Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107
KEGIATAN PRAKTIKUM

PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERTUMBUHAN


AKAR BAWANG MERAH

OLEH:

KELOMPOK 6

AKHMAD RAMADANI (858294706)


DINNA SYAHRIANA (858294698)
DYAH UTAMI (858294856)
INTAN NOPITA SARI (858294999)
MARDIATUL HUSNA (858294713)

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANJARMASIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021.1
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR BAWANG
MERAH

TUJUAN PENGAMATAN

Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.

DASAR TEORI

Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No


02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi)
air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga
mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu
keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu
beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan
pencemaran. 
Dampak dari pencemaran langsung misalnya, berupa gangguan kesehatan
langsung (penyakit akut) maupun yang akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu
(penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi
pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu
terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan
kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan yang disebakan
oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian
terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku
mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap
makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya. Salah satu contoh pencemaran
lingkungan adalah pencemaran air.
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan
atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan
manusia atau proses alam sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan air kurang atau tidak dapat lagi berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya. Pelaksanakan penilaian terhadap kualitas air, yaitu membandingkan
beberapa ukuran/parameter kunci dengan baku mutu yang ditetapkan.
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan
sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih
baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Pada umumnya deterjen mengandung
surfaktan, builder, filler dan aditif. Surfaktan (surface active agent) merupakan zat
aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan
hidrofob (suka lemak).
Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat
melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Builder (pembentuk)
berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan
mineral penyebab kesadahan air. Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen
yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah
kuantitas. Contoh Sodium sulfat. Dan aditif merupakan bahan suplemen / tambahan
untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna
dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan
lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh : Enzim, Boraks, Sodium klorida,
Carboxy Methyl Cellulose (CMC).
Deterjen mempunyai sifat fisis antara lain polar dan non polar.. Bila terhadap
jasad renik rantai C yang lurus bersifat biogradable dan rantai C yang bercabang
bersifat unbiogradable. Sifat kimianya dapat melarutkan lemak dan tidak dipengaruhi
oleh kesadahan air. Tanpa mengurangi makna manfaat deterjen dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari, harus diakui bahwa bahan kimia yang digunakan pada deterjen
dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap kesehatan maupun lingkungan.
Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjen yakni surfaktan dan builders,
diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap manusia
dan lingkungannya.
Bawang merah termasuk sayuran umbi yang multiguna paling utama
kegunaannya adalah sebagai bumbu penyedap masakkan.
Kegunaan lain bawang merah adalah sebagai obat tradisional, bawang merah dikenal
sebagai obat karena mengandung efek antiseptik dari senyawa alliin atau allisin yang
oleh enzim alliin liase diubah menjadi asam piruvat, ammonia dan allisin anti
mikroba yang bersifat bakterisida. Dalam dunia industri makanan bawang merah
sering diawetkan dalam kaleng (canning), sous, sop kalengan, tepung bawang dan
lain-lain.
Tanaman bawang merah mengalami beberapa fase pertumbuhan yang penting. 
Pertumbuhan bawang merah dimulai dengan fase awal pertumbuhan, fase
pertumbuhan vegetatif, fase pertumbuhan umbi dan fase pematangan umbi. Fase awal
pertumbuan dimulai sejak umbi ditanam sampai semua umbi tumbuh seragam.  Pada
fase ini bawang merah relatif banyak memerlukan air, yang  berguna untuk
mempercepat pertumbuhan yang serempak. Fase pertumbuhan vegetatif  berlangsung
selama tanaman membentuk tunas dan daun, energi/unsur hara yang tersedia
digunakan untuk membentuk tunas dan daun.  Pada fase pembentukan dan
pematangan umbi, pola pertumbuhannya berupa energi/unsur hara yang tersedia
dialihkan untuk pembentukan umbi.
Tanaman bawang merah dalam taksonominya digolongkan ke dalam famili
Liliaceae. Tanaman ini merupakan tanaman sayuran semusim yang berumbi lapis
(bulb), berakar serabut dan berdaun bentuk silindris. Pangkal daun bersatu
membentuk batang semu yang berubah bentuk dan fungsinya, membengkak
membentuk seperti umbi, sehingga menghasilkan umbi bawang merah. Daun bawang
merah hanya memiliki satu permukaan berbentuk bulat memanjang yang di dalamnya
terdapat rongga udara/ruangan seperti pipa dimana semakin jauh dari akar, semakin
runcing.

