Anda di halaman 1dari 40

KETERAMPILAN

PROSES IPA
DI SD
MODUL 4
KELOMPOK 3
Terdiri dari :
4. Tiurlan Sinaga
1. Dina Mariana Sibarani

5. Yornia Sianturi
2. Livia Simanjuntak

3. Lusiana Pasaribu
Keterampilan Proses IPA di SD
KB 1 KB 2 KB 3

A. Pengertian A. Keterampilan Mengkomunikasikan


A. Memformulasi Hipotesis
B. Keterampilan Menginferensi
B. Keterampilan Mengobservasi B. Variabel
C. Keterampilan Memprediksi
C. Keterampilan Mengklasifikasi
D. Kegiatan Pembelajaran
D. Keterampilan Mengukur
E. Keterampilan Mengenal Hubungan
Ruang dan Waktu

F. Keterampilan Mengenal Hubungan


Bilangan-Bilangan
Pengertian Keterampilan Proses
IPA serta Keterampilan
Mengobservasi, Mengklasifikasi
dan Mengukur
KB 1
A. PENGERTIAN
Keterampilan Proses IPA

Keterampilan Proses IPA adalah suatu pendekatan yang menekankan


kepada fakta dan pendekatan konsep , yang digunakan dalam
pembelajaran IPA yang didasarkan pada langkah-langkah kegiatan
dalam menguji sesuatu hal yang biasa dilakukan oleh para ilmuwan
pada waktu membangun atau dalam membuktikan suatu teori.
Keterampilan Proses Sangat Penting

Wynnie Harlen (1992) mengemukakan beberapa alasan mengapa keterampilan


proses dianggap sangat penting untuk pembelajaran IPA, yaitu berikut ini.
1. Pengubahan ide-ide kearah yang lebih ilmiah (dengan fenomena yang lebih
cocok) tergantung pada cara dan pengujian yang digunakan. Pengujian yang
digunakan ini berhubungan erat dengan penggunaan ketrampilan proses. 
2. Pengembangan-pengembangan dalam IPA tergantung pada kemampuan
melakukan ketrampilan proses dalam perilaku ilmiah, itulah sebabnya mengapa
pengembangan keterampilan proses mendapat perhatian.
3. Peranan keterampilan proses sangat besar dalam pengembangan konsep-
konsep ilmiah.
Keterampilan Proses Sangat Penting

Carin (1992) menyampaikan pula beberapa alasan tentang pentingnya keterampilan


proses, yaitu sebagai berikut.
1. Mengetahui IPA tidak hanya sekedar mengetahui materi ke-IPA-an saja, tetapi
terkait pula dengan prosedur pengumpulan fakta, dan menghubungkan fakta
untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan
2. Keterampilan proses IPA merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat yang
dapat digunakan bukan saja untuk belajar berbagai macam ilmu tetapi jnga
dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan Proses Sangat Penting

Semiawan dkk. (1992) mengemukakan beberapa alasan yang melandasi perlunya


pendekatan pembelajaran, yaitu:
1. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat membuat para guru
tidak mungkin lagi untuk mengajarkan semua fakta dan konsep yang ada kepada
para siswanya
2. Anak-anak akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak
jika disertai contoh konkret
3. Untuk menanamkan sifat ilmiah dan melatih melakukan penyelidikan ilmiah
4. Merupakan wahana yang tepat untuk pengembangan proses dan pengebangan
sikap
Keterampilan Proses Dasar
Meliputi :

Mengobservasi Mengklasifikasi Mengukur

Mengkomunikasikan Menginferensi

Mengenal Hubungan Mengenal Hubungan-


Memprediksi Ruang dan Waktu Hubungan Angka
B. Keterampilan Mengobservasi
Keterampilan Proses yang paling dasar

Keterampilan yang dikembangkan dengan menggunakan semua


indera yang kita miliki untuk mengidentifikasi dan memberikan nama
sifat- sifat dari objek- objek atau kejadian-kejadian
B. Keterampilan Mengobservasi
Keterampilan Proses yang paling dasar

Kegiatan yang dapat dilakukan yang berkaitan dengan kegiatan


mengobservasi misalnya menjelaskan sifat- sifat yang dimiliki oleh
benda- benda, sistem- sistem, dan organisme hidup. Sifat yang dimiliki ini
dapat berupa tekstur, warna, bau, bentuk ukuran, dan lain- lain.
Contoh yang lebih konkret, seorang guru sering membuka pelajaran
dengan menggunakan kalimat tanya seperti apa yang engkau lihat ? Atau
bagaimana rasa, bau, bentuk, atau tekstur? Atau mungkin guru menyuruh
siswa untuk menjelaskan suatu kejadian secara menyeluruh sebagai
pendahuluan dari suatu diskusi.
C. Keterampilan Mengklasifikasi

