Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 1

MEKANIKA (GAYA)
KEGIATAN MANDIRI

⚫ GAYA LISTRIK STATIS


⚫ GAYA MAGNET
⚫ GAYA GESEK
⚫ GAYA PEGAS
⚫ GAYA BERAT
⚫ PERPADUAN GAYA
⚫ GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
⚫ GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

NAMA : RIHWANIH CHAERUDDIN


NIM : 859390628

UPBJJ UT MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Rihwanih Chaeruddin


NIM/ID Lainnya : 859390628
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : SDN No. 50 Lassang I

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) :
Nip/Id Lainnya :
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIHWANIH CHAERUDDIN

NIM 859390628

Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Takalar, 17 November 2020

Yang membuat pernyataan

RIHWANIH CHAERUDDIN
Laporan Praktikum 1
MEKANIKA (GAYA)

Kelompok I
• Ridwan Mansyur
• Abdul Halim
• Rihwanih Chaeruddin
• Bastia
• Hasbullah

A. Gaya Listrik Statis


1. Judul Percobaan : Gaya Listrik Statis
2. Tujuan Percobaan
a. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis
b. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis dengan menggunakan rambut kering
3. Alat Dan Bahan
1. Sisir plastik
2. Rambut yang agak tebal dan kering
3. Potongan-potongan kertas kecil
4. Landasan Teori
Pengertian listrik statis adalah kumpulan muatan listrik dalam jumlah yang tetap
(statis) atau ketidakseimbangan muatan listrik pada benda. Ketika kita menggosokkan
penggaris plastik ke rambut, penggaris tersebut menjadi bermuatan negatif sedangkan
rambut menjadi bermuatan positif. Pelepasan muatan saat menggosokkan kedua bahan
tersebut membuat bahan-bahan dialiri atau bermuatan listrik.
Dalam listrik statis terdapat fenomena perpindahan muatan. Selama proses
penggosokan dua benda satu sama lain, muatan tidaklah diciptakan. Kondisi muatan
didasarkan pada perpindahan muatan. Salah satu benda kehilangan elektron, sementara
yang lainnya memperoleh elektron. Pada penggosokan batang kaca dengan sutera,
misalnya, elektron dipindah atau ditransfer dari kaca ke sutera
5. Prosedur Percobaan
a. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk.
b. Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastic
c. Kemudian dekatkan sisir plastic itu ke potongan-potongan kertas kecil
d. Amati apa yang terjadi?
6. Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan

No Keadaan Penggaris Keadaan Kertas

1 Netral sebelum digosok rambut Kertas belum bergerak (diam)

2 Setelah digosok ke rambut Bergerak tertarik ke arah penggaris


7. Pembahasan
Potongan-potongan kertas kecil akan ditarik oleh penggaris yang sudah digosokkan
ke rambut. Hal ini terjadi ketika kita menggosokkan penggaris plastik ke rambut,
penggaris tersebut menjadi bermuatan negatif sedangkan rambut menjadi bermuatan
positif. Pelepasan muatan saat menggosokkan kedua bahan tersebut membuat bahan-
bahan dialiri atau bermuatan listrik.
8. Kesimpulan
Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan
sisir plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas. Setelah kita
gosokkan atau kita sisir rambut yang agak tebal dengan sisir plastik, kemudian kita
dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah potongan-potongan
kertas akan tertarik kearah sisir plastik tersebut. Hal itu disebabkan karena sisir plastik
sudah mengandung/bermuatan gaya kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan inilah yang
membuat benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil
lainnya.Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu
terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.
Ketika kita menggosokkan penggaris plastik ke rambut, penggaris tersebut menjadi
bermuatan negatif sedangkan rambut menjadi bermuatan positif. Pelepasan muatan saat
menggosokkan kedua bahan tersebut membuat bahan-bahan dialiri atau bermuatan listrik.
9. Pertanyaan
Pada kegiatan di atas, gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir
plastic yang digosokkan dengan rambut kering ?
Jawab : Gaya listrik statis yang ditimbulkan oleh sisir yang digosok ke rambut yang
kering.
10. Foto/Video Praktikum
B. GAYA MAGNET

