Anda di halaman 1dari 6

KETERAMPILAN PROSES SAINS

Pengertian Keterampilan Proses

Keterampilan proses adalah keterampilan yang melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif


atau intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif terlibat karena dengan melakukan
keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya. Keterampilan manual jelas terlibat dalam
keterampilan proses karena mereka melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran,
penyusunan atau perakitan alat. Keterampilan sosial juga terlibat dalam keterampilan proses
karena mereka berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar-
mengajar, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan. Keterampilan proses perlu dikembangkan
melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman belajar. Melalui pengalaman
langsung, seseorang dapat labih menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan.
Rustaman (2003),

Keterampilan proses adalah keterampilan siswa untukmengelola yang di dapat dalam kegiatan
belajar mengajar yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mengamati,
menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerpakan, merencanakan penelitian dan
mengkomunikasikan hasil perolehannya tersebut. (Semiawan, 1992)

Prinsip dan Karakteristik Pembelajaran Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains memiliki enam karakteristik dasar yaitu :

1. Pengamatan (Observation)
Pengamatan adalah penggunaan indera-indera seseorang. Seseorang mengamati dengan
penglihatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan pembauan. Beberapa perilaku yang
dikerjakan siswa pada saat pengamatan adalah: (a) penggunaan indera-indera tidak hanya
penglihatan; (b) pengorganisasian obyek-obyek menurut satu sifat tertentu; (c)
pengidentifikasian banyak sifat; (d) pengidentifikasian perubahan-perubahan dalam suatu
obyek; (e) melakukan pengamatan kuantitatif, contohnya: “5 kilogram” bukan “massa” (f)
melakukan pengamatan kualitatif, contohnya: “baunya seperti susu asam” bukan “berbau”
Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera tanpa mengacu kepada satuan
pengukuran baku tertentu disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang
dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang mengacu kepada satuan pengukuran baku
tertentu disebut pengamatan kuantitatif. Besaran yang diperoleh dari mencacah termasuk
pengamatan kuantitatif.

Pengamatan kualitatif didefenisikan sebagai pengamatan yang dilakukan dengan beberapa


atau seluruh indera, yaitu dengan mendeskripsikan apa yang dilihat, apa yang dirasa, apa
yang dibau, apa yang didengar, apa yang dicicipi dari obyek yang diamati. Pengamatan yang
hanya menggunakan satu indera tidak dapat memberikan deskripsi yang lengkap tentang
obyek yang diamati (Khaeruddin dan Sujiono Eko Hadi, 2005).

2. Komunikasi (Communication)
Komunikasi adalah keterampilan proses sains yang kedua, bergandengan dengan
pengamatan. Pengkomunikasian adalah mengatakan apa yang Anda ketahui dengan ucapan
kata-kata, tulisan, gambar, demonstrasi, atau grafik. Jadi adalah penting menyatakan
sesuatu atau menulis data sejelas-jelasnya. Guru dapat membantu siswa dengan jalan
memberi kesempatan sebanyak-banyaknya berlatih berkomunikasi dan membantu mereka
mengevaluasi apa yang mereka katakan atau tulis. Beberapa perilaku yang dikerjakan siswa
pada saat melakukan komunikasi adalah : (a) pemaparan pengamatan atau dengan
menggunakan perbendaharaan kata yang sesuai; (b) pengembangan grafik atau gambar
untuk menyajikan pengamatan dan peragaan data; (c) perancangan poster atau diagram
untuk menyajikan pengamatan (Khaeruddin dan Sujiono Eko Hadi, 2005 : 37). Kemampuan
seseorang berkomunikasi dengan orang lain merupakan dasar dari apa yang orang tersebut
kerjakan. Komunikasi yang efektif haruslah jelas, presisi dan tidak kabur (Nur M, 1998).

3. Pengelompokan (Classification)
Pengklasifikasian adalah pengelompokan obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu.
Beberapa perilaku siswa adalah : (a) pengidentifikasian suatu sifat umum, contohnya :
mineral menyerupai logam dan mineral yang tidak menyerupai logam; (b) memilah-
milahkan dengan menggunakan dua sifat atau lebih, contohnya : yang memiliki celah yang
dapat menggores gelas; dan mineral tanpa celah dan mineral yang tidak dapat menggores
gelas (Khaeruddin dan Sujiono Eko Hadi, 2005).

Keterampilan mengklasifikasi tergantung pada keterampilan penelitian. Melalui penelitian


siswa belajar untuk mengenali persamaan dan perbedaan benda-benda disekitar kita
(Suderajat Hari, 2004).

4. Pengukuran (Measurement)
Pengukuran adalah penemuan ukuran dari suatu obyek, berapakah suatu obyek, berapa
banyak ruang yang ditempati suatu obyek. Obyek tersebut dibandingkan dengan satu
satuan pengukuran, misalnya sebuah penjepit kertas atau satuan baku centimeter. Proses
ini digunakan untuk melakukan pengamatan kuantitatif. Beberapa perilaku siswa adalah :
(a) pengukuran panjang, volume, massa, temperatur, dan waktu dalam satuan yang sesuai;
(b) memilih alat dan satuan yang sesuai untuk tugas pengukuran tertentu tersebut
(Khaeruddin dan Sujiono Eko Hadi, 2005 : 37). Keterampilan siswa dalam melakukan
pengukuran merupakan salah satu keterampilan praktis dan bersifat manipulatif dalam
keterampilan proses penguasaan ilmu pengetahuan (Suderajat Hari, 2004).

