Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM IPA di SD- MODUL 4 KP 1 GAYA

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

GAYA

A. GAYA LISTRIK STATISTIK

1. Tujuan
a. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis
b. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis dengan menggunakan rambut kering.
2. Dasar Teori
Gaya listrik adalah tarikan/dorongan yangditimbulkan oleh benda-benda yang
bermuatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik positif dan muatan
listrik negative. Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan
listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu proses, maka sejumlah listrik
bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto dalam suatu
system terisolasi adalah nol.
3. Alat dan Bahan
a. Sisir plastic
b. Rambut kering
c. Potongan – potongan kertas kecil
4. Cara Kerja
a. Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastic
b. Kemudian dekatkan sisir plastic ke potongan kertas kecil
c. Amati yang terjadi
5. Data hasil pengamatan

No Keadaan sisir Keadaan kertas

1 Netral sebeum digosok rambut Diam tak bergerak

2 Sesudah digosok ke rambut Bergerak/tertarik kea rah sisir

6. Analisis data
Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan
dengan sisir plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas.
Setelah kita gosokkan atau kita sisir rambut yang agak tebal dengan sisir plastik,
kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah
potongan-potongan kertas akan tertarik kearah sisir plastik tersebut. Hal itu
disebabkan karena sisir plastik sudah mengandung /bermuatan gaya kelistrikan.
Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat menarik potongan-
potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya.Akan tetapi, tarikan tersebut hanya
berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena benda plastik menjadi tidak
bermuatan listrik lagi.
7. Kesimpulan
Sisir plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan
pada potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel
pada sisir. Hal ini terjadi karena gesekan sisir dengan rambut mampu menghasilkan
gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik
dan menempel pada ketas.
8. Jawaban pertanyaan
Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik
yang digosokkan dengan rambut kering?
Jawab: gaya listrik statis yang ditimbulkan oleh sisir yang digosok ke rambut yang
kering.
B. GAYA MAGNET

1. Tujuan
a. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
b. Untuk mengetahui jenis-jenis yang dapat ditarik magnet
2. Alat dan Bahan
a. Magnet batang
b. Jarum jahit
c. Alumunium
d. Seng
e. Seutas benang jahit
f. Potongan plastic
g. Potongan kertas
h. Statif
i. Isolasi plastic
3. Dasar Teori
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di
Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu
menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong
magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan.
Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu
yang mampu ditarik oleh magnet.
Magnet mempunyai sifat-sifat antara lain :
a. Mampu menarik benda-benda tertentu
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu,
seperti besi, nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh
magnet karena tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.
b. Kekuatan gaya magnet
Gaya magnet mampu menembus penghalang, yaitu benda nonmagnetik. Gaya
tarik magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis dibalik penghalang
tersebut. Namun jika penghalang itu terlalu tebal, maka pengaruh magnet bisa
hilang. Dengan demikian, kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh
ketebalan penghalang antara magnet dan benda magnetis. Selain itu juga
dipengaruhi oleh jarak magnet dengan benda magnetis.
c. Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dua kutub
yang senama akan tolak-menolak dan dua kutub yang berbeda akan tarik-
menarik.
d. Magnet digunakan pada berbagai macam peralatan mulai dari yang sederhana
sampai yang rumit.
e. Membuat magnet selain magnet alam, terdapat juga magnet buatan. Ada
beberapa cara membuat magnet buatan, yaitu :a. Cara induksi. Benda magnetis
yang menempel pada magnet dapat menjadi bersifat seperti magnet. Benda ini
dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Sifat kemagnetan tersebut hanya
berlangsung sementara. Jika benda dilepaskan dari magnet. Maka sifat
kemagnetannya akan hilang. b. Cara gosokan Pembuatan magnet dapat
dilakukan dengan cara menggosok-gosokkan besi atau baja dengan kutub
sebuah magnet. Semakin banyak gosokan yang dilakukan, semakin kuat sifat
kemagnetan dari besi atau baja tersebut. Sifat kemagnetan ini juga bersifat
sementara.c. Cara aliran listrik Magnet dapat juga dibuat dengan cara
mengalirkan arus listrik. Arus listrik dapat menimbulkan medan magnet.
Magnet yang terjadi karena dialiri arus listrik disebut elektromagnetik. Sifat
kemagnetan benda yang dialiri arus listrik berlangsung sementara. Jika arus
listrik putus, sifat kemagnetan benda akan hilang.
4. Cara Kerja
a. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan
b. Amati apa yang terjadi
c. Masukan data dalam table
5. Data pengamatan

No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik

1 Magnet Jarum jahit Tertarik

2 Magnet Aluminium Tidak tertarik

3 Magnet Seng Tertarik

4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik

5 Magnet Plastik Tidak tertarik

6 Magnet Kertas Tidak tertarik

6. Analisis data
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet,
maka kita lakukan percobaan seperti diatas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat
kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun,
benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng
tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan .
7. Kesimpulan
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita
simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi,
nikel dan kobalt yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain
tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda nonmagnetik.
8. Jawaban Pertanyaan
Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis,
sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati
magnet tersebut.
GAYA GESEK

1. Tujuan : Memahami gaya gesek


2. Dasar teori
3. Alat dan bahan
a. Kereta
b. Neraca pegas 2 buah
c. Balok kayu
4. Cara kerja
a. Letakkan sebuah balok kayu diatas meja.
b. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok
c. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada
skala neraca pegas
d. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk
bergerak.
5. Data hasil pengamatan

No Keadaan Penunjukkan
neraca pegas
balok (newton)

1 Sebelum bergerak 0

2 Saat akan bergerak 0,3

3 Sesudah bergerak 0,2

6. Analisis data
Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok
kayu belum bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja
yang melawan gaya tarik.
Pada saat kami membandingkan, lebih mudah mana menarik balok kayu yang
permukaannya kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok kayu yang
permukaanya kasar lebih mudah ditarik dari pada balok kayu yang permukaanya
halus.
7. Kesimpulan
Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.
Gaya gesek memiliki arah berlawanandengan arah gerak benda.
Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya
gesek berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin
8. Jawaban pertanyaan
Balok diatas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin
besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang ditimbulkan
berarti gerak benda semakin terhambat.
PERCOBAAN 1: TITIK LEBUR ES

Sebagaimana pada diagram /grafik proses mencairnya es -25 °C menjadi air, terdapat
proses di mana suhu es tidak mengalami kenaikan walaupun pemanasan masih
berlangsung. Pada garis 0°C ↔0°C terjadi proses peleburan dengan energi laten
(tersembunyi).

A. Tujuan

a. menguji bahwa titik lebur es adalah 0°C


b. menguji bahwa titik didih air adalah 100°C
B. Alat dan bahan
a. Es batu 1 kg 2-3 buah.
b. Thermometer 2 buah.
c. Bejana kaca 2 buah.
d. Pengaduk/sendok kecil 2 buah.
e. Bunsen/lampu spiritus 2 buah.
f. Kasa 2 buah.
g. Tripot 2 buah.
h. Static 2 buah.
C. Tahapan Kegiatan
Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini:
a. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
b. Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelan secara
terus menerus sampai mencapai suhu 100°C.
c. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan
suhu yang tertera pada termometer.
d. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
D. Hasil pengamatan:
a. Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7
b. Kenaikan suhu es
E. Data kenaikan suhu es

Suhu pada
No 2 menit ke 1 Kenaikan suhu Keterangan
termometer

Es melebur (dari padat ke


1 1 0oC 0oC
cair)

