Anda di halaman 1dari 5

Nama : M.

Oki Octavian Mata Uji : Pembelajaran IPA di SD


NIM : 859540251 Tutor : Elly Yunita Putri,M.Pd.
Prodi : S1/PGSD Pokjar : Sidomulyo
Semester: 2 Tanda Tangan :

A. Kerjakan Soal dibawah ini dengan tepat !

1. Kembangkan suatu pembelajaran yang anda pilih sendiri unyuk kelas


atas, yang melatih keterampilan proses, minimal dua macam dari
ketrampilan mengobservasi, mengklasifikasi dan mengukur untuk
konsep !

2. Pada siswa, ketrampilan mengobservasi, mengklasifikasi dan mengukur


dapat dikembangan dengan cara !

3. Jelaskan mengenai ketrampilan mengkomunikasikan, menginferensi,


memprediksi, mengenal hubungan ruang–waktu dan mengenal
hubungan- hubungan angka. Serta jelaskan pula langkah–langkah yang
anda lakukan untuk mengevaluasi kegiatan tersebut !

4. Jelaskan tentang realia dan model! Berikan contoh masing-masing


yang digunakan di tempat anda mengajar atau yang anda ketahui !

5. Sebutkan kelebihan-kelebihan dari diterapkanya pembelajaran terpadi di


SD! Serta berikan penjelasan!

Selamat Mengerjakan
1. Kegiatan yang dapat dilakukan yang berkaitan dengan kegiatan
mengobservasi misalnya menjelaskan sifat-sifat yang dimilikioleh
benda-benda, sistem-sistem dan organisme hidup. Sifat-sifat yang
dimiliki ini dapat berupa tekstur, warna, bau, bentuk, ukuran dan
sebagainya. Contoh lain adalah mengobservasi cara pindah dari
bermacam-macam hewan, misalnya dengan cara berjalan, berenang
atau terbang. Contoh lain adalah dengan memperhatikan perubahan
bentuk es, mengobservasi permukaan es, menentukan suhu atau
tingkat dinginnya air hasil pencairan es (menggunakan thermometer).

Kegiatan yang dapat dilakukan untuk melatih keterampilan misalnya


memilih bentuk-bentuk kertas, yang berbentuk kubus, gambar-gambar
hewan, daun-daun, atau kancing-kancing berdasarkan sifat umumnya.
Contoh lain misalnya menyaring campuran batu kerikil dan pasir
dengan selembar kertas karton (kardus) yang berlubang-lubang
(dimana ukuran lubangnya bermacam-macam) untuk mendapatkan
kelompok komponen yang dapat dan tidak dapat melalui lubang
tertentu.

Contoh-contoh kegiatan keterampilan mengukur adalah mengukur


jarak dengan menggunakan tali, menghitung luas dengan
mengguakan ukuran pembanding berupa bentuk-bentuk kubus,
menghitung jumlah tomat dalam sebuah mangkok besar, belajar
sistem ukuran yang standar. Untuk latihan keterampilan ini, siswa
memiliki banyak kesempatan untuk menyelidiki sistem berat dan
ukuran. Dalam kegiatan yang berkaitan dengan sistem berat, kita
dapat menggunakan penjepit kertas (klip), uang logam atau kancing
sebagai timbangan. Dalam pengukuran jarak, kita dapat
menggunakan potongan kayu, benang, ukuran tangan atau kaki
sebagai satuan ukurannya.

2. Keterampilan proses sains observasi berperan penting dikarenakan


membantu pembelajaran atas objek dan fenomena alam
menggunakan lima indera. Dengan adanya keterampilan proses sains
observasi, maka dapat dikembangkan keterampilan proses lainnya
seperti menyimpulkan, mengkomunikasikan, memprediksikan,
mengukur dan mengklasifikasikan.

Keterampilan dalam mengelompokkan pengetahuan sains disebut


keterampilan proses sains klasifikasi. Keterampilan proses sains
klasifikasi memiliki kegunaan yaitu dapat mengetahui formasi suatu
pengetahuan.
Keterampilan proses sains mengukur merupakan keterampilan yang
digunakan untuk mengetahui hasil observasi secara kuantitatif.
Melakukan pengukuran tentu menggunakan satuan yang tepat.

3. Keterampilan Mengkomunikasi
Menurut Abruscato (Nasution, 2007: 1.44 ) mengkomunikasikan
adalah menyampaikan hasil pengamatan yang berhasil dikumpulkan
atau menyampaikan hasil penyelidikan. Menurut Esler dan Esler
((Nasution, 2007: 1.44) dapat dikembangkan dengan menghimpun
informasi dari grafik atau gambar yang menjelaskan benda- benda
serta kejadain- kejadian secara rinci.
Kegiatan untuk keterampilan ini dapat berupa kegiatan membaut dan
menginterpretasi informasi dari grafik, charta, peta, gambar, dan lain-
lain. Misalnya siswa mengembangkan keterampilan
mengkomunikasikan deskripsi benda- benda dan kejadian tertentu
secar rinci. Siswa diminta untuk mengamati dan mendeskrifsikan
beberapa jenis hewan- hewan kecil ( seperti ukuran, bentuk, warna,
tekstur, dan cara geraknya), kemudain siswa tersebut menjelaskan
deskrifsi tentang objek yang diamati didepan kelas.

Keterampilan menginferensi
Menurut Esler dan Esler dapat dikatakan juga sebagai keterampilan
membuat kesimpulan sementara. Menurut Abruscato ,
menginferensi/ menduga/ menyimpulakan secara sementara adalah
adalah menggunakan logika untuk memebuat kesimpulan dari apa
yang di observasi( Nasution, 2007 : 1.49)
Contoh kegiatan untuk mengembangkan keterampilan ini adalah
dengan menggunakan suatu benda yang dibungkus sehingga siswa
pada mulanya tidak tahu apa benda tersebut. Siswa kemudian
mengguncang- guncang bungkusan yang berisi benda itu, kemudian
menciumnya dan menduganya apa yang ada di dalam bungkusan ini.
Dari kegiatan ini, siswa akan belajar bahwa akan muncul lebih dari
satu jenis inferensi yang dibuat untuk menjelaskan suatu hasil
observasi. Disamping itu juga belajar bahwa inferensi dapat diperbaiki
begitu hasil observasi dibuat

Memprediksi
adalah meramal secara khusus tentangapa yang akan terjadi lpada
observasi yang akan datang (Abruscato Nasution, 2007 : 1.55) atau
membuat perkiraan kejadian atau keadaan yang akan datang yang
diharapkan akan terjadi (Carin, 1992). Keterampilan memprediksi
menurut Esler dan Esler adalah keterampilan memperkirakan kejadian
yang akan datang berdasarkan dari kejadian- kejadian yang terjadi
sekarang, keterampialn menggunakna grafik untuk menyisipkan dan
meramalkan terkaan- terkaan atau dugaan- dugaan. (Nasution, 2007 :
1.55)
Jadi dapat dikatakan bahwa memprediksi sebagai menyatakan
dugaan beberapa kejadian mendatang atas dasar suatu kejadian yang
telah diketahui Contoh kegiatan untuk melatih kegiatan ini adalah
memprediksi berapa lama (dalam menit, atau detik) lilin yang
menyala akan tetap menyala jika kemudian ditutup dengan toples
(dalam berbagai ukuran) yang ditelungkupkan

Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu


menurut Esler dan Esler meliputi keterampilan menjelaskan posisi
suatu benda terhadap lainnya atau terhadap waktu atau keterampilan
megnubah bentuk dan posisi suatu benda setelah beberapa waktu.
Sedangkan menurut Abruscato menggunakan hubungan ruang-
waktu merupakan keterampilan proses yan gberkaitan dengan
penjelasan- penjelasan hubungan- hubunagn tentang ruang dan
waktu beserta perubahan waktu.
Untuk membantu mengembangkan pengertian siswa terhadap
hubungan waktu- ruang, seorang guru dapat memberikan pelajaran
tentang pengenalan dan persamaan bentuk- bentuk dua dimensi
(seperti kubus, prisma, elips). Seorang guru dapat menyuruh sisiwa
menjelaskan posisinya terhadap sesuatu, misalnya seorang siswa
dapat menyatakan bahwa ia berada ia berada di baridsan ketiga
bangku kedua dari kiri gurunya.

Keterampilan mengenal hubungan bilangan-bilangan


menurut Esler dan Esler meliputi kegaitan menemukan hubungan
kuantitatif diantara data dan menggunakan garis biangan untuk
membuat operasi aritmatika (matematika). Carin mengemukakan
bahwa menggunakan angka adalah mengaplikasikan aturan- aturan
atau rumus- ruumus matematik untuk menghitung jumlah atau
menentukan hubungan dari pengukuran dasar. Menurut Abruscato,
menggunakan bilangan merupakan salah satu kemampuan dasar
pada keterampilan proses.( Nasution, 2007: 1.61- 1.62).

Kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan ini adalah


menentukan nilai pi dengan mengukur suatu rangkaian silinder,
menggunakan garis bilangan untuk operasi penambahan dan
perkalian. Latihan- latihan yang mengharuskan siswa untuk
mengurutkan dan membandingkan benda- benda atau data
berdasarkan faktor numerik membantu untuk mengembangkan
keterampilan ini.

4. Karakteristik media realia adalah benda asli, benda dalam keadaan


utuh, dalam uku- ran yang sebenarnya, dan dapat dikenali se-
bagaimana wujud aslinya. Media realia dapat berupa benda hidup
(misalnya yang diterapkan disekolah, manusia, binatang, dan
tumbuhan) dan benda tidak hidup (misalnya meja, kursi, batu,
makanan, dan koran).

5. Kelebihan tersebut didasari oleh beberapa alasan.

 Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga


anak dengan mudah memahami sekaligus melakukannya.
 Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi
pelajaran di mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran
lainnya.
 Dengan bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat
mengembangkan kemampuan belajarnya dalam aspek afektif dan
psikomotorik, selain aspek kognitif.
 Pembelajaran terpadu mengakomodir jenis kecerdasan siswa.
 Dengan pendekatan pembelajaran terpadu guru dapat dengan
mudah menggunakan belajar siswa aktif sebagai metode
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai