Anda di halaman 1dari 5

URAIAN TUGAS TUTORIAL KE-2

KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH : PDGK4502/PENG. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SD/4 SKS


PROGRAM STUDI S-1 PGSD
No Uraian Tugas Tutorial
1 Uraian Tugas : Jawablah pertanyaan dan berikanlah penjelasaan dari pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini!
Kurikulum berbasis kompetensi pada jamannya dengan segala ciri-cirinya dapat mengikuti era
globalisasi dan menjadi solusi pada permasalahan yang berkaitan dengan kualitas dan relevansi
pendidikan. Untuk itu apa sajakah yang mencirikan KBK pada saat itu serta prinsip
pengembangan KBK?
2 Kurikulum yang berkembang di Indonesia dinamis sesuai dengan perkembangan jaman. Untuk
itu bagaimanakah perkembangan kurikulum pada tahun 1994? Jelaskan!
3 Guru merupakan salah satu pihak yang memegang peranan penting dalam pengembangan
kurikulum sekolah dan harus mempunyai wawasan serta keterampilan bagaimana cara
mengembangakan kurikulum tersebut. Sesuai kurikulum yang dilaksanakan sekarang adalah
kurikulum tingkat satuan pendidikan 2006 dan kurikulum 2013. Sebagai guru yang inovatif
hendaknya paham akan prinsip-prinsip pengembangan KTSP. Apakah prinsip-prinsip
pengembangan KTSP serta pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP tersebut?
Jelaskan!
4 Pengembangan kurikulum di Indonesia merupakan suatu proses yang sangat kompleks dan
berjangka panjang, karena harus mempersiapkan manusia untuk dapat hidup secara layak di
masa depan yang tentunya berbeda dengan masa kini, sehingga perlu mengantisipasi
karakteristik masyarakat Indonesia pada masa depan. Apakah karakteristik masyarakat
Indonesia pada masa depan serta pendekatan pengembangan kurikulum masa depan?
Nama : Irvan Sentani
NIM : 857321628
Semester : 9B

1. Kurikulum harus dinamis, selaras dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat


serta kebutuhan dan aspirasi peserta didik karena kurikulum memiliki kontribusi
yang besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Agar lulusan pendidikan
nasional memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai dengan standar
kualitas nasional dan internasional maka kurikulum yang diterapkan perlu
dikembangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi. Secara umum,
Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki karakteristik sebagi berikut.
1. Menitik beratkan pada pencapaian target kompetensi (attainment targets)
dari pada penguasaan materi
2. Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan
yang Tersedia
3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di
lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
beberapa prinsip umum yang digunakan untuk mengembangkan kurikulum,
termasuk Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah sebagai berikut
1. Iman dan Takwa, Nilai, dan Berbudi Pekerti: kurikulum harus memuat dan
mengimplementasikan pendidikan yang memungkinkan para Siwa untuk
menggali, memahan, menguatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, serta mengamalikannya sesuai dengan sitem nilai dan budi
pekerti luhur dalam kehidupan sehari-hari.
2. Ketahanan dan Integritas Bangsa: kurikulum harus memuat dan
mengaktualkan substansi pendidikan pembelajaran yang memungkinkan
para siswa memahami bangsa dan negaranya, jika masionalisme dan cinta
tanah air, persatuan dan kesatuan bangsa, serta demokrasi.
3. Keseimbangan : kurikulum harus memberikan Keseimbangan pengalaman
belajar yang meliputi etika, logika, estetika, dan kinestetik
4. Berorientasi Global: kurikulum harus memberikan pengalaman Belajar yang
memungkinkan siswa memiliki kompetensi untuk melakukan komparasi
kompetisi, dan pergaulan secara internasional
5. Berbasis Teknologi Informasi: kurikulum harus memberikan pengalaman
belajar yang berbasis teknologi Informasi sehingga para siswa dapat
mengakses informasi dan ilmu pengetahuan serta teknologi dan seni lebih
cepat
6. Berorientasi pada “Kecakapan Hidup”. kurikulum harus memberikan
penyalaman belajar yang memungkinkan siawa dapat meniliki kemampuan
(satu atau lebih) “keterampilan kecakapan hidup” sebagai bekal hidup di
masyarakat.
7. Berorientasi pada Siswa: kurikulum harus memberikan acuan kepada
pendidik dan tenaga kependidikan (konselor, laboran, instruktur, teknisi
sumber Belajar, dan pustakawan) untuk memberikan pengalaman belajar
yang membentuk siswa memiliki “kemandirian”, kooperatif, dan “pro-sosial"
8. Berkesinambungan: kurikulum. harus memberikan pengalaman Belajar
secara berkesinambungan berdasarkan tahapan dan urutan serta atas dasar
cakupan yang memungkinkan para sa memiliki kemampuan komprehensif
yang dibangun dari konsep-konsep dasar yang mensyaratinya.
9. Berorientasi pada Proses dan Hasil: kurikulum harus memberi acuan bahwa
pengalaman belajar siswa yang dikemas dalam bentuk kegiatan belajar dan
mengajar merupakan sesyatu yang teramat penting dalam rangka
mengupayakan pemilikan kompetensi yang dapat ditunjuk nyatakan.

2. Kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1994 disusun dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional tersebut dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa
dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian. Kurikulum
pendidikan dasar yang berkenaan dengan sekolah dasar (SD) menekankan
kemampuan dan keterampilan dasar “baca-tulis-hitung”. Kemampuan tersebut
merupakan kemampuan awal yang akan memengaruhi kemampuan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi lebih jauh.

Isi Kurikulum Sekolah Dasar Tahun 1994, sesuai dengan UU No. 2/1989 dan PP
No.28/1990, sekurang-kurangnya memuat bahan kajian tentang pendidikan
Pancasila, pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia,
membaca dan menulis, matematika (termasuk berhitung), pengantar sains dan
teknologi, ilmu bumi, sejarah nasional dan sejarah umum, kerajinan tangan dan
kesenian, pendidikan jasmani dan kesehatan, menggambar, serta bahasa Inggris.
Bahan kajian tersebut bukan merupakan nama mata pelajaran melainkan sebutan
yang mengacu pada pembentukan kepribadian dan unsur-unsur kemampuan yang
diajarkan dan dikembangkan melalui pendidikan dasar. Lebih dari satu unsur
tersebut dapat digabung dalam satu mata pelajaran atau sebaliknya. Mata
pelajaran merupakan sekumpulan bahan kajian yang memperkenalkan konsep,
pokok bahasan, tema, dan nilai yang dihimpun dalam satu kesatuan disiplin ilmu
pengetahuan. Mata pelajaran yang diberlakukan dalam Kurikulum SD 1994 yaitu
(1) Pendidikan Pancasila dan kewarga negaraan, (2) Pendidikan Agama, (3) Bahasa
Indonesia (4) Matematika, (5) Ilmu Pengettahuan Alam, (6) Ilmu Pengetahuan
Sosial, (7) kerajinan Tangan dan Kesenian, (8) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,
(9) Muatan Lokal.

Program pengajaran dalam Kurikulum SD 1994 terbagi menjadi program kurikuler


dan ekstra kurikuler. Program kurikuler memuat jenis-jenis mata pelajaran seperti
telah diuraikan di atas.

Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam


pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan sekolah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih memantapkan
pembentukan kepribadian
dan mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikuler
dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. Bentuk kegiatannya, seperti
kepramukaan, olahraga, kesenian, usaha kesehatan sekolah, dan palang merah.
Kurikulum SD 1994 menerapkan sistem caturwulan yang membagi waktu belajar
satu tahun ajaran menjadi tiga bagian waktu (3 caturwulan). Jumlah hari belajar
efektif dalam satu tahun ajaran sekurang-kurangnya 240 hari, termasuk di
dalamnya waktu untuk penyelenggaraan penilaian hasil belajar.

3. Berkenaan dengan supervisi pengembangan KTSP, pengawas atau penilik sekolah


hendaknya memperhatikan keenam prinsip tersebut dikaitkan dengan
peningkatan kemampuan berbagai pihak dalam pengembangan KTSP sebagai
berikut.

a) Prinsip ilmiah menuntut agar supervisi dilakukan secara sistematis, objektif,


dan menggunakan instrumen yang dapat memberikan informasi yang dapat
dipercaya dan dapat dijadikan masukan untuk perbaikan kurikulum yang
dikembangkan.
b) Prinsip kooperatif menuntut kegiatan supervisi dilakukan atas dasar kerja
sama semua pihak yang terlibat pengembangan kurikulum.
c) Prinsip konstruktif dan kreatif menuntut agar kegiatan supervisi dilakukan
untuk membina kepala sekolah dan guru-guru mengembangkan kemampuan
inisiasi dan kreativitas dalam pengembangan kurikulum sekolah.
d) Prinsip realistik mengarahkan agar supervisi dilakukan dengan
memperhitungkan dan memperhatikan situasi dan kondisi objektif sekolah.
e) Prinsip progresif menuntut agar supervisi dilaksanakan agar pengembangan
kurikulum di sekolah mengalami kemajuan baik dalam proses penyusunan
maupun dalam pelaksanaan.
f) Prinsip inovatif menuntut supervisi untuk diarahkan pada terjadinya
perubahan dengan penemuan baru dalam rangka perbaikan dan peningkatan
mutu kurikulum sekolah.

Menurut BSNP tim penyusun KTSP pada SD terdiri atas guru dan kepala sekolah
sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan pengembangan kurikulum,
tim penyusun melibatkan komite sekolah dan nara sumber serta pihak lain yang
terkait dengan sekolah (stakeholders). Sementara itu, Dinas Pendidikan tingkat
kabupaten/kota bertanggung jawab melakukan supervisi.

4. Kecenderungan kehidupan masyarakat di masa depan sering memperoleh


perhatian banyak pihak terutama oleh para ahli masa depan (futurist) dengan
berbagai implikasinya dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Di
masa depan tersebut, beberapa ahli mengimpli-kasikan bahwa pendidikan
diharapkan mampu melestarikan kehidupan manusia, mendukung hak asasi
manusia di berbagai belahan dunia, memberikan kehidupan manusiawi yang
layak, menegakkan dasar-dasar moral baru, dan mengantisipasi dampak-dampak
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut pandangan John Naisbitt,
ahli masa depan yang terkenal dengan Megatrend- nya, ada sepuluh
kecenderungan besar yang akan terjadi di masa depan tersebut, yaitu (1) dari
masyarakat industri ke masyarakat informasi, (2) dari teknologi yang dipaksakan
ke teknologi sentuhan tinggi, (3) dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia, (4) dari
perencanaan jangka pendek ke perencanaan jangka panjang, (5) dari sentralisasi
ke desentralisasi, (6) dari bantuan institusional ke bantuan diri, (7) dari demokrasi
perwakilan ke demokrasi partisipatoris, (8) dari hierarki-hierarki ke penjaringan,
(9) dari utara ke selatan, dan (10) dari satu pilihan ke pilihan majemuk.

mengendalikan dan memanfaatkan perubahan-perubahan yang terjadi sebagai


pengaruh dari globalisasi di segala bidang. Pandangan Naisbitt banyak memberi
inspirasi kepada para ahli pendidikan dalam membuat analisis pendidikan masa
depan. Mario D. Fantini (1986), misalnya mengemukakan berbagai implikasi dari
kecenderungan itu terhadap dunia pendidikan yang meliputi aspek kurikulum,
manajemen pendidikan, tenaga kependidikan, strategi, dan metode pendidikan.
Dalam kaitan ini, pendidikan dituntut harus mampu menyiapkan masyarakat masa
depan yang mampu menghadapi tantangan kecenderungan itu tanpa kehilangan
nilai-nilai kepribadian dan budaya bangsa.

Pendekatan pengembangan kurikulum sekolah dasar masa depan dari sudut


pandang kebijakan lebih mengarah pada penerapan pendekatan akar rumput
(grassroots approach), dari sudut pandang pengorganisasian isi kurikulum lebih
mengarah pada penerapan pendekatan terpadu (integrated curriculum). Dari
sudut pandang orientasi penyusunan kurikulum nampaknya akan cukup bervariasi
diarahkan pada pencapaian kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan siswa untuk
dapat hidup dalam situasi global yang penuh dengan kompetisi antarnegara,
penerapan kurikulum yang berbasis pada masyarakat (community- based
curriculum), penggunaan filsafat dan teori konstruktivisme (constructivistic
curriculum) dan pemanfaatan format-format belajar yang relevan, seperti
pembelajaran elektronik (cyber/e-learning), pembelajaran terbuka dan jarak jauh
(open/distance learning), pembelajaran kuantum (quantum learning),
pembelajaran kooperatif (cooperative learning), pembelajaran akselerasi
(accelerated learning), dan format-format belajar modern lainnya.

Anda mungkin juga menyukai