Proses pencairan kemudian


2 2 33o C 40o C
mulai memanas

Suhu air meningkat, keluar


3 3 43 O C 83 O C
gelombang air

4 4 14 o C 97 o C Timbul suara air mendidih

5 5 3oC 100 o C Titik didih air maksimum


F. Pembahasan
Kami mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan kemudian
bejana tersebut dipanaskan dengan nyala api dari Bunsen. Setelah itu diamati setiap
perubahan suhu pada bongkahan es dalam bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Dan
hasil pengamatan tertuang pada tabel 5.
G. Kesimpulan
a. Titik lebur es pada suhu 0o C
b. Titik didih air maksimum 100o C, namun kadang sebelum 100 o C sudah
mendidih.Hal ini karena pengaruh suhu udara lingkungan. Bila semalin tinggi/panas
cuacanya maka akan lebib cepat mendidih.
H. Jawaban Pertanyaan
a. Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan.
Hal ini terjadi es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses
peleburan dari padat ke cair.
b. Pada saat thermometer menunjukkan skala 0o C, pemanasan masih terus
berlangsung, pada saat inilah terjadi proses peleburan dengan energi laten
(tersembunyi)
c. Bongkahan es dan air suhunya tetap 0o C walau terjadi pemanasan terus menerus.
Hal ini terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum mencair.
d. Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100o C terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8
menit setelah pemanasan.
Laporan Praktikum IPA Modul 5. 2

PERCOBAAN 2: PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA

Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa
mengalami wujud cair terlebih dahulu. Sebaliknya, gas (uap) dapat Iangsung didinginkan
menjadi padat tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu.

A. Tujuan :
a. Menguji bahwa benda padat dapat Iangsung menjadi gas;
b. Menguji bahwa benda gas dapat Iangsung menjadi cair.
B. Alat dan Bahan
1. Yodium kristal secukupnya.
2. Kapur barus secukupnya.
3. Parafin secukupnya.
4. Tabung reaksi 3 buah.
5. Penjepit tabung 3 buah.
6. Bunsen/lampu spiritus 2 buah.
C. Tahapan Kegiatan
Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada gambar di bawah
ini.
1. Masukkan beberapa butir salah sate kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus.
3. Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
D. Hasil pengamatan

Tabel 5.2

No Kristal Mencair dulu Langsung Keterangan


Ya atau tidak menguap Ya atau
tidak

1. Yodium Tidak Tidak Menguap – mencair

2. Kapur barus Ya Tidak Mencair – menguap

3. Parafin Tidak Ya Mengkristal - menguap

E. Pembahasan

Bahan – bahan berupa kristal seperti yodium, kapur barus, paraffin di masukkan kedalam
tabung reaksi yang berbeda – beda. Lalu msing – masing tabung reaksi dipanaskan diatas
Bunsen. Hasilnya ditulis pada tabel 5.2.

F. Kesimpulan
a. Yodium, kapur barus, dan paraffin termasuk benda padat.
b. Yodium bila dipanasi akan mengkristal lalu menguap.
c. Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.
d. Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu menguap.
e. Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa melalui proses
mencair dulu.
G. Jawaban Pertanyaan
a. Jika uap atau gas tersebut didinginkan maka akan membeku.
b. Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas atau awan yang
mencapai titik jenuh dan mengkristal.Bila turun ke bumi akan berupa butiran –
butiran es / bunga salju).
Laporan Praktikum IPA Modul 5. 3

PERCOBAAN 3: PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS

Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dam titik didih.
Sebaliknya, gas akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk memahami perubahan wujud
cair menjadi gas dan sebaliknya daps dilakukan percobaan penguapan dan pendinginan.

A. Tujuan
a. Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas.
b. Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair.

B. Alat dan Bahan


a. Tabung reaksi 2 buah.
b. Gabus penutup 2 buah.
c. Pipa plastik kecil (1/2 inci) 1 meter.
d. Termometer 1 buah.
e. Bunsen/lampu spiritus 1 buah.
f. Bejana 1 buah.
g. Ketel uap 1 buah.
h. Tripot1 buah.

