Anda di halaman 1dari 12

Rangkuman Modul 4, 5 dan 6

dajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah


PEMBELAJARAN IPA DI SD
PDGK 4202

Disusun oleh :

NAMA : RIKA SETIAWATI


NIM : 835641103
PROGRAM STUDI : PGSD – S1- BI
POKJAR : KOTA BANDUNG
KAB. / KOTA : BANDUNG
MASA REGISTRASI : 2018.1

UNIVERSITAS TERBUKA
BANDUNG
2018

UNIVERSITAS TERBUKA
BANDUNG
2018
MODUL 4
KETERAMPILAN PROSESOPA DI SD

KB 1 KETERAMPILAN PROSES IPA SERTA KETERAMPILAN MENGOBSERVASI, MENGKLASIFIKASI


DAN MENGUKUR
A. Pengertian
Keterampilan proses adalah suatu pendekatan yang menekankan pada fakta, menekankan pada
konsep dan proses yang didasarkan atas kegiatan uang biasa dilakukan oleh ilmuan dalam mengambangkan
dan mendapatkan ilmu pengetahuan.
Alasan pentingnya keterampilan proses dalam pembelajaran IPA (Wynnie Harlen (1992)):
 Pengubahan ide- ide ke arah yang lebih ilmiah tergantung cara dan pengujian yang digunakan
 Pengembangan pemahaman IPA tergantung kepada kemampuan melakukan keterampilan proses dalam
perlakuan ilmiah.
Alasan pentingnya keterampilan proses dalam pembelajaran IPA (Carin (1992)):
 Pembelajaran IPA tidak hanya terkait mengetahui materi tetapi juga mengatahui bagaimana cara
mengumpulkan fakta danmenggabungkan dakta untuk membuat suatu tafsiran atau kesimpulan
 Keterampilan proses merupakan keterampuilan sepanjang hayat
Alasan pentingnya keterampilan proses menurut (Semiawan dkk (1992)):
 Dengan perkembangan ilmu pengetahuan tidak mungkin mengajarkan semua fakta dan konsep
sehingga mengakibatkan guru cenderung menerangkan teori melalui ceramah. Dimana siswa mungkin
menemukan panyak pengetahuan tetapi tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan meliputi
kemampuan menformulalkikan hipotesis, menanamkan pengetahuan variabel, mengontrol variabel,
membuat definisi yang opersional ,melakukan eksperimen , menginterpretasikan data, dan melakukan
penyelidikan.

B. Keterampilan Mengobservasi
Pengertian
a. Pengertian keterampilan mengobservasi (Esler dan Esler (1984) adalah keterampilan yang
dikembangkan dengan menggunakan semua indra yang kita miliki untuk mengidentifikasi dan
memberi nama sifat – sifat dari objek – objek atau kejdian – kejadian .
b. Menurut Abruscato (1988)  menggunakan segenap pancaindra untuk memperoleh informasi atau
data mengenai benda atau kejadian.
c. Esler dan Eslerm Abruscato dan Carin (1992)  menjadi dasar akan suatu objek atau kejadian
dengan menggunakan segenap pancaindra untuk mengidentifikasi sifat dan karakteristik.
Alasan pentingnya keterampilan mengobservasi:
 Anak akan lebih mudah memahami konsep yang rumit dan astrak jika disertai contoh kongkret,
sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadappi dengan memperaktekkan sendiri upaya penemuan
konsep melalui kegiatan fisik dan mental.
 Penemuan ilmu pengetahuan bersifat relatif, jadi tidak mutlak benar 100%. Suatu teori dapat tidak
berlaku dengan adanya data baru yang mampu membuktikan bahwa teori itu keliru.
 Pengembangan konsep tidak terlepas dari pengembangan sikap dan nilai.

8 keterampilan proses dasar dan 5 keterampilan proses terpadu dalam pembelajaran IPA menurut Esler
dan Esles(1984) mengutip definisi dari the commission on science Education of the American
Assiciation for the advancement of science:
8 keterampilan proses dasar, antara lain :
1. Mengobservasi  misal menjelaskan sifat – sifat yang dimiliki benda.
2. Mengklarifikasi  misal guru memberikan beberapa benda untuk dikelompokkan berdasarkan sifat
atau ciri tertentu
3. Mengukur keterampilan membuat observasi secara kuantitatif yang dikembangkan melalui
kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan satuan yang cocok dari ukuran panjangm luas, isi,
waktu, berat, masa dll.
4. Mengkomunikasikan menjelaskan hasil temuan secara lisan atau tulisan
5. Menginferensi  membuat kesimpulan dugaan
6. Mengenal hubungan ruang dan waktu  guru dapat menyuruh siswa untuk menjelaskan posisi
duduk siswa di barisan keberapa bangku keberapa
7. Mengenal hubungan – hubungan angka

