Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL I

Nama : Yeni Rachmawati

Nim : 858421174

Mata Kuliah : PDGK4202 Pembelajaran IPA dI SD

Tutor : Setiya Nugroho,S.Pd,M.M

Prodi :PGSD BI

Masa Tutorial :2020.2

Soal-soal

Ketepatan dalam memilih metode yang sesuai untuk suatu pembelajaran sangat menentukan dalam

pencapaian tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa keterampilan proses yang perlu dilatihkan dalam

pembelajaran IPA. Untuk melatihkannya perlu dirancang pengembangan pembelajaran yang berkaitan

dengan keterampilan proses tertentu. Menentukan media yang tepat juga merupakan salah satu langkah yang

perlu dilakukan dalam merencanakan dan menyelenggarakan pembelajaran.

Soal no. 1

Jelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode pembelajaran!

Soal no. 2

Berikan contoh penerapan metode dalam pembelajaran IPA SD! (pilih salah satu kelas)

Soal no. 3

Sebutkan beberapa keterampilan proses IPA!

Soal no. 4

Berikan contoh pengembangan kegiatan untuk melatih keterampilan proses mengklasifikasi!

Soal no. 5

Jelaskan tentang prinsip pemilihan media! (minimal 5 prinsip)

Soal no. 6

Berikan contoh alat peraga yang dapat dipertimbangkan untuk percobaan yang terkait dengan listrik!
Jawaban

Jawaban Soal No. 1

Faktor-faktor yang perlu menjadi bahan pertimbangan bagi kita ketika hendak memilih metode belajar yaitu:

1. Metode belajar hendaknya sesuai dengan tujuan.


Kita sudah mengenal adanya tujuan instruksional. Jelaslah kiranya untuk mengajar di jenjang
pendidikan yang berbeda perlu menggunakan metode belajar yang berbeda pula.
2. Metode belajar hendaknya diadaptasikan dengan kemampuan siswa.
Pengajaran tidak akan mengenai sasaran apabila siswa belum siap mempelajarinya. Suatu pelajaran yang
direncanakan serta disusun dengan baik menggunakan metode yang tepat dan diberikan oleh guru yang
amat Mahir hampir tidak berguna apabila siswa tidak dapat mengikutinya dengan baik. metode mengajar
perlu disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan para siswa kita perlu realistis menghadapi hal
seperti ini
3. Metode belajar hendaknya sesuai dengan psikologi belajar.
Dalam hubungannya dengan psikologi belajar ini, seringkali kita mengabaikan dua hal penting yaitu
pengulangan secara berkala dan pemberian pengalaman langsung. Kesempatan untuk memperoleh
pengulangan secara berkala, tidak berarti harus mengulang-ulang menjelaskan atau membaca sesuatu,
tetapi melalui pengulangan lewat latihan-latihan, menghubungkan konsep yang satu dengan konsep
lainnya atau Melalui teknik Identifikasi dan pemecahan masalah.
4. Metode belajar hendaknya disesuaikan dengan Bahan pengajaran.
Bahan pengajaran dapat dianggap sebagai pedoman untuk menentukan metode mengajar yang akan kita
gunakan. Metode yang digunakan berbeda untuk mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang
lain. Di setiap mata pelajaran tidak dapat di hindari penggunaan beraneka ragam metode mengajar.
Setiap pokok bahasan sedikit banyak bersifat khas, dan menuntut penggunaan metode yang khas pula.
5. Metode belajar hendaknya disesuaikan dengan alokasi waktu dan sarana prasarana yang tersedia.
Walaupun kita ingin mengajarkan sesuatu topik bahasan secara ideal, kita jangan lupa membatasi diri
dengan ketersediaan waktu yang telah kita tetapkan titik jika hal itu tidak dapat kita penuhi maka dapat
kita katakan metode yang kita gunakan tidak tepat titik Selain itu kita juga dapat mempertimbangkan
ketersediaan sarana dan prasarana. Kita tidak dapat memaksakan untuk menggunakan metode belajar
tertentu jika sarana dan prasarana untuk metode tersebut tidak tersedia.
6. Metode belajar hendaknya sesuai dengan pribadi guru
Apapun metode yang dipakai oleh seorang guru, maka metode itu harus dianggap sebagai yang terbaik
bagi dirinya, harus sesuai dengan kepribadiannya. Metode mengajar yang digunakan oleh seorang guru,
tidak harus sama dengan yang digunakan oleh guru lain tetapi juga tidak harus berbeda dengan metode
yang digunakan oleh guru lain kita tidak usah memaksakan diri untuk meniru metode yang dipakai
orang lain karena kita menganggap metode-metode itu baik sedangkan kita menyadari untuk berlaku
seperti orang lain itu sungguh tidak mudah.
Jawaban Soal No. 2

