Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

UJI MAKANAN

(UJI KARBOHIDRAT, UJI LEMAK, DAN UJI PROTEIN)

DISUSUN OLEH:

SULVIA YULIARTI

NIM: 859163898

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2022
A. JUDUL PERCOBAAN

“Uji Makanan (Uji Karbohidrat , Uji Lemak dan Uji Protein)”

B. TUJUAN PERCOBAAN

1. Karbohirat

Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung Karbohidrat

2. Lemak

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung Lemak

3. Protein

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung Protein

C. ALAT DAN BAHAN

Karbohidrat Lemak Protein

a. Lumpang porselin / a. Piring plastik 1 buah a. Piring Plastik 1 buah

piring plastik 1 buah b. Pipet 2 buah b. Pipet 2 buah

b. Pipet 1 buah c. Kertas coklat sampul c. Lilin 1 buah

c. Pisang 1 diiris kecil buku ukuran 10 x 10 d. Piring kecil 1 buah

d. Apel 1 diiris kecil cm 12 lembar. e. Cangkir plastic 1 buah

e. Nasi 2-3 butir d. Lampu senter 1 buah f. Sendok makan 1 buah

f. Telur rebus (bagian e. Lilin 1 buah g. Korek api 1 dus

putihnya) 1 iris kecil f. Sendok 1 buah h. Jepitan jemuran 1 buah

g. Tahu putih 1 iris kecil g. Kemiri 2 buah i. Kertas label

h. Margarin seujujng h. Margarin 1 sendok j. Air kapur 10 ml

sendok kecil k. Air 10 ml

i. Biskuit 1 potong kecil i. Wortel 1 buah l. Gula pasir 1 sendok

j. Tepung terigu 1 j. Seledri 1 tangkai m. Putih telur yang sudah

sendok kecil k. Biji jagung kering 1 direbus 1 iris


k. Gula pasir 1 sendok genggam n. Roti 1 iris kecil

kecil l. Singkong kering 1 iris o. Tempe 1 iris kecil

l. Kentang 1 iris kecil m. Kacang tanah yang p. Daging ayam 1 iris

m. Kalium Iodide 0,1 M dikupas kering 3-5 kecil

10 mL butir q. Tepung terigu 1

n. Papaya 1 potong kecil sendok makan

o. Santan 1-3 sendok teh r. Tembaga sulfat 2

p. Minyak goring 5mL sendok makan

q. Susu 1-3 sendok teh s. Bulu ayam 1 helai

r. Air 5mL. t. Seledri 1 batang

u. Kangkung 1 batang

D. LANDASAN TEORI

Makanan terdiri atas bermacam-macam zat yang dikenal sebagai nutrien, dan

dibedakan menjadi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien diperlukan dalam

jumlah besar oleh tubuh seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan

mikronutrien merupakan zat yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit oleh

tubuh seperti mineral dan vitamin (Mary E. Barasi, At a Glance, 2007:26).

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan komponen bahan makanan yang penting dan merupakan

sumber energi yang utama. Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak

dijumpai di alam, terutama sebagai penyusun utama jaringan tumbuhan-

tumbuhan.(Estien Yazid dan Lisda Nursanti, 2006:1)


a. Fungsi karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh

penduduk dunia, khususnya bagi penduduk di negara yang sedang

berkembang. Dalam tubuh, karbohidrat berfungsi untuk mencegah timbulnya

ketosis, mencegah pemecahan protein tubuh yang berlebihan, mencegah

kehilangan mineral, dan untuk membantu metabolisme lemak dan protein.

Selain itu, karbohidrat dapat juga digunakan untuk bahan pengisi tablet dan

kapsul, bahan pemanis, bahan perasa, bahan pengawet, dan sumber serat.

(Abdul Rohman dan Sumantri,2007:42).

b. Klasifikasi karbohidrat

Karbohidrat dikenal ada tiga kelompok utama yaitu gula sederhana

(monosakarida), oligosakarida, dan polisakarida.

1) Monosakarida

Monosakarida adalah gula sederhana yang terdiri atas 4-6 atom karbon,)

merupakan karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis

menjadi karbohidrat lain. Bentuk ini dibedakan kembali menurut jumlah

atom C yang dimiliki dan sebagai aldosa atau ketosa. Monosakarida yang

terpenting adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa. (Mary E. Barasi,

2007: 28)

a) Glukosa

Glukosa mengandung enam atom kabon, dan merupakan jenis gula

paling umum dalam tubuh. Glukosa didapat dari madu, gula dan

kudapan manis yang terbuat dari gula, kue, biskuit, buah dan jus

buah, serta sayuran.

b) Fruktosa
Fruktosa didapat dari madu madu, buah, dan beberapa sayuran.

Selain itu, fruktosa juga didapat dari pati, jagung, dan saat ini

digunakan secara luas sebagai pengganti sukrosa (gula pasir) dalam

minuman ringan, buah kalengan, selai dan produk jeli, dan juga ada

dalam beberapa produk olahan susu. Setelah diabsorpsi, fruktosa

mengalami metabolisme di hati menghasilkan glukosa, glikogen,

asam laktat, atau lemak, tergantung kondisi metabolisme

masingmasing individu.

c) Galaktosa

Galaktosa dihasilkan sebagai produk metabolisme laktosa dari susu,

serta memiliki peranan penting bagi perkembangan jaringan saraf

pada bayi dan dapat mejadi glukosa dan glikogen.

2) Oligosakarida

Oligosakarida merupakan karbohidrat yang tersusun atas dua sampai

sepuluh satuan monosakarida. Oligosakarida yang umum adalah

disakarida, yang terdiri atas dua satuan monosakarida dan dapat

dihidrolisis menjadi monosakarida seperti sukrosa, laktosa, dan maltose.

(Estien Yazid dan Lisda Nursanti,2007: 2)

a) Sukrosa

Sukrosa atau gula tebu ini tidak memiliki sifat pereduksi. (Yohanis

Ngili, 2010: 26). Sukrosa dibentuk melalui penggabungan glukosa

dan fruktosa, yang diperoleh dari gula tebu, madu dan sirup (dalam

bentuk larutan), buah, dan sayuran.

b) Laktosa
Laktosa yang terdiri atas glukosa dan galaktosa bisa diperoleh dari

susu sapi dan produk olahannya (misalnya makanan yang

mengandung susu bubuk atau whey yang merupkan cairan yang

tertinggal dalam proses pengolahan susu menjadi keju) seperti

cokelat susu, sereal, kentang instan, biskuit, dan sup krim).

c) Maltosa Maltosa merupakan gula pereduksi yang terdiri atas dua unit

glukosa dan terutama dijumpai pada biji-bijian yang berkecambah

seperti gandum. Malt yang dihasilkan melalui perkecambahan ini

digunakan dalam produksi minuman fermentasi seperti bir. Dalam

jumlah kecil, maltosa terdapat dalam biskuit, sereal sarapan, dan

minuman yang mengandung malt.

3) Polisakarida Polisakarida merupakan karbohidrat yang tersusun lebih

dari sepuluh satuan monosakarida dan dapat berantai lurus atau

bercabang. Polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim tertentu

yang kerjanya spesifik. Hidrolisis sebagian polisakarida menghasilkan

oligosakarida dan dapat digunakan untuk menentukan struktur molekul

polisakarida. Contoh: amilum, glikogen, dekstrin, dan sellulosa

2. Lemak

Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,

hewan, atau manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi

sel. Lipid mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik

nonpolar seperti eter, kloroform, aseton, dan benzena. Lemak dan minyak

merupakan bagian terbesar dan terpenting kelompok lipid, yaitu sebagai

komponen makanan utama bagi organisme hidup. (Estien Yazid dan Lisda

Nursanti, 2006:41)
a. Fungsi lemak

Lemak atau lipid memiliki peranan penting bagi tubuh, selain menjadi

sumber energi kedua dalam tubuh, lemak juga memiliki peran seperti sebagai

bantalan penahan panas di bawah kulit, komponen struktural dalam tubuh,

dan pembawa bagi absorpsi vitamin larut lemak.(Mary E. Barasi,2007:32).

b. Klasifikasi lemak

Lemak atau lipid dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan besar,

yaitu: lipid sederhana (senyawa ester asam lemak dan berbagai alkohol),

contohnya lemak atau minyak dan lilin (wax). Lipid kompleks (senyawa ester

asam lemak yang mempunyai gugus lain disamping alkohol dan asam lemak,

misalnya karbohidrat atau protein), contohnya fosfolipid, glikolipid, dan

lipoprotein. Derivat lipid (senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis

lipid), contohnya asam lemak, gliserol, akdehida lemak, keton, hidrokarbon,

sterol, vitamin larut lemak, dan beberapa hormon. (Estien Yazid dan Lisda

Nursanti,2006:42)

Sedangkan berdasarkan tingkat kejenuhan lemak dibedakan menjadi

dua yaitu, asam lemak jenuhmerupakan asam lemak jenuh tidak mempunyai

ikatan rangkap. Asam lemak jenuh dapat disintesis sendiri oleh tubuh. Asam

lemak jenuh ini dalam suhu ruangan berbentuk padat. Sebagian besar asam

lemak jenuh berasal dari lemak hewani. Contohnya asam palmitat, asam

stearat, dan asam kaprat. Sedangkan asam lemak tak jenuh merupakan asam

lemak yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap. Asam lemak tak jenuh

tidak dapat disintesis oleh tubuh. Asam lemak tak jenuh biasanya berwujud

cair. Sebagian besar asam lemak tak jenuh berasal dari lemak nabati. Contoh,
asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. (Estien Yazid dan Lisda

Nursanti,2006:43)

3. Protein

Protein merupakan rangkaian asam-asam amino yang sekuennya

ditentukan oleh kode genetik. Beberapa asam amino yang menyusun tidak dapat

disintesis dalam tubuh (asam amino esensial) sehingga harus didapatkan dari

makanan yang dikonsumsi (Sandjaja, 2010).

Pengadaan dan penyediaan asam amino menjadi sangat penting oleh

karena senyawa tersebut digunakan sebagai satuan penyusun protein.

Kemampuan jasad hidup untuk membentuk Asam amino tidak sama. Asam

amino yang umum terdapat dalam alam akan disintesis oleh sekelompok

enzim yang berbeda satu sama lain dan melalui jalur yang berbeda pula

(Martoharsono, 2006).

Zat antibodi, enzim, dan hormone dalam tubuh juga merupakan protein

yang berfungsi mengangkut zat gizi, oksigen dan hasil metabolit ke seluruh

tubuh atau ke organ-organ tubuh tertentu. Antibodi atau immunoglobin dapat

mengenali dan menghancurkan zat asing. Enzim berperan terhadap proses

kimiawi dalam sel. Enzim mengontrol kecepatan dan kelangsungan reaksi

dalam sel. Hormone adalah pembawa pesan yang disekresikan untuk

respons keadaan tubuh yang menyimpang. Di samping itu, protein dalam

keadaan tertentu menjadi sumber energi, di mana tiap gram protein menghasilkan

energi 4 kalori (Sandjaja, 2010).

Berdasarkan penjelasan di atas, dilakukanlah percobaan tentang

protein ini guna mengetahui berbagai hal secara lebih mendalam mengenai

salah satu zat gizi yang sangat berperan penting dalam tubuh.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Karbohidrat

a. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar

kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini

b. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji

diatas piring plastik

c. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan

yodium dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian

makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah

yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium

d. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan

tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

2. Lemak

a. Membuat dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong

dengan ukuran 10 x 10 cm.

b. Mengisap air menggunakan pipet, kemudian teteskan di atas salah satu kertas

coklat tadi.

c. Mengisap minyak dengan pipet, kemudian teteskan di atas kertas coklat yang

lainnya.

d. Membiarkan kedua kertas tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu priksa

keduanya dengan menghadap cahaya. Kemudian diamati dan mencatat

keadaan permukaan kertas tersebut. Manakah kertas yang masih

meninggalkan bekas? Gunakan hasil tersebut sebagai pembanding untuk

menguji bahan makanan mana yang mengandung minyak dan tidak.


e. Mengambil 10 kertas coklai yang sama seperti pada point pertama, kemudian

diberi nama dari 10 bahan makanan yang akan diuji.

f. Menggaluska kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan

bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai 10 menit.

g. Sambil menunggu waktu, mengerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan

makanan lain. cairkan margarin di atas sendok dengan menggunakan panas

dari nyala lilin. Teteskan margarin di atas kertas coklat. Biarkan sekitar 10

menit.

h. Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel

dan usap-usapkan di atas kertas coklat berulang-ulang kali. Usap-usapkan biji

jagung kering di atas kertas coklat berulang-ulang kali atau sebanyak sepuluh

kali. Lakukan hal yang sama untuk singkong kering dan kacang tanah kering.

Potong-potong papaya dan usap-usapkan di atas kertas coklat sebanyak

sepuluh kali. Teteskan air santan pada kertas coklat. Teteskan pula susu pada

kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas coklat tersebut selama

10 menit.

i. Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu persatu. Pergunakanlah lampu

atau senter kea rah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas

manakah yang meninggalkan bekas noda minyak? Kemudian mencatat hasil

pengamatan pada tabel di lembar kerja.

3. Protein

Uji dengan Pembakaran

a. Nyalakan lilin, berdirikan di atas gelas (piring kecil). Jepitlah bulu ayam

dengan penjepit jemuran atau tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala
lilin. Amati dan jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam

terbakar ini sebagai kontrol.

b. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyala

lilin. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan

daging ayam. Amati bau yang ditimbulkannya. Manakah yang baunya seperti

bau bulu ayam yang terbakar!

c. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein

berdasarkan uji pembakaran!


F. HASIL PENGAMATAN

1. Karbohidrat

Data Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat

WARNA
SEBELUM DIBERI SETELAH DIBERI
NO BAHAN MAKANAN KETERANGAN
TETESAN TETESAN
BETADHIN BETADHIN
1 Pisang Kekuningan Biru keunguan Berubah Warna
2 Apel Putih Putih Tetap
3 Nasi Putih Biru Tua Pekat Berubah Warna
4 Telur Putih rebus Putih Putih Tetap
5 Tahu Putih Putih Putih Tetap
6 Margarin Kuning Kuning Tetap
7 Biskuit Kuning Coklat Biru keunguan Berubah Warna
8 Tepung Terigu Putih Biru Tua Pekat Berubah Warna
9 Gula Pasir Putih kekuningan Biru keunguan Berubah Warna
10 Kentang Kekuningan Biru keunguan Berubah Warna

2. Uji Lemak

Data Hasil Pengamatan Uji Lemak

MENINGGALKAN BEKAS
NO BAHAN YANG DI UJI NODA MINYAK KETERANGAN
YA TIDAK
1 Kemiri √ Mengandung Lemak
2 Margarin √ Mengandung Lemak
3 Wortel √ Tidak ada noda Minyak
4 Seledri √ Mengandung Lemak
5 Biji Jagung √ Tidak ada noda Minyak
6 Singkong Kering √ Tidak ada noda Minyak
7 Kacang Tanah √ Mengandung Lemak
8 Pepaya √ Tidak ada noda Minyak
9 Santan √ Mengandung Lemak
10 Susu √ Mengandung Lemak
3. Protein

Hasil Pengamatan Uji Protein

MENGANDUNG PROTEIN
NO BAHAN YANG DI UJI KETERANGAN
YA TIDAK
1 Bulu Ayam
2 Seledri √ Tidak Berbau
3 Kangkung √ Tidak Berbau
4 Putih telur √ Berbau/Mengandung Protein
5 Roti √ Tidak berbau
6 Tempe √ Berbau/Mengandung Protein
7 Daging Ayam √ Berbau/Mengandung Protein
8 Tepung Terigu √ Tidak berbau
9 Gula √ Berbau/Mengandung Protein
10 Margarin √ Berbau/Mengandung Protein

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

Uji Karbohidrat

1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir,

setelah diberi larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru

ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut

termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?

