Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM IPA

“Perpindahan Kalor”

Dosen Pengampu :

I Made Ari Winangun, M.Pd.

Disusun Oleh :

I Ketut Catur Paramita (2111031055)

4E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN DHARMA ACARYA

STAH NEGERI MPU KUTURAN

SINGARAJA

2023
A. Latar Belakang
Perpindahan kalor akan terjadi apabila ada perbedaan temperatur antara 2
bagianbenda. Panas akan berpindah dari temperature tinggi ke temperatur yang lebih
rendah.Panas dapat berpindah dengan 3 cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Konduksi adalah perpindahan panas yang terjadi melalui medium yang diam,
misalnyaperpindahan panas di dalam benda padat.
Pada peristiwa konduksi, panas akanberpindah tanpa diikuti aliran medium
perpindahan panas. Panas akan berpindah secara estafet dari satu partikel ke partikel yang
lainnya dalam medium tersebut. Sedangkan konveksi adalah perpindahan panas yang
terjadi antara permukaan dengan fluida yangbergerak misalnya dari plat ke udara. Pada
peristiwa konveksi, perpindahan panas terjadi karena terbawa aliran fluida. Radiasi
didefinisikan sebagai perpindahan panas antara dua benda yang tidak membutuhkan
medium perantara contohnya panas sina rmatahari sampai ke bumi.
Pada peristiwa radiasi, energi berpindah melalui gelombang elektromagnetik.Setiap
permukaan yang memiliki temperatur yang lebih tinggi (lebih panas) bila dibandingkan
temperatur sekitarnya akan mengalami pelepasan kalor, sehingga menaikkan temperatur
lingkungan menjadi lebih tinggi. Banyaknya panas yang hilang tergantung pada banyak
faktor, tapi temperatur permukaan dan ukurannya merupakan faktor yang sangat
dominan.

B. Tujuan
1. Mengamati perpindahan kalor secara radiasi.
2. Mengamati perpindahan kalor secara konveksi.
3. Mengamati perpindahan kalor secara konduksi

C. Alat dan Bahan


 Gelas kimia 1 buah
 Termometer 1 buah
 Lilin 1 buah
 Korek api 1 buah
 Jembatan pembakar 1 buah
 Sendok 1 buah
 Air secukupnya
 Air panas secukupnya
 Serbuk gergaji secukupnya

D. Teori Dasar
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda ke benda
lainnya karena adanya perbedaan suhu. Ketika dua benda yang memiliki perbedaan suhu
bertemu maka kalor akan mengalir (berpindah) dari benda yang bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah. Contohnya ketika kita mencampurkan air dingin dengan air panas,
maka kita akan mendapatkan air hangat. Adapula ilmuan dari Amerika bernama Benjamin
Thompson mengatakan bahwa kalor bukanlah zat alir, melainkan energi yang terjadi
karena adanya proses mekanik, seperti gesekan.
Adapun tiga jenis perpindahan kalor yang dapat terjadi, yaitu :
a) Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Perpindahan Kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat
perantara (logam) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut secara
permanen. Contohnya adalah ketika kita memanaskan salah satu ujung logam,
maka ujung logam lainnya akan ikut panas karena terjadi hantaran kalor dari suhu
tinggi ke suhu rendah. Ketika memanaskan salah satu ujung logam, maka partikel
yang terdapat pada ujung logam tersebut akan bergetar dan membuat getaran
terjadi pada partikel lain yang terhubung dengannya
b) Perpindahan Kalor Secara konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat
yang disertai dengan perpindahan bagian-bagian zat tersebut. Konveksi dapat
terjadi pada zat cair atau gas. Ada dua jenis perpindahan kalor secara konveksi,
yaitu :
1. Konveksi Alamiah
Konveksi alamiah adalah konveksi yang dipengaruhi gaya apung tanpa faktor
luar, dan disebabkan oleh karena adanya perbedaan massa jenis benda.
Contohnya adalah pada pemanasan air, massa jenis partikel air yang sudah
panas akan naik menjauh dari api dan digantikan dengan partikel air lain yang
suhunya lebih rendah.
2. Konveksi Paksa
Konveksi paksa adalah konveksi yang terjadi karena adanya pengaruh faktor
luar (contoh tekanan), dan perpindahan kalor dilakukan dengan
sengaja/dipaksakan. Artinya aliran panas kalor dipaksa menuju ke tempat yang
ingin dituju dengan bantuan faktor luar seperti tekanan.
C). Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Perpindahan kalor secara Radiasi adalah proses perpindahan kalor yang tidak
menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi berbeda dengan
konduksi dan konveksi. Pada Radiasi, agar terjadinya perpindahan kalor, kedua
benda tidak harus bersentuhan karena kalor dapat berpindah tanpa zat perantara.
Artinya kalor tersebut akan di pancarkan ke segala arah oleh sumber panas, dan
akan mengalir ke segala arah. Contohnya adalah saat kita dekat dengan api
unggun dari sudut manapun, maka kita tetap akan merasakan kehangatan dari
sumber api, contoh lainnya adalah panas matahari yang sampai ke bumi dan
planet – planet lain.

E. Langkah Kerja
1. Masukkan air pada gelas kimia kemudian letakkan tangan dengan jarak sekitar 1 cm di
sekitar air tersebut. Selanjutnya, kualifikasikanlah suhu air tersebut sesuai dengan apa
yang dirasakan pada tangan.

2. Posisikanlah termometer pada jarak 1 cm di sekitar air kemudian cermati suhu yang
ditunjukkan oleh termometer.
3. Lakukanlah langkah 1 dan 2 dengan menggunakan air panas.

4. Masukkan serbuk gergaji pada air dalam gelas kimia kemudian letakkan di atas
jembatan pembakar. Selanjutnya, amati posisi serbuk gergaji.

5. Nyalakan lilin dan letakkan di bawah jembatan pembakar kemudian amati kembali
serbuk gergaji yang ada dalam air tersebut.
6. Letakkan salah satu ujung sendok di atas nyala lilin dan ujung lainnya dipegang
dengan tangan, kemudian deskripsikanlah apa yang dirasakan pada tangan.

F. Data Hasil Pengamatan


1. Radiasi
Suhu pada
No Bahan Deskripsi
Termometer
1 Air Terasa hangat saat diatas air 3,3 ℃
2 Air panas Air terasa panas dan mengeluarkan uap 4,2 ℃

2. Konveksi
No Posisi Serbuk Gergaji Deskripsi
1 Sebelum dipanaskan Serbuk gergaji yang dimasukkan pada air biasa
serbuknya mengendap pada permukaan air.

2 Setelah dipanaskan Serbuk gergaji sedikit demi sedikit akan menyatu


dengan air dan mulai tenggelam di dasar air panas.
3. Konduksi
No Posisi Sendok Deskripsi
1 Sebelum salah satu Ujung sendok tidak terasa panas.
ujung sendok diletakkan
di atas nyala lilin

2 Setelah salah satu ujung Kedua ujung sendok sama-sama terasa panas, karena
sendok diletakkan di sendok yang terbuat dari besi dapat menghantarkan
atas nyala lilin panas.

G. Pembahasan
Kalor merupakan bentuk energi panas atau jumlah panas yang ada dalam sebuah
benda. Perpindahan kalor merupakan kalor yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor akan terjadi apabila ada
perbedaan temperatur antara 2 bagian benda. Panas akan berpindah dari temperature
tinggi ke temperatur yang lebih rendah. Panas dapat berpindah dengan 3 cara, yaitu
radiasi, konveksi, dan konduksi.

Pada hasil pengamatan praktikum IPA yang bertujuan mengamati perpindahan kalor
secara radiasi, konveksi dan konduksi yang terjadi pada benda-benda di sekitar kita yang
dapat menghantarkan panas sebagai berikut :

1. Radiasi
Radiasi adalah proses perpindahan panas yang tidak memerlukan zat
perantara. Panas akan menjalar lewat gelombang. Percobaan yang kami
lakukan adalah mengamati apa yang terjadi pada air diatas jembatan
pembakar. Ketika memanaskan air, api dari jembatan pembakar akan
memancarkan radiasi. Hal ini di karenakan air terasa hangat saat diatas air
dengan suhu pada termometer 4,2 ℃. Kemudian air panas akan terasa panas
dan mengeluarkan uap dengan suhu termometer 4,2 ℃.
2. Konveksi
Konveksi merupakan perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya
ikut berpindah.Mengamati reaksi yang terjadi pada posisi serbuk gergaji
sebelum dipanaskan maka serbuk gergaji yang dimasukkan pada air biasa
serbuknya mengendap pada permukaan air. Dan posisi serbuk gergaji setelah
dipanaskan maka serbuk gergaji sedikit demi sedikit akan menyatu dengan air
dan mulai tenggelam di dasar air panas.
3. Konduksi
Konduksi merupakan perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut
mengalami perpindahan. Apabila ujung sebatang logam dipanaskan di atas
api, maka ujung yang lain akan menjadi panas. Mengamati reaksi yang terjadi
pada posisi sendok sebelum salah satu ujung sendok diletakkan di atas nyala
lilin maka ujung sendok tidak terasa panas. Hal ini dikarenakan sendok harus
dipanaskan terlebih dahulu sebelum di dekatkan kepada lilin. Selanjutnya pada
posisi sendok setelah salah satu ujung sendok diletakkan di atas nyala lilin
maka kedua ujung sendok sama-sama terasa panas, karena sendok yang
terbuat dari besi dapat menghantarkan panas. Tidak lama kemudian tangan
akan merasakan panas.
H. Kendala yang Dialami dalam Kegiatan Praktikum
Kendala yang dialami selama praktikum perpindahan kalor yang telah dilakukan
adalah, waktu yang dibutuhkan dalam memanaskan air dalam gelas kaca membutuhkan
waktu beberapa menit, selain itu serbuk gergaji yang digunakan dalam praktikum tidak
dapat turun ke dasar gelas kaca.
I. Kesimpulan
Dari percobaan dan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa perpindahan
kalor merupakan kalor yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor akan terjadi apabila ada perbedaan
temperatur antara 2 bagian benda. Panas akan berpindah dari temperature tinggi ke
temperatur yang lebih rendah. Panas dapat berpindah dengan 3 cara yaitu radiasi,
konveksi dan konduksi.
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Rifan. 2021. Pengertian Perpindahan Kalor :Macam-Macam dan Contohnya.


Pengertian Perpindahan Kalor: Macam-Macam dan Contohnya (suara.com). Diakses pada
tanggal 13 Maret 2023.
Mustinda, Lusiana. 2021. Perpindahan Panas secara Konduksi, Konveksi, dan Radiasi, Ini
Penjelasannya. Perpindahan Panas Secara Konduksi, Konveksi dan Radiasi, Ini
Penjelasannya (detik.com). Diakses pada 13 Maret 2023.
Dyah _Physique's Blog. 2013. Aliran Kalor Secara Konveksi. Dyah _Physique's Blog:
Aliran Kalor Secara Konveksi (mawarkucantik.blogspot.com). Diakses pada 13 Maret
2023
LAMPIRAN PRAKTIKUM IPA

Anda mungkin juga menyukai