Anda di halaman 1dari 14

PDGK4502

Pengembangan Kurikulum dan


Pembelajaran di SD

Modul 5:
Profil Kurikulum Sekolah Dasar
Modul 6:
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Tutor :
Inggria Kharisma, M.Pd
M.5 KB.1 Perkembangan Kurikulum SD sampai
dengan tahun 1975
A. Profil Kurikulum SD Sebelum tahun 1968
Perkembangan kurikulum SD di Indonesia sangat B. Profil Kurikulum SD tahun 1968
berkaitan dengan perekembangan pendidikan secara
nasional dari waktu ke waktu. Sebelum masa Merupakan kurikulum transisi
kemerdekaan, tujuan dan isi kurikulum di SD lebih antara masa orde lama dengan masa
ditekankan kepada pemenuhan kepentingan2 para orde baru. Banyak perubahan2 yang
penjajah. Baru setelah Indonesia merdeka, terdapat
upaya2 bagi perbaikan dan penyempurnaan. Tujutan dan terjadi, diantaranya isi kurikulum
isi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan dibagi menjadi 3
pendidikan, yaitu untuk membentuk manusia susila yang 1. kelompok besar yaitu kelompok
cakap dan warga negara yang demokratis,
sertabertanggung jawab bagi kesejahteraan masyarakat pembinaan jiwa pasncasila
dan tanah air. 2. Kelompok pembinaan
pengetahuan dasar
c. Profil Kurikulum SD tahun 1975 3. Kelompok pembinaan kecakapan
Merupakan tonggak pembaharua yang nyata dan khusus.
mantap dalam sisetem pendidikan nasional. Kemunculannya
lebih diarahkan untuk mencapai keselarasan dengan
Struktur kurikulum dibagi ke
kebijakan baru bidang pendidikan, peningkatan efesiensi dan dalam dua struktur program, yaitu
efektivitas, peningkatan mutu lulusan, dan peningkatan untuk sekolah2 yang bahasa
relevansi dengan tuntutan masyarakat yang sedang
membangun. Kurikulum ini menganut pendekatan yang
pengantarnya bahasa daerah dari
berorientasi pada tujuan, pendekatan integratif, pendekatan kelas I – III, dan untuk sekolah2 yang
sistem, dan pendekatan ekosistem. bahasa pengantarnya Bahasa
Prinsip yang digunakan, yaitu Prinsip relevansi,
Efesiensi-efektifitas, Fleksibilitas, Kontinuitas dan
Indonesia dari kelas I.
Pendidikan seumur hidup. Struktur kurikulum terdiri atas
program pendidikan umum, program pendidikan akademis,
dan program pendidikan keterampilan.
M.5 KB.2 Kurikulum SD Tahun 1984 sampai dengan Tahun
2004
A. Kurikulum SD tahun 1984
Pemberlakuan Kurikulum 1984 dilatarbelakangi oleh adanya sejumlah unsur baru dalam GBHN 1983 yang
perlu ditampung dalam kurikulum, adanya kesenjangan program pendidikan, dan terlalu syaratnya materi
kurikulum yang harus diberikan. Kurikulum tersebut berorientasi pada pendekatan proses belajar dan mengacu
kepada 3 aspek perkembangan yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Materi kurikulum
tidak banyak berbeda dengan materi kurikulum sebelumnya, kecuali dalam organisasi pelaksanaannya.
Program pendidikan yang dilaksanakan meliputi kegiatan intrakurikuler, kegiatan kokurikuler, dan
ekstrakurikuler. Pendekatan proses belajar mengajar diarahkan guna membentuk keterampilan proses yang
lebih banyak mengacu pada bagaimana seseorang belajar, selain apa yang ia pelajari, dan tanpa mengabaikan
ketuntasan belajar dengan memperhatikan kecepatan belajar murid. Penilaian dilakukan secara
berkesinambungan dan terus menerus untuk keperluan peningkatan proses maupun hasil belajar. Prinsip2 yang
dikembangkan dalam kurikulum ini, yaitu prinsip relevansi, kontinuitas, pendidikan seumur hidup, fleksibilitas.
B. Kurikulum Tahun 1994
Disusun dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional dengan memperhatikan
tahap perkembangan siswa dan kesesuaian
dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan
nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta kesenian. Kurikulum
kemampuan dan keterampilan dasar “baca-
tulis-hitung”.
Isi kurikulum memuat bahan kajian yang
mengacu pada pembentukan kepribadian dan
unsur2 kemampuan yang diajarkan dan
dikembankan di SD. Mata pelajaran merupakan
sekumpulan bahan kajian yang
memperkenalkan konsep, pokok bahasan, tema
dan nilai yang dihimpun dalam satu kesatuan
disiplin ilmu pengetahuan.
Program pengajaran terdiri atas program
kurikuler dan program ekstrakurikuler.
C. Kurikulum Tahun 2004
Lebih difokuskan kepada penyempurnaan
kurikulum yang berbasis kompetensi peserta
didik dan dikembangkan atas 2 prinsip:
1. Prinsip pengembangan
2. Prinsip pelaksanaan
Kompetensi pada kurikulum ini meliputi
pengetahuan, keterampilan serta sikap dan
nilai-nilai yang dapat dikenali melalui sejumlah
hasil belajar dan indikator yang dapat diukur
dan diamati.
Penyusunan kurikulum didasarkan pada
Standar nasional pendidikan, yaitu Standar
Kompetensi Lulusan (SKL). Kompetensi dalam
bahan kajian disajikan secara bertahap dan
berkesinambungan dalam bentuk
pemeringkatan kelas dan level.
Pada Modul 6 ini Bapak Ibu diajak untuk mengkaji
dan mampu menjelaskan hakikat KTSP. Secara lebih
khusus, Bapak ibu diharapkan:
1. Mampu menjelaskan landasan atau rasional KTSP
2. Menjelaskan Prinsip – Prinsip pengembangan KTSP
3. Menjelaskan proses pengembangan KTSP
4. Mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam
pengembangan KTSP dan perannya masing-masing.
Sesuai dengan kemampuan yang diharapkan, modul
ini terdiri dari 2 KB
KB1: Landasan dan Prinsip Pengembangan KTSP
KB2: Proses Pengembangan KTSP
Supaya Bapak Ibu memiliki wawasan yang lebih luas
berkenaan dengan KTSP, diharapkan menguasai:
1. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 23
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
KB.1. Landasan dan prinsip pengembangan ktsp

