PEMBELAJARAN IPA DI SD
DI SUSUN OLEH :
SULVIA YULIARTI
859163898
A. PENGERTIAN
Unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan siswa untuk belajar.
Belajar dapat dirangsang dan diarahkan dengan berbagai macam cara yang mengarah kepada
tujuan yang berlain-lain pula. Merumuskan tujuan instruksional, menyiapkan media
mempersiapkan tes dengan sebaik-baiknya, dan lain-lain prosedur mengajar, merupakan
semacam alat untuk fungsi pokok tersebut. Di samping itu, cara mengajar guru yang baik
merupakan kunci dan prasyarat bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik.
Merumuskan tujuan instruksional, menyiapkan media instruksional, mempersiapkan tes
dengan sebaik-baiknya, dan lain-lain prosedur mengajar, merupakan semacam alat untuk fungsi
pokok tersebut. Di samping itu, cara mengajar guru yang baik merupakan kunci dan prasyarat
bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik.
Ada pendapat yang mengatakan, "jika kita ingin menghitung berapa banyak metode
mengajar yang ada, maka kita akan sampai kepada suatu bilangan yang fantastis". Bahkan ada
pula pendapat yang mengatakan "metode mengajar dengan berbagai variasinya itu akan sama
banyak dengan jumlah guru yang ada". Dengan kata lain, setiap guru akan mengembangkan
variasi metode mengajar. Metode mengajar yang digunakan secara berhasil oleh seorang guru,
belum tentu memberikan hasil yang sama jika dipakai oleh guru lain.
Metode mengajar berbeda dengan teknik mengajar. Metode dapat dianggap sebagai prosedur
atau proses yang teratur. Teknik merupakan sesuatu yang dianggap menyangkut pengertian yang
lebih sempit. Hubungan antara metode dan teknik dapat diumpamakan sebagai hubungan strategi
dan taktik. Taktik bersifat lebih praktis dan merupakan penjabaran dari strategi.
Penugasan yang baik adalah yang bersifat menantang dan bersifat lentur sesuai
minat dan bakat murid Anda. Tugas yang diberikan tidak selalu dari Anda sebagai guru,
mungkin murid Anda itu memperoleh tugas dari ketua kelompoknya. Dalam Ilmu
Pengetahuan Alam banyak tugas yang harus dikerjakan secara kelompok.
2. Metode Diskusi
Dalam pembelajaran IPA metode diskusi perlu Anda lakukan sebab banyak
kebaikannya antara lain:
a. semua murid bebas mengemukakan pendapat, jadi bersifat demokratis;
b. merupakan cara yang efektif untuk mengajukan permasalahan;
c. Mempertinggi peran serta murid secara perorangan;
d. mendorong rasa persatuan dan mengembangkan rasa sosial;
e. mengembangkan kepemimpinan, dan menghayati kepemimpinan bersama.
3. Metode Tanya Jawab
Bila Anda menggunakan metode tanya-jawab adalah untuk mengetahui sejauh
mana murid Anda mengerti dan mengingat tentang fakta yang dipelajari dan didengarnya.
Pertanyaan yang Anda ajukan bermaksud pula untuk merangsang siswa berpikir, atau
untuk memperoleh umpan balik. Suatu pertanyaan bermaksud meneliti kemampuan daya
tangkap murid Anda terhadap bahan pelajaran yang baru diberikan.
4. Metode Latihan
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam banyak juga hal-hal yang perlu
dilatihkan, seperti penggunaan mikroskop, penggolongan berbagai jenis hewan dan
tanaman, dalam pelajaran Biologi, penggunaan ukuran membaca termometer dalam
pelajaran Fisika dan lain sebagainya.
5. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang paling tradisional yaitu Anda berbicara dan
murid Anda mendengarkan. Ceramah juga sangat ekonomis untuk menyampaikan
informasi, dengan murid yang besar dan bahan yang harus diselesaikan banyak dapat
dilakukan dalam tempo singkat. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam metode
ceramah kurang dianjurkan, karena untuk belajar Ilmu Pengetahuan Alam murid dituntut
lebih aktif, dan mempelajari informasi tangan pertama (first hand information).
