Anda di halaman 1dari 7

MODUL 8

Produk Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar


Kegiatan Belajar 1
Produk Pengembangan Kurikulum Secara Makro
Pada pelaksanaan pendidikan di Indonesia beberapa waktu ke belakang peran guru
lebih menonjol sebagai pelaksana kurikulum. Guru jarang dilibatkan dalam perencanaan dan
pengembangan kurikulum secara makro. Tugas guru dalam hal ini adalah bagaimana agar
kurikulum ytersebut sampaiang telah dikembangkan tersebut bisa sampai kepada siswa melalui
kegiatan pembelajaran di sekolah. Dengan adanya pengenbangan kebijaknaan pengembangan
kurikulum pada tingat satuan pendidikan, peran dan kewenangan guru diperluas, tidak hanya
sebagai pelaksana kurikulum, tetapi bersama kepala sekolah harus mampu merencanakan dan
mengembangakan kurikulum di sekolah dimana ia bertugas. Dalam merancang,
mengembangkan, dan melaksanakan kurikulum di sekolah dasar, guru perlu memperhatikan
beberapa pedoman agar lebih terarah dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional.
1. Produk Pengembangan Kurikulum SD Sebelum Pemberlakuan Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003
Berdasarkan kebijakan mengenai sistem pendidikan nasional sebelum pemberlakuan
UU Nomor 20 Tahun 2003, produk pengembangan kurikulum sekolah dasar secara makro
terdiri atas landasan, tujuan dan program, garis-garis besar program pengajaran, serta pedoman
pelaksanaan.
a. Landasan
Landasan kurikulum biasanya dijadikan bagian pertama yang diuraikan dalam setiap
dokumen kurikulum. Kurikulum pendidikan sekolah dasar disusun dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional yang telah dirumuskan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun
1989 yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaaan. Selain itu kurikulum SD berdasarkan pada tahap perkembangan siswa,
kesesuaian dengan lingkungan, , kebutuhan pembangunan, perkembangan ilmu dan
teknologi serta menekankan kemampuan dan ketrampilan dasar “Baca-Tulis-Hitung” yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan dan program
Berdasarkan pada Peraturan pemerintah Nomor 28 tahun 1990 tujuan pendidikan dasar
adalah memberi bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan
kehidupannya sebagai peribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat
manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
Berdasarkan dari tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Pengembangan kehidupan siswa sebagai pribadi mengandung makna bahwa siswa
memiliki potensi yang harus dikembangkan.
2) Pengenbangan kehidupan siswa sebagaia anggota masyarakat, warga negara, dan warga
umat manusia.
3) Mempersiapkan siswa mengikuti pendidikan menengah, dalam hal ini untuk melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Penyelenggaraan sekolah dasar ditujukan untuk menanamkan dasar-dasar
perilaku individu berbudi pekerti dan berakhak mulia; menumbuhkan dasar kemahiran
membaca, menulis, dan berhitung; mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
dan kemampuan berpikir logis, kristis, dan kreatif; menumbuhkan sikap toleran,
tanggung jawab, kemandirian, dan kecakapan emosional; memberikan dasar-dasar
ketrampilan hidup, kewirausahaan, dan etos kerja; membentuk rasa cinta terhadap bangsa
dan tanah air Indonesia.
Isi program pengajaran pada level sekolah dasar memuat pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, Pendidikan Bahasa indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Kerajinan tangan dan
Kesenian, Muatan lokal.
c. Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
Adalah produk utama pengembangan kurikulum sekolah dasar yang memuat semua
komponen minimal kurikulum sebagai rencana tertulis.
Kurikulum pendidikan dasar tahun 1994 yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, GBPP sekolah dasar diklasifikasikan dalam bentuk buku kurikulum sesuai
dengan tingkatan kelas yang ada di sekolah dasar.
GBPP setiap mata pelajaran memuat dua bagian yaitu pendahuluan dan program
pengajaran.
Bagian I : Pendahuluan, yang berisi tentang pengertian masing-masing mata pelajaran,
fungsi yang diemban oleh masing-masing mata pelajaran, tujuan yang ingin dicapai, ruang
lingkup materi yang dikaji, rambu-rambu yang harus diperhatikan dan dipahami guru dalam
melaksanakan GBPP masing-masing mata pelajaran.
Bagian II : Program Pengajaran, yang berisi tentang caturwulan dan alokasi waktu yang
dibutuhkan, tujuan pembelajaran umum yang ingin dicapai, materi/pokok/subpokok
bahasan beserta uraiannya.
d. Pedoman pelaksanaan dan penilaian
Merupakan acuan dalam melaksanakan kurikulum dan mengadakan penilaian di sekolah
yang mencakup:
1) Waktu belajar menerapkan sistem caturwulan
2) Sistem guru menggunakan guru kelas
3) Perencanaan kegiatan belajar mengajar ( perencanaan tahunan, caturwulan, perencanaan
yang dituang dalam bentuk persiapan mengajar)
4) Bahasa pengantar adalah bahasa Indonesia
5) Sisem pengajaran dengan sistem klasikal
6) Bimbingan belajar dan bimbingan karier
7) Penilaian meliputi penilaian kegiatan dan kemampuan belajar, penilaian hasil belajar
