Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 07, 08 & 12

Kemagnetan, Optik, dan Getaran

Dosen Pengampu :

I Made Ari Winangun, M.Pd.

Oleh :

I GEDE ANGGA MAUTAMA

2111031057

4E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN DHARMA ACARYA

STAH NEGERI MPU KUTURAN

SINGARAJA

2023
A. Latar Belakang

Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama magnet. Benda yang
memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik benda-benda yang mengandung
unsur logam. Kita dapat menemukan magnet dimana saja, misalnya di toko mainan, toko
bangunan, bahkan di bumi yang kita pijak ini terdapat sumber medan magnet yang sangat
banyak. Pada magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub utara yang selalu mengarah ke utara dan
kutub selatan yang selalu mengarah ke selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan
magnet di dalam alat-alat elektronik. Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk,
contohnya magnet U (sepatu kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum
(kompas), dll. Namun sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah
magnet buatan.Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang, jarum, lingkaran, dll
yang biasa kita lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa dibuat dengan cara sederhana
dan tidak membutuhkan bahan-naha tertentu yang rumit seperti pada pembuatan magnet
buatan. Kita hanya membutuhkan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar kita, dan cara
pembuatannya pun tak serumit magnet buatan pabrik.

Selain itu magnet juga sangat berguna bagi manusia. Misalnya saat kita tersesat di hutan
kita dapat menggunakan kompas sebagai penunjuk jalan, dalam hal ini magnet juga ikut
berperan penting. Magnet kulkas digunakan untuk menyimpan catatan di pintu kulkas. Tidak
hanya itu, magnet juga sangat berguna dalam dunia kesehatan. Sejak dulu magnet sudah
digunakan dalam dunia pengobatan, terutama dalam pengobatan alami (Naturopathy). Selain
karena murah, hanya dengan satu set magnetic terbukti sangat bermanfaat bagi seluruh
anggota keluarga (tidak hanya untuk pengobatan, tapi juga untuk hidup sehat alami).

Kita ketahui bahwa optika sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
dunia kesehatan (ilmu biologi) maupun dalam ilmu fisika. Optika yang merupakan ilmu yang
mempelajari tentang cahaya terdapat dua golongan, yaitu optika geometris dan optika fisis.
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat merambat dalam ruang hampa. Dalam
berbagai hal cahaya lebih mudah ditinjau berdasarkan garis perambatannya, yaitu garis yang
tegak lurus muka gelombang. Garis rambatan gelombang cahaya disebut sinar cahaya atau
secara singkat disebut sinar. Setiap hari kita tak lepas dari cahaya. Oleh karena itu, dalam
pembahasan ini menjelaskan tentang cahaya terutama sifat-sifat cahaya, hakikat, dan
pemanfaatannya.
Getaran merupakan salah satu efek yang terjadi akibat adanya gerak yang diakibatkan
adanya perbedaan tekanan dan frekuensi. Dalam dunia otomotif ada banyak terdapat getaran
yang terjadi, seperti getaran mesin baik yang kategori mesin kapasitas berat, mesin medium
maupun mesin kapasitas ringan. Getaran mesin atau mesin yang bergetar adalah pergerakan
bolak-balik dari sebuah mesin yang bekerja atau sebuah komponen mesin, Sehingga setiap
komponen yang bergerak bolak-balik atau berosilasi disebut bergetar. Getaran pada mesin
bisa dalam beberapa bentuk. Sebuah komponen mesin bisa bergetar dengan kuat, kecil, cepat
atau lambat, atau tanpa suara serta dapat juga menimbulkan panas. Getaran mesin tidak
selamanya bisa menimbulkan kerusakan, namun ada beberapa getaran mesin yang memang
dirancang untuk keperluan khusus seperti mesin penyaring (vibration screen), mesin pemadat
(compactor). Mobil Truk Molen adalah salah satu jenis mesin alat transportasi berat yang
sangat populer dipergunakan dikalangan dunia konstruksi di indonesia, baik itu digunakan
untuk bangunan di darat maupun bangunan dermaga di lautan. Kenyamanan dan keselamatan
berkendaraan adalah suatu hal yang sangat diperlukan oleh para pengguna jasa angkutan.
Pengukuran getaran adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memantau tingkat
kenyamanan di dalam berkendaraan dan lebih jauh lagi dengan analisis getaran dapat
diketahui dengan tepat apabila terjadi gangguan selama dalam perjalanan maupun saat
pengopreasian.

B. Tujuan
1. Menunjukkan interaksi antar dua kutub magnet.
2. Menunjukkan fenomena sifat-sifat cahaya (pemantulan dan pembiasan cahaya).
3. Menemukan nilai periode dan frekuensi getaran pada ayunan bandul.

C. Alat dan Bahan


• Magnet batang 2 buah
• Cermin 1 buah
• Mobil mainan 1 buah
• Gelas ukur 1 buah
• Pulpen/pensil 1 buah
• Beban 1 buah
• Mistar 1 buah
• Busur derajat 1 buah
• Statif/kait penggantung 1 buah
• Stopwatch 1 buah
• Air secukupnya
• Benang nilon secukupnya
D. Teori Dasar

Magnet sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu magnítis líthos yang memiliki arti batu
Magnesian. Di wilayah tersebut memiliki kandungan batu magnet, dan Magnesia itu sendiri
merupakan sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu saat ini bernama Manisa.Jika sebuah
magnet berada di antara serbuk besi, maka akan terlihat banyak serbuk yang menempel di
kedua ujung magnet banyak sekali. Semakin tengah semakin sedikit serbuk besi yang
menempel.Artinya kedua ujung magnet tempat berada gaya tarik paling kuat. Sedangkan
bagian tengah tidak memiliki gaya tarik magnet atau netral.Keberadaan magnet mampu
menarik semua benda-benda yang ada di sekitarnya, termasuk makhluk bumi. Jika hewan
mampu mendeteksi medan magnet bumi, manusia membutuhkan bantuan alat, seperti
kompas. Kompas digunakan manusia untuk mengetahui arah utara selatan atau keberadaan
kutub utara dan kutub selatan magnet bumi. Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, manusia sering menggunakan magnet dalam kegidupan
sehari-hari. Misalnya seperti speaker, telepon, televisi, bel rumah, dan sebagainya. Di mana
alat-alat tersebut memanfaatkan magnet sebagai komponen utamanya.

Alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan/atau cermin untuk memanfaatkan
sifat-sifat cahaya yaitu dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan, cahaya tersebut digunakan
untuk melihat. Selain dari mata kita, alat-alat optik digunakan bersamaan dengan mata kita,
bisa juga untuk membantu kita melihat ataupun membutuhkan mata kita untuk
menggunakannya.LANDASAN TEORI Optik adalah cabang fisika yang menggambarkankan
perilak dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optik di jelaskan dan di tandai
engan fenomena optik.

Suatu gerakan yang berulang setelah suatu interval waktu disebut getaran atau osilasi.
Ayunan pendulum dan gerakan senar yang dipetik adalah contoh khas getaran. Teori getaran
berkaitan dengan studi gerakan osilasi dari bodi dan gaya yang terkait dengannya.Sistem
getaran, secara umum, termasuk sarana untuk menyimpan energi potensial (pegas atau
elastisitas), sarana untuk menyimpan energi kinetik (massa atau inersia), dan sarana yang
dengannya energi secara bertahap hilang (peredam).Getaran suatu sistem melibatkan transfer
energi potensial ke energi kinetik dan dari energi kinetik menjadi energi potensial, secara
bergantian. Jika sistem teredam, energi yang hilang adalah sedikit dalam setiap siklus getaran
dan harus diganti oleh sumber eksternal jika suatu keadaan getaran stabil harus
dipertahankan.
E. Langkah Kerja
1. Dekatkan kutub positif magnet batang pertama dengan kutub positif magnet batang
kedua, catat interaksi yang ditimbulkan!

2. Ulangi langkah kerja nomor 1 dengan mendekatkan kutub positif dengan negatif, kutub
negatif dengan positif, dan kutub positif dengan positif kemudian catat interaksi yang
ditimbulkan!

3. Letakkan mobil mainan dan magnet batang di depan cermin, gambarkanlah bayangan
yang terbentuk!

4. Letakkan dua buah cermin membentuk sudut 60o kemudian letakkan magnet batang di
depannya dan cermati jumlah bayangan yang terbentuk!
5. Lakukan langkah kerja nomor 4 untuk dua cermin yang membentuk sudut 90o, 120o, dan
180o!

6. Masukan air pada gelas ukur (volume ½ gelas ukur) kemudian masukkan pulpen/pensil
dengan posisi miring. Gambarkan bentuk pulpen/pensil yang tercelup dan tidak tercelup
ke dalam air!

7. Kaitkan statif/kait penggantung dan beban dengan benang nilon sepanjang 30 cm.
Simpangkan beban sebesar 30o kemudian ukur waktu yang diperlukan beban untuk 10
kali getaran!
8. Ulangi langkah kerja nomor 7 untuk sudut 45o dan 60o!

9. Ulangi langkah kerja nomor 7 dan 8 untuk benang nilon sepanjang 60 cm!

F. Data Hasil Pengamatan


1. Kemagnetan
No Magnet I Magnet II Interaksi
1 Positif Positif Tolak menolak
2 Positif Negatif Tarik menarik
3 Negatif Positif Tarik menarik
4 Negatif Negatif Tolak menolak
2. Optik
Gambar Hasil Pencerminan (Pemantulan Cahaya)