Contoh penerapan metode dalam pembelajaran IPA SD di kelas 5


Pokok bahasan: Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode studi lapangan metode studi lapangan memberi
kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif. Pembelajaran Dalam metode ini meliputi tiga fase.
Fase perencanaan atau permulaan, fase pengerjaan unit, dan fase kulminasi.
b. Proses pembelajaran.
Pada fase perencanaan (1) kita membagi anak-anak di kelas menjadi beberapa kelompok, memberi tugas
sesuai dengan masalah yang akan dibahas, dan memberi arahan mengenai sumber-sumber yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah atau tempat dimana Masalah itu harus diteliti. Menyarankan
Alat atau sarana yang bisa dipakai dan cara kerjanya. Masalah-masalah yang mungkin dapat kita
hadapkan kepada siswa untuk pokok bahasan di atas diantaranya:
1) Apakah hewan melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungannya dalam memperoleh makanan?
2) Bagaimana cara hewan menyesuaikan diri untuk melindungi diri dari musuhnya?
3) Apakah tumbuhan dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat hidupnya?
Sub aspek: penyesuaian diri dengan lingkungan mempertahankan hidup pada KBK merupakan
pembelajaran atau kompetensi.

Pada fase pengerjaan unit(2) siswa terjun ke lapangan, belajar di perpustakaan dan survei di lapangan.
Mungkin memerlukan waktu yang agak lama sampai siswa menemukan data atau informasi yang dicari.
Kita mengontrol apa yang dikerjakan siswa, memberi saran atau pertanyaan, membantu merumuskan
kesimpulan Bila perlu.

Fase ketiga, fase kulminasi(3). Setelah siswa bekerja dilapangan sepenuhnya, hasil kerjanya dibawa ke
kelas. Mereka tetap bekerja dalam kelompok. Hasil data atau informasi diolah sehingga sampai pada
suatu kesimpulan. Kalau memungkinkan hasilnya dipajang di papan panel Untuk menimbulkan
kebanggaan dalam kelompok dan dapat dilihat umum.

c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan


Cara ini lebih menitik beratkan kepada " bagaimana siswa Belajar" dan bukan "apa yang mereka
pelajari" , maka evaluasi untuk ini diorientasikan kepada proses mental anak selama pembelajaran
berlangsung. Untuk itu kita dapat membuat daftar tentang (ceklis) makhluk hidup dan proses
kehidupannya sederhana seperti dibawah ini:
Makhluk Nama Habitat Jenis Makanan
Hidup makhluk Air Darat Karnivora Herbivora Omnivor Fotosintesis
hidup a
Hewan

Tumbuhan
Jawaban Soal No. 3

Beberapa keterampilan Proses Ipa diantaranya :

1. Keterampilan Mengobservasi
2. Keterampilan Mengklasifikasi
3. Keterampilan Mengukur.

Sedangkan keterampilan proses menurut Esler dan Esler terdapat 8 keterampilan proses dasar yaitu:

1. Keterampilan Mengobservasi,
2. Keterampilan Mengklasifikasi,
3. Keterampilan Mengukur,
4. Keterampilan Mengkomunikasikan,
5. Keterampilan Menginferensi,
6. Keterampilan Memprediksi,
7. Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu
8. Keterampilan mengenal hubungan-hubungan angka.

Jawaban Soal No. 4

Bath (1992) telah mengembangkan kegiatan untuk melatih keterampilan mengklasifikasi dengan
menggunakan kancing, contoh kegiatannya sebagai berikut:

1. Judul kegiatan: klasifikasi


2. Bahan yang diperlukan: bermacam-macam bentuk warna dan ukuran kancing serta bermacam-macam
daun-daunan.
3. Alat yang diperlukan: peralatan tulis-menulis, lem multiguna, dan daftar isian 2.
4. Tujuan pembelajaran: siswa dapat mengklasifikasikan kancing-kancing yang ada.
5. Kegiatan pembelajaran:
1) Kegiatan awal:
a) Bagilah para siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil (beranggotakan antara 4 sampai 5
orang). Bagilah setiap kelompok sejumlah kancing.
b) Mintalah beberapa siswa memilih salah satu kancing dan menjelaskan ciri-ciri atau karakteristik
atau sifat yang dimiliki oleh kancing tersebut di depan kelas.
c) Mintalah salah seorang siswa untuk memilih sebuah ciri atau karakteristik atau sifat yang
dimiliki kancing, misalnya kancing yang memiliki karakteristik berlubang2. Kemudian Mintalah
ia memisahkan kancing-kancing yang memiliki lubang 2 dari kancing-kancing lainnya.
d) Tugaskan siswa-siswa yang lain untuk memisahkan pula kancing-kancing yang berlubang 2 dari
kancing-kancing lainnya.
2) Kegiatan eksplorasi
a) Tugas Kan setiap kelompok untuk menentukan ciri-ciri lain yang dimiliki oleh kancing-kancing
tersebut misalnya setelah ciri pertama yang dipilih bersama yaitu berlubang dua, kemudian
berbentuk bulat, lalu berwarna putih, dan sebagainya.
b) Mintalah setiap kelompok memisahkan kancing-kancing berdasarkan ciri-ciri yang telah
ditentukan titik tempelkan kancing-kancing tersebut pada kelompok yang sesuai buka contoh
kelompoknya dapat dilihat pada daftar isian 2). Hitunglah jumlah untuk setiap kelompok.
6. Evaluasi: guru melakukan observasi Apakah siswa dapat melakukan cara pengelompokan dengan baik
titik kemudian berikan setiap kelompok bermacam-macam daun titik Mintalah setiap kelompok siswa
untuk mengelompokkan daun-daun tersebut berdasarkan ciri yang ditentukan oleh kelompok. Bagikan
daftar isian 3, tugaskan siswa untuk menuliskan ciri yang ditentukannya dan menempelkan daun sesuai
dengan kelompoknya.

Jawaban Soal No.5

Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran

1. Efektivitas Media Pembelajaran


Prinsip utama pemilihan media pembelajaran adalah efektivitas media pembelajaran dalam mencapai
tujuan dan efektivitas untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran yang akan di sampaikan.
Pendidikan atau guru harus mempertimbangkan apakah media pembelajaran yang digunakan sudah
efektif jika dibandingkan dengan media yang lain. Selain itu guru juga harus mempertimbangkan
apakah biaya media pembelajaran itu tadi sebandingdengan yang akan di dapa tsiswa.
2. Taraf Berfikir Siswa.
Media pembelajaran juga harus di pilih berdasarkan dengan taraf berfikir siswa. Media pembelajran
lebih baik menggunakan benda-benda yang bersifat kongkrit dibandingkan media yang bersifat abstrak.
Media pembelajaran anak SD tidak boleh serinci media pembelajarannya anak SMP dan SMA. Jika
tingkat kerumitan media pembelajaran tidak di sesuaikan dengan taraf befikir siswa bukannya semakin
mudah untuk di pahami malah akan semakin membingungkan dan membuat anak tidak fokus pada
materi sehingga tidak mendapat hasil pembelajaran yang di harapkan.
3. Interaktivitas Media Pembelajaran.
Prinsip selanjutnya dalam pemilihan media pembelajaran adalah interaktivitas. Seberapa interaktif siswa
terhadap media pembelajaran? Semakin interaktif media, maka akan semakin bagus media pembelajaran
tersebut karena bias lebih mendorong siswa agar aktif dalam pelajaran.
4. Kontekstual.
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus mengedepankan aspek lingkungan sosial dan
budaya dengan mempertimbangkan aspek pengembangan pada pembelajaran life skills.
5. Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran
Penting sekali bagi guru memperhatikan minat siswa dalam media pembelajaran, karena sebuah media
pembejaran sangat mempengaruhi minat siswa. Ada beberapa media pembelajaran yang dapat
mempengaruhi minat siswa lebih baik dari media pembelajaran yang lainnya.
6. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajran
Sebagus apapun medianya tidak akan efektif bilag uru tidak menguasai media tersebut, misalkan media
pembelajaran berbasis computer jika gurunya tidak menguasai pembelajran yang berbasis computer
maka akan sia-sia saja. Mengenai media pembelajaran yang akan di pilih guru harus
menguasai/memahami media tersebut terlebih dahulu.
7. Fleksibelitas Media Pembelajaran
Prinsip selanjutnya adalah fleksibelitas, media yang di pilih guru harus memiliki fleksibelitas yang baik.
Yang di maksud fleksibelitas di sini adalah dapat di gunakan dalam berbagai situasi. Kadangkala, saat
proses media pembelajran berlangsung terjadi perubahan situasi yang berakibat tidak dapat digunakan
lagi media tersebut. Contohnya media pembelajaran yang menggunakan sumber listrik dalam
mengoprasikannya, bias saja menghambat pelajaran yang sedang berlangsung bila tiba-tiba listrik mati.
Dll
8. Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang dipilih haruslah media pembelajaran yang aman bagi mereka sehingga hal-hal
yang tidak diinginkan saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung tidak terjadi.Contoh media
pembelajaran di SD yang kurang aman misalnya penggunaan alat-alat yang mudah terbakar, tajam
(mudah melukai) atau panas, atau bahan-bahan kimia bersifat korosif.
9. Kualitas Teknis Media Pembelajaran
Perawatan media pembelajaran dapat mempengaruhi kualitas teknis media. Kualitas teknis media
pembelajaran juga dapat ditentukan oleh kualitas produksi media oleh suatu produsen. Jika di sekolah
tersedia media pembelajaran yang sejenis tetapi diproduksi oleh beberapa produsen, maka sebaiknya
guru memilih yang sekiranya memiliki kualitas teknis terbaik, misal dari segi keterbacaan tulisan atau
gambar, komposisi warna, ketelitian alat, dan sebagainya.

Jawaban Soal No. 6

Percobaan membuat rangkaian listrik sederhana. Perhatikan: jangan menggunakan listrik rumah (PLN).
Berbahaya!! Perhatikan gambar 5.2 5 pertanyaan yang perlu dikembangkan adalah :

a. Apa yang terjadi bila saklar ditekan dan mengapa demikian ?


b. Apa yang terjadi bila saklar dilepaskan?

Anda mungkin juga menyukai