Mengklasifikasi adalah mengatur atau membagi objek, kejadian,


atau informasi tentang objek ke dalam kedalam kelas menurut
metode atau sistem tertentu. Skema klasifikasi digunakan dalam
IPA (juga pada ilmu-ilmu lainnya) untuk mengidentifikasi benda
atau kejadian da untuk memperlihatkan persamaan, perbedaan,
dan hubungan-hubungannya.
C. Keterampilan Mengklasifikasi
Kegiatan yang dilakukan untuk melatih keterampilan ini
misalnya memilih bentuk-bentuk kertas, yang berbentuk kubus,
gambar-gambar hewan, daun-daun, atau kancing-kancing
berdasarkan sifat-sifat benda tersebut.
Contoh lain misalnya menyaring campuran batu, kerikul dan pasir
dengan selembar kertas karton yang berlubang-lubang (ukuran
lubangnya bermacam-macam) untuk mendapatkan kelompok
komponen yang dapat dan tidak dapat melalui lubang tersebut.
Contoh Klasifikasi
Contoh Klasifikasi
D.Keterampilan mengukur
Menurut Esler (1984) keterampilan dapat dikembangkan melalui
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan satuan-
satuan yang cocok dari ukuran panjang.
Abruscato (1998) menyatakan bahwa mengukur adalah suatu cara
yang kita lakukan untuk mengukur observasi. Sedangkan menurut
Carin (1992) mengukur adalah membuat observasi kuantitatif
dengan membandingkannya dengan standard yang konvensional
atau standard non konvensional.

― Irene M. Pepperberg
Contoh kegiatan mengukur dengan alat ukur standard adalah siswa
memperkirakan dimensi linear dari benda-benda (misalkan yang ada di
dalam kelas dengan menggunakan satua cm, dm, atau mm. kemudian
siswa dapat menggunakan meteran (alat ukur mistar atau penggaris)
untuk pengukuran benda yang sebenarnya. .
Contoh yang lainnya adalah , siswa dapat mengembangkan
keterampilan mengukur dengan menggunakan termometer Celcius
atau menyuruh mereka menggunakan alat ukur lainnya.
Bath (1992) telah mengembangkan berbagai contoh kegiatan
pembelajaran yang berkaitan dengan keterampilan mengukur
seperti mengukur panjang, luas, volume, massa dan suhu
Contoh – contoh kegiatan mengukur:

Mengukur jarak

● Dalam mengukur jarak, kita dapat menggunakan potongan kayu, benang, ukuran tangna
atau kaki sebagai satuan ukurannya.

Mengukur isi

● Dalam mengukuran isi, kita dapat menggunakan biji-bijian atau kancing yang akan
dimasukkan dengan mengisi benda yang akan diukur

Mengukur berat

● Dalam mengukur berat, kita dapat menggunakan penjepit kertas, uang logam atau
kancing sebagai anak timbangannnya.
Kebiasan mengukur secara tepat dapat
dikembangkan dan siswa dapat diajarkan bahwa
rata-rata dari beberapa kali pengukuran
merupakan cara terbaik untuk mengukur secara
tepat.
Siswa dapat memperkirakan dimensi linear dari
benda-benda (misalkan yang ada di dalam kelas)
dengan menggunakan satuan cm, dm, atau m.
kemudian siswa dapat menggunakan meteran
(alat ukur mistaratau penggaris) untuk
pengukuran benda yang sebenarnya
KB 2. Keterampilan Mengkomunikasikan , Menginferensi, Memprediksi,
Mengenal Hubungan Ruang Dan Waktu, dan Mengenal Hubungan-hubungan
Angka

A. KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN

Menurut Abruscato(1998), mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan


yang berhasil dikumpulkan atau menyampaikan hasil penyelidikan. Ilmuwan
mengkomunikasikan sesuatu secara lisan ataupun tertulis dapat menggunakan diagram,
peta, grafik, persamaan matematika, dan berbagai peragaan visual.
Siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan mengkomunikasikan
dalam hal menjelskan benda-benda dan kejadian secara rinci. Kemampuan
mengkomunikasikan juga dapat dilatih melalui penugasan untuk menyusun
data dari suatu experimen ke dalam tabel atau grafik dan melaporkan
penemuannya kepada teman-teman.
Siswa juga dapat ditugaskan untuk menulis kejadian atau fenomena alam
seperti perubahan –perubahan cuaca dalam beberapa hari yang terjadi di
lingkungannya atau siswa ditugaskan untuk mengamati deskripsi( ukuran,
bentuk, warna, tekstur dan cara geraknya), kemudian menginformasikan
kepada teman-temannya di depan kelas.
B. KETERAMPILAN MENGINFERENSI