Gambar 1. Bawang merah


ALAT DAN BAHAN
Alat
a. Alat tulis
b. Tusuk sate
c. Benang/tali
d. Gelas plastik air mineral 8 buah
e. Botol air mineral 1 buah
f. Mistar skala 1 mm 1 buah
g. Kertas untuk label secukupnya
h. Air PDAM secukupnya
Bahan
a. Bawang merah 7 siung
b. Detergen DAIA sebanyak 2 bungkus

CARA KERJA

1. Menyiapkan larutan deterjen dengan berbagai konsentrasi 100%, 50%,


25%, 12.5%, 6.25%, 3.1%.
a. Menyediakan bawang merah berukuran dan berdiameter hampir sama
berjumlah 7 buah. Kulit epidermis dikupas untuk menghindari sisa
bahan kimia yang tertinggal di kulit epidermis. Bagian akar
primordial yang berwarna kecoklatan dikupas.
b. Larutan deterjen yang sudah disediakan dimasukkan dalam gelas air
mineral. Setiap konsentrasi yang sama diisikan ke dalam gelas air
mineral.
c. Bawang merah diletakkan dengan posisi calon akar primordial berada
di bawah larutan deterjen.
d. Pertumbuhan akar diamati setiap 24 jam.
e. Setelah 72 jam bawang merah diangkat lalu dihitung panjang akarnya.
Panjang akar dirata-rata pada setiap perlakuan.
f. Hambatan pertumbuhan dihitung untuk setiap konsentrasi larutan
dengan menggunakan rumus:

rata−rata panjang akar kontrol − rata−rata panjang akar konsentrasi


IG = × 100%
rata−rata panjang akar kontrol
g. Buatlah grafik IG / hambatan pertumbuhannya.

2. Menyiapkan air PDAM sebagai kontrol.


a. Menyediakan bawang merah berukuran dan berdiameter hampir
sama berjumlah 1 buah. Kulit epidermis dikupas untuk menghindari
sisa bahan kimia yang tertinggal di kulit epidermis. Bagian akar
primordial yang berwarna kecoklatan dikupas.
b. Air PDAM yang sudah disediakan dimasukkan dalam gelas air
mineral. Setiap konsentrasi yang sama diisikan ke dalam gelas air
mineral.
c. Bawang merah diletakkan dengan posisi calon akar primordial
berada di bawah air PDAM.
d. Pertumbuhan akar diamati setiap 24 jam.
e. Setelah 72 jam bawang merah diangkat lalu dihitung panjang
akarnya. Panjang akar dirata-rata pada setiap perlakuan.
f. Hambatan pertumbuhan dihitung untuk air PDAM sebagai kontrol.

HASIL PENGAMATAN

Tabel Hasil Pengaruh Detergen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang


Merah

DATA PENGAMATAN
Larutan Panjang akar primordial Rata-rata
24 jam 48 jam 72 jam
Kontrol 3,40 3,40 3,45 3,42
Detergen 100% 0 0 0 0
Detergen 50% 0 0 0 0
Detergen 25% 0 0 0 0
Detergen 0,04 0,04 0,05 0,13
12,5%
Detergen 0.85 0,09 0,09 0,34
6,25%
Detergen 3,1% 2,40 2,40 2,45 2,41

PEMBAHASAN

Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalam kehidupan
sehari-hari adalah deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan
aditif. Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjen yakni surfaktan dan builders,
diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap
manusia dan lingkungannya. Percobaan ini menggunakan tanaman bawang merah
karena bawang merupakan salah satu tanaman yang sangat mudah diamati
tahapan mitosisnya karena bisa langsung diamati dengan bantuan mikroskop dan
tahapan pembelahan selnya bisa terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah akar
karena pada akar primordial merupakan meristem yang masih berkembang dengan
baik sehingga masih mudah untuk diamati.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa makin tinggi konsentrasi
deterjen menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah.
Hal ini dapat dilihat dari nilai IG untuk setiap konsentrasi larutan deterjen:
1. 100% memiliki IG = 1
2. 50% memiliki IG =1
3. 25% memiliki IG =1
4. 12.5% memiliki IG = 98,65%
5. 6.25% memiliki IG = 90,04%
6. 3.1% memiliki IG = 29,95%