5. Kesimpulan (Inference)
Kesimpulan adalah penggunaan apa yang Anda amati untuk menjelaskan sesuatu yang telah
terjadi. Penginferensial berlangsung, melampaui suatu pengamatan untuk menafsirkan apa
yang telah diamati. Sebagai contoh : Anda melihat suatu petak rumput mati. Suatu inferensi
yang mungkin diajukan adalah bahwa cacing tanah tersebut yang menyebabkan rumput itu
mati. Beberapa perilaku siswa adalah : (a) mengaitkan pengamatan dengan pengalaman
atau pengetahuan terdahulu; (b) mengajukan penjelasan-penjelasan untuk pengamatan-
pengamatan (Khaeruddin dan Sujiono Eko Hadi, 2005).
6. Ramalan (Prediction)
Peramalan adalah pengajuan hasil-hasil yang mungkin dihasilkan dari suatu percobaan.
Ramalan-ramalan didasarkan pada pengamatan-pengamatan dan interferensi-interferensi
sebelumnya. Ramalan merupakan suatu pernyataan tentang pengamatan atas apa yang
mungkin dijumpai di masa yang akan datang, sedangkan inferensi berupaya untuk
memberikan alasan tentang mengapa suatu pengamatan terjadi. Beberapa perilaku yang
dikerjakan siswa adalah : (a) penggunaan data dan pengamatan yang sesuai; (b) penafsiran
generalisasi tentang pola-pola; (c) pengujian kebenaran dari ramalan-ramalan yang sesuai.

Langkah-langkah Pembelajaran dalam Keterampilan Proses Sains

1. Observasi
Keterampilan observasi adalah kemampuan dalam menggunakan segenap panca indera
untuk mengidentifikasi dan memberikan nama sifat-sifat dari objek-objek kejadian-kejadian
tertentu sehingga diteukan dat atau informasi. Sifat yang dimiliki ini dapat berupa tekstur,
warna, bau, bentuk dan ukuran.
2. Mengelompokkan / Klasifikasi
Mengorganisasikan materi, kejadian atau fenomena ke dalam kelompok yang logis baik
berdasarkan persamaan ataupun perbedaan.
3. Mengukur / Menghitung
Menemukan ukuran untuk suatu obyek. Obyek tersebut dibandingkan dengan suatu satuan
pengukuran, misalnya satuan baku centimeter. Keterampilam ini memerlukan kemampuan
untuk menerapkan cara perhitungan dengan menggunakan alat-alat ukur.
4. Menafsirkan
Kemampuan memaknai hubungan antar variabel, mengolah dan mencari pola yang
mengarahkan pada penyusunan prediksi, hipotesis atau penarikan kesimpulan. Data yang
terkumpul kemudian ditafsirkan untuk mendapat pola tertentu yang bisa menjelaskan
hubungan antar variabel (Bundu, 2006).
5. Memperkirakan / Prediksi
Membuat suatu perkiraan tentang kejadian atau simpulan pada masa yang akan datang
berdasar atas hasil pengamatan, interpretasi data dan teori-teori yang sudah ada.
Contoh kegiatan untuk melatih kegiatan ini adalah memprediksi berapa lama (dalam menit
atau detik) lilin yang menyala akan tetap menyala jika kemudian ditutup dengan toples.
6. Keterampilan Komunikasi
Menyampaikan hasil penelitian dalam bentuk laporan penelitian yang didalamnya terdapat
grafik, tabel, peta ataupun gambar.

Indikator-Indikator dalam Belajar Keterampilan Proses Sains

No Keterampilan Indikator
Proses
Menggunakan alat indera sebanyak mungkin, mengumpulkan
1 Mengamati
fakta yang relevan atau ciri-ciri yang relevan dan memadai
Mencari perbedaan, mengkontraskan, mencari persamaan,
2 Mengklasifikasi
membandingkan dan mengelompokkan
Mengukur / Menghitung, menjelaskan peristiwa, menerapkan konsep yang
3
menghitung dipelajari pada situasi baru/
Meramalkan / Menggunakan pola,menghubungkan pola yang ada,
4
prediksi memperkirakan peristiwa yang akan terjadi.
Mencatat hasil pengamatan, menghubungkan hasil yang
Menafsirkan /
5 ditemukan, memberi komentar terhadap hasil yang didapatkan,
interpretasi
membuat kesimpulan.
Melakukan Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan, menentukan
6
Eksperimen variabel, menyusun prosedur percobaan, mengolah data.
Membaca grafik, tabel atau diagram, menjelaskan hasil percobaan,
7 Mengkomunikasikan
menyampaikan laporan secara sistematis.

Bentuk Penilaian Keterampilan Proses Sains

Bentuk tes yang digunakan menurut Burden dan Byrd (1999) dapat berupa :
1. Tes Standar
2. Tes Buatan Guru
3. Observasi
4. Kelompok Diskusi
5. Wawancara
6. Contoh Hasil Karya

Daftar Pustaka

Khaerudin & Sujiono. 2005. Keterampilan Proses Sains. https: www.eurekapendidikan.com

Nur, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa, University Press.

Rustaman, N.Y., dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan
Biologi FPMIPA UPI

Semiawan, Conny. (1992). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta : Gramedia Widiasarana


Indonesia.

Suderajat hari. (2004). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Bandung : CV Cipta
Cekas Grafika

Anda mungkin juga menyukai