No Sudut Jumlah Bayangan


1 60o 6
2 90o 4
3 120o 2
4 180o 1

Gambar Hasil Pembiasan Cahaya

3. Getaran
Panjang
No Sudut n t (waktu)
benang nilon
1 30 cm 30o 10 10 , 84 s
2 30 cm 45o 10 10, 36 s
3 30 cm 60o 10 10 ,44 s
4 60 cm 30o 10 14,25 s
5 60 cm 45o 10 14, 34 s
6 60 cm 60o 10 14 ,98 s
G. Pembahasan
a. Kemagnetan
Magnet terbuat dari logam seperti besi dan baja. Magnet memiliki berbagai bentuk dan
dinamakan sesuai bentuknya. Magnet dapat berada dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Bentuk yang paling sederhana berupa batang lurus. Selain itu, ada juga magnet yang
berbentuk tapal kuda (ladam) dan jarum. Pada bentuk-bentuk ini, kutub magnet berada pada
ujung-ujung magnet tersebut. Ada berbagai macam bentuk magnet, misalnya :
- Magnet Batang
- Magnet Silinder
- Magnet Jarum
- Magnet Ladam
- Magnet Lingkaran
Kutub Magnet
Magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub
magnet yang senama bila didekatkan akan tolak menolak, sedangkan kutub-kutub magnet
yang berbeda nama bila didekatkan akan tarik-menarik. Kutub-kutub ini selalu ada pada
setiap magnet walaupun magnet tersebut dipotong menjadi potongan magnet kecil. Jika dua
kutub magnet yang senama didekatkan, maka keduanya akan tolak menolak. Jika dua kutub
magnet yang tidak senama didekatkan, maka keduanya akan tarik menarik.Jika kita
memotong sebuah batangan magnet menjadi dua bagian, maka akan terbentuk kutub utara
dan selatan pada potongan magnet yang baru. Hal ini akan berlaku secara terus menerus
selama kita masih memotongnya menjadi beberapa bagian.
Berdasarkan sifat interaksi bahan terhadap magnet, benda diklasifikasikan menjadi
tiga kelompok, yaitu feromagnetik, diamagnetik, dan paramagnetik. Benda-benda yang dapat
ditarik kuat oleh magnet termasuk pada kelompok benda feromagnetik, misal besi, baja,
kobalt, dan nikel.Benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet termasuk pada kelompok
benda paramagnetik, misal magnesium, molibdenum, dan lithium. Benda-benda yang tidak
dapat ditarik oleh magnet termasuk kelompok benda diamagnetik, misal perak, emas,
tembaga, dan bismut. Magnet tidak hanya dapat ditemukan di alam sebagai magnet alami,
tetapi ada juga benda yang dapat dibuat menjadi bersifat magnet.
Besi dapat dijadikan magnet dengan cara menggosok searah. Besi digosok dengan
arah yang tetap, agar magnet elementer dapat diatur untuk menuju ke satu arah saja. Ujung
kutub selatan magnet yang digosokkan dari ujung besi B ke A akan mengubah besi menjadi
magnet dengan kutub selatan pada ujung B dan kutub utara pada ujung A.Baja dan besi dapat
dijadikan magnet dengan cara menginduksi atau mendekatkannya dengan magnet selama
beberapa waktu. Sifat magnet menunjukkan bahwa magnet akan tarik-menarik jika kutub
yang berbeda didekatkan, dan tolak-menolak jika kutub yang sama didekatkan, sehingga
ujung B akan menjadi kutub utara dan ujung A akan menjadi kutub selatan. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa ujung besi atau baja yang berdekatan dengan kutub magnet batang akan
memiliki kutub yang berlawanan dengan kutub magnet penginduksinya.
b. Optik
Optika (serapan dari bahasa Belanda: optica) adalah cabang fisika yang
menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optika
menerangkan dan diwarnai oleh gejala optis. Kata optik berasal dari bahasa Latin ὀπτική,
yang berarti tampilan. Bidang optika biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak,
inframerah dan ultraviolet; tetapi karena cahaya adalah gelombang elektromagnetik, gejala
yang sama juga terjadi di sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan bentuk lain dari
radiasi elektromagnetik dan juga gejala serupa seperti pada sorotan partikel muatan (charged
beam). Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian dari keelektromagnetan. Beberapa
gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait dengan beberapa bidang
optika hingga mekanika kuantum. Dalam praktiknya, kebanyakan dari gejala optis dapat
dihitung dengan menggunakan sifat elektromagnetik dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh
persamaan Maxwell. Bidang optika memiliki identitas, masyarakat, dan konferensinya
sendiri. Aspek keilmuannya sering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan
sering disebut rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan sistem
iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan. Setiap disiplin cenderung sedikit
berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis, fokus, dan afiliasi profesionalnya. Inovasi lebih
baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan sebagai fotonika atau optoelektronika.
Batasbatas antara bidang ini dan "optik" sering tidak jelas, dan istilah yang digunakan
berbeda di berbagai belahan dunia dan dalam berbagai bidang industri.

Karena aplikasi yang luas dari ilmu "cahaya" untuk aplikasi dunia nyata, bidang ilmu
optika dan rekayasa optik cenderung sangat lintas disiplin. Ilmu optika merupakan bagian
dari berbagai disiplin terkait termasuk elektro, fisika, psikologi, kedokteran (khususnya
optalmologi dan optometri), dan lain-lain. Selain itu, penjelasan yang paling lengkap tentang
perilaku optis, seperti dijelaskan dalam fisika, tidak selalu rumit untuk kebanyakan masalah,
jadi model sederhana dapat digunakan. Model sederhana ini cukup untuk menjelaskan
sebagian gejala optis serta mengabaikan perilaku yang tidak relevan dan / atau tidak
terdeteksi pada suatu sistem.
c. Getaran
Sistem getaran, secara umum, termasuk sarana untuk menyimpan energi potensial
(pegas atau elastisitas), sarana untuk menyimpan energi kinetik (massa atau inersia), dan
sarana yang dengannya energi secara bertahap hilang (peredam). Getaran suatu sistem
melibatkan transfer energi potensial ke energi kinetik dan dari energi kinetik menjadi energi
potensial, secara bergantian. Jika sistem teredam, energi yang hilang adalah sedikit dalam
setiap siklus getaran dan harus diganti oleh sumber eksternal jika suatu keadaan getaran stabil
harus dipertahankan Sebagai contoh, perhatikan getaran pendulum sederhana yang
ditunjukkan pada Gambar 1. Sebuah bandul dengan massa m dilepaskan setelah diberi
perpindahan sudut θ. Pada posisi 1 kecepatan bandul dan (karenanya) energi kinetiknya
adalah nol. Tetapi ia memiliki energi potensial sebesar [mg (1-cosθ)] sehubungan dengan
posisi datum 2. Karena gravitasi gaya mg menginduksi torsi mgl.sinθ tentang titik O, bandul
mulai berayun ke kiri dari posisi 1. Hal ini memberikan bandul, percepatan sudut tertentu
searah jarum jam, dan pada saat mencapai posisi 2, semua energi potensial akan diubah
menjadi energi kinetik. Karenanya bandul tidak akan berhenti di posisi 2 tetapi akan terus
berayun ke posisi 3. Namun, ketika bandul melewati posisi 2, torsi berlawanan arah jarum
jam terjadi karena gravitasi mulai bekerja pada bandul dan menyebabkan bandul melambat.
Kecepatan bandul berkurang menjadi nol pada posisi ekstrim kiri (posisi 3). Pada saat itu ,
semua energi kinetik bandul dikonversi menjadi energi potensial. Sekali lagi karena torsi
gravitasi, bandul terus berlanjut mencapai kecepatan berlawanan arah jarum jam. Maka
bandul mulai berayun kembali secara progresif yang meningkatkan kecepatan dan melewati
posisi utama (posisi 2) lagi. Proses ini terus berulang, dan pendulum akan memiliki gerakan
osilasi. Namun, dalam praktiknya, besarnya osilasi berangsur-angsur menurun dan pendulum
akhirnya berhenti karena hambatan (redaman) yang diberikan oleh media sekitarnya (udara).
Ini berarti bahwa sebagian energi dihamburkan dalam setiap siklus getaran karena redaman
oleh udara.

H. Kendala Yang Di alami Dalam Kegiatan Pratikum

1. Pada saat menentukan bayangan cahaya pada 2 cermin

I. Kesimpulan
1. Magnet terbuat dari logam seperti besi dan baja. Magnet memiliki berbagai bentuk dan
dinamakan sesuai bentuknya. Magnet dapat berada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk
yang paling sederhana berupa batang lurus. Selain itu, ada juga magnet yang berbentuk tapal
kuda (ladam) dan jarum. Pada bentuk-bentuk ini, kutub magnet berada pada ujung-ujung
magnet tersebut.
2. Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian dari keelektromagnetan. Beberapa
gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait dengan beberapa bidang optika
hingga mekanika kuantum. Dalam praktiknya, kebanyakan dari gejala optis dapat dihitung
dengan menggunakan sifat elektromagnetik dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh
persamaan Maxwell. Bidang optika memiliki identitas, masyarakat, dan konferensinya sendiri.
Aspek keilmuannya sering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering
disebut rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan sistem
iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan.

3. Sistem getaran, secara umum, termasuk sarana untuk menyimpan energi potensial
(pegas atau elastisitas), sarana untuk menyimpan energi kinetik (massa atau inersia), dan sarana
yang dengannya energi secara bertahap hilang (peredam). Getaran suatu sistem melibatkan
transfer energi potensial ke energi kinetik dan dari energi kinetik menjadi energi potensial,
secara bergantian. Jika sistem teredam, energi yang hilang adalah sedikit dalam setiap siklus
getaran dan harus diganti oleh sumber eksternal jika suatu keadaan getaran stabil harus
dipertahankan.

J . Lampiran Pratikum
Daftar Pustaka

Ningsih, E. S. (2018). Magnet Jenis Magnet dan Peruntukannya dalam Pembelajaran.


Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Ananto, B., Darjat, D., & Setiyono, B. (2011). Simulasi Perambatan Cahaya Pada Serat Optik
(Doctoral dissertation, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik).

Rusianto, T., & Susastriawan, A. A. P. (2021). Getaran Mekanis.

Anda mungkin juga menyukai