0 (2019) (114-124)
Abstrak
Miskonsepsi merupakan suatu masalah yang dapat menghambat proses pembelajaran dan harus
diatasi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Pada pembelajaran fisika, seringkali
ditemukan miskonsepsi yang dialami oleh para siswa salah satunya terdapat pada materi fluida statis
yaitu pada pokok bahasan Tekanan Hidrostatis, Hukum Pascal, serta Gaya Apung. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami siswa pada materi fluida statis. Penelitian
dilakukan terhadap 27 siswa (12 laki-laki dan 15 perempuan) di salah satu SMA di Kota Bandung
menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Four-Tier Diagnostic Test. Four-Tier Diagnostic Test merupakan tes empat tingkat yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami Miskonsepsi, Paham Konsep, Paham
Sebagian, Tidak Paham Konsep, atau Tidak Dapat Dikodekan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi fluida statis sebanyak 37,3%, paham konsep
18,8%, paham sebagian 27,6%, tidak paham konsep 13,7%, serta tidak dapat dikodekan sebanyak
2,6%.
bertingkat (two-tier, three-tier, dan four-tier) alasan yang dipilih siswa sehingga
(Gurel,dkk., 2015). Salah satu teknik yang dapat menggali lebih dalam tentang
dapat digunakan untuk mengungkap kekuatan pemahaman konsep siswa,
miskonsepsi yang dialami siswa adalah 2) Mendiagnosis miskonsepsi siswa
dengan menggunakan tes diagnostik. Tes lebih dalam,
diagnostik merupakan tes yang dilakukan 3) Menentukan bagian-bagian materi
untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan penekanan lebih,
siswa sehingga berdasarkan hasil tes dan
tersebut dapat dilakukan penanganan yang 4) Merencanakan pembelajaran yang
tepat (Ismail,dkk., 2015). Hasil dari tes lebih baik untuk membantu
diagnostik dapat memberikan gambaran mengurangi miskonsepsi siswa.
mengenai konsep yang telah dipahami dan
belum dipahami oleh siswa. Sehingga tes Pada dasarnya tidak semua
diagnostik ini dapat digunakan oleh guru miskonsepsi adalah kesalahpahaman, akan
sebagai acuan dalam merancang tetapi beberapa kasus kesalahan tidak bisa
pembelajaran yang dapat meningkatkan disebut miskonsepsi, bisa jadi siswa
pemahaman konsep siswa (Sutrisno,dkk., menjawab salah karena tidak paham
2015). Tes diagnostik dapat memberikan konsep atau tidak tahu konsep (Amin,dkk.,
informasi bagi guru berupa informasi yang 2016). Maka, four-tier diagnostic test
dapat digunkan untuk memperbarui proses digunakan agar dapat membedakan siswa
pembelajaran dan bagi siswa untuk yang mengalami miskonsepsi dengan yang
memperbaiki proses belajarnya (Zaleha, tidak paham konsep pada materi fluida
dkk., 2017), Terdapat berbagai macam statis.
format tes diagnostik yang telah Penelitian ini bertujuan untuk
dikembangkan oleh para ahli, salah satunya mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami
adalah four-tier diagnostic test. siswa pada materi fluida statis, yaitu pada
Four-Tier Diagnostic Test merupakan sub materi Tekanan Hidrostatis, Hukum
tes diagnostik yang dimodifikasi dari three- Pascal, dan Gaya Apung.
tier diagnostic test. Modifikasi dilakukan
karena three-tier diagnostic test masih 2. Metode
belum sepenuhnya dapat membedakan
tingkat kepercayaan antara jawaban pada a. Partisipan Penelitian
tier-1 dengan alasan pada tier-2 dan four- Partisipan pada penelitian ini
tier diagnostic test digunakan karena dirasa adalah 27 orang siswa kelas XI tahun
lebih akurat dalam mendiagnosa konsepsi ajaran 2019/2020. Siswa tersebut terdiri
awal siswa (Fratiwi,dkk., 2019). atas 12 siswa laki-laki dan 15 siswa
Instrumen Four-Tier Diagnostic Test perempuan yang belum mempelajari
ini terdiri dari tier-1 berupa soal pilihan materi fluida statis di salah satu
ganda dengan lima pilihan jawaban, tier-2 Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota
berupa tingkat keyakinan terhadap jawaban Bandung.
yang dipilih pada tier-1, tier-3 berupa alasan
yang mendasari jawaban siswa pada tier-1, b. Metode Penelitian
dan tier-4 berupa tingkat keyakinan siswa Metode penelitian yang digunakan
dalam memilih alasan pada tier-3. Format pada penelitian ini adalah metode
Four-Tier Diagnostic Test terdiri dari soal deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif
pilihan ganda pada tier-1 dan tier-3, dan kuantitatif digunakan untuk memperoleh
menggunakan pilihan “Yakin” atau “Tidak data yang kemudian diproses dan
Yakin” pada tingkat keyakinan di tier-2 dan dianalisis untuk memperoleh gambaran
tier-4 (Fratiwi,dkk., 2017). mengenai objek yang diteliti dan dapat
Adapun keunggulan yang dimiliki oleh ditarik kesimpulan.
Four-Tier Diagnostic Test ini, yaitu (Fariyani, Adapun Tahapan penelitian yang
2015); dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Membedakan tingkat keyakinan
jawaban dan tingkat keyakinan
H. Cahyani., dkk, - Identifikasi miskonsepsi fluida statis 116
Tabel 1. Disribusi soal four-tier diagnostic test pada materi fluida statis
Tekanan Hidrostatis
1,2,3,4,5
Hukum Pascal
6,7
Gaya Apung
8,9,10,11,12,13
Tekanan Hidrostatis:
1.1 Terdapat dua buah wadah yang berisi air dengan kedalaman h.
Kedua wadah tersebut memiliki luas penampang yang berbeda
seperti pada gambar. Wadah 1 memiliki dasar dengan luas
penampang sebesar A dan Wadah 2 memiliki dasar dengan luas
penampang sebesar 3A.
Hukum Pascal:
6.1 Pada gambar di bawah ini, terdapat sebuah tabung yang berisi zat
cair, pada tabung tersebut terdapat lima buah lubang dengan
diameter yang sama besar.
H. Cahyani., dkk, - Identifikasi miskonsepsi fluida statis 118
Gaya Apung
13.1 Seorang anak menimbang kubus di udara dengan menggunakan
neraca pegas memiliki berat 1,5 N, kemudian anak tersebut
memasukkan kubus ke dalam air dan menimbangnya, berat
kubus tersebut menjadi 1,0 N. Adanya perbedaan berat kubus
tersebut disebabkan oleh… .
119 Prosiding Seminar Nasional Fisika 5.0 (2019) (114-124)
Kombinasi Jawaban
Kategori Konsepsi
Tier-1 Tier-2 Tier-3 Tier-4
Miskonsepsi Salah Yakin Salah Yakin
Paham Konsep Benar Yakin Benar Yakin
Tidak
Benar Yakin Benar
Yakin
Tidak
Benar Benar Yakin
Yakin
Tidak Tidak
Benar Benar
Yakin Yakin
Benar Yakin Salah Yakin
Tidak
Benar Yakin Salah
Yakin
Tidak
Paham Sebagian Konsep Benar Salah Yakin
Yakin
Tidak Tidak
Benar Salah
Yakin Yakin
Salah Yakin Benar Yakin
Tidak
Salah Yakin Benar
Yakin
Tidak
Salah Benar Yakin
Yakin
Tidak Tidak
Salah Benar
Yakin Yakin
Tidak
Salah Yakin Salah
Yakin
Tidak
Tidak Paham Konsep Salah Salah Yakin
Yakin
Tidak Tidak
Salah Salah
Yakin Yakin
Berdasarkan pada Tabel 3, diperoleh bahwa gaya apung yang dialami bergantung
presentase miskonsepsi untuk setiap sub pada massa jenis benda yang tercelup.
materi dan presentase siswa yang Seharusnya, gaya apung bergantung pada
mengalami beberapa kategori konsepsi, massa jenis fuida, volume benda yang
yaitu miskonsepsi, paham konsep, paham tercelup, dan percepatan gravitasi.
sebagian konsep, tidak paham konsep, dan Four-Tier Diagnostic Test ini selain
tidak dapat dikodekan. Hasil penelitian dapat digunakan untuk mendiagnosis siswa
menunjukkan, terdapat siswa yang yang mengalami miskonsepsi, juga dapat
mengalami miskonsepsi sebanyak 39,24% mendiagnosis siswa yang tidak paham
pada konsep Tekanan Hidrostatis, 38,85% konsep. Berdasarkan hasil yang diperoleh
pada materi Hukum Pascal, dan 35,2% pada tabel, presentase terbesar siswa yang
pada konsep Gaya Apung. berpeluang tidak paham konsep terdapat
Adapun besar presentase dari pada soal nomor 6 dan 9 sebesar 25,9%
masing-masing kategori konsepsi tersebut yakni pada konsep Hukum Pascal dan gaya
adalah 37,3% siswa mengalami apung. Pada soal nomor 6, siswa
miskonsepsi, 18,8% siswa termasuk ke menganggap bahwa tekanan yang diberikan
dalam kategori paham konsep, 27,6% siswa pada penampang yang lebih besar berbeda
termasuk ke dalam paham sebagian dengan yang diteruskan ke penampang
konsep, 13,7% siswa termasuk ke dalam yang lebih kecil. Sedangkan, pada nomor 9
tidak paham konsep, dan 2,6% siswa siswa keliru menentukan keadaan objek
termasuk ke dalam kategori tidak dapat yang memiliki massa sama ketika
dikodekan, yang berarti terdapat siswa yang dicelupkan ke dalam fluida secara
tidak menjawab salah satu tier atau mengisi bersamaan.
lebih dari satu jawaban. Pada hasil kategori Jawaban siswa termasuk ke dalam kategori
tersebut, diperoleh nilai yang berpeluang tidak paham konsep karena siswa
mengalami miskonsepsi dengan presentase menjawab salah pada tier-1 dan tier-3.
sebesar 81,5% terdapat pada nomor 1
(contoh soal instrumen ditampilkan pada
artikel) yaitu pada sub konsep tekanan
hidrostatis. Banyaknya miskonsepsi pada 4. Simpulan
soal tersebut, karena banyak siswa yang
menganggap bahwa tekanan hidrostatis Miskonsepsi merupakan masalah
dipengaruhi oleh luas penampang bejana. yang dapat menghambat proses
Anggapan siswa yang demikian, pembelajaran dan pemahaman konsep dan
dikarenakan pemikiran yang salah, karena diperlukan penanganan lebih lanjut. Salah
siswa tidak memerhatikan bahwa satu cara yang efektif untuk mengetahui
kedalaman kedua wadah tersebut sama. miskonsepsi siswa adalah guru perlu
Pada soal nomor 12 ditemukan melakukan identifikasi miskonsepsi pada
miskonsepsi dengan presentase diatas siswa sebelum proses pembelajaran,
50%, yaitu sebesar 59,3 % pada sub sehingga dapat dilakukan penanganan yang
konsep gaya apung. Siswa beranggapan tepat. Berdasarkan pada temuan di atas,
123 Prosiding Seminar Nasional Fisika 5.0 (2019) (114-124)