5 keterampilan proses terpadu menjadi dasar yang benar dalam membuat inferensi (kesimpulan
berdasarkan hasil observasi) atau membuat hipotesis yang akan diuji dengan observasi selanjutnya

C. Keterampilan Mengklasifikasi
Pengertian keterampilan mengklasifikasi
 (Esler dan Esler (1984)) merupakan keterampilan yang dikembangkan melalui latihan – latihan
mengkategorikan benda- benda berdasarkan pada sifat benda - benda tersebut.
 (Abruscatto (1988)) mengklasifiksi merupakan proses yang digunakan para ilmuan untuk
menentukan golongan benda – benda atu kegiatan – kegiatan.
 (Carin (1992)) mengklarifikasi adalah mengatur dan membagi objek, kejadian, atau informsi
tentangobjek ke dalam kelas menurut metode atau sistem tertentu.

KB 2 Keterampilan Mengkomunikasikan, Menginferensi, Memprediksi, mengenal Hubungan Ruang dan Waktu


dan Mengenal Hubungan – Hubungan Angka
A. Keterampilan Mengkomunikasikan
Pengertian
 Abruscati (1988)  menyampaikan hasil pengamatan yang berhasil dikumpulkan atau menyampaikan
hasil penyelidikan.
 Esler dan Esler (1984)  menghimpun informasi dari grafik atau gambar yang menjelaskan benda –
benda serta kejadian – kejadian secara rinci.
Kegiatan mengkomunikasikan dapat berupa kegiatan membuat dan menginterprestasikan informasi dari
gradik, chart, peta, gamabr dll.

B. Keterampilan Menginferensi (Keterampilan Membuat Kesimpulan)


Pengertian
 Esler dan Esler (1984) ketrampilan menginferensi adalah keterampilan membuat kesimpulan
 Abruscato (1988) menginferensi/ menduga/ menyimpulkan secara sementara adalah menggunakanlogika
untuk membuatkesimpulan dari apa yang kita observasi
 Carin (1992) menginferensi adalah membuat kesimpulan didasarkan padaalasan yang dijelaskan oleh
observer.
 Inferensi adalah membuat kesimpulan sementara yang terkait dengan adanya dugaan – dugaan.

C. Keterampilan Memprediksi
Pengertian
 Abruscato (1988) adalah meramal secar khusus tentag apa yang akan terjadi padaobservasi yang akan datang
 Carin (1992) membuat prakiraan kejadian atau keadaan yang akan datang yang diharaplan akan terjadi
 Esler dan Esler (1984) adalah keterampilan memperkirakan kejadian – kejadian yang terjadi sekarang,
keterampilan menggunakan grafik untuk menyisipkan dan meramalkan tekanan – tekanan atau dugaan – dugaan
 Memprediksi merupakan dugaan beberapa kejadian mendatang atau dasar suatu kejadian yang telah diketahui.

D. Keterampilan Mengenal Hubungan Ruang dan Waktu


Pengertian
 Esler dan Esler (1984) yaitu keterampilan menjelaskan posisi suatu enda terhadap benda lainnya atau terhadap
waktu atau ketrampilan mengubah bentuk dan posisi suatu benda setelah beberapa waktu.
 Abruscato (1988) menggunakan hubungan ruang dan waktu merupakan keterampilan proses yang berkaitan
dengan penjelasan – penjelasan hubungan – hubungan tentang ruang ruang dan waktu beserta perubahan waktu.

