebagainya ( 15 butir )
D. Kelengkapan Prasarana dan Sarana
Sebuah SMA/MA

memiliki sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan

pembelajaran yang memadai sesuai dengan persyaratan SPM dalam kondisi baik
dipakai dan digunakan dan berfungsi untuk kegiatan pembelajaran seperti pada tabel
4.5; 4.6; 4.7; 4.8; 4.9; 4.10; 4.11; 4.12; 4.13; 4.14; 4.15; 4.16; 4.17; 4.18; 4.19; 4.20;
4.21.
1.6.

STANDAR PENGELOLAAN

A. Dasar Hukum

: Permendiknas Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2007 tentang


Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah tanggal 23 Mei 2007

B. Ruang Lingkup

A. Perencanaan Program
No
1
2
3
4

Komponen
Visi sekolah/madrasah
Misi sekolah/madrasah
Tujuan sekolah/madrasah
Rencana kerja sekolah/madrasah

Unsur Butir

Sub Unsur Butir

2
2
2
5

6
9
5
12

Unsur Butir

Sub Unsur Butir

5
3
3
2
5

11
3
2
7
37

Ket

B. Pelaksanaan Rencana Kerja


No
1
2
3
4
5

Komponen
Pedoman sekolah/madrasah
Struktur organisasi sekolah/madrasah
Pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah

Bidang kesiswaan
Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran

Ket

6
7
8
9
10

Bidang sarana dan prasarana


Bidang keuangan dan pembiayaan

5
7
4

20
12
4

Budaya dan lingkungan sekolah/Mdrs


Peran serta masyarakat dan kemitraan

11
10

18
-

Bidang pendidik dan tenaga kependidikan

C. Pengawasan dan Evaluasi


No

Komponen

Unsur Butir

Sub Unsur Butir

1
2
3
4
5

Program Pengawasan
Evaluasi diri
Evaluasi dan pengembangan KTSP
Evaluasi pendayaan Tendik
Akreditasi sekolah

13
4
4
3
3

2
-

Ket

D. Kepemimpinan Sekolah/Madrasah
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Komponen
Setiap sekolah/madrasah dipimpin seorang kepala sekolah/madrasah

Kreteria kepala dan wakil berdasarkan satandar Tendik


Kepala SMP sederajad dibantu minimal 1 orang wakil kepala sekolah
Kepala SMA sederajad dibantu minimal 3 orang wakil kepala sekolah
Wakil kepala sekolah dipilih oleh dewan guru
Kepala dan wakil kepala sekolah memiliki kemampuan memimpin dan
seperangkat pengetahuan

Unsur
-

Kepala sekolah dapat menjabarkan semua kebijakan


Kepala sekolah dapat mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan
kepala wakil kepala sesuai bidangnya

18 butir
-

E. Sistim Informasi Manajemen


No

1
2

Komponen
Sekolah /madrasah mengelola sistim informasi manajemen
yang memadai mendukung administrasi pendidikan efektif,
efesien, akuntabel
Komunikasi antar warga sekolah/madrasah di lingkungan
sekolah/madrasah secara efesien dan efektif

Unsur

Ket

4
-

F. Penilaian Khusus
Keberadaan sekolah/madrasah yang pengelolaannya tidak mengacu kepada standar
Nasional Pendidikan memperoleh pengakuan pemerintah atas rekomendasi BSNP.
1.7.

STANDAR PEMBIAYAAN

A. Dasar Hukum

B. Ruang Lingkup
1.8.

STANDAR PENILAIAN

A. Dasar Hukum

: Permendiknas Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2007 tentang


Standar Penilaian Pendidikan, tanggal 11 Juni 2007

B. Ruang Lingkup

A. Pengertian
N
o
1
2
3
4
5
6
7

Uraian

Ket

Standar penilaian adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan


mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik
Penialain pendidikan adalah proses pengumpulan dan pegolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodek untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu KD atau lebih

Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi


peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi dalam waktu 8 9 minggu
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi di akhir semester
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi di akhir semester genap

Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi untuk memperoleh


pengakukan atas prestasi belajar dan syarat kelulusan dari satuan pendidikan

UN kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi pada beberapa mata pelajaran


untuk mencapai SNP

10

KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan


pendidikan

B. Prinsip penilaian
N
o

Uraian

1
2
3
4
5
6
7

Sahih, data yang mencerminkan dapat diukur


Obyektif,penilaian sesuai prosedur, jelas, tidak ada pengaruh luar
Adil,penilaian tidak merugikan atau tidak menguntungkan
Terpadu,komponen tidak terpisahkan dengan pembbelajaran
Terbuka,keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan
Menyeluruh dan berkesinambungan, mencakup semua aspek
Sistimatis,dilakukan secara berencana dan bertahap

