Anda di halaman 1dari 6

Dampak Aktivitas Manusia terhadap Alam

Menurut UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun


2009, Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Berhubungan dengan alam atau lingkungan,
Sastrawijaya (2009) mengungkapkan bahwa unsur tanah, air, udara, batuan dan
tumbuhan serta hewan disebut dengan lingkungan biofisik. Lingkungan biofisik
memengaruhi kehidupan kita dan kita memengaruhi proses-proses yang terjadi
dalam lingkungan fisik kita. Jadi lingkungan biofisik adalah segala sesuatu yang
bersifat fisik di lingkungan kita yang mempengaruhi kehidupan kita.
Berbagai aktivitas manusia membuat lingkungan fisik mengalami perubahan.
Berikut dampak-dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan alam menurut
Fatmawati (2016):
1. Dampak Positif Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan
Beberapa dampak positif aktivitas manusia terhadap lingkungan yaitu dengan
meningkatkan keanekaragaman hayati, antara lain adalah sebagai berikut:
a. Penghijauan
Aktivitas pertama yang dapat menimbulkan peningkatan keanekaragaman
hayati adalah penghijauan. Penghijauan ini maksudnya adalah menanam
pepohonan di area-area yang belum banyak pepohonannya. Hal ini sangat
bersifat positif karena kita semua mengetahui bahwa pepohonan sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari. Pepohonan dapat menjadi
rumah-rumah bagi binatang, selain itu pepohonan juga merupakan penghasil
oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Beberapa tempat yang sangat
cocok untuk dilakukan penghijauan antara lain adalah taman kota atau di area-
area perkotaan tempat banyak mobil berlalu lalang.
b. Pembuatan taman kota
Taman kota merupakan jantung kota yang berperan sangat penting bagi
kelangsungan hidup masyarakat perkotaan. Hal ini karena taman kota
merupakan tempat yang sangat berpotensi mengandung pohon- pohon yang
hijau bila dibandingkan dengan keadaan kota yang serba gedung-gedung.
Hal ini membuat taman kota menjadi tempat yang sangat strategis dan juga
potensial. Taman kota akan menjadi tempat bernaungnya binatang-binatang
dan juga tumbuhan berbagai jenis. Hal inilah yang menjadikan taman kota
sebagai tempat yang sangat penting baik bagi tempat hiburan mapupun
tempat konservasi.
c. Pemuliaan
Manusia apabila secara kolektif atau bersama-sama saling merawat,
menjaga dan memuliakan lingkungan maka hal ini akan sangat berpengaruh
bagi kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan maupun binatang yang ada di
lingkungan tersebut. Hal ini tidak hanya akan menjaga kelangsungan hidup
tumbuhan dan binatang yang sudah ada, namun bahkan bisa juga menambah
jenis dari tumbuhan dan juga binatang tersebut. Itulah beberapa aktivitas
yang dapat meningkatkan jumlah daripada keanekaragaman hayati ini.
d. Pelestarian keanekaragaman hayati
Pelestarian keanekaragaman hayati ini terutama sangat berhubungan
dengan bianatang dan juga tumbuhan yang langka atau hampir punah. Kita
perlu menjaganya agar keberadaan binatang maupun tumbuhan tersebut
tidaklah punah, sehingga suatu saat anak cucu kita dapat menikmati hasilnya.
Adapun beberapa aktivitas manusia yang dapat melestarikan
keanekaragaman hayati antara lain, pembiakan in situ, yakni pembiakan
yang dilakukan pada habitat asli dari tumbuhan maupun bianatang yang
langka dan ingin dilestarikan; serta pembiakan ex situ, yakni pembiakan
yang dilakukan di luar habitat asli dari tumbuhan maupun binatang yang
ingin dilestarikan tersebut.
2. Dampak Negatif Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan
Dampak negatif aktivitas manusia terhadap lingkngan seringkali disebut dengan
pencemaran. Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga
bisa berarti berubahnya tatanan komposisi air atau udara oleh kegiatan manusia
dan proses alam, sehingga kualitasair dan udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. (Fatmawati, 2016: 1)
Berikut bebrapa contoh pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas
manusia menurut Sastrawijaya (2009):
a. Pencemaran Udara
Bahan-bahan pencemar yang dibuang ke udara dari berbagai aktivitas
manusia dan alam, mengakibatkan udara mengalami perubahan. Komponen-
komponen tertentu dalam udara mengalami peningkatan akibat pencemaran.
Komponen-komponen tersebut adalah CO2, methane dan berbagai gas rumah
kaca lainnya. Komponen CO2 telah meningkat cukup berarti sejak manusia
mengembangkan industri dan kendaraan bermotor.
Peningkatan tersebut berdampak pada naiknya suhu udara karena CO2
memiliki sifat menyerap panas. Radiasi atau panas yang dilepaskan kembali
oleh bumi setelah menerima panas dari matahari, kemudian diserap oleh
CO2 dan gas-gas rumah kaca lainnya. Jika konsentrasi atau kandungan CO2
dan gas-gas rumah kaca lainnya bertambah terus, maka semakin meningkat
radiasi yang diserap. Akibatnya suhu bumi juga terus meningkat, sehingga
muncul istilah pemanasan global karena terjadi di seluruh bagian bumi.
Akibat peningkatan suhu tersebut berdampak pada perubahan-
perubahan lainnya yaitu naiknya permukaan air laut dan terjadinya gejala
cuaca yang ekstrim (badai, topan dan lain-lain), serta perubahan jumlah dan
pola hujan. Masuknya bahan-bahan pencemar ke udara juga menurunkan
kualitas udara. Udara yang dihirup oleh manusia telah mengandung bahan-
bahan pencemar yang mengganggu kesehatan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Bahan-bahan pencemar tersebut dikeluarkan oleh industry,
kendaraan bermotor dan lain-lain.
b. Pecemaran Air
Banyak manfaat yang manusia dapatkan dari air, namun saat ini
keberadaan air mulai terancam jumlah dan kualitasnya. Banyak sungai yang
telah mengalami pencemaran, sehingga fungsinya berkurang. Pencemaran
air ini diantaranya disebabkan oleh pembuangan sampah sembarangan, juga
dapat disebabkan oleh limbah pertanian yang mengandung polutan
insektisida dan limbah rumah tangga seperti detergen dan lainnya. Sungai
yang sudah tercemar tidak lagi dapat dimanfaatkan untuk keperluan mandi,
mencuci apalagi sumber air minum. Ikan dan biota air lainnya tidak mampu
lagi bertahan dari bahan-bahan pencemar, sehingga tidak lagi memberikan
manfaat seperti sebelumnya.
c. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan tempat tumbuh berbagai jenis tanaman untuk
mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Adapun
pencemaran yang diakibatkan oleh manusia yaitu disebabkan sampah
organik dan sampah anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga,
pasar, industry, kegiatan pertanian, peternakan dan sebagainya. Akibatnya,
tanah mengalami berbagai proses penurunan kesuburan. Unsur-unsur hara
yang terkikis atau tererosi dan terbawa oleh air, membuat tanah berkurang
kesuburannya. Sebagian diantaranya berubah menjadi lahan kritis.
3. Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran
a. Prinsip Pencegahan Penanggulangan Perencanaan Lingkungan (Reduce,
Reuse, Recycle)
1) Mengurangi pemakaian bahan-bahan pencemar lingkungan (Reduce)
a) Penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan
b) Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
c) Mengurangi bahan-bahan yang sulit terurai
d) Menghindari penggunaan detergen secara berlebihan
e) Menghindari penggunaan pupuk dan insektisida yang berlebihan
2) Memakai ulang (Reuse)
Reuse berarti memanfaatkan sampah atau limbah atau barang yang
sudah tidak dipakai untuk kepentingan yang sama dengan peruntukan
semula. Contoh pengaplikasiannya adalah botol minuman yang telah
diminum isinya kemudian diserahkan ke pengecer, dari pengecer botol
tersebut dikembalikan ke pabrik dan digunakan lagi sebagai botol
minuman yang sama berkali-kali. Contoh sederhana lainnya adalah
dengan menggunakan barang-barang yang dapat diisi ulang.
3) Daur Ulang (Recycle)
Daur ulang merupakan upaya mengolah barang atau benda yang sudah
dipakai untuk dipakai kembali. Barang atau benda tersebut digunakan
untuk keperluan atau maksud berbeda dengan peruntukan semula.
Contohnya adalah kain sisa pakaian digunakan untuk membuat boneka;
serta kaleng bekas dibuat menjadi mainan anak-anak.
b. Pemanfaatan limbah di lingkungan sekitar
Limbah merupakan energy yang terbuang karena adanya proses pengolahan
sempurna. Contoh pemanfaatannya sebagai berikut:
1) Pemanfaatan limbah organik: kompos, pakan ternak, pemanfaatan
limbah organik untuk bahan baku industry, pemanfaatan limbah organik
sebagai sumber energy,
2) Pemanfaatan limbah anorganik: limbah plastik, sampah dari logam,
c. Penanggulangan Kerusakan Hutan
Upaya untuk menanggulangi kerusakan hutan adalah dengan cara
pencegahan maupun penanganan.
1) Upaya pencegahan diantaranya: memberdayakan masyarakat sekitar
hutan berupa peningkatan pengetahuan tentang hutan ataupun
pendapatan dan pendidikan; melatih tenaga penyuluh lapagan
kebakaran hutan dan lahan; meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
mengawasi dan menjaga kelestarian hutan dll.
2) Upaya penanganan diantaranya: melakukan reboisasi; meningkatkan
pengawasan terhadap kebakaran hutan; memberantas praktek
penebangan hutan tanpa ijin (illegal logging); memberikan sanksi yang
berat bagi yang melakukan penebangan liar dll.

Sastrawijaya, Tresna. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.


Fatmawati, Yuli. (2016). Makalah Ilmu Kealaman Dasar “Pencemaran
Lingkungan II”. Palangkaraya.
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembar RI Tahun 2009
No. 32. Jakarta: Sekretariat Negara.

Anda mungkin juga menyukai