Menurut Abruscato
Menurut Esler dan
(1988) Menurut Carin (1992)
Esler (1984)
Menginferensi secara Menginferensi adalah
Keterampilan
sementara adalah membuat kesimpualn
menginferensi dapat
menggunakan logika didasarkan pada alasan
dikatakan sebagai
untuk membuat yang dijelaskan oleh
keterampilan membuat
kesimpulan dari apa observasi.
kesimpulan sementara
yang kita observasi.
Inferansi adalah membuat kesimpulan
sementara yang terkait dengan adanya
dugaan-dugaan
• Observasi merupakan
suatu pengalaman yang
didapatkan dari hasil
Perbedaaan Observasi dan panca indera.
Inferensi • Inferensi adalah
penjelasan dari suatu
observasi

This is where you section ends. Duplicate this set of slides as many times you need to go over all your sections.
Contoh Kegiatan mengiferensi :
Menggunakan suatu benda yang Contoh lainnya yaitu
dibungkus sehingga siswa pada Dengan menyediakan es
mulanya tidak tahu apa benda
batu lalu siswa diminta untuk
tersebut. Kemudian siswa
menguncang-guncang
menyatakan penyebab
bungkusan yang berisi benda itu, mencairnya es batu yang
kemudian menciumnya dan ditaruh didalam tempat yang
mengiferensi apa yang ada berisi air.
didalam bungkusan tersebut.
C. Keterampilan Memprediksi

Menurut Abruscato
(1988)Memprediksi Menurut Carin (1992)
adalah meramal secara Membuat perkiraan
khusus tentang apa kejadian yang akan
yang akan terjadi pada datang yang
observasi yang akan diharapkan terjadi.
datang
Contoh Kegiatan
pembelajaran :
Memprediksi berapa
lama ( dalam menit dan
detik) lilin yang menyala
akan tetap menyala jika
kemudian ditutup
dengan toples ( dalam
berbagai ukuran) yang
ditelungkupkan.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal
2. Kegiatan Eksplorasi
E. Keterampilan mengenal hubungan ruang dan
waktu

Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu menurut esler


dan. Esler meliputi keterampikan menjelaskan posisi suatu benda
terhadap benda lainnya.
F. KETERAMPILAN MENGENAL HUBUNGAN
BILANGAN BILANGAN

Keterampilan mengenal hubungan bilangan bilangan menurut esler (1984)


kegiatan menemukan hubungan kuantitatif diantara data menggunakan garis
bilangan untuk membuat operasi aritmatika. Carin (1992) mengemukakan
bahwa menggunakan angka adalah mengplikasikan rumus matematika untuk
menghitung jumlah dari pengukuran dasar.
Sedangkan menurut abrukasto (1998)
menggunakan bilangan merupakan salah satu
kemampuan dasar.Pada keterampilan proses.
KETERAMPILAN PROSES MEMFORMULASI
HIPOTESIS,MENGONTROL VARIABEL MEMBUAT
DEFENISI OPERASIONAL MENGINTERPRESTASI
DATA

KB 3
A.MEMPORMULASI HIPOTESIS

Bila dalam memprediksi berkenaan dengan proses


menggunakan opservasidan keterampilan proses Ipa lainnya
untuk meramal kejadian yang akan datang untuk hubungan
antar kejadian kejadian tersebut.hiposis sangat berguna bagi
oarang yang melakukan penyelidikan karena hanya
memuaskan perhatian pada penyelisikan yang akan kita
lakukan .pada umumnya hipotesis terdiri 2 variabel yaitu
variabel manipulasi dan variabel diobservasi untuk
mengetahui sejauh mana variabel tersebut dapat dipengaruhi.
B. VARIABEL

