Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Kadek Dian Nitriani

Nim : 859036437
Kelas : 2A Pokjar Kuta Utara
Mata Kuliah : Pembelajaran IPA di SD

Soal:
1. Resume pembelajaran modul 3!
MODUL 3
KETERAMPILAN PROSES IPA DI SD
KEGIATAN BELAJAR 1
Pengertian Ketermpilan Proses Ipa Serta Keterampilan Mengobservasi, Mengklasifikasi
Dan Mengukur
Funk (1979) menyampaikan bahwa terdapat beberapa macam pendekatan yang
digunakan dalam pembelajaran IPA, yaitu pendekatan yang menekankan pada fakta,
menekankan pada konsep dan menekankan pada proses.
Terdapat beberapa ilmuan yang mengungkapkan pendapatnya bahwa keterampilan
proses dianggap penting dalam pembelajaran IPA:
1. Wynnie Harlen (1992
2. Carin (1992
3. Semiawan dkk (1992)
1. KETERAMPILAN PROSES IPA TERINTEGRASI
Keterampilan proses IPA terintegrasi merupakan kombinasi dan keterampilan penyelidikan yang
merupakan kombinasi dan keterampilan IPA dasar seperti mengobservasi, melakukan
pengukuran, keterampilan proses ipa yang terintegrasi biasanya diperkenalkan kepada siswa
yang telah memiliki keterampilan dasar IPA yang mendasar.

2. KETERAMPILAN MENGOBSERVASI
1. ESLER (1984)
2. ABRUSCATO (1988)
3. CARIN (1992)
The Commission Science Education of the American Association for The Advancement
of Science menyebutkan bahwa terdapat 8 kategori keterampilan proses dasar dan 5
keterampilan proses terpadu dalam IPA. Keterampilan proses dasar meliputi,
keterampilan mengobservasi, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi,
memprediksi, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal hubungan angka-
angka. Sedangkan keterampilan proses terpadu menjadi landasan dalam membuat
inferensi (kesimpulan berdasarkan hasil observasi) atau membuat hipotesis yang akan
diuji dengan observasi lebih lanjut.

3. KETERAMPILAN MENGKLASIFIKASI
1. ESLER (1984)
2. ABRUSCATO (1988)
3. CARIN (1992)
Bentuk-bentuk latihan yang dapat dilakukan untuk melatih keterampilan klasfikasi yaitu
memilih bentuk-bentuk kertas yang berbetuk kubus, gambar-gambar hewan, daun-daun,
kancing-kancing berdasarkan sifat umumnya dan lain sebagainya.

4. KETERAMPILAN MENGUKUR
1. ESLER (1984) Keterampilan yang dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran
panjang, luas, isi, waktu, berat dan sebagainya
2. ABRUSCATO (1988) Suatu cara yang kita lakukan untuk mengukur observasi.
3. CARIN (1992) kuantitatif dengan membandingkannya terhadap standar yang
konvensional atau standar nonkonvensional
Mengembangkan berbagai contoh kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan keterampilan
mengukur, seperti mengukur panjang, luas, volume, massa, dan suhu, serta mengukur secara
kualitatif dan kuantitatif menurut BATH (1992).
KEGIATAN BELAJAR 2
Keterampilan Mengkomunikasikan, Menginferensi, Memprediksi, Mengenal Hubungan
Ruang dan Waktu, dan Mengenal Hubungan-hubungan Angka
1. KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN
1. ABRUSCATO (1988)
2. ESLER (1984)

Kegiatan untuk keterampilan mengkomunikasikan dapat berupa kegiatan membuat dan


menginterpretasikan informasi dari grafik, charta, peta, gambar, dan lain-lain. Kemampuan
mengkomunikasikan juga dapat dilatih dengan memberi tugas terhadap kelompok siswa untuk
menyusun data dari eksperimen ke dalam tabel atau grafik.

2. KETERAMPILAN MENGINFERENSI
1. ABRUSCATO (1988)
2. ESLER (1984)
3. CARIN (1992)

Inferensi adalah membuat kesimpulan sementara yang terkait dengan adanya dugaan-dugaan.
Membuat dugaan-dugaan valid berdasarkan observasi yang didapat merupakan keterampilan
penting untuk belajar secara inkuiri. Latihan inkuiri memerlukan siswa untuk memeperhatikan
sesuatu di balik informasi yang tampak untuk menginferensi hubungan-hubungan baru.