E. Keterampilan Mengenal Hubungan Bilangan – Bilangan


Pengertian
 Esler dan Esler (1984) meliputi kegiatan menemukan hubungan kualitatif diantara data dan menggunakan garis
bilangan untuk membuat operasi matematika
 Carin (1992) menggunakan angka adalah mengaplikasikan aturan – atuta atau rumus – rumus matematika untuk
menghitung jumlah atau menentukan hubungan dari pengukuran dasar.
 Abruscato (1988) menggunakan bilangan merupakan salah satu kemampuan dasar pada keterampilan proses.
Ketampulan yang dapat digunakan untuk melatih keterampulan ini adalah menentukan po dengan mengukur suatu
rangkaian silinter menggunakan faris bilangan untuk operasi penambahan dan perkalian
KB 3 Keterampilan Proses Memformulasi Hipotesis, Mengontrol Variabel, Membuat Definisi Operasional,
Menginterprestasikan Data
A. Memformulasikan Hipotesis
Hipotesis adalah prediksi yang sangat khusus dimana meramalkan bagaimana suatu variabel akan mempengaruhi
variabel lainnya.
Hepotesis terdiri dari 2 variabel. Salah satu variabel bisa dirubah oleh peneliti. Variabel yang dapat diubah – ubah
disebut variabel manipulasi (manipulated variable), variabel lainnya diobsercai atau diukur untuk mengatahui sejauh
mana variabel tersebut dapat dipengaruhi

B. Variabel
Variabel adalah faktor, kondisi dan atau hubungan antara kejadian – kejadian atau sistem.
1. Jenis – jenis variabel
a. Variabel yang selalu berubah – ubah/ variabel bebas (manipulated variable, MV)
b. Variabel terikat (variabel yang merupakan hasil dari variabel yang dirubah) (responding variable , RV)
c. Variabel yang dikontrol supaya tetap sama (control variable, CV)

C. Interpretasi Data
Interpretasi data adalah membuat hsil pengamatan atau observai menjadi bermakna. Misalnya dari hasil penyelidikan
kemudian diinterprestasikan misalnya angka – angka ditransfer ke dalam kata- kata atau kalimat untuk menjelaskan
hasil. Terakhir peneliti harus memutuskan apa artidari kata – kat tersebut.

MODUL 5
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN IPA

A. Pengertian Media
 Heinich dkk (1996)  media (jamak/ medium (tunggal) secara umum adalah saluran komunikasi, yaitu
segala sesuatu yang membawa informsi dari sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima informasi.
Contoh : film, televisi, diafram, materi pembelajaran, komputer dan instriktur.
 Clark (1996) pengertian media dilihat dari beberapa sudut, diantaranya
Media panjang :
1. Sebagai teknologi, yaitu dari aspek mekanis danelektronik yangmenentukan nfungsi, bentuk dan sifat
fisik lain dimana media merupakan alat untuk menyampaikan pembelajaran tetapi tidak mempengaruhi
hasil belajr
2. Sebagai tutor, penambahan sumber tenaga pengajar
3. Sebagai materi/ konten atau program yang disajikan sebagai upay akominikasi massa secarakomersial dan
menghibur yang ditujukan bagi anak – anak diluar sekolah
4. Sebagai teknologi dan tutor/ agen yang mensosialisasikan sesuatu untuk mendorong siswauntuk berusaha
belajar lebih giat.
5. Sebagai alat mental untuk berfikir danmerencanalan permsalahan, jadi bukan hanya merupakan
teknnologi namun merupakan sistem simbil yang dapat digunakan dan suatu proses yang dapat
dipertunjukkan
 Critters (1996) media pembelajaran dipandang sebagai alatatu wahana untuk menyampaikan atau
mengimunikasikan pesan pembelajaran kepada siswa.

Tujuan penggunaan media adalah untuk menfasilitasi komunikasi (umum)


Tujuan khusus penggunaan media, antara lain:
1. Meningkatkan kualitas danefektivitas pembelajaran
2. Memudahkan guru dalammelaksanakan pembelajaran
3. Memberikan arahan tentang tujuan yang akan dicapai
4. Menyediakan evaluasi mandiri,
5. Membri rangsangankepada guru untuk kreatif
6. Menyampaikan materi pembelajaran
7. Membantu pembelajar yang memiliki kekhusussan pembelajaran
8. Membantu pembelajar yang memiliki kekhusussan tertentu

Fungsi media (Winn(1996)), antara lain:


1. Menyampaikan pembelajran dimana media digunakn untuk menyampaikan materi pembelajaran
2. Konstruksi dari lingkungan, dimana media membantu siswa menggali danmembangun pemahamandari
pengetahuan
3. Mengambangkan keterampilan kognitif, dimana media digunakan sebagai model, kreasi atau pengembangan
dari keterampilan mental.
B. Prinsip pemilihan dan Penggunaan Media
Prinsip pemilihan dan penggunaan media menurut para ahli ,antara lain :
 Heinich dkk (1996):
1. Memahami karakteristik siswa
2. Menentukan tujuan pembelajaran
3. Menentukanjembatan atau penghubung antara pengetahuan, keterampilan dan perilaku siswa
dengantujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
4. Menentukan metode atau format media yang cocok atau tepat
5. Menggunakan media
6. Melibatkan siswa untuk berpartisikasi dalam pembelajaran dan
7. Melakukan evaluasi dan revisi terhadap pembelajaran

 Dalam menyediakan media pembelajaran guru dapat dihadapkan pada 3 kondisi, diantaranya:
1. Memilih bahan media yang sesuai benar dengan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
2. Memilih dari bahanmedia yang kurang sesuai dengan tujuan sehingga perlu modifikasi
3. Merancang media baru

 Dalam menyediakan media berpedoman pada pertanyaan di bawah ini:


1. Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku?
2. Bersifat akurat dan berdasarkan perkembangan barukah?
3. Bahasanya jelas dan ringkaskah?
4. Akan memotovasi dan menarik perhatiankah?
5. Memberi kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasikah?
6. Memiliki kualitas teknis yang baikkah?
7. Memiliki bukti dai keefektifannyakah?
8. Bebas dari bias dan iklan/perdagangankah?
9. Dilengkapi pedoman penggunaan atau dokumen lainnyakah?
 Criston (1996) kriteria dalam menyeleksi media antara lain tujuan, hasl pembelajaran, sekuensi dan strategi
pembelajran, sistem pengontrolan terhadap pengginaan media, biaya, kepraktisan, kebijakan yang berlaku dan
sifat media.
 Dalam menggunakaan media, guru perlu:
1. Memahami media yan akan digunakan
2. Menyiapkan media dan mencobanya sebelum digunakan di depan kelas
3. Mengatur fasilitas dan lingkungan yang terkait dengan penggunaan media
4. Meyiapkan siswa

C. Jenis Media Pembelajaran


Menurut Henich dkk (1996) media instruksi/pembelajaran antara lain:
1. Media tidak diproyeksikan (nonproyector media)
a. Objek nyata (realita) adalah media sebenarnya yang digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran
b. Media adalah representasi benda asli dalam bentuk tiga dimensi. Tujuan penggunaan media adalah untuk
memperjelas topik yang sedang disajikan
c. Bahan tercetak adalah buku, majalah atau bahan bacaan lain yang berisi penjelasan dan ilustrasi tentang
topik dalam pembelajaran IPA
d. Bahan ilustrasi adalah gambar yang bersifat fotografik (misalnya foto tanaman dll ) dan
nonfotografik(contoh chart, grafik dan tabel)
2. Media diproyeksi (proyectect visual/media)
a. Transparansi/ OHP
b. Slide
3. Media audio dapat berbentuk kaset rekaman fonograf, compact disk, audio card
4. Media gerak adalah bentuk media yang menjahikan topik pembelajaran dalam bentuk narasi dan gambar
bergerak beruapa film atau vidio.
5. Komputer
6. Media radio

D. Alat Peraga Dalam Pembelajaran IPA


Menurut Briggs alat peraga adalah wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran
Tujuan penggunaaan alat peraga, antara lain:
1. Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran
2. Memberi tekanan pada bagian yang penting
3. Memberi variasi dalam pembelajaran
4. Memperjelas struktur pengajaran
5. Memotivasi siswa belajar
Secara umum alat peraga sebagai media pendidikan antara lain mencakup:
1. Bahan cetakan 4. Koleksi benda
2. Alat audio visual 5. Perilkau
3. Sumber masyarakat

Peran alat peraga dengan pendekatan keterampilan proses:


a. mengaktifkan komunikasi daninteraksi antara guru dan siswa dan antar sesama siswa
b. merangsang pikiran,perasaan, perhatian dan kemajuansiswa
c. membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa
d. membangun dasar – dasar untuk perkembangan belajar
e. memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kemandirian siswa.

Manfaat alat peraga bagi siswa:


a. meningkatkan motivasi belajar
b. menyediakan variasi belajar
c. memberi gambaran struktur yang memudahkan belajar
d. membangun dasar – dasar untuk meningkatkan belajar
e. merangsang berfikir analis
f. menyediakan situasi belajar yang kurang formal

Manfaat alat peraga bagi guru:


a. memberi pedoman dalam merumuskan tujuan pembelajaran
b. memberikan sistermatika mengajar
c. memudahkan kendali pelajaran
d. membantu kecermatan dan ketelitian dalam penyajian
e. membangkitkan rasa percaya diri dalam mengajar
f. meningkatkan kualitas pengajaran

Nilai praktikalat peraga:


a. menampilkan objek yang sangat besar yang tidak bisa dibawa ke kelas
b. memperlambar gerakan yang terlalu cepat (slow motioan)
c. menampilkan objek yang langka

KB 2. Mendesain Alat Peraga IPA di SD


Dalam mendesain alat peraga harus mengacu pada pertanyaan di bawah ini:
1. Metode Pendekatan apa yang sesuai  karena tidak ada satu metode pun yang dapat diterapkan disemua pokok
bahasan
2. Apakah diperlukan alat peraga?
3. Bagaimana pengelolaan kelas bila menggunakan metode percobaab
4. Bagaimana cara mendesain alat peraga?
Ala 3 pertimbangan kelayakan untuk memilih alat peraga yang baik, diantaranya:
a. Kelayakan praktis  pengenalan dan pemahaman guru dengan jenis alat peraga, ketersediaan alat peragadi
lingkungan sekitar, ketersediaan waktu, sarana dan prasarana untuk mempersiapkan , keluwesan penggunaan
b. Kelayakan teknis? Pedagogis harus memnuhi ketentuan kualitas, relevan dengan tujuan, merangsang motivasi
siswa
c. Kelayakan biaya, mempertimbangkan  analissi untung rugi secara ekonomis, jumlah dan jenis perkakas yang
digunakan, keterampilan yang diperlukan, gambar atau bagan yang dibuat, rancangan atau konstruksi alat,
evaluasi alat yang dibuat

Contoh alat peraga pembelajaran IPA di SD

Desain alat peraga mandaat dan kerugian gerakan air Desain alat peraga air mengalirdari tempat tinggi ke tempat
yang lebih rendah

Desain alat peraga air menekan ke segala arah Alat peraga untuk percobaab menerima dan menanggapi

Percobaan cahaya merambat lurus Cahaya menembus benda bening

Percobaan cahaya putih terdiri dari berbagai warna


Perpidahan panas secara konveksi
MODUL 6
PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRASI

KB 1 Pembelajaran Sains Terintegrasi


Tujuan pembellajaran IPA SD:
1. Agas siswa memahami konsep – konsep IPA
2. Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
3. Mampu menggunakan teknologi sederhana
4. Memberikan inspirasi bahwa pembelajaran IPA secara fisik maupun mental dalam mendapatkan atau membangun
konsep

Pembelajaran sains terintegrasi merupakan konsep yang dapat dianggap sebagai pendekatan pembelajaran yang
menghubungkan konsep dalam pengetahuan untuk memberikan pengalaman belajarna menjadi lebih bermakna jika
siswa memahami konsep melalui pembentukankonsep itu sendiri dan pengalaman langsung dan menghubungkan
konsep – konsep yang sudah mereka pahami.

Pengertian pembelajaran terpadu


 Miller (1992:10) bahwa pembelajaran terpadu adalah salah astu dari rantai holistic education, memungkinkan
anak didik untuk memahami fenomena dari beberapa aspek, karena langsung dan aktif terlibat dalam proses,
pengalaman menjadi lebih bermakna dan anak didik menjadi lebih peka terhadap lingkungan
 Mc Donald (1994:9) pembeljaran terpadu melatih dan meningkatkan kemampuan anak dalamketerampilan proses,
berkomunikasi, memecahkan masalah dan berpikir kritis dan kreatif

Manfaat pembelajaran terpadu bagi guru yaitu meningkatkan keterampilan merancangdan mengorganisasi
pembelajran dan membinasemangat kerja sama antara sesama rekan seprofesi
1. Karakteristik Pembelajran terpadu:
a. Bersifat holistik
b. Berpusat pada anak didik
c. Memberikan pengalaman langsung kepada anak didik
d. Pemisah topik materi atau bidang studi tidak begitu jelas
e. Menyajikan konsep – konsep dari berbagai topik materi ata bidang studi dalam sebuah pembelajaran
f. Hasil pembelajaran dapat mendorong perkembangan anak lebih lanjut dengan minat dan kebutuhan

2. Model Pembelajaran Terpadu (Robert Fogarty) dibagi menjdi 3 kelompok.antara lain :


a. Model satu disiplin ilmu ( within singel disipline)  model fragmented connected dan nested
b. Model antar disiplin ilmu (across several disipline)  sequences, share, webbed, threaded dan integrated
c. Model lintas lingkup pembelajar (whitin and across learners) immersed dan networked