2. Produk Pengembangan Kurikulum SD Sesudah Pemberlakuan Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003
Pemberlakuan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dilatarbelakangi dengan penilaian bahwa Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 sudah tidak
memadai lagi. Penyempurnaan tersebut sangat berpengaruh pada kebijakan-kebijakan
nasional yang terkait dengan pengembangan kurikulum. Kurikulum yang disusun
disesuaikan dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan republik
Indonesia dengan memperhatikan : peningkatan iman dan takwa; peningkatan akhlak mulia;
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; keragaman potensi daerah dan
lingkungan; tuntutan pembangunan daerah dan nasional; tuntutan kerja; perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; agama, dinamika perkembangan nasional; persatuan
nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Pengembangan kurikulum pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah memuat kurikulum wajib yaitu pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan, ilmu sosial, seni dan budaya,
pendidikan jasmani dan olah raga, ketrampilan dan muatan lokal.
Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Nomor 19 Tahun 2005
tentang standar pendidikan nasional. Dalam rangka pengembangan pemantauan, dan
pelaporan pencapaian standar nasional pendidikan dibentuk Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Adapun lingkup standar pendidikan nasional meliputi standar isi,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Beberapa standar erat kaitannya dengan pengembangan kurikulum SD yaitu standar isi,
standar kompetensi kelulusan, standar proses, dan standar penilaian pendidikan.
a. Standar Isi
Mancakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar ini meliputi:
1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum pada tingakat satuan pendidikan.
2) Beban belajar pada satuan pendidikan sekolah dasar disesuaikan dengan program
pendidikan yang dilaksanakan, yaitu menggunakan sistem paket, sdimana siswa
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah
ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku.
3) Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak
terpisahkan dari standar isi.
4) Kalender pendidikan
Adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaraan siswa selama satu ajaran
yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
b. Standar proses
Hal ini berkaitan dengan standar proses belajar pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
siswa untuk berpartisipasi secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakasa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis siswa. dalam proses pembelajaran guru harus memberikan
keteladanan. Standar untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif san efisien
meliputi empat hal yaitu
(1) Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran
(2) Pelaksanaan proses pembelajaran dengan cara mengembangkan budaya membaca
dan menulis.
(3) Penilaian hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan tehnik penilaian yang dapat
berupa tes tertulis, observasi, tes praktikdan penugasan perseorangan atau kelompok.
(4) Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan, observasi, evaluasi,
pelaporan, dan pangambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan.
c. Standar kompetensi kelulusan
Merupakan standar yang mencakup ruang lingkup dan tingkat kompetensi untuk
mencapai untuk mencapai kompetensi kelulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu serta digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan siswa
dari satuan pendidikan. Standar ini meliputi kompetensi seluruh mata pelajaran atau
kelompok mata pelajaran yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.
c. Standar penilaian pendidikan
Merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,
produser, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa. Standar penilaian pendidikan
berkaitan dengan penilaian pendidikan pada satuan pendidikan sekolah dasar yang
terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikkan kelas. Penilaian ini
digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi siswa, bahan penyusunan laporan
hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
KB 2 PROGRAM PEMBELAJARAN (KURIKULUM SECARA MIKRO)
A. Pengembangan Silabus
1. Pengertian dan manfaat silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada satauan dan atau kelompok mata
pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok / pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi
waktu dan sumber/bahan/alat belajar.
Manfaat silabus antara lain :
a. Sebagai pedoman atau acuan bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut
yaitu penyusunan RPP, pengelolaan kegiatan pembelajaran, penyediaan sumber
belajar, dan pengembangan system penilaian.
b. Memberikan gambaran mengenai pokok-pokok program yang akan dicapai
dalam suatu mata pelajaran.
c. Sebagai ukuran dalam melakukan penilaiannkeberhasilan suatu program
pembelajaran.
d. Dokumentasi tertulis sebagai akuntabilitas suatu program pembelajaran.