Perbedaan observasi dan inferensi

- Observasi merupakan suatu pengalaman yang didapat melalui panca indera


- Inferensi merupakan penjelasan dari suatu hasil observasi

3. KETERAMPILAN MEMPREDIKSI
1. ABRUSCATO (1988)
2. ESLER (1984)
3. CARIN (1992)

Memprediksi merupakan dugaan beberapa kejadian mendatang atas dasar suatu kejadian yang
telah diketahui. Prediksi didasarkan pada observasi, pengukuran, dan informasi tentang
hubungan-hubungan anatar variable yang diobservasi. Pembelajaran-pembelajaran dengan
metode inkuiri yang meminta siswa membuat dugaan-dugaan dan menguji dugaan-dugaan
dengan eksperimen akan membantu mengembangkan keterampilan proses untuk memprediksi.
4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
Kegiatan Ekplorasi
Evaluasi Kegiatan

5. KETERAMPILAN MENGENAL HUBUNGAN RUANG DAN WAKTU


1. ESLER DAN ESLER (1984)
Keterampilan menjelaskan posisi suatu bendaterhadap benda lainnya atau terhadap
waktu atau keterampilan mengubah bentuk dan posisi suatu benda setelah beebrapa
waktu

2. ABRUSCATO (1988)
Keterampilan proses yang berkaitan dengan penjelasan-penjelasanhubungan-hubungan
tentang ruang dan waktu beserta perubahan waktu.
6. KETERAMPILAN MENGENAL HUBUNGAN BILANGAN-BILANGAN
1. Abruscato (1988)
Kemampuan dasar pada keterampilan proses yang memerlukan bilangan untuk
menyatakan suatu ukuran, mengurutkan dan mengklasifikasikan benda- benda
2. CARIN (1992)
Mengaplikasikan aturan-aturan atau rumus matematik untuk menghitungjumlah atau
menentukan hubungan dari pengukuran dasar
3. ESLER (1984)
Kegiatan menemukan hubungan kuantitatif di antara data dan menggunakan garis
bilangan untuk membuat operasi aritmetika

KEGIATAN BELAJAR 3
Keterampilan Proses Memformulasi Hipotesis, Mengontrol, Variabel, Membuat Definisi
Operasional, Menginterpretasi Data
Keterampilan proses IPA yang terintegrasi merupakan kombinasi dari beberapa keterampilan
proses IPA yaitu meliputi :
A. Memformulasi Hipotesis
Memformulasi hipotesis berkaitan erat melakukan membuat ramalan (predicting).
Hipotesis adalah ramalan atau prediksi yang bersifat khusus, yaitu meramalkan
bagaimana suatu variable akan mempengaruhi variabel lainnya.

B. Variabel
Variabel adalah faktor, kondisi atau hubungan antara kejadian atau sistem.
Dikenal ada tiga jenis variable yaitu Variabel yang selalu berubah-ubah atau variabel
bebas (Manipulated Variabel, MV). Variabel yang merupakan hasil dari variabel yang
diubah-ubah atau variabel terikat (Responding Variabel, RV) dan variable yang dikontrol
supaya tetap sama selama proses percobaan (Control Variable, CV)

MENGUKUR VARIABEL
Metode yang dapat digunakan dalam mengukur variabel disebut definisi operasional.
Definisi operasional adalah metode untuk memberi definisi, mengukur, atau mendeteksi
adanya suatu variabel.
- Sebagai contoh jika kita ingin menanyakan kepada siswa, apakah mereka
mengetahui cara untuk mengukur daya serap kertas tisu terhadap air. Ada 3
definisi operasional untuk mengukur daya serap dari kertas tisu, yaitu:
1. Definisi Operasinal Mencelupkan
2. Definisi Operasinal Menyerap/Mengangkat
3. Definisi Operasinal Menuang

INTERPRESTASI DATA

Membuat hasil pengamatan atau observasi menjadi bermakna disebut interprestasi data.
Interprestasi data biasanya melibatkan organisasi data ke dalam tabel, gambar dan
bagan. Interprestasi data sangat penting untuk dikuasai karena akan sangat membantu
kita dalam memberi makna dan pengertian yang diperoleh sehingga dapat
dikomunikasikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai