Anda di halaman 1dari 3

SOAL

TUGAS TUTORIAL KE I
PEMBELAJARAN IPA di SD
PDGK 4202

Nama : IQRIMAH SILVI ULVIANA


NIM : 857162432

Soal : kerjakan dengan uraian singkat jelas !


SOAL TUTORIAL 1

1. Bagaimana proses pembelajaran IPA di SD menurut Ausubel? jelaskan dan


berilah contohnya
2. Apa perbedaan teori piaget dan model Bruner dalam pembelajaran IPA di SD?
3. Dalam pembelajaran IPA di SD ada Pendekatan Inkuiri, jelaskan dan berilah
contoh pembelajaran pada materi IPA kelas II SD.
4. Bagaimana Langkah-langkah pembelajaran IPA di SD dengan menggunakan metode
simulasi
5. Dalam pembelajaran IPA di SD berbagai metode pembelajaran digunakan. Menurut
kamu metode pembelajaran apa yang lebih baik dalam pembelajaran IPA di SD?
berikan alasanmu

6. Caba kembangkan suatu pembelajaran yang anda pilih sendiri untuk kelas tiga yang
melatih ketrampilan proses paling sedikit 2 macam dari ketrampilan mengobservasi,
mengklasifikasi dan mengukur untuk konsep. Jelaskan pula langkah-langkah yang
anda lakukan untuk mengevaluasi kegiatan tersebut.

Selamat mengerjakan

Tutor : Drs. Darwanto, M.M


NIT : 21001438
JAWABAN

1. David Ausubel adalah seorang ahli psikologi pendidikan. Inilah yang membedakan
ausubel dari teoriwan-teoriwan lainnya yang hanya berlatar belakang psikologi, tetapi
teori-teori mereka yang berasal dari dunia psikologi penerapan pendidikan. Ausubel
memberi kontrol pada “belajar berhenti”, retensi seata dan variabel-variabel yang
berhubungan dengan macam belajar ini. Dalam bab ini akan dibahas prinsip-prinsip
belajar menurut Ausubel, yaitu belajar belajar, peristiwa subsumsi, diferensiasi progresif,
diferensiasi progresif, belajar superordinat, pengatur awal, serta bagaimana teori ini
duterapkan dalam mengajar.

2. Piaget berfokus pada pembelajaran kognitif secara aktif (eksplorasi, pengenalan konsep,


dan aplikasi konsep), sementara Bruner berfokus pada lingkungan dan
menyusun pembelajaran dengan penemuan (discovery: eksplorasi, elaborasi, dan
ditemukan).

3.

4. Langkah Langkah Metode Simulasi:

(1) Persiapan simulasi


(a) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
(b) Guru memberikan masalah dalam simulasi yang akan disimulasikan.
(c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus
dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.
(d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa
yang terlibat dalam pemeranan simulasi.

5. Menurut saya, metode pembelajaran IPA untuk anak sd menggunakan konsep


GALEARN( GAME LEARNING). Maksudnya adalah pembelajaran dengan media game
akan lebih mempercepat pemahaman siswa mengenai materi IPA,
Saat pemberian materi dan percobaan/eksperimen, diberikan media permainan seperti
tebak tebakan agar menambah MINAT SISWA UNTUK BELAJAR.

6. 1) Keterampilan mengobservasi (keterampilan proses yang paling dasar) merupakan


keterampilan yang dikembangkan dengan cara menggunakan semua indera yang kita
miliki atau alat bantu indera untuk mendapatkan informasi dan mengidentifikasi serta
memberikan nama sifat-sifat/karakteristik dari objek atau kejadian. Kegiatan yang dapat
dilakukan yang berkaitan dengan kegiatan mengobservasi misalnya menjelaskan sifat-
sifat yang dimilikioleh benda-benda, sistem-sistem dan organisme hidup. Sifat-sifat yang
dimiliki ini dapat berupa tekstur, warna, bau, bentuk, ukuran dan sebagainya. Contoh lain
adalah mengobservasi cara pindah dari bermacam-macam hewan, misalnya dengan cara
berjalan, berenang atau terbang. Contoh lain adalah dengan memperhatikan perubahan
bentuk es, mengobservasi permukaan es, menentukan suhu atau tingkat dinginnya air
hasil pencairan es (menggunakan thermometer).
2) Keterampilan dengan mengklasifikasi merupakan keterampilan yang dikembangkan
dengan cara melalui latihan-latihan mengkategorikan, menggolongkan, mengatur atau
membagi objek/benda/kejadian/informasi berdasarkan sifat/karakteristik yang dimiliki
menurut sistem atau metode tertentu. Skema klasifikasi umumnya digunakan untuk
mengidentifikasi dan untuk menunjukan persamaan, perbedaan dan hubungan-
hubungannya. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk melatih keterampilan misalnya
memilih bentuk-bentuk kertas, yang berbentuk kubus, gambar-gambar hewan, daun-daun,
atau kancing-kancing berdasarkan sifat umumnya. Contoh lain misalnya menyaring
campuran batu kerikil dan pasir dengan selembar kertas karton (kardus) yang berlubang-
lubang (dimana ukuran lubangnya bermacam-macam) untuk mendapatkan kelompok
komponen yang dapat dan tidak dapat melalui lubang tertentu.

3) Keterampilan degan mengukur merupakan ketermapilan dengan cara membuat observasi


secara kuantitatif (terhadap standar ukuran tertentu) yang dikembangkan melalui
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan satuan-satuan yang cocok dari
ukuran panjang, luas, isi, waktu, berat, massa, dan lain-lain. Keterampilan mengukur
memerlukan kemampuan untuk menggunakan alat ukur secara benar dan kemampuan
untuk menerapkan cara penghitungan dengan menggunakan alat-alat ukur. Contoh-
contoh kegiatan keterampilan mengukur adalah mengukur jarak dengan menggunakan
tali, menghitung luas dengan mengguakan ukuran pembanding berupa bentuk-bentuk
kubus, menghitung jumlah tomat dalam sebuah mangkok besar, belajar sistem ukuran
yang standar. Untuk latihan keterampilan ini, siswa memiliki banyak kesempatan untuk
menyelidiki sistem berat dan ukuran. Dalam kegiatan yang berkaitan dengan sistem berat,
kita dapat menggunakan penjepit kertas (klip), uang logam atau kancing sebagai
timbangan. Dalam pengukuran jarak, kita dapat menggunakan potongan kayu, benang,
ukuran tangan atau kaki sebagai satuan ukurannya.

Anda mungkin juga menyukai