(KELISTRIKAN)
(RAHMATUL MUHIBBAH)
( 858296272 )
UPBJJ BANJARMASIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
RAHMATUL MUHIBBAH
LAPORAN PRAKTIKUM IPA
A. JUDUL PERCOBAAN
KELISTRIKAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat
muatan.
2) Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.
D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Terdapat dua
jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh
proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang bertanda sama saling tolak
menolak, muatan dengan tanda berbeda saling tarik menarik.
Fenomena elektrostatis
Kejadian diatas menunjukkan fenomena muatan elektrostatis, dimana batang plastik
bermuatan positif, menarik potongan kertas yang bermuatan negatif. Dua benda yang
muatannya berbeda akan saling tarik menarik satu dengan lainnya.
Batang plastik digantung bebas dengan benang, batang plastik lainnya digosokkan dengan
bulu binatang dan dekatkan ke batang plastik tergantung. Yang terjadi kedua batang benda
saling tolak menolak. Artinya kedua batang plastik memiliki muatan yang sama dan saling
tolak menolak.
Sifat muatan listrik yang sama saling tolak menolak dan Muatan listrik yang berbeda
saling tarik menarik
Batang plastik digantung bebas dengan benang. Batang kaca digosokkan dengan kain sutra
dan dekatkan ke batang plastik tergantung. Yang terjadi kedua batang benda saling tarik
menarik. Artinya batang plastik dan batang gelas memiliki muatan yang berbeda dan saling
tarik menarik.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi.
2) Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang terjadi.
3) Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati apa yang
terjadi.
4) Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya
kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan
pada kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang
terjadi.
5) Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan
keduanya.
6) dan mengamati yang terjadi.
7) Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
Data pengamatan
1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2) Ada muatan listrik.
3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
6) listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.
2) Apabila bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
Jawaban: Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A menarik
B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka tentukanlah
jenis muatan benda B, C, dan D !
Jawaban:Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D.
Diketahui A bermuatan negative maka:
a. B bermuatan positif
b. C bermuatan negatif
c. D bermuatan positif
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang
berlawnan?
Jawaban: Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah
Tarik-menarik.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan Tabel Hasil Pengamatan Diatas, Pada Kedua Bola Pingpong (Kanan Dan Kiri)
Yang Digosokkan Dengan Bahan Yang Sejenis (Wool Dengan Wool, Plastik Dengan
Plastik, Nilon Dengan Nilon) Maka Akan Tolak-Menolak, Hal Ini Karena Mempunyai
Muatan Listrik Yang Sama. Apabila Kedua Bola Pingpong (Kanan Dan Kiri) Yang
Digosokkan Dengan Bahan Yang Berbeda Jenis Maka Akan Tarik Menarik, Karena
Mempunyai Muatan Listrik Yang Berbeda.
I. KESIMPULAN
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap akhir
Terjadi gaya Tarik menarik antara bola pingpong dan
plastik
Percobaan 2 Tahap proses
Sisir plastik digosokkan pada rambut
Tahap akhir
Potongan-potongan kertas terangkat
Tahap akhir
Tidak terjadi reaksi antara kedua bola pingpong
Tahap akhir
Kedua bola pingpong saling tolak menolak
Percobaan 5
Bola Pimpong kanan dan kiri digosok nilon
Tahap Proses Tahap Akhir
C. LANDASAN TEORI
1) Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus
listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus
searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga
besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai
dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama
lain dalam ruang hampa udara.
2) Tegangan listrik(kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu
tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra
tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik
negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih
tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir
dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Percobaan arus listrik:
a) Menyusun 2 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
b) Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
c) Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika
belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
d) Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO
meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
e) Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.
E. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Jenis Bahan
No Lampu Konduktor
Bahan
menyala tidak ya tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok kawat √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
Grafit (mata
6 pensil) √ √
7 Kertas √ √
8 Tas plastik √ √
9 Air Keran √ √
10 Air Garam √ √
F. PERTANYAAN- JAWABAN
Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
Pertanyaan :
1. Dari hasil pengamatan Anda, Jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik.
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang
disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang : Arus listrik dan
Tegangan listrik
Jawaban:
1. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
2. Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang
3. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :
-I=V/R
-R=V/I
-V=I.R
- I = arus listrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)
- R = hambatan listrik (ohm)
4. Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit
sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
5. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
G. PEMBAHASAN
1. Arus Listrik
· Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
· Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan lampu
tetap menyala.
· Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
· Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
· Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
· Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
· Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
· Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu
tidak menyala.
· Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan lampu
tetap menyala.
2. Tegangan Listrik
a) Rangkaian listrik seperti ganbar dibawah ini:
Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada
tegangan listrik.
b) Membuat rangkaian listrik
Saklar (s) ditutup ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar.
c) Membuat rangkaian listrik
Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik
yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan karena jumlah baterai lebih
banyak.
d) Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai banyak,
sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.
H. KESIMPULAN
1) ARUS LISTRIK
1. Tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan
yang telah disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai konduktor adalah
: lempeng besi, tembaga, seng, mata pensil (grafit), dan air garam dan bahan yang
tidak dapat dialiri listrik (isolator) adalah : kayu, karet penghapus, kertas, tas
plastik, dan air kran.
2. Semakin besar sumber tegangan maka nyala lampu akan semakin terang.
2) TEGANGAN LISTRIK
1. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
2. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap akhir
Lampu menyala menandakan adanya aliran
arus listrik,
Kawat Besi
Kawat Tembaga
Perak
Kayu
Karet Penghapus
Kertas
Tas Plastik
Air Keran
Air Garam
2. Percobaan 2 : Tegangan Listrik Tahap awal
Persiapan alat dan bahan
1. Baterai
2. Kabel penjepit
3. Bola lampu
4. Avo meter
5. Isolasi
Tahap proses
Tahap akhir
Lampu menyala sangat terang, karena muatan
listrik yang mengalir banyak
3. PERCOBAAN ENERGI LISTRIK
A. Cara kerja:
1) 3 baterai dirangkai secara seri
2) Menutup saklar S, kemudian biarkan beberapa saat
a. Apa yang terjadi pada lilitan kawat
b. Setelah ± 2 menit letajjan pentol korek api itu pada lilitan kawat
3) Bukalah saklar S, letakan ujung thermometer pada lilitan kawat dan catat skala
yang ditunjukan termoter
4) Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang ditunjukan
termoter
5) Apakah ada kenaikan suhu pada skala thermometer setelah saklar ditutup?
Mengapa demikian
B. Hasil Pengamatan
1. Hasil Lilitan kawat tidak mengalami reaksi sebab tidak terkena hantaran panas
listrik.
2. Setelah dua menit diletakkan pentul korek api pada lilitan kawat ternyata pentul
korek api itu ikut panas dan bias terbakar.
3. Saklar s dibuka, thermometer menunjukan penurunan suhu.
4. Saklar s ditutup, termometer menunjukkan kenaikan suhu.
5. Setelah saklar ditutup pada termometer akan menunjukkan kenaikan suhu
karena adanya aliran listrik yang mengalir pada lilitan kawat.
C. PERTANYAAN-JAWABAN
Pertanyaan ;
1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik.
2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai secara seri
kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2 Ohm.
Hitunglah :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listriknya
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit
3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik.
Jawaban :
1. Perubahan energi listrik menjadi panas
2. V1= 1,5 Volt, r1 = 0,5 Ohm
V2= 1,5 Volt, r2 = 0,5 Ohm
Vtot = V1+V2 = 1,5 + 1,5 = 3 Volt
R = 2 Ohm
a. I = V/R
= 3/2 = 1,5 A
b. P = V I
= 3. 1,5
= 4,5 W
c. W = V I t
= P. t
= 4,5 . 60
= 180 J
3. a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.