Jawab:

Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah

ditetesi dengan larutan kalium iodida tidak semuanya berubah warna menjadi

biru ungu. Nasi dan tepung terigu menjadi biru tua pekat, kentang dan gula

pasir menjadi ungu kebiruan. Nasi, tepung terigu kentang dan gula pasir

merupakan makanan yang mengandung karbohidrat, akan tetapi kandungan

karbohidrat yang terdapat dalam keempat makanan tersebut berbeda-beda.


Semakin pekat perubahan warna yang dihasilkan maka semakin banyak

kandungan karbohidratnya.

2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang

tidak setelah ditetesi larutan yodium?

Jawab :

Beberapa bahan makanan berubah warna dan tidak berubah warna,

karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat dan

ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang

termasuk sumber karbohidrat ?

Jawab:

Bahan makanan yang termasuk sumber karbohidrat adalah pisang,

nasi, biskuit, tepung terigu, kentang, dan gula pasir.

4. Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini ?

Jawab:

Bahan makanan yang mengandung karbohidrat berubah warna

menjadi ungu kebiruan atau biru tua jika diuji dengan larutan yodium.

Semakin banyak kandungan karbohidratnya, maka akan semakin pekat warna

yg di timbulkan.

Uji Lemak

1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya.

Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?

Jawab:
Bekas usapan kemiri di tangan terasa licin karena mengandung

minyak dan bekas usapan seledri dan papaya tidak terdapat noda seperti

minyak atau bisa dikatakan bekas papaya dan seledri terasa kasar, kembali

kering dan tidak tersasa apa-apa karena seledri dan pepaya mengandung air.

2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan

lampu/senter, bagaimana terlihatnya?

Jawab :

Untuk bekas usapan/tetesan setelah di diamkan selama 10 menit, yang

mengandung minyak seperti kemiri, akan terlihat teransparan, sedangkan

bekas usapan papaya dan seledri tidak berbekas dan tidak transparan

(langsung kering) atau bahan makanan yang mengandung minyak tembus

pandang, sedagkan bahan makanan yang tidak mengandung minyak tidak

tembus padang.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber

lemak?

Jawab:

Bahan makanan yang termasuk sumber lemak adalah kemiri,

margarin, kacang tanah, santan dan susu.

Uji Protein

1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?

Jawab : tidak
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau

yang ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan

makanan yang di bakar tersebut!

Jawab:

a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang

ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar;

b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang

ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.

c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang

ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.

3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur

rebus, tempe, dan daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu?

Apakah keunggulannya sama? Manakah yang ungunya lebih muda dan yang

paling tua? Mengapa demikian?

Jawab:

Yang berwarna ungu adalah putih telur rebus, tempe, dan daging ayam.

Keunggulannya tidak sama. Warna ungu lebih muda pada daging ayam dan

tempe sedangkan umgu yang lebih tua pada putih telur rebus. Karena Putih

telur rebus kandungan proteinnya lebih besar daripada pada daging ayam dan

tempe yang ditunjukkan dengan warna ungu lebih muda pada kedua bahan

tersebut.

4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber

protein?
Jawab:

a. Bahan yang mengandung sumber protein: Putih telur, tempe, daging

ayam, dan seledri;

b. Bahan yang tidak mengandung protein: Roti dan kangkung.


H. PEMBAHASAN

Uji Karbohidrat

Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan kalium iodida/

Betadine yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :

Betadin digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung

karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang ditetesi betadine menghitam

atau berubah warna, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin

hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai

pernyataan di atas diperoleh hasil pengujian sebagai berikut : Pada uji

karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil ditetesi dengan dua tetes larutan

yodium/betadine dan menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang

mengandung karbohidrat (amilum). Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang

diiris kecil ditetesi dengan yodium/betadine tidak mengalami perubahan warna.

Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum). Uji

karbohidrat (amilum), pada nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / betadine

berubah warna menjadi ungu pekat / menjadi biru kehitaman atau biru tua. Hal

itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum). Uji karbohidrat

(amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / betandine

menghasilkan tidak adanya perubahan materi. Hal itu berarti menunjukkan

bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki

karbohidrat (amilum), setelah diuji seharusnya betadhin akan mengalami

perubahan warna, menjadi warna biru kehitaman / hitam / ungu. Uji karbohidrat

(amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium/betadine, hasil

pengamatan irisan Tahu tidak mengalamai perubahan warna. Hal itu


menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum). Uji

karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / betadine

tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung

karbohidrat (amilum). Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang ditetesi dengan

larutan yodium/betadine berubah warna menjadi ungu kebiruan. Hal itu

menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum). Uji karbohidrat

(amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium /betadinel berubah warna

menjadi biru kehitaman atau biru tua. Hal itu menunjukkan bahwa tepung terigu

mengandung karbohidrat (amilum). Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang

ditetesi dengan larutan yodium / betadine berubah warna menjadi ungu kebiruan.

Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir mengandung karbohidrat (amilum). Uji

karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah

warna menjadi ungu kehitaman atau kebiruan . Hal itu menunjukkan bahwa

kentang mengandung karbohidrat (amilum).

Uji Lemak

Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat diketahui bahwa : pada

uji lemak, dengan bahan Kemiri, Margarin, Kacang Tanah, Santan dan Susu

yang di haluskan dan diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai

10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan

noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa Kemiri, Margarin,

Kacang Tanah, Santan dan Susu mengandung lemak. Sedangkan pada uji

lemak, dengan bahan, Wortel, Pepaya, Biji Jagung, Singkong Kering, yang

diiris halus dan dihancurkan kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan

didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat


menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada

kertas, hal itu menunjukkan bahwa Wortel, Pepaya, Biji Jagung, Singkong

Kering tidak mengandung lemak. Dimana, Wortel mengandung vitamin A yang

bermanfaat buat kesehatan mata. Pada uji lemak, Seledri yang diiris halus

kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit

kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata

tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, melainkan meninggalkan bekas

noda, yaitu zat warna hijau hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak

mengandung lemak tapi mengandung vitamin dan mineral.

Uji Protein

Setelah kami melakukan pengamatan dalam uji protein, kami

menyiapkan berbagai bahan makanan seperti seledri, kangkung, putih telur

yang telah direbus, roti, tempe, dan daging ayam sebagai bahan makanan

yang akan di ujikan melalui proses pembakaran. Bahan makanan seperti gula

pasir, putih telur yang telah direbus, roti, tempe,daging ayam, dan tepung

terigu kami uji melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan asam

sulfat.

Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel

bahan makanan dan menyalakan lilin kemudian kami menyiapkan bulu ayam

untuk kemudian dibakar sebagai kontrol dalam percobaan ini. Kami pun

membakar bulu ayam tersebut dan mengamati/mencium aroma bulu ayam

yang dibakar tersebut.

Kami membakar seledri kemudian mencium aroma seledri yang telah

dibakar dan membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang


dibakar, kami membakar kangkung kemudian mencium aroma kangkung

yang telah dibakar dan membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam

yang dibakar, kami membakar putih telur yang telah direbus kemudian

mencium aroma putih telur yang telah dibakar dan membandingkannya

dengan aroma bulu ayam yang dibakar.

Kami membakar roti kemudian mencium aroma roti yang telah

dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar,

kami membakar tempe kemudian mencium aroma tempe yang telah dibakar

dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang telah dibakar, dan

kami membakar daging ayam kemudian mencium aroma daging ayam yang

telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang

dibakar.

Hasil pembakaran tersebut kami mengamati adanya perubahan aroma-

aroma tertentu. Seledri yang dibakar ternyata menghasilkan seperti aroma

bulu ayam yang dibakar, kangkung yang dibakar menghasilkan aroma seperti

aroma bulu ayam yang dibakar, putih telur yang dibakar menghasilkan aroma

seperti aroma bulu ayam yang dibakar, roti yang dibakar menghasilkan aroma

lain, tempe yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang

dibakar, dan daging ayam menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang

dibakar.
I. KESIMPULAN

Uji Karbohidrat

Setelah melakukan praktikum uji karbohidrat, kita dapat mengetahui

bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak, dan kita tahu bahan

yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan amilumnya dari

bahan yang satu dengan yang lainnya. Bahan yang mengandung amilum

warnanya berubah menjadi Biru keunguan. Dan semakin pekat warna yang

dihasilkan maka kandungan karbohidtratnya semakin tinggi. Selain itu, dengan

menggunakan contoh bahan-bahan makanan (pisang, apel, nasi, putih telur

rebus, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang

ditetesi dengan larutan yodium/betadine maka ada beberapa bahan yang

teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung

karbohidrat seperti sebagai berikut :

1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan

kentang.

2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu,

margarin, dan gula pasir.

Uji Lemak

Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-

bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong

kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka

ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang

teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut :


1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah

kering, santan, dan susu.

2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,

singkong kering, papaya.

Uji Protein

Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa

bahan makanan yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya

seledri, kangkung, putih telur, tempe dan daging ayam. Sedangkan bahan

makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar yaitu roti.

Berdasarkan hasil pengamatan diatas bahwa bahan makanan yang tidak berbau

seperti bau bulu ayam yang terbakar menunjukkan bahan makanan tersebut

mengandung protein sedangkan bahan makanan yang tidak berbau seperti bau

bulu ayam yang terbakar tidak mengandung protein.

J. KESULITAN YANG DIALAMI

Tidak ada Kesulitan yang relevan

Saran :

Ketelitian pada saat prktikum harus lebih di tingkatkan, dan persiapan

Alat dan bahan Praktikum juga harus di persiapkan secara lengkap.


K. DAFTAR PUSTAKA

Barasi, Mary E. 2007. At a Glance ILMU GIZI. Jakarta: Erlangga.

Diakses di http://eprints.walisongo.ac.id/6881/3/BAB%20II.pdf

Martoharsono, S. 2006. Biokimia 2. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Murray, R. K. dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC.

Ngili,Yohanis. 2010. Biokimia Dasar. Bandung: Rekayasa Sains.

Diakses di http://eprints.walisongo.ac.id/6881/3/BAB%20II.pdf

Rohman, Abdul dkk. 2007. Analisis Makanan.Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Diakses di http://eprints.walisongo.ac.id/6881/3/BAB%20II.pdf

Sandjaja. dkk. 2010. Kamus Gizi. Jakarta : Kompas.

Sirajuddin, S dan Najamuddin, U. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia.

Makassar :

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Sandjaja. 2010. Prinsip dasar ilmu Gizi. Jakarta : PT kompas Media Nusantara

Yazid, Estien dkk. 2006. Penuntun Praktikum BIOKIMIA untuk Mahasiswaa

Analisis. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Diakses di http://eprints.walisongo.ac.id/6881/3/BAB%20II.pdf
L. FOTO PRAKTIKUM

Tahap Awal Praktikum Uji Makanan

Uji Karbohidrat

1. Tahap awal
2. Proses kegiatan

Sebelum ditetes Betadhin Setelah ditetesi Betadhin

Setelah ditetes kalium iodida

3. Tahap akhir

Proses Akhir
Uji lemak

1. Tahap awal

2. Proses kegiatan
3. Tahap akhir

Tidak Mengandung Lemak Mengandung Lemak


Uji Protein

Tahap Awal

TAhap Proses

LINK : https://youtu.be/RznI-SH89LI

Anda mungkin juga menyukai