Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM IPA DI SD
MEKANIKA

AGNES PRAMASHINTA
835133187

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
A. Kegiatan Praktikum I ( Gaya )
1. Gaya Listrik Statis

a. JUDUL PERCOBAAN
Gaya Listrik Statis

b. TUJUAN PERCOBAAN
1) Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis
2) Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis dengan menggunakan rambut kering

c. ALAT DAN BAHAN


1) Sisir plastic
2) Rambut tebal dan kering
3) Potongan – potongan kertas kecil

d. LANDASAN TEORI
Gaya listrik adalah tarikan/dorongan yangditimbulkan oleh benda-benda yang bermuatan
listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik negative.
Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan listrik dengan jenis
tertentu dihasilkan dalam suatu proses, maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya
dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto dalam suatu system terisolasi adalah nol.

e. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastic
2) Kemudian dekatkan sisir plastic ke potongan kertas kecil
3) Amati yang terjadi

f. HASIL PENGAMATAN

NO KEADAAN SISIR KEADAAN KERTAS


1 Netral sebeum digosok rambut   Diam tak bergerak
2 Sesudah digosok ke rambut Bergerak/tertarik kearah sisir

g. PEMBAHASAN
Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan sisir
plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas. Setelah kita gosokkan
atau kita sisir rambut yang agak tebal dengan sisir plastik, kemudian kita dekatkan dengan
potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan
tertarik kearah sisir plastik tersebut. Hal itu disebabkan karena sisir plastik sudah
mengandung /bermuatan gaya kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat
benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil
lainnya.Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu
terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.

h. KESIMPULAN
Sisir plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan pada
potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada sisir.
Hal ini terjadi karena gesekan sisir dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis.
Gaya listrik statis inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada
ketas.
i. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

j. FOTO PRAKTIKUM
2. Gaya Magnet
a. JUDUL PERCOBAAN
Gaya Magnet

b. TUJUAN PERCOBAAN
1) Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
2) Untuk mengetahui jenis-jenis yang dapat ditarik magnet

c. ALAT DAN BAHAN


1) Magnet batang
2) Jarum jahit
3) Alumunium
4) Seng
5) Seutas benang jahit
6) Potongan plastic
7) Potongan kertas
8) Statif
9) Isolasi plastic

d. LANDASAN TEORI
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia.
Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi.
Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah
manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik
oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet.

Magnet mempunyai sifat-sifat antara lain :


1) Mampu menarik benda-benda tertentu
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi,
nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena
tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.
2) Kekuatan gaya magnet
Gaya magnet mampu menembus penghalang, yaitu benda nonmagnetik. Gaya tarik
magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis dibalik penghalang tersebut.
Namun jika penghalang itu terlalu tebal, maka pengaruh magnet bisa hilang.
Dengan demikian, kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh ketebalan
penghalang antara magnet dan benda magnetis. Selain itu juga dipengaruhi oleh
jarak magnet dengan benda magnetis.
3) Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dua kutub
yang senama akan tolak-menolak dan dua kutub yang berbeda akan tarik-menarik.
4) Magnet digunakan pada berbagai macam peralatan mulai dari yang sederhana
sampai yang rumit.
5) Membuat magnet
Selain magnet alam, terdapat juga magnet buatan. Ada beberapa cara membuat
magnet buatan, yaitu :
- Cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi
bersifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis
lainnya. Sifat kemagnetan tersebut hanya berlangsung sementara. Jika benda
dilepaskan dari magnet. Maka sifat kemagnetannya akan hilang.
- Cara gosokan Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan cara menggosok-
gosokkan besi atau baja dengan kutub sebuah magnet. Semakin banyak
gosokan yang dilakukan, semakin kuat sifat kemagnetan dari besi atau baja
tersebut. Sifat kemagnetan ini juga bersifat sementara.
- Cara aliran listrik Magnet dapat juga dibuat dengan cara mengalirkan arus
listrik. Arus listrik dapat menimbulkan medan magnet. Magnet yang terjadi
karena dialiri arus listrik disebut elektromagnetik. Sifat kemagnetan benda
yang dialiri arus listrik berlangsung sementara. Jika arus listrik putus, sifat
kemagnetan benda akan hilang.

e. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan
2) Amati apa yang terjadi
3) Masukan data dalam table

f. HASIL PENGAMATAN

No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik


1 Magnet Jarum jahit Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

g. PEMBAHASAN
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet, maka kita
lakukan percobaan seperti diatas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat kita ketahui
bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun, benang jahit,
plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati
magnet yang kita dekatkan .

h. KESIMPULAN
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita simpulkan
bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt
yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet
dan disebut benda nonmagnetik.

i. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
j. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
3. Gaya Gesek
a. JUDUL PERCOBAAN
Gaya Gesek

b. TUJUAN PERCOBAAN
Memahami gaya gesek

c. ALAT DAN BAHAN


1) Kereta
2) Neraca Pegas 2 buah
3) Balok kayu 5 x 5 x 10 cm
d. LANDASAN TEORI
Gaya gesek adalah gaya yang muncul karena ada dua permukaan yang saling bersentuhan.
Biasanya, gaya ini berlawanan dengan arah gerak benda dan menyebabkan hambatan.
Sentuhan suatu benda dengan lintasannya ini membuat gesekan yang akhirnya
menyebabkan benda bergerak. Gaya gesek pada permukaan kasar berbeda dengan gaya
gesek pada permukaan halus. Kalau semakin kasar permukaan suatu benda, maka gaya
geseknya juga akan semakin besar. Hal ini karena gerakan benda semakin terhambat
karena gaya gesekan semakin besar. Begitu juga sebaliknya. Kalau permukaan benda
tersebut halus dan licin, maka gaya gesek yang terjadi akan semakin kecil.

e. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Letakkan sebuah balok kayu diatas meja.
2) Kaitkan ujung neraca pegas pada balok
3) Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada skala
neraca pegas
4) Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk
bergerak.

f. HASIL PENGAMATAN

No Keadaan Penunjukkan
balok neraca pegas
(newton)
1 Sebelum bergerak 0
2 Saat akan bergerak 0,3
3 Sesudah bergerak 0,2

g. PEMBAHASAN
Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu belum
bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja yang melawan gaya
tarik.
Pada saat kami membandingkan, lebih mudah mana menarik balok kayu yang
permukaannya kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok kayu yang permukaanya
kasar lebih mudah ditarik dari pada balok kayu yang permukaanya halus.

h. KESIMPULAN
Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.
Gaya gesek memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda.
Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya gesek
berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin
i. DAFTAR PUSTAKA
https://kids.grid.id/read/472496473/apa-itu-gaya-gesek-ini-pengertian-jenis-jenis-dan-
manfaatnya?page=all
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

j. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
4. Gaya Pegas
a. JUDUL PERCOBAAN
Gaya Pegas

b. TUJUAN PERCOBAAN
Menjelaskan konsep dan peranan gaya

c. ALAT DAN BAHAN


1) Karet Gelang
2) Penggaris
3) Beban 20 gr
4) Statif

d. LANDASAN TEORI
Pengertian Gaya pegas adalah gaya tarik yang ditimbulkan oleh pegas. Pada karet gelang
yang direnggangkan dan pada pegas yang direnggangkan atau dimampatkan, akan timbul
gaya kearah benda yang merenggangkannya atau memampatkannya. Gaya yang timbul
tersebut disebut gaya pegas.

Gaya pegas timbul karena adanya sifat elastik/sifat lenting pegas/karet gelang. Sifat elastik
ini dimiliki oleh benda yang apabila diubah bentuknya kemudian dilepaskan, maka benda
itu akan kembali ke keadaan/bentuk semula. Oleh karena gaya pegas disebabkan oleh sifat
elastik atau sifat lenting pegas atau karet gelang maka gaya pegas juga disebut gaya elastik
atau gaya lenting.

Gaya pegas selalu terjadi pada benda-benda lenting yang bentuknya diubah. Misalnya gaya
pegas timbul pada bambu yang dibengkokkan atau busur panah yang ditarik. Gaya pegas
dimanfaatkan antara lain untuk mengurangi pengaruh dari getaran pada jalan yang kasar,
misalnya pada sepeda motor, mobil, dokar atau sepeda.

e. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
2) Gantungkan pula beban pada ujung karet
3) Tariklah beban kebawah, kemudian lepaskan. Amati apa yang terjadi

f. HASIL PENGAMATAN
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali akan bergerak
kembali ke atas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet
gelang yang menimbulkan gaya pegas.

g. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet gelang tersebut
kembali ke bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang elastic). Bila suatu benda
di kenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut di hilangkan, maka benda akan kembali
ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastic. Namun pada umumnya benda bila
dikenai gaya tidak dapat di kembalikan kebentuk semula walaupun gaya yang bekerja
sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Jadi benda elastic yang kembali
kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan benda plastis tidak mempunyai gaya
pegas.
h. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ,ternyata semakin besar gaya yang bekerja
pada suatu pegas ,maka semakin besar pula pertambahan panjangnya. Hal ini juga
dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas.
Dimana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan massa benda.Besarnya konstanta
pegas tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.

i. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://seputarpengertian.blogspot.com/2018/02/pengertian-gaya-pegas-serta-
contohnya.html
j. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
5. Gaya Berat
a. JUDUL PERCOBAAN
Gaya Berat

b. TUJUAN PERCOBAAN
Menjelaskan Konsep dan Peranan Gaya

c. ALAT DAN BAHAN


1) Karet gelang
2) Penggaris
3) Beban beberapa ukuran
4) Statif

d. LANDASAN TEORI
Gaya berat atau biasanya disingkat berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu
benda bermassa. Jika benda tersebut berada di bumi, maka gaya gravitasi yang bekerja
adalah gaya tarik bumi. Lambang gaya berat adalah w, singkatan dari weight. Satuan berat
adalah Newton (N).

e. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
2) Ukur panjang karet mula -mula
3) Gantungkan pula beban pada ujung karet
4) Ukur panjang karet sekarang
5) Ulangi pengukuran panjang karet setiap mengganti beban yang berbeda
6) Tulislah hasil pengukuran pada table

f. HASIL PENGAMATAN

No Massa Beban (gr) Panjang Karet Gelang (cm)


1 50 12,5
2 100 17
3 150 20,5
4 200 25,5
5 250 34

g. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan selama percobaan diketahui bahwa paiijaug karet gelang
akan bertambah seizing dengan bertambahuya berat beban yang digantungkan.

h. KESIMPULAN
Dari pengamatan diatas semakin berat berat beban yang diberikan maka gelang karet
semakin Panjang

i. DAFTAR PUSTAKA
https://www.fisikabc.com/2017/06/gaya-berat.html
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri
j. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
6. Perpaduan Gaya
a. JUDUL PERCOBAAN
Perpaduan Gaya

b. TUJUAN PERCOBAAN
Menjelaskan Konsep dan Peranan Gaya

c. ALAT DAN BAHAN


1) Karet gelang
2) Neraca pegas 2 bua
3) Penggaris
4) Beban beberapa ukuran
5) Statif

d. LANDASAN TEORI
Macam – macam gaya yang terdapat pada suatu percobaan, bilamana suatu benda
mealakukan gaya pada benda lain benda kedua melakukan gaya yang sama ,tetapi
berlawanan arah.

e. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Ambilah senuah balok yan cukup ringan dan 2 buah neraca yang sama
2) Hubungkan kedua ujung balok masing – masing dengan necarac
3) Catat besar gayapada masing – masing gaya pegas

f. HASIL PENGAMATAN

Penunjukan Besar Gaya Oleh Neraca Pegas


No
1 (Newton) 2 (Newton)
1 0,3 1,5
2 0,5 1,0
3 0,7 0,7
4 1,0 1,0
5 1,5 1,5
g. KESIMPULAN
Setiap 2 benda yang bekerja memiliki dua gaya yaitu gaya aksi dan gaya reaksi

h. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

i. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

j. JAWABAN PERTANYAAN
1) Pada kegiatan A, gaya yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir
plastic yang digosok – gosokkan ke rambut kering adalah gaya listrik statis
2) Pada kegiatan B, benda – benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang
karena benda tersebut mengandung magnetik, sehingga benda tersebut dapat
ditarik oleh magnet.
3) Pada kegiatan C, Balok diatas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena
semakin besarduas benda yang bergesekau seinakin besar pula gaya gesek yaiig
ditimbulkan berarti gerak benda semakin terhambat.
4) Pada kegiatan D, pengaruh dari berat benda dan plastik dari karet, menyebabkan
benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik ke bawah maka akan kembali
ke atas
5) Pada kegiatan E, Panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya
beban yang digantung Karena gaya gravitasi yang terdapat pada benda.semakin
besar benda yang digantungkan semakin besar gaya gravitasinya
B. Kegiatan Praktikum II (Gerak)
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
a. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Beraturan

b. TUJUAN PERCOBAAN
1) Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu yang dibutuhkan benda bergerak
lurus beraturan.
2) Untuk mengetahui kecepatan benda yang bergerak.

c. ALAT DAN BAHAN


1) Katrol gantung tunggal
2) Stop watch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan

d. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus suatu obyek dimana dalam gerak ini
kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus
beraturan adalah kelajuan kali waktu. Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus
beraturan jika kecepatannya selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan
alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan alias kelajuan
dan arah kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada
lintasan lurus dengan kelajuan konstan.

Misalnya sebuah mobil bergerak lurus ke arah timur dengan kelajuan konstan 10 m/s. Ini
berarti mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 10 meter setiap sekon. Karena
kelajuannya konstan maka setelah 2 sekon, mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 20
meter, setelah 3 sekon mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 30 meter… dan
seterusnya.sehingga bisa dikatakan bahwa arah kecepatan mobil = arah perpindahan mobil
= arah gerak mobil.

Gerak lurus beraturan dapat dirumuskan sebagai berikut :


S = V.t , dimana
S = jarak tempuh (m)
V = kecepatan (m/s)
T = waktu (m)

e. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Rakitlah alat dan bahan.
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan
M2 naik
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4) Ukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan
M1 untuk bergerak dari B ke C
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah)
7) Catat datanya pada tabel di bawah ini

f. HASIL PENGAMATAN

NO Jarak BC s (m) Waktu t ( sec)


1 0,22 0,7
2 0,20 0,6
3 0,18 0,5
4 0,16 0,4
5 0,14 0,3

g. PEMBAHASAN
Setelah melakukan percobaan dan di lihat dari data pengamatan tersebut dapat diketahui
bahwa pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda, semakin jauh jaraknya maka
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak

h. KESIMPULAN
Perbandingan antara jarak dan waktu suatu benda untuk bergerak lurus beraturan (GLB)
adalah berbanding lurus. Sedangkan kecepatan yang digunakan adalah konstan.

i. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

j. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan ( GLBB )
a. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan

b. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

c. ALAT DAN BAHAN


1) Katrol gantung tunggal
2) Stop watch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100 gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan

d. LANDASAN TEORI
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap dengan
kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat yang
disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka
kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut
dinamakan GLBB diperlambat.

e. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menyusun alat.
2) Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3) Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B
4) Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak
dari B ke C (tBC)
5) Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan catat datanya pada tabel.

f. HASIL PENGAMATAN

No Beban (gr) SAB (cm) tAB (sec) SBC (cm) tBC (sec)
1 100 25 1,60 60 2,54
2 100 30 1,67 55 2,12
3 100 35 1,97 50 1,98
4 100 40 1,84 45 1,79
5 100 45 1,95 40 1,12

g. PEMBAHASAN
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan.

h. KESIMPULAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus
dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan
tetap.
i. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

j. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

k. JAWABAN PERTANYAAN
1) Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertical dan sumbu horizontal).

2) V = S / T

3) Kesimpulan : gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban
yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang
diperlukan.
4) Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada
percobaan GLBB.

5) Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.

6) Kesimpulan : gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya
percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan
diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada
percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -).Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke
waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga
gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk
nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan
7) Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB
Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus
adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan
grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami
percepatan yang tetap/konstan.

Anda mungkin juga menyukai