Anda di halaman 1dari 19

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN


a. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

b. Alat dan Bahan


1. Biji kacang merah 6 buah.
2. Botol jam (selai) 2 buah.
3. Kertas saring secukupnya.
4. Kertas label secukupnya.
5. Gunting 1 buah.

c. Cara Kerja
1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman
2. Lipatlah kertas saring sehigga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya.
3. Gulunglah kertas saring tersebu dan masukkan kedalam botol selai sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam (lihat gambar 1.8)

4. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya)
5. Simpanlah sediaan ditempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari selama 2
minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam
biji.
6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan tersebut. Catatlah
mulai kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar, batang
dan daun tumbuh. Dan gambar hasilnya pada kembar kerja (Tabel 1.10) dibagian
akhir modul ini.
d. Pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh ?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas ? mengapa demikian ??
Data Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.10
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan perkecambahan Biji Kacang Merah
Gambar Pertumbuhan Panjang
Hari
Kecambah Kacang Keterangan
Ke Akar Batang
Merah
0 Kondisi awal 1 mm 2-3mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 1-1,5 mm 8-10 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat
3 Terlihat batang, daun 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas
4 Tumbuh daun 10 mm 150 mm Tumbuh daun
5 Batang semaikn panjang 10-15 mm 15cm Daun bertambah
6 Batang semaikn panjang 15-20 mm 23cm Bertambah panjang
7 Batang semaikn panjang 5 cm 26cm Bertambah panjang

8 Batang semaikn panjang 7 cm 29cm Bertambah panjang

9 Batang semaikn panjang 8 cm 30 cm Bertambah panjang

10 Batang semaikn panjang 9 cm 33cm Bertambah panjang

11 Batang semaikn panjang 10 cm 36cm Bertambah panjang

12 Batang semaikn panjang 12 cm 40cm Bertambah panjang

13 Batang semaikn panjang 13 cm 43cm Bertambah panjang

14 Batang semaikn panjang 14 cm 45cm Bertambah panjang

b. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama hingga
minggu kedua terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus
bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga
batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi
dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang
dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas
meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang
semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga
dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

c. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari
pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah
daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa
hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara,
tanah, nutrisi dan air.

d. Jawaban Pertanyaan
1. Pada hari pertama akar sudah mulai tumbuh (Nampak bakal akar)
2. Arah tumbuh kecambah ke atas karena mencari sinar matahari
2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN
a. Tujuan
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.
Catatan:
Siklus hidup Drosophila sp.
Adapun siklus hidup Drosophila sp adalah sebagai berikut. Telur Drosophila sp.
berbentuk lonjong dengan panjang ± 0,5 mm. Setelah telur menetas akan terbentuk
larva. Larva tumbuh membesar dengan beberapa kali pergantian kulit. Larva besar
kemudian akan bergerak menuju tutup botol dan lama-lama pergerakannya
melamban dan siap menjadi pupa. Pupa biasanya akan menempel pada dinding kaca
dekat sumbat botol dan pada kertas saring. Mula-mula pupa berwarna kuning,
kemudian menjadi coklat tua dan akhirnya menetas menjadi imago (lalat dewasa).
b. Alat dan Bahan
1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2) Botol jam (selai) 3 buah.
3) Pisang ambon secukupnya.
4) Tape ketela pohon secukupnya.
5) Sendok makan 1 buah.
6) Kertas saring secukupnya.
7) Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor.
c. Cara Kerja
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian Anda
dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium
lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk atau blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah Anda lipat ke dalam
setiap botol kultur (botol selai).
2) Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat rumah.
Lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat sampah. Mereka bisa berkerumun
pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin karena itulah disebut
lalat buah. Untuk menangkapnya lakukan langkah-langkah berikut.
a) Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar.
b) Pergilah ke tempat di mana terdapat tong sampah/tumpukan sampah.
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan Anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan
mulut plastik ke mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara
memukul atau mengguncang-guncang tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke dalam kantong
plastik yang Anda pegang. Setelah terlihat ada yang terperangkap tutuplah mulut
kantong plastik dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang
terperangkap dalam kantong plastik.

3) Mengkultur lalat buah


Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan, dengan cara sebagai berikut.
a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur, Pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika
Anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan bersama segumpal kapas. Setelah tampak
terbius tumpahkanlah di atas sehelai kertas. Selagi terbius masukkan ke dalam
botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai
terendam/terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring.
Biasanya dalam waktu lebih kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa
berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil
pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.11).

d. Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Data Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.11.
Hasil Pengamatan Tumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
Waktu
Hari ke- Kejadian/ perubahan
pengamatan
0 1 Maret Tubuh berwarna kuning kecoklatan
1 2 Maret Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 3 Maret Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak berwarna putih)
Telur menetas menjadi larva instar I (berwan mengrna putih,
3 s/d 4 4,5 April
bersegmen dan mirip belatung tetapi sangat kecil)
Larva mulai bergerak aktiv (dengan menggeliat-geliat) mulut larva
5 6 April berwarna hitam, dan bergerak aktiv (dengan merayap keatas botol)
ukurannya bertambah besar
Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek, berwarna putih dan
6 7 April
tidak bergerak lagi/diam
Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan, tetap diam, dan
7s/d8 8,9 April
segmen tubuhnya mulai terlihat)
Menyerupai bentuk drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi
9s/d10 10,11 April
ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.
Sudah menjadi drospilla dewasa dan siap untuk terbang dan
11 12 April
dilepaskan.

b. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 26 maret dengan
mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur
sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap
pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya
kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua
mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3
bercak-bercak putih/ telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip
dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan
dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat.
Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah
besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai
memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d 8
sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat
diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9s/d10 lalat buah mulai
menyerupai bentuk drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan
sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago/lalat dewasa yang
siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

c. Kesimpulan
Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur  larva  pupa  lalat muda
 lalat dewasa/ imago.

d. Jawban pertanyaan
1) Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua
2) Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai
pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11
3. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
3.1. Perkembangbiakan seksual pada tumbuhan (Struktur Bunga)
a. Tujuan
Mengamati struktur bunga.
b. Alat dan Bahan
1) Struktur bunga
a) Loup (kaca pembesar) 1 buah.
b) Pinset 1 buah.
c) Pisau/silet 1 buah.
d) Bunga kembang sepatu 1 buah (bisa diganti dengan bunga lain yang ada di daerah
Anda).
c. Cara Kerja
1) Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak,
mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2) Gambarlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Gambar 1.1), dan lengkapilah
dengan keterangan gambar.
3) Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang Anda amati.
4) Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!
5) Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyingkirkan bagian mahkota bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota
bunga? Catatlah hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar (loup),
amatilah bagian kepala sari (anthera). Apakah Anda melihat adanya serbuk sari yang
bentuknya mirip debu pada kepala sari?
6) Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik, dan
kepala putiknya.
7) Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik, dan kepala putik.
Tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja (Gambar 1.2) di bagian akhir modul ini.
d. Pertanyaan
1) Berapa buah benang sari bunga sepatu yang Anda amati?
2) Apa fungsi benang sari dan putik? Jelaskan!
Data Pengamatan Perkembangbiakan Tumbuhan
a. Hasil Pengamatan
Struktur pada bunga sepatu marupakan salah satu contoh bunga lengkap dan bunga
sempurna karena bunga sepatu memiliki kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Dalam
pengamatan kita dapat melihat adanya serbuk sari yang mirip debu pada kepala putik.
Gambat 1.1 Gambar 1.2.
Morfologi bunga sepatu Sayatan vertikal bunga sepatu

Keterangan Gambar 1.2.:


Bagian-Bagian Bunga Sempurna.
1. Bunga Sempurna 9. Benang Sari (stamen)
2. Kepala Putik (Stigma) 10. Bakal buah (ovum)
3. Tangkai Putik (stilus) 11. Bakal biji (ovulum)
4. Tangkai sari (filament, bagian 12. Saluran serbuk sari
dari benang sari) 13. Serbuk sari (pollen)
5. Sumbu Bunga ( axis) 14. Kepala sari (anther)
6. Artikulasi 15. Perhiasan bunga
7. Tangkai uBunga (pedicel) (periantheum)
8. Kelenjar Nektar 16. Mahkota bunga (corolla)

b. Pembahasan
 Kelopak bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling besar, sebenarnya adalah pucuk daun
yang memiliki modifikasi. Fungsinya melindungi bunga sepatu kuncup. Bentuknya
panjang dan ujungnya lancip warnanya hijau.
 Mahkota bunga
Mahkota bunga terletak dibagian dalam kelopak tersusun bertumpuk-tumpuk.
Mahkota berbentuk bundar dan lebar, pangkalnya kecil, warnanya merah. Karena
warnanya yang cantik dan bunga yang harum sehingga menjadi daya tarik serangga
untuk datang menghisap madu dan membantu proses penyerbukan. Jumlah mahkota
ada 5 buah.
 Benang sari
Benang sari ada di bagian dalam mahkota bunga. Benang sari bentuknya panjang dan
kecil. Pada ujungnya terdapat kepala sari. Warnanya merah kekuning-kuningan.
Benang sari fungsinya sebagai alat perkembangbiakan jantan. Jumlah benang sari ada
74 buah. Benang sari tidak melekat pada mahkota, serbuk sarinya mirip debu yang
terdapat pada kepala sari.
 Putik
Putik ada di dalam mahkota bunga. Bentuknya bundar, jumlahnya ada 5 warnanya
merah. Fungsinya putik sebagai alat perkembangbiakan betina.
 Bunga disayat secara vertikal
Ketika bunga disayat akan terlihat ovarium (bakal buah), yaitu suatu rongga pada
bagian dasar karpel dengan dinding tebal disekelilingnya dan di dalamnya terdapat
satu atau lebih ovulum yang nantinya ovarium ini berkembang menjadi buah. Selain
ovarium juga terlihat ovulum (bakal biji) pada tumbuhan berbiji, suatu struktur yang
berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan berkembang menjadi embrio.
Ovulum ini melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.
c. Kesimpulan
Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi tidak bisa melakukan
perkembangan secara generatif. Hal tersebut terjadi karena letak putik berada diatas benang
sari, sehingga sulit terjadi penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakan
melalui cara vegetatif buatan yaitu dengan stek batang dan mencangkok.
d. Pertanyaan dan Jawaban
1) Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ?
Ada 5 buah benang sari
2) Apa fungsi benang sari dan putik ? jelaskan !
Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan, putik sebagai alat
perkembangbiakan betina. Karena tanpa adanya kedua alat perkembangbiakan tidak
akan terjadi proses pembuahan yang diawali proses penyerbukan yaitu peristiwa
menempelnya dan jatuhnya benang sari ke kepala putik.
4. PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF ALAMI
a. Tujuan
mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif alami.
b. Alat dan bahan
1) Alat-alat dan lembar pengamatan.
2) Tumbuhan yang ada di sekitar kita.
3) Cangkul kecil (Kored - Sunda) atau sekop.
c. Cara Kerja
1) Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke kebun yang ada disekitar tempat tinggal anda.
3) Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkemangbiakan vegetatif alami
(misalnya : dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi).
4) Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbni atau akar rimpang.
5) Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbikan vegetatif alami
tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja (Tabel 1.12) di bagian akhir modul ini.
Data Pengamatan Perkembangbiakan Vegetatif Alami

a. Hasil pengamatan
Tabel 1.12
Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan
Nama tumbuhan dan jenis Gambar tumbuhan dengan
No
perkembangbiakan aseksual perkembangbiakan aseksual

1 Paku (Spora)

2 Bambu (tunas)

Cocor bebek (tunas daun/ tunas


3
adventif)

4 Bawang merah (umbi lapis)

5 Tebu (umbi batang)


Wortel (umbi akar)
6

Jahe (akar tinggal/ rhizoma)


7

8 geragih/ stolon

b. Pembahasan
1) Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora
sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora
yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan.
2) Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung
menjadi umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi
tumbuhan itu. Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata
tunas.
3) Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis
tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan
akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah,
bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai
dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya,
siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung
itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan fotosintesis.
4) Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam
bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan
tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel,
lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak,
karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel
dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya.
5) Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan
tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh
tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.
6) Geragih
Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah.
Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian
membelok ke atas. Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar
dan berdaun. Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada
induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang berkembang biak
dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi.
7) Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan
baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak
tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.
8) Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas
ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun
dan akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor
bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok.

c. Kesimpulan

Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis,
tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.
5. PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN
a. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menyambung,
okulasi da mencangkok.
b. Alat dan bahan
1) Gunting stek.
2) Pisau tajam
3) Tanah gembur dan humus
4) Plastik/sabut kelapa.
5) Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok.
6) Vaselin.
c. Cara kerja
1) Okulasi (menempel)
a) Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel, misalnya tanman mangga simanalagi.
b) Tentukan pula jenis tanman mangga yang masih muda dengan diameter batang ±
1 cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji seerta mempunyai sifat batang
dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah.
c) Buat torehan persegi panjang dengan ukuran1,5 x 2 cm pada batang bawah.
d) Ambil kulit yang berisi mata tunas dan ranting tanaman yang akan ditempel
(mangga simanalagi atau yang lainnya) dengan ukuiran yang sama dengan torehan
pada batang bawah.
e) Tempelkan kuliot bettunas pada batang bawah dan ikat dengan talia rafia dan
tutuplah celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin.
f) Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas
dari tanaman bawah (Gambar1.10).

Gambar 1.10
Tahapan pengerjaan okulasi (Rumanta, 2002).
2) Menyambung
a) Carilah tanaman bawah (rook stock), kira-kira sebesar jari kelingking.
b) Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut (Gambar 1.11
B).
c) Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukuirannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kemiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang
bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut (Gambar
1.11 C.
d) ) sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikatlah dengan
menggunakan selotip transparan atau tali rapia (Gambar 1.11 D-E).
e) Buang ranting pada tanman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena
sinar matahari terlalu banyak (Gambar 1.11).

Gambar 1.11.
Menyambung. A. Memotong ranting tanaman yang kan di sambung; B. Memotong
tanaman bawah dengan sudut kemiringan yang sama, dan buat sedikit sayatan pada
potongan batang; C. Menyayat potongan ranting yang akan disambung; D. Batang
bawah dan atas disambungkan; E. Sambungan diikat dengan selotip transparan; G.
Buanglah ranting-ranting pada tanman bawah (Browse, 1979 dalam Rumanta,
2002).

3) Mencangkok
a) Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok (tanaman mangga,
jambu, rambutan, atau yang lainnya dengan syarat memiliki kambium dan mudah
anda jumpai).
b) Pilihlah cabanag yang kan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit.
c) Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari
pangkal cabang.
d) Buanglah kambiumnya dengan cara mengeroknya sampai bersih.
e) Biarkan mengering selama 6-2 jam.
f) Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya.
g) Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya (Gambar
1.12).

Gambar 1.12.
Tahapan pengerjaan cangkok (Ruimanta, 2002).

d. Pertanyaan
1) Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengn
vaselin? Jelaskan!
2) Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong ?
3) Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan menyambung
(enten) mengalami pertumbuhan ?
4) Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat ?
5) Pada percobaan mencangkok, setelah kambium dikerok, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa ntujuan perlakuan tersebut ?
6) Pada hari keberapa akar cangkokan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari
keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
7) Biarkan 2-3 minggu sampai tumbuh akar.
8) Potong pangkal ranting yang sudah tumbuh akar dengan menggunakan gergaji agar
tidak mengganggu perakaran.
9) Tanamlah pada tempat yang dikehendaki, siram dan pelihara sampai tumbuh tanaman
dengan baik.
e. Jawaban
1) Agar tanman yang diokulasi tidak terkena tangan atau kotoran.
2) Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan
hama penyakit dan udara luar.
3) Tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan menyambung (enten) mengalami
pertumbuhan yaitu pada nhari ke 14-21.
4) Sambungan enten sudah menyatu pada hari ke 30-35.
5) Tujuan kambium dikerok yaitu agar kambium tetap kering.
6) Akar cangkokan mulai tumbuh yaitu pada hari ke 30-35.
7) Cangkokan sudah siap disemaikan pada hari ke 60-70.

Anda mungkin juga menyukai