Anda di halaman 1dari 4

Funk (1985) dalam Dimyati dan Mudjiono, (2002: 140) mengutarakan bahwa berbagai

keterampilan proses dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

a.) Keterampilan proses dasar (basic skill)

Keterampilan proses dasar meliputi kegiatan yang berhubungan dengan obser-vasi,

klasifikasi, pengukuran, komunikasi, prediksi, inferensi. Bila kita kaji le-bih lanjut

sebagai berikut:

1. Observasi

Melalui kegiatan mengamati, siswa belajar tentang dunia sekitar yang fantastis. Manusia

mengamati objek-objek dan fenomena alam dengan melibatkan indera penglihat, pembau,

pengecap, peraba, pendengar. Informasi yang diperoleh itu, dapat menuntut interpretasi

siswa tentang lingkungan dan menelitinya lebih lanjut. Kemampuan mengamati

merupakan keterampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh ilmu serta hal

terpenting untuk mengembangkan kete-rampilan proses yang lain. Mengamati merupakan

tanggapan terhadap berbagai objek dan peristiwa alam dengan pancaindra. Dengan

obsevasi, siswa mengum-pulkan data tentang tanggapan-tanggapan terhadap objek yang

diamati.

2. Klasifikasi

Sejumlah besar objek, peristiwa, dan segala yang ada dalam kehidupan diseki-tar, lebih

mudah dipelajari apabila dilakukan dengan cara menentukan berbagai jenis golongan.

Menggolongkan dan mengamati persamaan, perbedaan dan hu-bungan serta

pengelompokan objek berdasarkan kesesuaian dengan berbagai tujuan. Keterampilan

mengidentifikasi persamaan dan perbedaan berbagai ob-jek peristiwa berdasarkan sifat-

sifat khususnya sehingga didapatkan golongan atau kelompok sejenis dari objek peristiwa

yang dimaksud.

3. Komunikasi
Manusia mulai belajar pada awal-awal kehidupan bahwa komunikasi merupa-kan dasar

untuk memecahkan masalah. Keterampilan menyapaikan sesuatu se-cara lisan maupun

tulisan termasuk komunikasi. Mengkomunikasikan dapat di-artikan sebagai penyampaikan

dan memperoleh fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk suara, visual,

atau suara dan visual (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 143). Contoh membaca peta, tabel,

grafik, bagan, lambang-lambang, diagaram, demontrasi visual.

4. Pengukuran

Mengukur dapat diartikan sebagai membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran

tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Keterampilan dalam meng-gunakan alat dalam

memperoleh data dapat disebut pengukuran.

5. Prediksi

Prediksi merupakan keterampilan meramal yang akan terjadi, berdasarkan ge-jala yang

ada. Keteraturan dalam lingkungan kita mengizinkan kita untuk me-ngenal pola dan untuk

memprediksi terhadap pola-pola apa yang mungkin da-pat diamati. Dimyati dan Mudjiono

(2002: 144) menyatakan bahwa mempre-diksi dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau

membuat ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang,

berdasarkan perkiraan pada pola atau kecenderungan tertentu, atau hubungan antara fakta,

konsep, dan prinsip dalam pengetahuan.

6. Inferensi

Melakukan inferensi adalah menyimpulkan. Ini dapat diartikan sebagai suatu keterampilan

untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasar-kan fakta, konsep dan

prinsip yang diketahui.

b.) Keterampilan terintegrasi (integrated skill)

Keterampilan terintegrasi merupakan perpaduan dua kemampuan keterampilan proses

dasar atau lebih. Keterampilan terintegrasi terdiri atas: mengidentifikasi variabel, tabulasi,
grafik, diskripsi hubungan variabel, perolehan dan proses da-ta, analisis penyelidikan,

hipotesis ekperimen. Bila kita kaji lebih lanjut sebagai berikut:

1. Identifikasi Variabel

Keterampilan mengenal ciri khas dari faktor yang ikut menentukan perubahan.

Dalam penyelidikan ilmiah para ilmuan sering mengendalikan variabel ekspe-rimen atau

penelitian.

2. Tabulasi

Keterampilan penyajian data dalam bentuk tabel, untuk mempermudah pemba-caan

hubungan antarkomponen (penyusunan data menurut lajur-lajur yang ter-sedia).

3. Grafik

Keterampilan penyajian dengan garis tentang turun naiknya sesuatu keadaan.

4. Deskripsi hubungan variabel

Keterampilan membuat sinopsis/pernyataan hubungan faktor-faktor yang me-nentukan

perubahan. Variabel adalah faktor yang berpengaruh. Sebagai contoh, guru dapat melatih

anak-anak dalam mengendalikan variabel untuk membukti-kan bahwa tanaman jagung

yang diberi pupuk akan lebih cepat tumbuh.

5. Perolehan dan proses data

Keterampilan melakukan langkah secara urut untuk memperoleh data. Data yang

dikumpulkan melalui observasi, penghitungan, pengukuran, eksperimen dapat dicatat dan

disajikan dalam bentuk grafik, tabel, histogram, atau diagram.

6. Analisis penyelidikan

Keterampilan menguraikan pokok persoalan atas bagian-bagian dan terpecah-kannya

permasalahan berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pe-ngertian tentang

prinsip-prinsip dasar.

7. Hipotesis
Keterampilan merumuskan dugaan sementara.

8. Eksperimen

Keterampilan melakukan percobaan untuk membuktikan suatu teori/penjelasan

berdasarkan pengamatan dan penalaran.

Keterampilan proses seperti yang diutarakan oleh Funk merupakan keterampilan proses yang

harus diaplikasikan pada pendidikan di sekolah oleh guru. Pembelaja-ran sains menekankan

pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengembangkan sikap

ilmiah. Hal ini bisa tercapai apabila dalam pembelaja-ran menggunakan pendekatan

keterampilan proses baik keterampilan proses dasar maupun keterampilan proses terintegrasi

(terpadu) seperti terungkap di atas. Kete-rampilan memperoleh pengetahuan yang ingin

dibentuk adalah daya pikir dan kreasi. Daya pikir dan daya kreasi merupakan indikator

perkembangan kognitif. Para ahli psikologi pendidikan menemukan bahwa pekembangan

kognitif bukan merupakan akumulasi kepingan informasi atau kepingan perubahan informasi

yang terpisah, tetapi merupakan pembentukan oleh anak suatu kerangka atau jaringan mental

untuk memahami lingkungan (Dimyati dan Mudjiono, 2002).

Anda mungkin juga menyukai