6. Metode Simulasi
7. Metode Proyek
Studi lapangan atau karyawisata IPA jauh lebih memberikan pengalaman luas
kepada murid Anda dibanding hanya di dalam ruangan yang dibatasi empat dinding atau
kelas. Studi lapangan IPA juga merupakan pengalaman langsung, melihat objek
sebenarnya, dan diperoleh dari tangan pertama. Misalnya untuk mengamati berbagai jenis
tanaman atau berbagai macam bunga, bentuk daun, Anda cukup ke halaman atau kebun
sekolah. Di halaman sekolah dapat dilihat bagaimana kupu-kupu terbang, semut
mengambil makanan, ulat memakan daun, beraneka ragam jenis rumput, berbagai bentuk
awan, melihat aliran air di selokan.
9. Metode Demonstrasi
Agar supaya di waktu Anda melakukan demonstrasi IPA itu tidak gagal,
sebaiknya Anda sebelumnya telah melakukannya sendiri terlebih dahulu. Sehingga
jalannya demonstrasi lebih lancar dan menghemat waktu. Pelaksanaan demonstrasi harus
dapat dilihat oleh seluruh murid. Kelemahan metode demonstrasi antara lain tidak semua
murid dapat ikut aktif. Mungkin hanya sebagian kecil murid saja yang dapat
mencobanya, bila waktu yang tersedia terbatas, sehingga demonstrasi itu dilakukan
dengan tergesa-gesa.
Metode mengajar perlu disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan para siswa; kita
perlu realistis menghadapi hal seperti ini. Tetapi, kita perlu hati-hati, sehingga kita tidak
keliru dalam membuat keputusn tentang kemampuan siswa kita. Kita harus dapat
mengetahui dengan pasti, apakah ketidakmampuan para siswa itu benar-benar karena tidak
mampu atau karena malas. Untuk itu perlu diciptakan alat penilaian yang tepat.
Dalam hubungannya dengan psikologi belajar ini, sering kali kita mengabaikan dua
hal penting, yaitu: pengulangan secara berkala dan pemberian pengalaman langsung.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemberian pengalaman
langsung semakin penting pada pendidikan IPA.
5. Metode Belajar Hendaknya Disesuaikan dengan Alokasi Waktu dan Sarana Prasarana yang
Tersedia
Walaupun kita ingin mengajarkan suatu topik bahasan secara ideal, kita jangan lupa
membatasi diri dengan ketersediaan waktu yang telah kita tetapkan. Jika hal itu tidak dapat
kita penuhi (misalnya bahan pengajaran tidak selesai pada akhir semester) maka dapat kita
katakan metode yang kita gunakan itu tidak tepat. Selain itu kita juga harus
mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana. Kita tidak dapat memaksakan
untuk menggunakan metode belajar tertentu, jika sarana dan prasarana untuk metode
tersebut tidak tersedia.
Bagi siswa, akan lebih baik jika gurunya berlain-lainan, baik dalam kepribadian
maupun dalam temperamen; dalam pendiriannya mengenai tugas kewajibannya maupun
dalam cara bagaimana menunaikan tugas kewajiban itu.
B. CONTOH PENERAPAN METODE DALAM PEMBELAJARAN IPA SD KELAS I – VI
Banyak hal yang perlu kita pertimbangkan dalam menentukan dan merencanakan
penggunaan metode belajar untuk suatu pembelajaran. Berikut hanya merupakan salah satu
alternatif dari pembelajaran IPA SD Kelas 1.
2. Proses pembelajaran
Tahap perencanaan, pada tahap ini kita perlu menjelaskan kepada siswa tentang
tujuan eksperimen.
2. Proses pembelajaran
Pada fase perencanaan (1) kita membagi anak menjadi beberapa kelompok,
memberi tugas sesuai dengan masalah yang akan di bahas dan memberi arahan mengenai
sumber/tempat di mana masalah itu harus di teliti/di amati.
