Anda di halaman 1dari 31

GAYA LISTRIK STATIS

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis.
2. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis.

B. KAJIAN TEORI
Gaya listik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda yang bermuatan listrik.
Ada 2 jenis muatan litrsik, yaitu : muatan listrik positif dan muatan listrik negatif. Kekekalan muatan
listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu
proses maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto
suatu sistem terisolasi adalah nol.
Teori Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis adalah listrik
yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik
statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain.
Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus
listrik. Peristiwa ini terjadi karena proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada
isolator. Kebanyakan atom atau molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan negatif.
Ketika isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif ditarik mendekati benda
bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif pada sisi yang berdekatan dengan pemberi
muatan. Gejala ini dikenal dengan sebutan polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan
jenis dengan polaritas muatan induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan gaya tarik
menarik sehinga isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Penggaris
2. Potongan-potongan kecil kertas
3. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering

D. CARA KERJA
1. Gosokan penggaris plastik plastik ke rambut.
2. Kemudian dekatkan penggaris plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil.
3. Amati apa yang terjadi.
4. Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang gaya
listrik statis.
E. HASIL OBSERVASI

Penggaris dapat menarik potongan-potongan kertas karena semua benda-benda tersebut


bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut berada dalam keadaan diam (statis), oleh karena itulah
disebut sebagai listrik statis. Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan
listrik.

No Keadaan penggaris Keadaan kertas


1 Netral sebeum digosok rambut Diam tak bergerak
2 Sesudah digosok ke rambut Bergerak/tertarik ke arah penggaris

F. PEMBAHASAN DAN JAWABAN PERTANYAAN


Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan penggaris
plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas. Setelah kita gosokkan atau kita
penggaris rambut yang agak tebal dengan penggaris plastik, kemudian kita dekatkan dengan
potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah
penggaris plastik tersebut. Hal itu disebabkan karena penggaris plastik sudah mengandung
/bermuatan gaya kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat
menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya. Akan tetapi, tarikan tersebut
hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena benda plastik menjadi tidak
bermuatan listrik lagi.
Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh penggaris plastik yang digosokkan
dengan rambut kering? Jawab: gaya listrik statis.

G. KESIMPULAN
Penggaris plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan pada potongan
kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada penggaris. Hal ini terjadi
karena gesekan penggaris dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis
inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada ketas.
GAYA MAGNET

A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu


2. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet

B. KAJIAN TEORI
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia. Dahulu, di
tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi. Batu itu kemudian di
namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi,
maka dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-
benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet.
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi, nikel, dan
kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak mengandung salah satu
dari logam tersebut.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Magnet batang
2. Jarum jahit
3. Alumunium
4. Seng
5. Seutas benang jahit
6. Potongan plastik
7. Potongan kertas
8. Statif

D. CARA KERJA
1. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan.
2. Amati apa yang terjadi.
3. Masukan data dalam tabel pengamatan.

E. HASIL OBSERVASI
No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik
1 Magnet Jarum Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

F. PEMBAHASAN
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet, maka kita lakukan
percobaan seperti di atas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat kita ketahui bahwa jarum jahit
dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun, benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik
oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan .
Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis,
sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati magnet batang
tersebut.

G. KESIMPULAN
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita simpulkan bahwa
magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt yang disebut
benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda
nonmagnetik.
GAYA GESEK

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui adanya gaya gesek suatu benda (balok).

B. KAJIAN TEORI

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda
akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang
dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas.
Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan
gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Meja kayu
2. Neraca pegas 1 buah
3. Balok kayu dengan 4 bahan sisi berbeda (kayu, plastik mika, busa, dan kain wool)

D. CARA KERJA
1. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja kayu.
2. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
3. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada skala neraca pegas
(saat balok mulai bergerak).
4. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk bergerak.
5. Ulangi langkah di atas dengan mengganti alas menggunakan sisi yang berbeda. Catatlah
perbedaan gaya yang ditunjukkan skala neraca pegas.

E. HASIL OBSERVASI
No. Keadaan balok Penunjukkan neraca pegas (Newton)
Alas kayu Alas mika Alas busa Alas wool
1 Sebelum bergerak 0 0 0 0
2 Saat bergerak 0,6 0,3 0,7 0,4
3 Sesudah bergerak 0,4 0,2 0,5 0,3

F. PEMBAHASAN
Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu belum
bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja yang melawan gaya tarik.
Pada saat dibandingkan manakah yang lebih mudah menarik balok kayu yang permukaannya
kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok kayu yang permukaanya kasar lebih mudah
ditarik dari pada balok kayu yang permukaanya halus.
Kenapa balok di atas meja hanya bisa ditarik dengan gaya tertentu?
Balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin besar/luas benda yang
bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang ditimbulkan berarti gerak benda semakin terhambat.

G. KESIMPULAN

1. Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.


2. Gaya gesek memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda.
3. Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya gesek berkurang
jika permukaan benda yang bersentuhan licin.
GAYA PEGAS

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya pegas.
B. KAJIAN TEORI
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah. Panjang atau
pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan dari benda tersebut dan
juga gaya yang diberikannya. Apabila benda masih berada dalam keadaan elastis (batas
elastisitasnya belum dilampaui), beradasarkan hukum Hooke pertambahan panjang (∆x) sebanding
dengan besar gaya F yang meregangkan benda. Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas
elastisitas pegas tidak terlampaui (Umar, 2008).
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali pada
keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis
pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas.
Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan
pertambahan panjang pegas.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Karet Gelang
2. Penggaris
3. Beban 50 gr
4. Statif

D. CARA KERJA
1. Seutas karet gelang digantungkan pada statif.
2. Sebuah beban digantungkan pula pada ujung karet yang satunya lagi.
3. Beban ditarik ke bawah kemudian dilepaskan.

E. HASIL OBSERVASI
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali akan bergerak
kembali ke atas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang
yang menimbulkan gaya pegas.
F. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet gelang tersebut kembali
ke bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang elastic). Bila suatu benda di kenai sebuah
gaya dan kemudian gaya tersebut di hilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti
benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat
dikembalikan ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut
benda plastis. Jadi benda elastic yang kembali kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan
benda plastis tidak mempunyai gaya pegas.
Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik ke bawah akan
kembali ke atas? Karena adanya gaya pegas pada benda elastis, yaitu karet gelang.

G. KESIMPULAN
Pada kegiatan, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik kebawah
kembali keatas adalah karena gaya pegas.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata semakin besar gaya yang bekerja pada
suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan panjangnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh
besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas. Di mana gaya tarik pegasnya
berbanding lurus dengan massa benda. Besarnya konstanta pegas tergantung dari pada jenis pegas
yang bekerja.
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali lalu ke kanan dan ke
kiri. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang yang
menimbulkan gaya pegas.
GAYA BERAT

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya berat pada benda untuk bergerak.

C. KAJIAN TEORI
Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu benda menuju benda
lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik benda tersebut. Gaya tarik bumi
dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Karet gelang
2. Penggaris
3. Beban (benda bermassa 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 grdan 250 gr)
4. Statif

D. CARA KERJA
1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
2. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
3. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.
4. Ukur panjang karet gelang.
5. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5 macam
beban).
6. Tulislah hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

E. HASIL OBSERVASI
Panjang karet gelang mula-mula: 5,5 cm

Hasil Pengamatan gaya berat

No Massa beban Panjang karet gelang (cm)


(gr)

1 50 6,5

2 100 8,5

3 150 13,5

4 200 17

5 250 20

F. PEMBAHASAN

Setelah kita melakukan percobaan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa semakin berat
beban yang kita gantungkan, maka semakin panjang karet gelangnya. Semua itu disebabkan karena
gaya gravitasi yang terdapat pada benda tersebut juga semakin besar, jika beban yang digantungkan
juga besar.
Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban yang
digantungkan?
Karena semakin besar/berat benda, maka gaya gravitasinya juga semakin besar. Sehingga
semakin besar gaya gravitasi buminya, maka gaya tarik bumi juga semakin besar yang menyebabkan
panjang karet semakin panjang.
G. KESIMPULAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin berat beban yang
diterima maka karet gelang akan semakin memanjang dikarenakan adanya gaya berat (gaya
gravitasi). Setiap benda mempunyai gaya berat (gravitasi). Besar gaya gravitasinya tergantung berat
benda tersebut.
H. DAFTAR PUSTAKA

http://sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com/2012/11/praktikum-gaya-listrik-statis.html
http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com www.google.com

www.wikipedia.com

http://tek-chy1.blogspot.com/2011/10/laporan-percobaan-listrik-statis.html

http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com/2015/04/tugas-individu-praktikum-ipa-di-sd-
pdgk_20.html

http://vievalavieda.blogspot.com/2015/06/laporan-praktikum-ipa-di-sd-modul-4-kp.html

http://mozhasefhany.blogspot.com/2011/08/gaya-berat.html

http://dziks0508.blogspot.com/2016/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.htm
Modul 4
Mekanika
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : GERAK
Kegiatan Praktikum 2

A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


1. Tujuan
Mengamati gerak lurus beraturan
2. Landasan Teori
Suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya berubah terhadap
acuan tertentu. Misalnya penumpang yang duduk di dalam bus yang sedang bergerak
meninggalkan terminal. Jika terminal ditentukan sebagai acuan, penumpang dan bus
dikatakan bergerak terhadap terminal. Jika bus ditentukan sebagai acuan dikatakan
penumpang diam (tidak bergerak) terhadap bus.
Gerak lurus beraturan merupakan gerak lurus suatu obyek dimana dalam gerak
ini kecepatannya tetap ataupun tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh
dalam gerak lurus beraturan merupakan kelajuan di kali waktu. Suatu barang
dikatakan melakukan gerak lurus beraturan bila kecepatannya senantiasa tetap.
Kecepatan konstan maksudnya besar kecepatan alias kelajuan serta arah kecepatan
selalu tetap. Sebab besar kecepatan alias kelajuan serta arah kecepatan senantiasa
konstan hingga dapat dikatakan kalau barang bergerak pada lintasan lurus dengan
kelajuan konstan.
Kecepatan suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus adalah tetap bila
dalam selang waktu, jarak ditempuh dan arahnya sama. Kecepatan dapat ditulis
dengan persamaan:
Dimana:
v = kecepatan benda
S = jarak yang ditempuh benda (m)
T = waktu yang diperlukan (detik atau sekon)
3. Alat dan Bahan
a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris.
d. Beban gantung 100 gr (2 buah).
e. Statif dan klem.
f. Benang kasur.
g. Plastisin.
h. Beban tambahan.
4. Cara Kerja
a. Merakit alat dan bahan.
b. Mengusahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun
dan M2 naik.
c. Menandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
d. Mengukur panjang BC.
e. Membiarkan system bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Mencatat waktu
yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C.
f. Mengulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi
A tetap, B tetap, C berubah).
g. Mencatat data pada tabel pengamatan.
5. Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
data percobaan GLB (S sumbu vertical dan t sumbu horizontal).
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!
3. Buatlah kesimpulannya!

6. Hasil Pengamatan

Tabel pengamatan GLB

No. Jarak BC s (m) Waktu t (sek)


1 0,05 m 0,4 detik
2 0,1 m 0,6 detik
3 0,15 m 0,8 detik
4 0,2 m 0,95 detik
5 0,25 m 1 detik

7. Pembahasan
Dari data pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa gerak lurus
beraturan pada suatu benda, dipengaruhi oleh massa dan jarak benda. Semakin
rendah jarak benda dari permukaan maka waktu yang diperlukan semakin cepat pula
benda itu sampai di permukaan. Begitu juga sebaliknya, jika semakin tinggi jarak
benda dari permukaan maka semakin lama juga waktu yang diperlukan untuk sampai
di permukaan. Pada percobaan pertama dihasilkan data pada jarak 0,05 m, benda
tersebut sampai di permukaan membutuhkan waktu 0,4 detik. Pada percobaan kedua
jarak benda di tambah tinggi sebanyak 0,05 m menjadi 0,1 m, benda tersebut
membutuhkan waktu selama 0,6 detik untuk sampai di permukaan. Percobaan ketiga
jarak benda dengan permukaan di tambah lagi setinggi 0,05 m menjadi 0,15 m, benda
tersebut membutuhkan waktu sebanyak 0,8 detik untuk sampai di permukaan. Pada
pecobaan keempat jarak benda setinggi 0,2 m dari permukaan, benda tersebut
membutuhkan waktu sebanyak 0,95 detik untuk sampai di permukaan. Pada
percobaan yang terakhir jarak benda dari permukaan setinggi 0,25 m, benda tersebut
membutuhkan waktu sebanyak 1 detik untuk sampai di permukaan.
8. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan diatas, dapat disimpulkan bahwa gerak lurus beraturan
pada suatu benda dapat dipengaruhi oleh massa benda dan jarak benda. Jika massa
benda tersebut banyak dan jarak benda dari permukaan rendah, maka waktu yang
diperlukan juga sedikit. Jika massa benda itu banyak dan jarak benda dari
permukaan lebih tinggi, maka waktu yang diperlukan juga bertambah lama. Dan
sebaliknya, jika massa benda ringan dan jarak benda dari permukaan rendah juga,
waktu yang diperlukann semakin lama. Jika massa benda ringan dan jarak benda
dari permukaan sedikit lebih tinggi, maka waktu yang diperlukan semakin lama
pula.
9. Jawaban Pertanyaan
1. Grafik hubungan antara jarak (s) sebagai

2.
fungsi waktu (t

3. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan kecepatan grafik di atas!


Jawab:

Percobaan 1
Percobaan 4

Percobaan 2 Percobaan 5

Percobaan 3
A. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
1. Tujuan
Mengamati gerak lurus berubah beraturan.
2. Landasan Teori
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa
garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap. Pada kehidupan sehari-hari, gerak ini dapat kita temui pada gerak
mobil di lintasan lurus yang mengalami kecepatan dipercepat yang konstan saat akan
menyusul kendaraan lain, atau saat mobil mengalami kecepatan diperlambat yang
konstan saat mobil hendak berhenti.
Besaran-besaran yang terdapat pada GLBB adalah:
vt = v0 ± a.t
v 2t = v 2 ± 2 a S
S = v0t ± ½at2

Dimana:
v1 = kecepatan sesaat benda (m/s)
v0 = kecepatan awal benda (m/s)
S = jarak yang ditempuh benda (m)
a = percepatan benda (m/s)
t = waktu (s)
3. Alat dan Bahan
a. Katrol gantung tunggal.
b. Stop watch.
c. Penggaris.
d. Beban gantung 100 gr (2 buah).
e. Statif dan klem.
f. Benang kasur.
g. Plastisin.
h. Beban tambahan.
4. Cara Kerja
a. Menyusun alat yang telah disediakan.
b. Menentukan dan mengukur jarak AB dan BC (mengusahakan AB > BC).
c. Membiarkan system bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, mengusahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
d. Mengukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk
bergerak dari B ke C (tBC).
e. Melakukan percobaan sampai 5 × dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan mencatat datanya pada tabel pengamatan.
5. Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB)!
2. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas!
3. Buatlah kesimpulannya!
4. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t)!
6. Hasil Pengamatan

Tabel pengamatan GLBB

No. Beban (gr) SAB (m) tAB (sek) SBC (m) tBC (sek)
1. 100 gr 0,15 m 0,19 detik 0,17 m 0,20 detik
2. 100 gr 0,18 m 0,22 detik 0,22 m 0,24 detik
3. 100 gr 0,2 m 0,25 detik 0,26 m 0,31 detik
4. 100 gr 0,24 m 0,29 detik 0,29 m 0,38 detik
5. 100 gr 0,28 m 0,34 detik 0,32 m 0,42 detik

7. Pembahasan
Dari percobaan gerak lurus berubah beraturan pada benda, diketahui bahwa
massa benda yang sama tetapi dengan jarak yang berbeda maka membutuhkan waktu
yang berbeda pula untuk benda sampai di permukaan. Pada percobaan ini menggunakan
beban 100 gr. Untuk jarak dari A ke B, yaitu hasil percobaan pertama jarak benda dari
permukaan setinggi 0,15 m, benda akan sampai di permukaan dengan membutuhkan
waktu sebanyak 0,19 detik. Untuk percobaan yang kedua jarak benda menjadi 0,18 m,
agar benda sampai di permukaan membutuhkan waktu sebanyak 0,22 detik. Percobaan
ketiga jarak benda ditambah tingginya yaitu 0,2 m, benda membutuhkan waktu 0,25
detik untuk sampai di permukaan. Pada percobaan yang keempat jarak benda menjadi
0,24 m dari permukaan, benda membutuhkan waktu sebanyak 0,29 detik untuk sampai di
permukaan. Pada percobaan terakhir jarak benda dari permukaan setinggi 0,28 m, untuk
sampai di permukaan, benda membutuhkan waktu sebanyak 0,34 detik.
Pada percobaan jarak benda dari B ke C mendapatkan data sebagai berikut.
Percobaan pertama jarak benda dari permukaan seinggi 0,17 m, benda tersebut
membutuhkan waktu sebanyak 0,20 detik untuk sampai di permukaan. Percobaan kedua
jarak benda menjadi 0,22 m dari permukaan, untuk sampai di permukaan membutuhkan
waktu sebanyak 0,24 detik. Pada percobaan ketiga jarak benda ditambah menjadi 0,26 m,
benda membutuhkan waktu sebanyak 0,31 detik untuk sampai di permukaan. Untuk
percobaan yang keempat jarak benda dari permukaan setinggi 0,29 m, waktu yang
diperlukan untuk sampai di permukaan adalah 0,38 detik. Untuk percobaan yang terakhir
jaraknya menjadi 0,32 m, waktu yang diperlukan sebanyak 0,42 detik.
8. Kesimpulan
Dari percobaan gerak lurus berubah beraturan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu
berubah secara beraturan serta mempunyai percepatan tetap. Semakin tinggi jarak benda
dari permukaan, semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan benda untuk sampai di
permukaan.
9. Jawaban Pertanyaan
1. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB)
lOMoARcPSD|32696832

156

Downloaded by Rafika Ayu (rafikaayuu@gmail.com)

1. Percepatan benda
a. d.

b. e.
lOMoARcPSD|32696832

c.

2. Perbedaan grafik GLBB dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t)

a. Pada grafik GLB bentuk kurva menunjukkan bahwa garis lurus, ketika waktu
bertambah, jarak yang ditempuh juga akan bertambah secara teratur. Karena
benda tersebut melewati suatu lintasan yang lurus dengan kecepatan tetap.
d. Pada grafik GLBB bemtuk kurva menunjukkan garis tersebut tidak stabil. Karena
benda tersebut berada pada lintasan lurus dengan percepatan yang konstan.
lOMoARcPSD|32696832

DAFTAR PUSTAKA

Fisikabc. 2017. Gaya Berat: Definisi, Rumus, Gambar, Contoh Soal dan Pembahasan.
(online). (https://www.fisikabc.com/2017/06/gaya-berat.html), diakses 10 November
2020.

Fisikabc. 2017. Gaya Gesek: Definisi, Gambar, Sifat, Macam, Rumus, Contoh Soal Serta
Keuntungan dan Kerugiannya. (online). (https://www.fisikabc.com/2017/07/gaya-
gesek.html), diakses 11 November 2020.

Hidayah, Nurul. 2019. 6 Perpaduan Gaya. (online).


(https://www.scribd.com/document/433687465/6-Perpaduan-Gaya), diakses 23
November 2020.

Ibeng, Parta. 2020. Pengertian Gaya Pegas, Rumus, Energi, Rangkaian, dan Contohnya.
(online) (https://pendidikan.co.id/pengertian-gaya-pegas-rumus-energi-rangkaian-dan-
contohnya/), diakses 12 November 2020.

Kompas.com. 2020. Gerak Lurus Beraturan (GLB)dan Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB). (online).
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/05/131821169/gerak-lurus-beraturan-
glb-dan-gerak-lurus-berubah-beraturan-glbb?page=all), diakses 14 November 2020.

Rahmadhanimulva. 2015. Gaya Magnet. (online).


(https://rahmadhanimulvia.wordpress.com/2015/12/21/gaya-magnet/), diakses 10
November 2020.

Rumanta, Maman dkk. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Sefhany, Moza. 2011. Perpaduan Gaya. (online).


(http://mozhasefhany.com/2011/08/perpaduan-gaya.html#:~:text=Perpaduan%20gaya
%20adalah%20macam%2Dmacan,terdapat%20dalam%20suatu%20percobaan
%20tertentu.&text=%E2%80%9CBilamana%20suatu%20benda%20melakukan
%20gaya,arah%20terhadap%20benda%20yang%20pertama.%E2%80%9D), diakses
14 November 2020.

Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk SD dan Kelas V.
Jakarta : Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.

Downloaded by Rafika Ayu (rafikaayuu@gmail.com)


lOMoARcPSD|32696832

Kesulitan yang dialami

Pada saat melakukan salah satu kegiatan praktikum gaya yakni gaya gesek, kurangnya
pemahaman bagaimana penggunaan neraca pegas serta kurang nya ketepatan dalah melihat
besar gaya yang ditimbulkan dan saat melakukan praktikum GLBB dan GLB, kurangnya
pemahaman materi sehingga ketika melaksanakan praktikum sedikit bingung.
Saran
Sebelum melakukan percobaan sebaiknya mempersiapkan pemahan mengenai apa
yang akan dipraktikkan terlebih dahulu serta mencari referensi dari sumber lain tentang
materi yang dipraktikkan dan memahami terlabih dahulu alat dan bahan yang digunakan agar
pada saat melakukan percobaan dapat dilakukan dengan lancar.

Foto/video kegiatan praktikum

Foto/video kegiatan praktikum gaya

Tahap awal Deskripsi

Tahap awal kegiatan praktikum ini adalah mengamati dan


menunjukkan macam-macam gaya dengan menggunakan
alat dan bahan yang telah disebutkan. Salah satunya
percobaan listrik statis menggunakan sisir yang disisirkan
pada rambut secara berulang-ulang, kemudian sisir
tersebut didekatkan pada potongan –potongan kertas kecil.

Tahap proses Deskripsi

Tahap proses pada praktikum ini mengamati neraca pegas


dengan diberi beban balok.

Tahap akhir Deskripsi

Pada tahap proses mengamati dan melakukan kegiatan


praktikum perpaduan gaya, menggunakan kereta dan
neraca pegas.

Downloaded by Rafika Ayu (rafikaayuu@gmail.com)


lOMoARcPSD|32696832

Downloaded by Rafika Ayu (rafikaayuu@gmail.com)


lOMoARcPSD|32696832

Tahap awal Deskripsi

Tahap awal kegiatan praktikum ini adalah merakit alat dan


bahan yang akan digunakan.

Tahap proses Deskripsi

Tahap prosesnya
praktikum
tersebut.
Tahap akhir Deskripsi

Tahap akhir dalam praktikum ini adalah mencatat hasil


percobaan tersebut.

Downloaded by Rafika Ayu (rafikaayuu@gmail.com)


lOMoARcPSD|32696832

Downloaded by Rafika Ayu (rafikaayuu@gmail.com)


lOMoARcPSD|32696832

Downloaded by Rafika Ayu (rafikaayuu@gmail.com)


lOMoARcPSD|32696832

Downloaded by Rafika Ayu (rafikaayuu@gmail.com)


lOMoARcPSD|32696832

161
lOMoARcPSD|32696832

Anda mungkin juga menyukai