Variabel adalah faktor, kondisi dan atau hubungan antara


kejadian-kejadian atau sistem

1. JENIS- JENIS VARIABEL


UNTUK MEMUDAHKAN DALAM PEMBELAJARAN IPA MAKA PUSAT PERHATIAN KITA HANYA
TERTUJU 3 JENIS VARIABEL:
1. VARIABEL YANG SELALU BERUBAH-UBAH ATAU VARIABEL BEBAS(MANIPULATED
VARIABEL,MV)
2. VARIABEL YANG MERUPAKAN HASIL DARI VARIABEL YANG DIUBAH –UBAH ATAU
VARIABEL TERIKAT(RESPONDING VARIABELI,RV)
3. VARIABEL YANG DIKONTROL SUPAYA TETAP SAMA SELAMA PROSES
PERCOBAAN(CONTROL VARIABEL,CV)
1. Variabel Bebas
Variabel bebas sering pula disebut sebagai variabel penyebab atau independent variables.
Pengertian variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menyebabkan terjadinya
perubahan. Dengan bahasa lain yang lebih mudah, variabel bebas yaitu faktor-faktor yang nantinya
akan diukur, dipilih, dan dimanipulasi oleh peneliti untuk melihat hubungan di antara fenomena atau
peristi"a yang diteliti atau diamati.
2. Variabel terikat
Variabel terikat sering pula disebut sebagai variabel tergantung atau dependent variables. Variabel
terikat merupakan faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh peneliti dalam sebuah  penelitian, untuk
menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas. Dalam sebuah desain penelitian, seorang
peneliti harus mengetahui secara pasti, apakah ada faktor yang muncul, ataukah tidak muncul, atau
berubah seperti yang diperkirakan oleh peneliti.
3. Variabel control
Variabel kontrol disebut pula sebagai variabel kendali. Variabel ini merupakan variabel yang
diupayakan untuk dinetralisasi oleh sang peneliti dalam penelitiannya tersebut. Variabel inilahyang
menyebabkan hubungan di antara variabel bebas dan juga variabel terikat bisa tetap konstan.
Variabel inilah yang mengeliminasi atau menggugurkan dampak yang bisa diakibatkan oleh adanya
variabel!variabel moderasi.
Untuk memudahkan pemahan kita mengenai variabl bebas dan responding
variabel maka kita akan dilibatkan ke dalam percobaan dibawah ini

2. Cara membuat Paper Kopter

Langkah kegiatan

1. Menggunting kertas mulai A-B-C-D


2. Menggunting garis putus-putus
3. Lipat kertas pada daerah e ke kiri,f ke kanan atau sebaliknya
4. Lipat g dan h ke salah satu sisi saja
 kegiatan selanjutnya untuk pengujian variabel yaitu:
a. Salah satu anggota berdiri diatas kursi sambil memegang paper kopter yang telah dibuat
b. Mencatat waktu untuk sampai dilantai dengan menggunakan jam tangan
c. Melakukan kegiatan yang sama dan ketinggian yang sama, tetapisekarang menjepit bagian
bawah paper kopter dengan satu buah penjepit kertas. Jatuhkan dan catat waktu yang
diperlukan sampai jatuh kebawah
d. Lakukan kegiatan diatas , tetapi jumlah penjepit kertas yang digunakan ditambah satu persatu

3. Pertanyaan dan diskusi.

Dari kegiatan yang dilakukan diatas maka dapat disimpulkan


1. Hubungannya yaitu makin banyak penjept kertas yang digunakan maka waktu yang diperlukan
oleh paper kontrol untuk sampai ke lantai semakin singkat, begitu juga sebaliknya
2. Sebagai variabel bebas dalam percobaan diatas adalah jumlah penjepit kertas yang digunakan
dan sebagai variabel terikat adalah waktu yang diperlukan oleh paper kopter untuk sampai
dilantai
3. Tujuan variabel kontrol dibuat tetap agar hasil yang diperoleh sebagai variabel terikat hanya
dipengaruhi oleh variabel yang dimanipulasi.,
4. Latihan mengontrol variabel
5. Interpretasi data
interpretasi data biasanya melibatkan organisasi data ke dalam tabel atau gambar/bagan.
Interpretasi data juga dapat dilakukan dengan jalan membuat gambar atau grafik dari hasil
pengmatan, biasanya melibatkan usaha-usaha penulisan hasil observasi, membuat kesimpulan,
interfrensi/penafsiran dan merekomendasi.
Kesimpulan biasanya berkenaan dengan ringkasan dari hasil pengamatan, sedangkan interfrensi
adalah pernyataan umum yang berfungsi untuk menjelaskan atau membuat kesimpulan menjadi
bermakna. Rekomendasi adalah saran untuk tindakan dimasa yang akan datang berdasarkan
kesimpulan inferensi yang telah dibuat.

Dalam penyajian data dikategorikan dalam 2 kelompok:


1. Format 1. Penyajian data dalam bentuk Deskripsi
2. Format 2. Penyajian data dalam bentuk Tabel
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai