Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KELOMPOK 2

PERCOBAAN PERPINDAHAN PANAS SECARA KONVEKSI, KONDUKSI, RADIASI

Laporan Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPA MI
Dosen Pengampu: Suyatman M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Ma’wa Putri Kinanti (193141003)


2. Putri Laili Wijiastuti (193141004)
3. Rama Dina Selafiana (193141008)
4. Solikhah Putri P. (193141018)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
2022
A. Judul Percobaan
Perpindahan panas secara konveksi, konduksi, dan radiasi.
B. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara terjadinya perpindahan panas secara konveksi.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara terjadinya perpindahan panas secara konduksi.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara terjadinya perpindahan panas secara radiasi.
C. Alat dan Bahan
1. Konveksi : gelas, air panas, es batu berwarna.

2. Konduksi : sendok , mentega, piring, lilin, korek api.

3. Radiasi : lilin, korek api, lelehan lilin.


D. Kajian Teori
Perpindahan panas adalah ilmu yang menggambarkan perpindahan energi yang
terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material. Bila dua sistem yang
suhunya berbeda disinggungkan maka akan terjadi perpindahan energi. Proses dimana
perpindahan energi itu berlangsung disebut perpindahan panas. Perpindahan panas akan
terjadi apabila ada perbedaan temperatur antara dua bagian benda. Panas akan berpindah
dari temperatur tinggi ke temperatur yang lebih rendah. Perpindahan panas pada
umumnya dibedakan menjadi tiga cara perpindahan panas yang berbeda yaitu konveksi,
konduksi, radiasi.
Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi
panas, penyimpanan dan gerakan mencampur. Konveksi sangat penting sebagai
mekanisme perpindahan energi antara permukaan benda padat dan cairan atau gas.
Perpindahan energi dengan cara konveksi dari suatu permukaan yang suhunya di atas
suhu fluida sekitarnya berlangsung dalam beberapa tahap. Pertama, panas akan mengalir
dengan cara konduksi dari permukaan ke partikel-partikel fluida yang berbatasan. Energi
yang berpindah dengan cara demikian akan menaikkan suhu dan energi dalam partikel-
partikel fluida ini. Kemudian partikel-partikel fluida tersebut akan bergerak ke daerah
yang bersuhu rendah didalam fluida di mana mereka akan bercampur dengan, dan
memindahkan sebagian energinya pada partikel-partikel fluida lainnya. Dalam hal ini
alirannya adalah aliran fluida maupun energi (Ambarita, 2011).
Konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi
kedaerah yang bersuhu lebih rendah di dalam satu medium (padat, cair atau gas) atau
antara medium-medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung (Ambarita,
2012). Dalam aliran panas konduksi, perpindahan energi terjadi karena hubungan
molekul secara langsung tanpa adanya perpindahan molekul yang cukup besar. Konduksi
adalah satu-satunya mekanisme dimana panas dapat mengalir dalam zat padat yang tidak
tembus cahaya.
Radiasi adalah proses dengan mana panas mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda-benda itu terpisah di lama ruang, bahkan
bila terdapat ruang hampa di antara benda-benda tersebut. Semua benda memancarkan
panas radiasi secara terus-menerus. Intensitas pancaran tergantung pada suhu dan sifat
permukaan.
E. Langkah-langkah Percobaan
1. Percobaan perpindahan panas secara konveksi menggunakan es batu berwarna
a. Siapkan satu buah gelas ukuran sedang, kemudian isi dengan air panas.
b. Masukkan es batu berwarna ke dalam gelas air panas.
c. Amati es batu berwarna yang ada didalam gelas berisi air panas tersebut.
d. Catat apa yang terjadi dengan es batu berwarna tersebut.
2. Percobaan perpindahan panas secara konduksi dengan mentega
a. Siapkan margarin dan sendok.
b. Ambil sedikit margarin lalu letakkan di dalam sendok.
c. Letakkan sendok di atas api lilin bisa diberi jarak antara sendok dengan lilin.
d. Panaskan margarin secara perlahan-lahan lalu amati apa yang terjadi.
3. Percobaan perpindahan panas secara radiasi dengan lelehan lilin
a. Siapkan lilin dan korek api.
b. Nyalakan lilin dengan korek api.
c. Tunggu beberapa saat lelehan lilin hingga mengering dan dingin.
d. Panaskan lelehan lilin di dekat lilin yg telah dinyalakan.
e. Amati apa yang terjadi.
F. Data Pengamatan
1. Percobaan perpindahan panas secara konveksi menggunakan es batu berwarna
Bentuk es batu setelah dimasukkan ke dalam gelas air panas maka ukuran es batu
mengecil dan mencair, peristiwa ini terjadi karena pengaruh kalor yang dirambatkan
dari air panas. Perpindahan panas ini terjadi secara konveksi, karena kalor berpindah
disertai dengan berpindahnya zat perantara.
2. Percobaan perpindahan panas secara konduksi dengan mentega
Konduksi adalah peristiwa perpindahan kalor atau panas melalui zat perantara
tanpa disertai perpindahan zat perantara tersebut. Perpindahan kalor dengan cara
konduksi pada umumnya terjadi pada benda padat berbahan logam, hal ini berarti
logam dapat menghantarkan panas dengan lebih baik. Pada percobaan ini, ketika kita
menempatkan sendok diatas api lilin, panas dari lilin dipindahkan ke sendok karena
logam adalah konduktor yang baik. Sendok yang dipanaskan menghantarkan panas
menuju mentega sehingga mentega meleleh.
3. Percobaan perpindahan panas secara radiasi dengan lelehan lilin
Perubahan fisika pada lilin terlihat dari perubahan bentuk lilin, sebelum di bakar
lilin berbentuk silinder dan setelah dipanaskan menjadi tidak beraturan. Serta
perubahan lelehan lilin dari bentuk padat menjadi cair dan kembali menjadi padat.
Keadaan ini disebut sebagai perubahan fisika karena terjadi perubahan wujud
lilin tanpa adanya zat baru yang terbentuk tanpa ada perantara. Peristiwa perpindahan
panas tanpa zat perantara disebut dengan peristiwa radiasi. Perubahan kimia terlihat
dari adanya panas yang dihasilkan dari proses pembakaran lelehan lilin, serta
terbentuknya gas dan asap yang merupakan hasil reaksi antara bahan bakar lilin
(paraffin) dengan oksigen yang kemudian menghasilkan gas karbondioksida.
G. Kesimpulan
Dalam perpindahan panas dibagi menjadi tiga jenis antara lain : 1) secara
konveksi yaitu perpindahan panas disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat
yang dilewatinya, 2) secara konduksi yaitu perpindahan kalor dalam suatu zat tanpa
diikuti perpindahan partikel zat tersebut, dan 3) secara radiasi yaitu perpindahan
panas tanpa melalui medium (zat perantara). Pada percobaan perpindahan panas
secara konveksi menggunakan es batu berwarna dapat disimpulkan bahwa es batu
akan mencair karena mendapatkan panas yang berasal dari air. Adapun pada
percobaan perpindahan panas secara konduksi dengan mentega, maka mentega akan
mengalami perubahan wujud dari zat padat berubah menjadi zat cair karena terkena
kalor atau panas dari sendok yang diletakkan diatas lilin yang dinyalakan. Sedangkan
pada percobaan perpindahan panas secara radiasi dengan lelehan lilin dapat
disimpulkan bahwa panas atau kalor dapat merambat meskipun tanpa zat perantara.
Pada percobaan ini, ketika lelehan lilin yang telah mengeras didekatkan dengan lilin
yang dinyalakan dengan jarak yang cukup dekat maka lelehan lilin tersebut akan
meleleh.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, H. 2011. Perpindahan Panas Konveksi dan Pengantar Alat Penukar Kalor.
Medan: Departemen Teknik Mesin FT USU.
Buchori, L. 2011. Buku Ajar Perpindahan Panas. Semarang: Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik UNDIP Semarang.
Adiansyah, S. 2010. Perpindahan Panas. Gramedia: Jakarta.
Artono. 2002. Perpindahan Kalor. Cilegon: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Chandrasa, S. 2013. Modul Perkuliahan Perpindahan Panas Secara Konduksi. Jakarta:
Universitas Mercubuana.
LAMPIRAN

1. Percobaan perpindahan panas secara konveksi menggunakan es batu berwarna

2. Percobaan perpindahan panas secara konduksi dengan mentega


3. Percobaan perpindahan panas secara radiasi dengan lelehan lilin

Anda mungkin juga menyukai