C. Tahapan Kegiatan
a. Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat dengan
gabus yang telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.
b. Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.
c. Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.
d. Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.
e. Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
f. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.
D. Pembahasan

Bahan dan alat distel sedemikian rupa, lalu air dingin dimasukkan dalam ketel,
ditutup rapat dengan gabus yang telah diberi lubang pipa plastic kemudian diberi plastisin
agar tidak ada udara yang masuk dalam ketel. Pipa plastic dihubungkan ke tabung reaksi
dalam bejana kaca yang berisi air dingin. Nyalakan Bunsen untuk memanaskan ketel
kemudian diamati pergerakan uap air melalui pipa plastic yang mengalir ketabung reaksi
serta perubahan suhunya dicatat seperti pada hasil pengamatan diatas.

E. Kesimpulan
Benda cir yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik didih. Dan
benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.
F. Jawaban Pertanyaan
a. Pada suhu lebih kurang 90 ketel mulai mengeluarkan uap air.
b. 2. Uap / gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi berubah
menjadi air karena terjadi perubahan suhu. Suhu diketel lebih panas
disbanding suhu pipa plastik (terjadi proses pengembunan ).
Laporan Praktikum IPA Modul 5. Konduksi

A. PERCOBAAN I: KONDUKSI

Sepotong besi dipanaskan pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainnya kita pegang.
Tidak lama kemudian tangan akan merasakan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas dari
api berpindah dari ujung besi yang dipanasi ke ujung besi yang dipegang. Pada perpindahan
kalor ini tidak ada bagian besi yang ikut berpindah.

B. Tujuan
a. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi.
b. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik.
C. Alat dan Bahan .;
a. Tripot 1 buah.
b. Bunsen/lampu spiritus 1 buah
c. Cakram konduksi 1 buah.
d. Lilin warna/malam secukupnya.
D. Tahapan Kegiatan
a. Ambil empat bagian Jilin /malam dan letakkan masing-masing di ujuag logam pada
cakram konduksi.
b. Letakkan cakram konduksi di atas tripot.
c. Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam.
d. Perhatikan susunan alat dan bahan pada Gambar 5.9.

E. Hasil Pengamatan

Tabel 5.3

Pengamatan terhadap lilin

No Jenis bahan Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair
pertama kedua ketiga keempat

1 Besi √

2 Tembaga √

3 Kuningan √

4 Aluminium √

F. Pembahasan
Dari hasil percobaan, teryata tembaga lebih cepat menghantarkan panas, sehingga lilin
cepat meleleh. Disusul kemudian kuningan, aluminium dan terakhir besi.Lilin mudah
meleleh karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam – logam tersebut. Peristiwa ini
disebut konduksi yaitu perpindahan panas melalui zat perantara (konduktor).

G. Jawaban pertanyaan
1. Dari keempat bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan panas adalah
tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin tersebut, dan sifat
tembaga yang mudah terurai bila dipanaskan.
2. Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga, sebab
tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula
menghantarkanpanas, sedangkan kayu sangat lambat terurainya dan lebih bersifat
isolator daripada konduktor.
3. Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena sifatnya yabg
mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya, sehingga
logam lebih mudah menghantarkan kalor/panas.
Laporan Praktikum IPA Modul 5. Konveksi

PERCOBAAN 2: KONVEKSI

Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat
tersebut. Perpindahan kalor atau panas yang demikian ini dinamakan konveksi. Konveksi ini
terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara bagian zat yang
panas dan bagian zat yang dingin.

Tujuan

1. Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas.

2. Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair.

Alat dan bahan Jumlah

1. Kotak konveksi 1 buah.

2. Lilin 2 buah.

3. Kertas karton 2 lembar.

Tahapan Kegiatan

1. Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 6 cm,
tinggi 15 cm.

2. Buatlah cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah.

3. Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal.

4. Perhatikan bentuk kotak konduksi di bawah ini.

5. Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan sehingga ke luar
asap.

6. Dekatkan asap tersebut pada lubang tabung 1.

7. Perhatikan gambar di bawah ini.

Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1. Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi
tetapi tidak mengalir ke cerobomg 2, bahkan memgalir balik keluar lewat
cerobong 1.
2. Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini
terjadi karena nyala lilin menyebbkan suhu didalam kotak konveksi panas
sehingga tekanan udara meningkat yang mendorong asap mengalir melalui
cerobong 2.

Kesimpulan
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya
karena perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti
perpindahan molekul/partikel zat tersebut.

Jawaban Pertanyaan

1. Pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa konveksi karena
proses pembakaran yang terjadi didalam ruangan menyebabkan udara
bertekanan tinggi sehingga mendorong asap keluar melalui cerobong. Hal ini
prosesnya sama seperti percobaan yang yang telah dilakukan yakni ketika asap
dimasukkan melalui cerobong 1, kemudian suhu dalam kotak konveksi menjadi
panas karena nyala lilin sehingga udaranya bertekanan tinggi, maka akan
mendorong /mengalirkan asap keluar melalui cerobong 2.
2. Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor/panas yang
berguna untuk meningkatkan suhu udara sehingga udara nenjadi bertekanan
tinggi yang mampu mendorong keluar udara yang bertekanan rendah.

Laporan Praktikum IPA Modul 5. Konveksi dalam Air

PERCOBAAN 3: KONVEKSI DALAM AIR

Peristiwa koneksi dapat ditunjukkan juga pada kegiatan arus konveksi dalam air. Pemanasan
air dalam bejana yang telah dicampur dengan serbuk gergaji akan menunjukkan bagaimana
pergerakan konveksi dalam air terjadi.

Tujuan

Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi di dalam zat cair (air).

Alat dan Bahan

1. Bejana kaca 1 buah.

2. Serbuk gergaji secukupnya.

Alat dan Bahan

1. Tripot 1 buah.

2. Busen/lampu spiritus 1 buah.

3. Kasa 1 buah.

Tahapan Kegiatan

1. Isilah bejana dengan air sampai hampir penuh.


2. Campurkan sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklah sampai merata.
3. Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.

Hasil Pangamatan dan Pembahasan


Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan sedikit
serbuk gergaji, diaduk sampai merata. Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan serbuk
gergajinya:

1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada didasar ada pula yang berada
dipermukaan air.
2. saat bejana mulai memnas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk gergaji
tersebut bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas
berputar kebawah, begitupun sebaliknya secara acak.

Kesimpulan

Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi
peristiwa konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara bagian zat
yang panas bagian zat yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari bawah
keatas begitupun sebaliknya mengikuti aliran air secara acak.

Jawaban Pertanyaan

1. Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk-serbuk gergaji
didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah ke atas
berputar terus.
2. Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.Dapat
digunakan hubungan antara volume, massa, massa jenis dan suhu, yaitu:

Φ = hxAx t

Keterangan :

h = Koefisien konveksi

t = Perbedaan suhu

Φ = Massa

Laporan Praktikum IPA Modul 5. Radiasi

PERCOBAAN 4: RADIASI

Sebagaimana ringkasan teori di atas radiasi panas terjadi sama sekal tidak memerlukan
zat perantara. Radiasi dapat terjadi dalam gas maupua ruang hampa udara. Bila radiasi datang
pada suatu benda, maka benda akan meneruskan, memantulkan, atau menyerap kalor/panas
yang mengenainya.

Tujuan

Membuktikan bahwa pancaran radiasi terjadi tanpa memerlukan perantara dengan


melakukan percobaan termoskop.

Alat dan Bahan Jumlah


1. Bola lampu pijar yang sudah mati 2 buah.

2. Papan triplek ukuran (15 x 30) cm 1 buah.

3. Skala dari penggaris 30 cm atau kertas skala 1 buah.

4. Cat warna hitam dan cat putih secukupnya.

5. Selang plastik kecil diameter ± 1/2 cm 20-25 cm.

6. Zat pewarna merah/biru secukupnya.

7. Statis/dudukan 1 buah.

Tahapan Kerja

1. Catlah dua buah bola lampu dengan warna hitam dan putih. Namun terlebih dulu
lubangi bagian bawah lampu untuk memasukkan sekat plastik.
2. Masukkan cairan berwarna ke dalam selang plastik sedemikian rupa.
3. Susunlah pada papan triplek untuk membuat sebuah termoskop.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.

Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Dibuat rangkaian seperti gambar. Kedua lampu berwarna hitam dan putih
dihubungkan dengan selang yang berisi cairan berwarna lalu dilekatkan pada papan triplek.
Setelah ltu rangkaian dipanaskan dibawah terik matahari agar terkena pancaran /radiasi sinar
matahari.

Selang dipanaskan beberapa saat teryata cairan dalm selang bergerak kearah lampu
berwarna putih. Hal ini terjadi karena lampu berwarna hitam menyerap pamas lebih banyak
dari pada lampu berwarna putih sehingga tekana udaranya meningkat dan mendorong cairan
dalam selamg bergerak kearah lampu berwarna putih

Kesimpulan

Radiasi adalah perpindahan panas dari sinar matahari ke bumi dengan melewati gelombang
hampa sehingga dapat menghantarkan kalor/panas

Jawaban Pertanyaan

1. Pergeseran cairan merah saat termoskop berada pada terik matahari adalah kearah
lampu putih. Hal ini terjadi karena pada lampu hitam suhu dan tekanan udaranya lebih
tinggi dari pada lampu putih
2. Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk menambah atau
meningkatkan tekanan udara, sedangkan bola lampu putih memantulkan panas
sehingga udara didalamnya tidak mengalami pemuaian. hal ini dibuat sedemikian rupa
agar dapat membuktikan bahwa radiasi
menghantarkan panas atau kalor.

Laporan Praktikum IPA Modul 5. Muai Panjang

PERUBAHAN PANAS PADA SUATU BENDA

KEGIATAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN 1: PERUBAHAN PANJANG (MUAI PANJANG)

Kalor atau panas mempengaruhi semua jenis benda (zat). Semua jenis benda yang terkena
panas akan memuai. Pemuaian yang terjadi pada benda ada yang menguntungkan dan ada
juga yang merugikan. Contoh yang merugikan adalah pada pemasangan rel kereta api harus
diberi antara untuk mengatasi pemuaian, sedangkan yang menguntungkan banyak digunakan
dalam teknologi seperti; stop kontak, termometer bimetal, dan lain-lain.

Alat dan Bahan

 1. Kawat tembaga 1
mm 50 cm.
 2. Kawat nikelin 1
mm 50 cm.
 3. Statis
1 buah.
 4. Spiritus
secukupnya.
 5. Pemberat/anak timbangan 50 gram dan 100 gram 1 buah.
 6. Kapas
secukupnya.
 7. Penggaris
1 buah.

Tahapan Kegiatan

1. Gantungkan kawat tembaga pada statis sedemikian rupa.

2. Ikatkan beban 50 gram atau 100 gram pada salah satu ujung kawat yang lain.

3. Di antara panjang kawat ikatkan kapas sebanyak tiga buah.

4. Berikan batasan pada kawat dengan dasar lantai ± 10 cm.

5. Basahi kapas dengan spiritus, kemudian bakarlah kapas tersebut.

6. Ulangi kegiatan dengan menggunakan jenis kawat yang lain.

7. Ukurlah berapa perubahan panjang dari masing-masing kawat saat dibakar/dipanasi?

8. Perhatikan gambar di bawah ini.


Catatan

Pemberian beban pada kawat jangan sampai merubah panjang. Artinya beban hanya
berfungsi sebagi pelurus Baja. Namun kalau ada karet dapat digunakan sebagai pengganti
beban dengan cara mengikatkan salah sate ujung kawat. Sehingga pada saat kawat dibakar
karet akan menarik ke bawah dan pertambahan panjang dapat diukur dari batas.

Panjang mula-mula kawat sebelum dipanasi diberi lambang/notasi dan pertambahan panjang
saat dibakar/dipanasi adalah ∆L dengan memasukkan suatu tetapan α, maka hubungan
pertambahan panjang ∆L adalah:

∆L = α L0 AT

∆T = pertambahan suhu dalam °C

Tabel 5.4

Pengamatan Pertambahan Panjang

No. Jenis Logam Pertambahan Panjang Keterangan

1. Tembaga 0,2 cm Beban 100 gram

2. Nikelin 0,4 cm Beban 100 gram

3. Kawat 0,1 cm Beban 100 gram

Ø Kesimpulan

Berdasarkan data percobaan, dapat disimpulkan bahwa makin elastis jenis logam,
makin panjang pertambahannya ( pemuaiannya ) adalah nikelin.

Ø Jawaban Pertanyaan

1.

Dari logam-logam tersebut yang mengalami pertambahan panjang paling besar adalah
nikelin, karena nikelin terbuat dari bahan yang paling elastis diantaranya tembaga dan
kawat.

2.

Kawat nikelin mengalami pertambahan panjang lebih besar dibanding tembaga karena
bahan nikelin lebih elastis daripada tembaga sehingga lebih cepat memuai.

Laporan Praktikum IPA Modul 5. Pemuaian Zat Cair

PERCOBAAN 2:PEMUAIAN ZAT CAIR

Zat cair dapat memuai bila dipanaskan. Pemuaian zat cair ini sering juga dikatakan sebagai
pemuaian volume.
Tujuan

Menguji bahwa zat cair (air) jika dipanasi akan memuai.

Alat dan Bahan

1. botol minuman bekas 1 buah.

2. pewama secukupnya.

3. sedotan minuman 1 buah.

4. baskom/ember 1 buah.

5. Lilin mainan/malam secukupnya.

6. termometer 1 buah.

Tahapan Kegiatan

1. Campurkan pewama (bebas) dengan air secukupnya.

2. Masukan cairan berwarna tersebut ke dalam botol bekas (usahakan bowl berwama putih
bening) sampai penuh.

3. Tutuplah botol tersebut dengan

4. Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan Jilin sertakan sedotan minuman
(usahakan sedotan berwarna putih bening).

5. Selanjutnya masukkan botol tersebut ke dalam baskom atau ember yang telah diisi
dengan air panas.

6. Perhatikan gambar di bawah ini.

1. Larutan Merah

Sebelum dimasukan kedalam air panas adalah 270 C.

2. Suhu Air Panas

Suhu air panas dalam baskom aluminium adalah 870 C.

3. Ketinggian Air

Ketinggian air panas dalam baskom 1 : 4,2 cm.

Ketinggian air yang merambat pada pipa dari lilin adalah:

1 menit pertama : 1 cm.

1 menti kedua : 2,5 cm


1 menit ketiga : 2,1 cm

1 menit keempat: 1,5 cm

1 menit kelima : 1,2 cm

4. Ketinggian maximum air yang merambat pada pipa : 2,5 cm, setelah mencapai waktu 1
menit kedua.

5. Suhu akhir pada pipa setelah mencapai ketinggian akhir adalah 480 C.

6. Suhu akhir dalam ember / baskom saat larutan pada pipa mencapai tinggi maksimum 610 C.

Ø Pembahasan

Botol yang telah diisi air berwarna merah dengan suhu 270 C ditutup dengan plastisin
dengan sedotan air minum ditengahnya. Botol tersebut dimasukan dalam baskom yang berisi
air panas ( 870 C ). Dalam waktu 5 menit air merambat pada pipa dari plastisin dengan
ketinggian berubah-ubah. Setelah 5 menit suhu air dalam baskom menurun menjadi 610 C.
Hal ini disebabkan karena ada perpindahan kalor / panas dari air dibaskom ke air dalam botol
lalu ke pipa dan adanya perpindahan kalor dari air dibaskom keluar ( ke udara bebas ).

Ø Kesimpulan

Pada percobaan zat cair, terjadi perpindahan kalor yaitu :

1. Dari air di baskom ke air warna dalam botol.

2. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum ).

3. Dari air di baskom ke udara luar.

4. Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.

Ø Jawaban Pertanyaan

1. Pada percobaan pemuaian zat cair, terjadi proses perpindahan kalor

a. Dari air di baskom / ember ke air warna dalam botol.

b. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum )

c. Dari air di baskom / ember ke udara luar.

d. Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.

2. Jika air di baskom / ember didinginkan, maka tidak akan terjadi pemuaian.

Laporan Praktikum IPA Modul 5. Pemuaian Benda Gas

PERCOBAAN 3: PEMUAIAN BENDA GAS


Jika benda cair dan padat memuai karena kalor atau panas, maka benda ras demikian juga
akan memuai jika diberi kalor atau panas.

Tujuan

Menguji pemuaian benda gas.

Alat dan Bahan

1. Botol minuman bekas 1 buah.

2. Lilin 1 buah.

3. Sedotan minuman 1 buah.

4. Baskom/ember 1 buah.

5. Lilin mainan/malam secukupnya.

Tahapan Kegiatan

1. Dengan cara yang sama pada percobaan pemuaian zat cair rakitlah air dan bahan yang
telah disiapkan.

2. Perbedaan pada percobaan ini tidak perlu menggunakan larutan warm yang dimasukkan
dalam botol.

3. Siapkan air dingin (bukan air es) dalam ember atau baskom.

4. Perhatikan gambar di bawah ini.

Tabel 5.5

No Cara Pertama Keterangan


.

1. Sebelum botol dipanaskan apa yang terjadi dalam air. Air masih tenang

2. Setelah botol dipanaskan! Apa yang terlihat dalam Air tampak


air. bergelembung

3. Kira-kira berapa lama setelah pemanasan timbul 8 menit 12 detik


gelembung air.

PERCOBAAN PEMUAIAN CARA 2

Pada percobaan pemuaian benda gas cara kedua ini hanya menggantikan sedotan dengan
balon dan air dingin dengan air panas.

Tabel 5.6
No. Cara Kedua Keterangan

1. Sebelum botol dimasukan ke dalam Balon kempes


air panas keadaan balon.

)n02.

Setelah botol limasukan ke arangfe1033Mengeibaog


dalam air panas posisa balon.

3.

Lama pemuaian gas dalam 1.16.60


botol diperkirakan.

4. Suhu maksimum air saat botol Suhu + 900 C


dimasukan dalam ember.

Ø Pembahasan

Dari percobaan pertama kita dapat buktikan bahwa pemuaian benda gas terlihat pada
gelembung-gelembung air dalam baskom / ember dan pada percobaan kedua terbukti dengan
adanya balon yang semula kemps karena adanya pemuaian benda gas balon menjadi
mengembang.

Ø Kesimpulan

Benda gas akan memuai jika dipanaskan / diberi panas ( kalor ).

Ø Jawaban Pertanyaan

1. Dalam percobaan pertama ada 3 proses perpindahan kalor yaitu :

a. Dari lillin ke botol

b. Dari botol ke pipa sedotan

c. Dari pipa ke air baskom

Dalam percobaan kedua ada 2 perpindahan kalor yaitu :

a. Dari air panas di baskom ke botol kosong

b. Dari botol kosong ke balon

2.Pòoses terjadinya ledakan balon dan ban kend!raan :

Volume dalam balon dan ban kendaraan jika mengalami pemanasan maka
udara di dalam balon dan ban kendaraan akan mengembang. Pengembangan udara didalam
balon lan ban kendaraan menekan seiring dengan pemuaian yang terjadi. Jika pemuaian
terjadi terus menerus maka balon dan ban kendaraan tidak akan mampu menahannya
akhirnya balon dcn ban cen$araan akan meletus

Anda mungkin juga menyukai