3. Evaluasi terhadap metode yang digunakan untuk mengukur metode yang digunakan
kitamenilai sukses jika:
a. siswa dapat melakukan prosedur/eksperimen/pengamatan dengan benar;
b. melalui eksperimen/pengamatan lapangan siswa dapat menunjukkan beragam
jenisbenda padat dan benda sairnya ada di sekitar;
D. METODE BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD KELAS III
1. Pokok Bahasan: Sumber Daya Alam
a. Metode belajar yang digunakan
Metode brainstorming adalah cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam
kelas dengan melontarkan suatu masalah, kemudian siswa menjawab atau menyatakan
pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah
baru, atau dapat diartikan pula sebagai suatu cara untuk mendapatkan banyak ide dari seluruh
siswa dalam waktu yang singkat.
b. Proses pembelajaran
Untuk keberhasilan metode yang digunakan, kita menilai berhasil jika selama
kegiatan seluruh siswa terlibat aktif dalam menanggapi masalah dengan mengemukakan
pendapat, komentar, bertanya, atau mengemukakan masalah baru dan mampu
menyampaikannya dengan bahasa dan kalimat yang baik.
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode ceramah. Dalam metode ini guru
mentransferkan ilmu kepada siswanya secara lisan. Cara ini kadang-kadang membosankan
maka dalam pelaksanaannya memerlukan keterampilan tertentu (metode ceramah plus).
b. Proses pembelajaran
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode studi lapangan. Metode studi
lapangan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif. Pembelajaran dalam
metode ini meliputi 3 fase. Fase perencanaan/permulaan, fase pengerjaan unit, dan fase
kulminasi.
b. Proses pembelajaran
Pada fase perencanaan (1) kita membagi anak-anak di kelas menjadi beberapa
kelompok, memberi tugas sesuai dengan masalah yang akan dibahas, dan memberi arahan
mengenai sumber-sumber yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah atau tempat di
mana masalah itu harus diteliti. Menyarankan alat/sarana yang bisa dipakai dan cara
kerjanya.
Pada fase pengerjaan unit (2) siswa terjun ke lapangan, belajar di perpustakaan dan
survei di lapangan. Mungkin memerlukan waktu yang agak lama sampai siswa menemukan
data/informasi yang dicari. Kita mengontrol apa yang dikerjakan siswa, memberi
saran/pertanyaan, membantu merumuskan kesimpulan bila perlu.
Fase ketiga, fase kulminasi (3). Setelah siswa bekerja di lapangan sepenuhnya, hasil
kerjanya dibawa ke kelas. Hasil data/ informasi diolah sehingga sampai pada suatu
kesimpulan.
Cara ini lebih menitikberatkan kepada "bagaimana siswa belajar" dan bukan "apa
yang mereka pelajari", maka evaluasi untuk ini diorientasikan kepada proses mental anak
selama pembelajaran berlangsung.
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode eksperimen. Seperti telah kita
ketahui, penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan
mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih berpikir ilmiah (scientific thinking).
Dengan metode ini siswa akan menemukan bukti kebenaran dari suatu teori yang sedang
dipelajarinya.
b. Proses pembelajaran
Tahap perencanaan, pada tahap ini kita perlu menjelaskan kepada siswa tentang
tujuan eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui
eksperimen, yaitu:
Selama eksperimen berlangsung kita harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. Dari
percobaan ini diharapkan siswa dapat membuktikan bahwa:
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode penemuan (discovery). Metode
penemuan (discovery) adalah pembelajaran yang melibatkan proses mental dimana siswa
mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip.
b. Proses pembelajaran
Pada tahap awal untuk metode pembelajaran discovery, kita harus mampu menciptakan
kondisi yang kondusif, yang dapat merangsang proses mental siswa, sehingga siswa mampu
menemukan sendiri suatu informasi melalui pengasimilasian konsep atau prinsip.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Keberhasilan metode belajar, kita dapat menilai sukses jika siswa melalui proses
mentalnya mampu menemukan sendiri sejumlah fakta atau konsep yang diharapkan.
b. Proses pembelajaran
Pada tahap awal pembelajaran, kita perlu menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan
eksperimen, mereka harus memahami masalah-masalah yang akan dieksperimenkan yaitu:
Selama eksperimen berlangsung kita harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pertanyaan-pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya
eksperimen. Setelah eksperimen selesai, kita harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikan secara klasikal dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya jawab.
Untuk mengukur keberhasilan metode yang digunakan, kita menilai berhasil jika: