190204085 Identifikasi Miskonsepsi dan Penyebab Miskonsepsi Siswa Menggunakan Four- Tier Diagnostic Test pada Sub-Materi Fluida Dinamik: Azas Kontinuitas
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada materi Fluida Dinamis, khususnya sub-materi Azas Kontinuitas dan penyebabnya dengan menggunakan four-tier diagnostic test. Four-tier diagnostic test (tes diagnostik empat tingkat) merupakan pengembangan dari tes diagnostik pilihan ganda tiga tingkat. Pengembangan tersebut terdapat pada ditambahkannya tingkat keyakinan siswa dalam memilih jawaban maupun alasan. Tingkat pertama merupakan soal pilihan ganda dengan empat pengecoh dan satu kunci jawaban yang harus dipilih siswa. Tingkat ke duamerupakan tingkat keyakinan siswa dalam memilih jawaban. Tingkat ke tiga merupakan alasan siswa menjawab pertanyaan, berupa empat pilihan alasan yang telah disediakan dan satu alasan terbuka. Tingkat ke empat merupakan tingkat keyakinan siswa dalam memilih alasan (Amin, et all 2016). Keunggulan yang dimiliki tes diagnostik empat tingkat adalah guru dapat: (1) membedakan tingkat keyakinan jawaban dan tingkat keyakinan alasan yang dipilih siswa sehingga dapat menggali lebih dalam tentang kekuatan pemahaman konsep siswa, (2) mendiagnosis miskonsepsi yang dialami siswa lebih dalam, (3) menentukan bagian-bagian materi yang memerlukan penekanan lebih, (4) merencanakan pembelajaran yang lebih baik untuk membantu mengurangi miskonsepsi siswa (Amin, et all 2016). IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATERI RANGKAIAN LISTRIK Muhammad Asy’ari Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pra-eksperimental untuk mengidentifikasi miskonsepsi paling kuat yang dialami mahasiswa pada materi listrik dinamis. Mahasiswa diberikan tes diagnostik pada materi listrik dinamis yang sebelumnya dikembangkan. Hasil jawaban mahasiswa selanjutnya dianalisis berdasarkan rata-rata Certainty of Response Index (CRI) yang dicantumkan pada lembar jawaban soal. Setiap soal diberi kolom dengan nomer 0 sampai 5 agar mahasiswa dapat memilih tingkat keyakinan jawabannya pada setiap soal.CRI biasanya berdasarkan pada suatu skala yang tetap, misalnya skala sebelas ataupun skala enam. Skala yang digunakan adalah skala enam (0-5). 0. Menduga sepenuhnya 1. Hampir menebak 2. Tidak yakin 3. Yakin 4. Hampir pasti 5. Pasti Development of Misconception Diagnostic Test in Momentum and Impulse Using Isomorphic Problem
Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk untuk validasi termasuk validasi beberapa pertanyaan pilihan isomorfik. Uji coba terbatas dulu dilakukan terhadap 61 siswa atau responden. Siswa dalam tahap uji coba terbatas adalah siswa yang telah mengambil momentum dan dorongan material. Percobaan dilakukan menggunakan metode deskripsi untuk memeriksa miskonsepsi, multiple isomorphic choice pertanyaan, dan wawancara. Berdasarkan hasil uji coba terbatas akan dilakukan tahap evaluasi, yang bertujuan untuk mengetahui kekurangan yang ada sebagai bahan untuk menyempurnakan produk yang telah dikembangkan. Jenis data yang diperoleh selama proses validasi adalah data kuantitatif dalam kuesioner menggunakan skala Likert dengan 4 kategori pilihan : 1. sangat kurang/ menarik/ layak/ mudah/ sesuai/ sesuai 2. kurang bagus/ menarik/ layak/ mudah/ sesuai/sesuai; angka 3. baik/ menarik/ layak/ nyaman/sesuai/ benar 4. berarti : Sangat baik/menarik/layak/nyaman / sesuai / benar Identification of Misconteption of High School Student on Temperature and Calor Topic Using FOUR-TIER DIAGNOSTIC INSTRUMENT
Maison, Ida Cuci Safitri, Rendy Wikrama Wardana
Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif desain penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi, mengungkap, dan mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa pada suhu dan panas bahan. Studi itu dilakukan terhadap 127 siswa salah satu favorit sekolah menengah pertama di Jambi yang pernah belajar temperatur dan bahan panas. Pemilihan sekolah sebagai tempat penelitian didasarkan pada beberapa pertimbangan. Sekolah memiliki nilai A status akreditasi, memiliki fasilitas belajar yang lengkap, dan memiliki mahasiswa yang telah diseleksi untuk kompetensi sehingga siswa tidak diharapkan mengalami banyak miskonsepsi. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrument dikembangkan oleh (Abbas, 2016) dalam bentuk a Instrumen tes diagnostik tiga tingkat. Saat itu dimodifikasi oleh peneliti menjadi Four-tier tes diagnostik dengan menambahkan tingkat kepercayaan pada alasan agar setiap item memiliki komposisi: pilihan jawaban, tingkat kepercayaan jawaban, pilihan alasan, dan tingkat kepercayaan diri alasan (Fariyani et al., 2015; Gurel et al., 2015). Ada keuntungan dari diagnostik Four-tier tes dibandingkan dengan Tiga-tier adalah melalui tes diagnostik empat tingkat Identifying Physics Teachers Candidate Misconception on Electricity, Magnetism, and Solar System Ruth Novi Kornalia Mellu, Doni T. Baok Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil analisis terdapat 18% siswa yang mengalami miskonsepsi, 40% setengah paham, 12% sepenuhnya dipahami, dan 30% siswa tidak memiliki pemahaman konsep. Identifikasi kesalahpahaman Hasilnya adalah 20% topik kelistrikan mencakup fenomena listrik statis, mendefinisikan besaran fisik dalam rangkaian dan energi serta tenaga listrik dalam kehidupan sehari-hari; 18% pada bahan magnet yang terdiri bagaimana magnet diproduksi atau menentukan kutub yang dihasilkan dan faktor- faktor yang mempengaruhi elektromagnetik induksi; dan 17% pada topik tata surya tentang karakteristik dan kemunculan objek astronomi fenomena akibat perubahan iklim di permukaan bumi. Hasil ini menunjukkan kebutuhan inovasi, pengembangan dan pelaksanaan pembelajaran yang kreatif dan menarik serta dalam perbaikan dan perbaikan kesalahpahaman. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan meremediasi miskonsepsi siswa menggunakan metode, model, media, dan strategi yang tepat untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa.. SEKIAN TERIMA KASIH