Menurut BSNP KTSP adalah Kurikulum operasional yang disusun


oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP
merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang disusun oleh dan
dilaksanakan di sekolah sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang
ada di daerah untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan siswa.
Pengembangan KTSP merupakan salah satu upaya untuk
mengatasi masalah pendidikan khususnya relevansi pendidikan.
Dengan pemberlakuan otonomi pengelolaan pendidikan dan
manajemen berbasis sekolah, setiap sekolah dituntut untuk dapat
mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan siswa serta tuntutan dan potensi daerah yang ada.
Selain itu, profesionalisme guru juga merupakan alasan lain perlunya
pengembangan KTSP. Seorang guru profesional dituntut untuk
mampu mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi
kurikulum. Kompetensi pengembangan kurikulum merupakan bagian
integral dari profesionalisme seorang guru.
BSNP mengemukakan 7 prinsip yang perlu diperhatikan
dalam pengembangan KTSP
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
serta kepentingan peserta didik dan lingkungannya
2. Beragan dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.
KB.2. PROSES pengembangan ktsp

Dasar pengembangan KTSP adalah :


1. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 23
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dokumen KTSP terdiri dari 3 komponen:
1. Landasan pengembangan Kurikulum
2. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
3. Silabus
Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam
pengembangan KTSP adalah sebagai berikut:
4. Analisis konteks atau analisis kebutuhan
5. Menelaah SKL dan SI
6. Mengembangkan kompetensi untuk program
muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
7. Memilih dan mengorganisasikan pengalaman belaja
dan materi pembelajaran
8. Menetapkan pendekatan dan prosedur asesmen.
Silabus dikembangkan dengan memperhatikan prinsip
ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai aktual,
dan kontekstual, felksibel, serta menyeluruh.
Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam
pengembangan silabus:
1. Mengkaji Standar Kompentesi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD)
2. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran
3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
4. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
5. Menentukan jenis penilaian
6. Menentukan alokasi waktu
7. Menentukan sumber belajar.
Berdasarkan panduan BSNP, pihak-pihak yang terlibat dalam
pengembangan KTSP:
1. Kepala Sekolah ~ ketua Tim merangkap sebagai anggota penyusun
kurikulum disekolah.
2. Guru ~ merupakan pihak kunci dalam pengembangan kurikulum
sekolah
3. Komite Sekolah ~ dapat memberikan pertimbangan baik berupa
masukan maupun saran perbaikan terhadap kurikulum sekolah. 4
fungsi komite sekolah: memberi pertimbangan, pendukung,
pengontrol/pengawas dan penghubung.
4. Nara Sumber ~ pakar pendidikan berfungsi untuk memberikan
penjelasan tentang pengembangan KTSP secara teoritis.
5. Dinas Pendidikan ~ kabupaten/kota melakukan supervisi terhadap
pengembangan kurikulum di tingkat SD, pemantauan/evaluasi baik
selama proses pengembangan kurikulum maupun pelaksanaan
kurikulum yang dikembangkan.
6. Pihak yang berkepentingan dengan sekolah (Stakeholders) ~ dunia
usaha, lembaga sosial, dan lembaga pemerintahan.
THANKS!
See You

Anda mungkin juga menyukai