2. Prinsip-prinsip pengembangan silabus


Prinsip tersebut merupakan kaidah yang akan menjiwai pelaksaan kurikulum
sekolah dasar. Prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut:
a. Ilmiah (benar dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan)
b. Relevan (sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, social,
emosional, dan spriritual siswa)
c. Sistematis (saling berhubungan secara fungsional)
d. Konsisten (ada hubungan yang konsisten antar isi)
e. Memadai
f. Actual dan kontekstual (sesuai dengan kehidupan nyata dan peristiwa yang
terjadi)
g. Fleksibel (isi komponen sesuai dengan tuntutan masyarakat)
h. Menyeluruh (isi sesuai dengan keseluruhan ranah kompetensi)

3. Prosedur pengembangan silabus


Beberapa prosedunya yaitu :
a. Perancangan, diawali dengan kegiatan identifikasi SK dan KD, menetapkan
materi,kegiatan, indicator, jenis penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Produknya berupa draf awal silabus.
b. Validasi, mengetahui apakah draf awal tersebut sudah tepat atau masih
memerlukan perbaikan atau penyempurnaan.
c. Pengesahan, tujuannya agar silabus final memperoleh pengesahan dari pihak
yang dianggap kompeten.
d. Sosialisasi, silabus yang final perlu disosialisasikan dengan tepat kepada guru
sebagai pelaksana kurikulum.
e. Pelaksanaan, silabus dilaksanakan dari tahap awal hingga akhir yaitu evaluasi.
f. Evaluasi, untuk mengetahui apakah silabus tersebut mencapai sasaran atau
tidak.

4. Langkah-langkah penyusunan silabus


Delapan langkah penyusunan silabus antara lain :
a. Mengisi kolom identitas mata pelajaran
b. Mengkaji standard kompetensi dan kompetensi dasar
c. Mengidentifikasi materi pembelajaran
d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
e. Merumuskan indikatorpencapaian kompetensi
f. Penentuan jenis penilaian
g. Menentukan alokasi waktu
h. Menentukan sumber belajar
5. Format silabus
Komponen-komponen silabus disusun sesuai urutan tertentu secara sistematik.

B. Program Semester
Program semester merupakan program yang dilaksanakan pada periode waktu
pembelajaran tertentu, yaitu sekitar 4-5 bulan. Isi dari promes adalah apa yang ada
dalam silabus suatu mata pelajaran, yang sesuai pengaturan tertentu sehingga
membentuk suatu program kerja selama satu semester lengkap dengan penentual
alokasi waktu yang dibutuhkan serta waktu pelaksanaan. Komponen dalam promes
antara lain :
1. Kompetensi dasar mapel
2. Materi pembelajaran atau tema dan sub tema (tematik)
3. Kegiatan-kegiatan
4. Alokasi waktu yang dibutuhkan (jam pelajaran)
5. Waktu pelaksanaan untuk setiap pokok bahasan (bulan dan minggu)

Anda mungkin juga menyukai