3. Kelebihan pembelajaran terpadu


a. Pengalaman dan kgiatan belajar anak selalu relevan dengan tingkat perkembagan anak
b. Kegiatan yang dipilih sesuai dan bertolak dari minat dan kebutuhan anak
c. Seluruh kegiatan lebih bermakna bagi anak
d. Menumbuhkan keterampilan sosial anak

4. Pembelajaran terpadu dibedakan menjadi 2 berdasarkancakupan materi yang akan diintregarsi, antara lain:
A. Intrakurikulum  menfintegrasi topik – topik , konsep – konsep yang terdapat dalam daatu rumpun bidang
ilmu, misal IPA terdiri dari fisika, kimia dan biologi
B. Interdisiplin ilmu  mengintegrasi konsep atau topik dalam berbagai disiplin ilmu

sifat - lingkungan
sifat air

matematika ekonnomi

manfaat
air Air wujud
air
biologi
Air wujud zat

rumus sosial dan


bahan kimia
kimia air budaya

Bagan pembelajaran terpadu intradisiplin ilmu Bagan pembelajaran terpadu interdisiplin ilmu

KB 2 Merancang Pembelajaran Sains Terintegrasi


A. Mengapa perlu inter dan intradisiplin ilmu dalam pembelajaran? Alasanya antara lain:
1. Pemahaman siswa terhadap topik lebih bermakna
2. Pengembangan keterampilan proses lebih baik karena sajian bahan pelajaran tidak berkotak – kotak oleh
pemilihan mata pelajaran
3. Menghindari penyajian materi yang berulang
4. Memungkinkan penghematan akibat perencanaan yang terpadu dari beberapa topik mata pelajaran
5. Pembelajaran lebih menarik

B. Bagaimana menyiapkan pembelajaran inter dan intradisiplin ilmu di SD? Caranya antara lain :
1. Tentukan salah satu batasan dari GBPP yang dapat dikaitkan dengan bahsa dari mata pembelajaran lain
2. Cari pokok bahasan/ subtopik dalam cawu yang sama dari setiap mata pelajaran
3. Buatlah pemetaan pembelajaran untuk mempermudah menentukan kegiatan belajra - mengajar

C. Contoh Pembelajran terpadu IPA secara interdisiplin ilmu


Topik : udara bersih dan udara tercemat

1. Tujuan :
Untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan dasar tentang :
- Tada- tanda udarabersih dan udara tercemar
- Erbedaan udara bersih danudara tercemar
- Usaha – usaha mencegah pencemaran udara
- Pengaruh udara bersih dan udara tercemar terdapat keseharan

2. Alat , bahan dan sumber bahan


a. Alat dan bahan :lingkungan, minyak wangi, minyak lamu, sapu tangan/ kain perca, gambar tentang lingkungan,
bambu, kertas dsb
b. Sumber bahan : GBPP, buku paket, buku pedoman, sumber lainnya
c. Kegiatan belajar – mengajarL
- Kegaitan tanya jawab klasikal tentang tujuan bernafasm apa yang dihirupm udara bagaimana yang baik untuk
bernafas, apakah udara disekitar kita bersih,mengapa bernafas melalui hidung
- Menguji kemampuan mencium bau tertentu dengan meneteskan wangi parfum dan minyak lampu pada kain perca
- Menyebutkan tanda – tanda udara bersih dan tercemar yang ditulis dalam berntuk daftar
- Menggambar tempat yang berudara bersih dan tercemar secara berkelompok
- Menceritakan hasil gambarnya dan dijilid menjadi cerita bergambar
- Bermain peragaan dengan mengcocok nomer undian, dimana sudah disiapkan beberapa peragaan yang harus
dipergakan oleh anak tentang kegiatan yang dapat mempengaruhi kualitas udara dan siswa lain menebaknya.
- Diskusi kelompo tentang mengapa udara di kota besar tercemat yang hasil diskusinya disajikan dalam bentuk
kliping
- Bermain tebak aspek apa saja yang menyebabkan pencemaran udara dan cara penanggulangannya. Anak laki –
laki mencari penyebab pencemaran udara, anak perempuan mencari cara penanggulangannya
- Menuliskan pengaruh udara bersih dan tercemar bagi kesehatan dikerjakan secara berkelompok dengan
bimbingan guru ditulis dalam bentuk karangan

Anda mungkin juga menyukai