XI MIPA 6
Disusun Oleh :
SMA N 1 KENDAL
Jl. Raya Soekarno-Hatta Kendal
Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah kepada penulis, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tanpa ada
halangan yang berarti.
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas proyek Mapel
fisika yang diselenggarakan siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 1 Kendal. Selain itu juga
melatih siswa untuk membudayakan menulis laporan ilmiah.
Pada proses penyusunan laporan ini, berbagai pihak yang terlibat. Pada
kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bpk Sunarto, S.Pd, M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 1 Kendal yang telah memberikan ijin
dan menyediakan fasilitas dalam proses penyusunan laporan,
2. Ibu Markamah, S.Pd,M.Pd. , selaku pembimbing dan sekaligus guru mapel Fisika,
3. Ibu Khoirunisa, S.Pd., selaku wali kelas yang telah memotivasi kami,
4. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan membantu dalam proses
penyusunan laporan ini,
5. Pihak-pihak terkait yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Semoga, segala bantuan baik berupa material dan nonmaterial mendapatkan
balasan yang setimpal.
Kendal
Penulis
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
PERSEMBAHAN:
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam makalah ini akan membahas mengenai pembiasan cahaya yang masuk
ke dalam kaca palan pararel. Pembiasan adalah peristiwa penyimpangan atau
pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.
Setiap cahaya melalu suatu bidang yang memiliki kerapatan optik akan dibiaskan.
Begitu pula dengan cahaya yang masuk ke dalam kaca plan pararel akan dibiaskan.
Kaca plan pararel adalah sekeping kaca yang kedua sisi panjangnya dibuat sejajar
atau kaca dengan tebal tertentu yang dibatasi dengan dua bidang sejajar.
Pergeseran sinar dan indeks bias dapat terjadi apabila kaca plan pararel
menerima sinar dan sinar itu dibiaskan.ketika sebuah berkas cahaya mengenai
sebuah permukaan bidang batas y a n g m e m i s a h k a n d u a m e d i u m
b e r b e d a . P e r u b a h a n a r a h d a r i s i n a r y a n g d i tranmisikan adalah di
sebut pembiasan.Teori cahaya di anggap sebagai sesuatu y a n g
memancarkan mata.Sebuah fenomena pelangi yang terjadi
a k i b a t pembiasan cahaya membuat kita ingin tau bagaimana terjadinya pelangi
tersebut.Ternyata cahaya itu muncul dari obyek- obyek yang dapat di lihat oleh mata
kita.
Pada praktikum pembiasan cahaya perlu di pelajari pembiasan cahaya dari
beberapa kontribusi cahaya yang di hasilkan melalui penelitian ataupun fenomena
yang di dapatkan dari pembiasan cahaya.
Cahaya merambat bidang batas dua medium, maka rambatan cahaya
tersebut akan mengalami pembelokan. Peristiwa tersebut disebut pembiasan
cahaya. Banyak kegiatan sehari-hari yang dapat menjelaskan peristiwa pembiasan
tersebut. Contoh pembiasan di lingkungan sekitar kita yaitu pensil yang dicelupkan
kedalam gelas kemudian pensil tersebut terlihat bengkok, sebenarnya pensil
tersebut tidak bengkok. Hal inilah yang disebut pembiasan. Pada contoh tersebut
belum kita ketahui bagaimana pembiasan itu terjadi dan apa yang menyebabkannya.
Untuk mengetahui pembiasan yang terjadi pada kaca plan paralel dan juga
pergeseran sinar pada kaca plan paralel maka kami akan melakukan percobaan
pembiasan pada kaca plan paralel. Kaca plan parallel itu sendiri merupakan medium
masuknya cahaya. Prinsip kerjanya sama seperti pensil yang dicelupkan didalam air,
namun mediumnya saja yang berbeda.
B. Tujuan
C. Landasan Teori
Kaca plan paralel adalah benda yang terbuat dari kaca berbentuk kubus
dengan enam sisi yang rata dengan sisi yang berhadapan sejajar. Bentuknya lempeng
tipis seperti batu bata atau korek api. Ia memiliki ketebalan tertentu yang sering
dilambangkan d. Peristiwa yang terjadi ketika seberkas sinar melewati sebuah kaca
plan paralel adalah sinar tersebut akan mengalami pergesaran. Cahaya atau berkas
sinar akan mengalami dua kali pembiasan oleh dua medium yang berbeda
kerapatannya. Berkas cahaya dari udara yang masuk ke dalam kaca akan mengalami
pembelokan.
Terlihat bahwa
berkas cahaya yang
masuk dengan berkas cahaya yang keluar dari kaca plan paralel adalah sejajar. Menurut
hukum Snellius, “dalam peristiwa pembiasan cahaya, perbandingan sinus sudut datang dan
sinus sudut bias adalah konstan”
Keterangan :
n = indeks bias
i = sudut datang
r = sudut bias
Berkas cahaya hanya mengalami pergeseran sebesar t (besaran panjang). Jika berkas datang
dengan sudut i maka pergeserannya dapat dihitung sebagai berikut :
Keterangan :
t = pegeseran sinar
d = tebal kaca
Hukum Snellius menyatakan bahwa :
1. Sinar datang, sibar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2. Jika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat, sinar
akan dibiaskan mendekati garis normal. Jika sinar datang dari medium yang lebih rapat
menuju medium yang kurang rapat, sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal.
B. Indeks Bias
Berkas cahaya yang melewati dua medium yang berbeda menyebabkan cahaya
berbelok. Di dalam medium yang lebih rapat, kecepatan cahaya lebih kecil dibandingkan
pada medium yang kurang rapat. Oleh sebab itu cahaya membelok. Perbandingan laju
cahaya dari dua medium tersebut disebut indeks bias dan diberi simbol n. Jika cahaya
merambat dari udara atau hampa ke suatu medium indeks biasnya disebut indeks bias
mutlak. Secara matematis dituliskan :
Keterangan :
n = indeks bias
c = laju cahaya (m/s)
v = laju cahaya dalam medium (m/s)
Indeks bias mutlak dan beberapa medium dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Indeks Bias Dari Beberapa Medium
No. Medium Indeks
1. Vakum 1,0000
2. Udara 1,0003
3. Air (20°) 1,33
4. Kuarsa 1,46
5. Kerona 1,52
6. Flita 1,58
7. Kaca Plan Paralel 1,51
8. Intan 2,42
Jika salah satu medium tersebut bukan udara, perbandingan laju cahaya tersebut
merupakan nilai relatif atau indeks bias relatif. Misalnya, berkas cahaya merambat dari
medium 1 denga kelajuan v1 masuk pada medium 2 dengan kelajuan v2, indeks bias relatif
medium 2 terhadap medium 1 adalah :
Maka,
Keterngan :
n21 = indeks relative medium 2 terhadap medium 1
v1 = laju medium 1 (m/s)
v2 = laju medium 2 (m/s)
Bab 2
Pembahasan
1) Balok Kaca
2) Jarum Pentul
3) Busur
4) Mistar
5) Kertas
B. Data/Tabel Pengamatan
1. 45° 30°
Diketahui :
i = 45°
r = 30°
d = 2 cm
Ditanya :
t?
Jawab :
t = d sin (i – r )
cos r
t = 2 (0,6177 – 0,355)
0,87
t = 2 ( 0,2627)
0,87
t = 0,5254
0,87
t = 0,603
Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan
A. Tujuan
1. Menentukan sudut deviasi pada prisma
B. Landasan Teori
D
Keterangan:
=
D = sudut deviasi
i1 = sudut datang sinar masuk i
r 2 = sudut bias ketika sinar keluar prisma 1
β = sudut pembias prisma
+
r
2
-
Bab 2
Pembahasan
a. Prisma Kaca
b. Jarum Pentul
c. Busur
d. Kertas
e. Mistar
B. Langkah Kerja
C. Data Pengamatan
1 60° 35°
2 11° 14°
D. Analisis Data
A. Kesimpulan
o Cahaya yang melewati prisma akan mengalami
pembiasan sehingga terjadi pembelokan cahaya
yang masuk dan keluar prisma.
o Dengan memperpanjang sinar yang masuk dan
keluar prisma akan diperoleh perpotongan yang di
sebut sudut deviasi.