Anda di halaman 1dari 3

Analisis Struktural Kurikulum SD dan Prosedur Dasar Pengembangan Pembelajaran

Kelas Rangkap

Bila kita membaca kepustakaan studi kurikulum, kits menemukan konsep dasar
kurikulum berasal dari Curere atau Curiculum (Sudjana: 1984) yang artinya adalah jarak
yang harus ditempuh oleh seorang pelari dalam suatu perlombaan atletik. Tentu anda masih
ingat dalam lomba lari ada lari 100 m, 400 m, 1000 m, 42 km, itulah pengertian awal
kurikulum.
Istilah kurikulum ini telah menjadi istilah teknis dalam ilmu Pendidikan yang secara
umum diartikan sebagai program Pendidikan yang harus ditempuh untuk mendapatkan status
dan atau kemempuan tertentu. Mulai tahun 1994 untuk jenjang Pendidikan dasar telah
ditetapkan kurikulum dasar 1994. Karena pendidikan dasar terdiri atas Pendidikan Sekolah
Dasar 6 thun Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP 3 tahun).
Dengan diundangkannya Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas No. 23 Tahun 2003) konsep KBK diteruskan dalam
wadah pengembangan kurikulum yang terdesentralisasi. Mulai tahun 2006, dengan
diteteapkannya Standar isi dan Standar kompetensi Lulusan (SKL) dalam PerMendiknas No.
22 Tahun 2006, No. 23 Tahun 2006, dan No. 24 Tahun 2006, mulai diterapkan secara
bertahap Pengembangan kurikulum pada tingkat suatu Pendidikan sebagai pelaksanaan dari
Pasal 37 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.

A. KARAKTERISTIK KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


1. Kelompok Mata Pelajaran
Merajuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 6 ayat (1) kurikulum untuk jenis Pendidikan umum, kejuruan, dan khusus
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah berlaku pengelompokan mata pelajaran sebagai
berikut:
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum


a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
b. Beragama dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan peserta didik,kondisi daerah, dan
jenjang serta jenis Pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya, dan adat
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuann, teknologi, dan seni
kurikulum harus difungsikan sebagai wahana pendidikan untuk mengakomodasikan
dinamika perkembangan pemikiran dan praktek dalam dunia ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
kurikulum harus bersifat fungsional, dalam pengertian hasil belajar yang dihasilkan
harus memberi bekal kepada pesesrta didik untuk melanjutkan pendidikan dan
mejalani kehidupan nyata dilingkungannya.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Kurikulum harus menjadi wahana pengembangan kompetensi secara utuh dan
menyeluruh yang didukung oleh semua mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya
memiliki saling berkaitan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum harus memungkinkan pesrta didik mampu dan belajar untuk belajar terus
menerus.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
kurikulum dikembangkan sebagai wahana pendidikan ke-indonesiaan yang mampu
merekat keberagaman untuk membangun persatuan Indonesia.
3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
a. Prinsip Pertama dinyatakan bahwa kurikulum yang memungkinkan peserta didik
mencapai ketuntasan kompetensi secara optimal.
b. Prinsip kedua dinyatakan bahwa kurikulum yang memungkinkan peserta didik
mencapat kualitas proses dan hasil belajar dalam suatu keutuhan pilar belajar.
c. Prinsip ketiga dinyatakan bahwa kurikulum yang memungkinkan peserta didik
mencapai ketuntasan kompetensi secara optimal sesuai dengan kecepatan belajarnya
masing-masing.
d. Prinsip Keempat dinyatakan bahwa kurikulum yang memungkinkan peserta didik
membangun budaya belajar mandiri, kreatif, dan mewarisi keteladanan.
e. Prinsip kelima dinyatakan bahwa kurikulum yang memungkinkan peserta didik
mencapai ketuntasan kompetensi secara optimal dengan memanfaatkan keaneragaman
proses, dan sumber yang tersedia dalam lingkungan yang terbuka.
f. Prinsip Keenam dinyatakan bahwa kurikulum yang memungkinkan peserta didik
dapat belajar secara efektif dengan memanfaatkan semua diemensi lingkungannya.
g. Prinsip Ketujuh dinyatakan bahwa kurikulung yang mencakup seluruh komponen
kompetensi mata pelajaran,muatan lokan dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan dan jenis serta jenjang Pendidikan.
4. Struktur Kurikulum SD/MI
a. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
b. Subtansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”.
c. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui Pendekatan tematik,
sedangkan pada kelas IV s.d. VI dilaksanakan memalui pendekatan mata pelajaran.
d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum.
e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
f. Minggu efektig dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
B. PROSEDUR DASAR PENGEMBANGAN KERANGKA RENCANA
PEMBELAJARAN

Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari instructional berasal dari kata


instruction yang secara khusus diartikan sebagai upaya menciptakan kondisi yang
memungkinkan seseorang belajar .
Proses pengembangan pembelajaran secara konseptual terkait erat pada unsur-unsur
dasar kurikulum yakni tujuan, maetri pembelajaran, pengalaman belajar, dan penilaian
hasil belajar.

Anda mungkin juga menyukai