Beracuan kriteria, penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang


ditetapkan

Akuntabel, penilaian dapat dipertanggungjawabkan

Ket

C. Teknik dan instrumen penilaian


N

Uraian

Ket

o
1
2
3
4
5
6
7

Teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perorangan atau kelompok


Teknis tes berupa tes tertulis, lisan, praktek, dan kinerja
Teknik observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung
Teknis tugas perorangan atau kelompok dapat berbentuk tugas PR
Instrumen penilaian hasil belajar memenuhi persyaratan substansi, konstruksi,
bahasa komunikatif
Instrumen yang digunakan dalam bentuk ujian sekolah yang memenuhi syarat di atas

Instrumen yang digunakan dalam bentuk UN memenuhi syarat seperti di atas

D. Mekanisme dan prosedur penilaian


N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Uraian

Ket

Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah


dilaksanakan oleh pendidik
Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada penyusunan
silabus yang penjabarannya dimasukkan dalam RPP
Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasai satuan pendidik
Pada kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
diujikan di UN dan aspek kognitif dan mata pelajaran yang lain dilakukan oleh
satuan pendidikan
Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk pelajaran Penjas,
estetika melalui rapat dewan guru
Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk pelajaran agama dan
akhlak mulia dilakukan oleh dewan guru
Kegiatan ujian sekolah melalui kisi-kisi dan instrumen
Penilaian kepribadian dilaksanakan yang merupakan bagian dari pelajaran
kewarganegaraan
Penilaian akhlak mulia merupakan bagian dari mata pelajaran agama dilakukan
oleh guru agama
Penilaian mata pelajaran mulok mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran
yang relevan
Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat
keterangan yang ditandatangani oleh kepala sekolah
Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum melakukan
kegiatan ulangan harian berikutnya
Hasil penilaian oleh pendidik disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian
kompetensi mata pelajaran
Kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah melalui UN dengan aturan
berdasarkan POS
UN diselenggarakan oleh BNSP bekerjasama dengan instansi terkait
Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu
syarat kelulusan
Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
untuk pemetaan mutu program

E. Penilaian oleh pendidik


N
o

Uraian

Ket

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat


rancangan dan kriteria penilaian awal semester
Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian
yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran
Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan
bentuk dan teknik penilaian yang dipilih
Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang
diperlukan
Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan
kesulitan belajar peserta didik
Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai
balikan /komentar yang mendidik
Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester
kepada pimpinan satuan pendidikan
Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru agama dan hasil
penilaian kepribadian kepada guru kewarganegaraan sebagai informasi
untuk menentukan nilai akhir semester.

F. Penilaian oleh satuan pendidikan


N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Uraian

Ket

Menentukan KKM dengan memperhatikan karakteristik siswa dan


sebagainya
Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
dan ulangan kenaikan kelas
Menetukan kriteria kenaikan kelas dengan sistim paket melalui rapat
dewan guru
Menetukan kriteria program pembelajaran dengan sistim SKS melalui
rapat dewan guru
Menetukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan
Menetukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Menyelenggarakan ujian akhir sekolah sesuai dengan POS
Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata
pelajaran pada setiap akhir semester
Melaporakan pencapaian hasil belajar kepada Dinas Pendidikan
Menetukan kelulusan peserta didik melalui rapat dewan guru
Memberikan SKHUN kepada setiap peserta didik yang lulus ujian
Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus ujian sekolah

G. Penilaian oleh pemerintah


N
o
1
2

Uraian
Penilaian UN untuk mengukur pencapaian kompetensi secara nasional
UN didukung oleh suatu sistim yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal yang

Ket

aman, jujur, dan adil

3
4
5
6

1.9.

Hasil UN dapat digunakan untuk pemetaan mutu program


Hasil UN untuk pertimbangan dan pembinaan dan pemberi bantuan
Hasil UN untuk menentukan kelulusan untuk masuk ke jenjang
berikutnya
Hasil UN untuk penentu kelulusan yang kriterianya ditentukan oleh Menteri
berdasarkan rekomendasi BSNP

SERTIFIKASI

1.10.LPMP DAN DEWAN PENDIDIKAN


1.11.MANAJEMEN MUTU TERPADU

2. Alasan lahirnya PP Nomor 19 tahun 2005 tentang SNP


3. Mutu Pendidikan di Kalimantan Barat
4. Usaha peningkatan mutu pendidikan di tempat bekerja

Anda mungkin juga menyukai