Grafik IG Vs Konsentrasi Deterjen

1.2
1
0.8
IG

0.6
0.4
0.2
0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Konsentrasi

Gambar 2. Grafik antara IG dengan konsentrasi deterjen

Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah dikarenakan


adanya surfaktan dan builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa-busa di
permukaan air sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan
menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan
kematian. Builders, salah satu yang paling banyak dimanfaatkan di dalam deterjen
adalah phosphate. Tetapi dalam jumlah yang terlalu banyak, phosphate dapat
menyebabkan pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) dalam air menurun.
Pada hasil pengamatan terlihat beberapa akar primordial tumbuh tidak optimal
pada konsentrasi 12,5%. 6,25% dan 3,10%. Hal ini dikarenakan kelebihan dalam
penambahan larutan. Kekurangan dan kelebihan air mengakibatkan tanaman
mengalami stress. Perkembangan tanaman bawang merah akan menurun dengan
penurunan derajad stress air.
KESIMPULAN

Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran


perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar
tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target maupun non target.
Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan
berakibat matinya makhluk hidup tersebut.
Semakin tinggi konsentrasi deterjen menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
akar primordial bawang merah. Pada konsentrasi larutan deterjen 100%, 50%, dan
25% memiliki IG adalah 1. Pada konsentrasi larutan deterjen 12,5% memiliki IG
adalah 98,65%. Pada konsentrasi larutan deterjen 6,25% memiliki IG adalah
90,04%. Pada konsentrasi larutan deterjen 3,10 % memiliki IG adalah 29,95%.

PERTANYAAN

1. Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses


pertumbuhan akarnya?

50%. Deterjen yang lebih pekat dapat menyebabkan permukaan air tertutup
sehingga sinar matahari dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan akar
bawang merah ini tidak dapat menembus permukaan air yang masuk dalam air.
Sehingga pada konsentrasi larutan deterjen 100%, 50%, dan 25 % menghentikan
proses pertumbuhan akarnya.

PERHITUNGAN

Tabel 1
Rata-rata panjang
Konsentrasi 24 jam 48 jam 72 jam
akar
100% 0 0 0 0
50% 0 0 0 0
25% 0 0 0 0
12,5% 0,04 0,05 0,05 0,046667
6,25% 0,85 0,09 0,09 0,343333
3,10% 2,4 2,4 2,45 2,416667
Kontrol (air PDAM) 3,4 3,45 3,5 3,45
Konsentrasi larutan deterjen 100%, 50%, dan 25%
rata−rata panjang akar kontrol − rata−rata panjang akar konsentrasi
IG = × 100%
rata−rata panjang akar kontrol
3,45−0
= .100 %
3,45
=100 %

Konsentrasi larutan deterjen 12,5 %


rata−rata panjang akar kontrol − rata−rata panjang akar konsentrasi
IG = × 100%
rata−rata panjang akar kontrol
3,45−0.046667
= .100%
3,45
=98,65%

Konsentrasi larutan deterjen 6,25 %


rata−rata panjang akar kontrol − rata−rata panjang akar konsentrasi
IG = × 100%
rata−rata panjang akar kontrol
3,45−0.343333
= .100 %
3,45
=90,04%

Konsentrasi larutan deterjen 3,10 %


rata−rata panjang akar kontrol − rata−rata panjang akar konsentrasi
IG = × 100%
rata−rata panjang akar kontrol
3,45−2.416667
= .100%
3,45
=29,95%

LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM


TAHAP AWAL

TAHAP INTI PROSES KEGIATAN PRAKTIKUM


LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM

TAHAP INTI PROSES KEGIATAN PRAKTIKUM

TAHAP INTI PROSES KEGIATAN PRAKTIKUM


TAHAP AKHIR PEMBUATAN LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA

http://organisasi.org/penyebab_sebab_dan_akibat_pencemaran_lingkungan_pada_air
_dan_tanah_kesehatan_lingkungan_ilmu_sains_biologi
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/ilmu-kalaman-dasar/dampak-
pencemaran-lingkungan-terhadap-kesehatan-0
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air
http://www.petaniwahid.blogspot.com/
http://72.14.235.132/search?
q=cache:kFfgPeMACcJ:ditlin.hortikultura.deptan.go.id/slpht/sl_sayuran_02.htm+
pertumbuhan+bawang+merah&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a
http://id.wikipedia.org/wiki/Deterjen
http://www.tanindo.com/abdi14/hal3401.htm

Anda mungkin juga menyukai