1. Tujuan
a. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
b. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet
2. Alat Dan Bahan
a. Magnet batang
b. Jarum jahit
c. Aluminium
d. Seng
e. Seutas benang jahit
f. Potongan plastic
g. Potongan kertas
h. Statif
i. Isolasi plastik
3. Landasan Teori
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia.
Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi.
Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah
manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik
oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh
magnet. Magnet mempunyai sifat-sifat antara lain
a. Mampu menarik benda-benda tertentu.
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi, nikel,
dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak
mengandung salah satu dari logam tersebut.
b. Kekuatan gaya magnet
Gaya magnet mampu menembus penghalang, yaitu benda nonmagnetik. Gaya tarik
magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis dibalik penghalang tersebut.
Namun jika penghalang itu terlalu tebal, maka pengaruh magnet bisa hilang. Dengan
demikian, kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh ketebalan penghalang antara
magnet dan benda magnetis. Selain itu juga dipengaruhi oleh jarak magnet dengan
benda magnetis.
c. Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dua kutub yang
senama akan tolak-menolak dan dua kutub yang berbeda akan tarik-menarik
d. Magnet digunakan pada berbagai macam peralatan mulai dari yang sederhana sampai
yang rumit.
4. Prosedur Percobaan
a. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk.
b. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan.
c. Amati apa yang terjadi
d. Masukkan data dalam tabel pengamatan.
5. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Pengamatan gaya magnet

No Magnet Bahan Tertarik/tak tertarik


1 Magnet Jarum jahit Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastic Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

6. Pembahasan
Magnet tergolong magnet alam, magnet mempunyai dua kutup yaitu kutub utara dan
kutub selatan. Magnet bisa menarik benda – benda yang terbuat dari besi, nikel dan
logam.
7. Kesimpulan.
Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-
benda tertentu seperti besi, nikel, dan logam. Benda yang dapat di tarik oleh magnet
disebut dengan benda magnetik dan benda yang tidak dapat ditarik magnet disebut benda
non magnetik
8. Pertanyaan
Pada kegiatan di atas, mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet
batang ?
Jawab : Karena benda tersebut mengandung magnetik, sehingga benda tersebut dapat
ditarik oleh magnet

9. Foto/Video Praktikum
C. GAYA GESEK
1. Tujuan
Mengetahui gaya gesek pada benda.
2. Alat Dan Bahan
a. Kereta
b. Neraca pegas 2 buah
c. Balok kayu 5 x 5 x 10 cm atau benda lainnya
3. Landasan Teori
Gaya merupakan tarikan atau dorongan yang dikenakan pada suatau benda.Gaya
merupakan besaran vektor yaitu besaran fisika yang memiliki nalai dan juga
arah.Satuan dari gaya disebut Newton (Kg.m/s), satuan yang lebih kecil disebut Dyne,
sedangkan alat ukur dari gaya disebut dengan Dynamometer
Gaya gesek adalah gaya yang berlawanan dengan arah benda. Gaya gesek terjadi
pada permukaan dua benda yaitu antara balok dan permukaan meja katrol yang saling
bersentuhan. Jadi, gaya gesek akan muncul jika kedua benda saling bersentuhan
4. Prosedur Percobaan
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !
a. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja.
b. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
c. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan-lahan dan catat penunjukkan pada skala
neraca pegas (saat balok mulai bergerak)
d. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk
bergerak.
5. Hasil Pengamatan
Tabel 4.2. pengamatan gaya gesek

No Keadaan Balok Penunjukkan neraca pegas (newton)


1 Sebelum bergerak 0 newton
2 Saat akan bergerak 1,5 newton
3 Sesudah bergerak 1 newton

6. Pembahasan.
Dari hasil pengamatan, gaya gesek terjadi jika dua benda saling bersentuhan. Gaya
gesek besar jika bendanya kasar. gaya gesek mempunyai arah berlawanna dengan
bendanya.
7. Kesimpulan
❖ Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.
❖ Gaya gesek memiliki arah berlawanandengan arah gerak benda.
❖ Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya
gesek berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin.
8. Pertanyaan
Pada kegiatan di atas, kenapa balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya
tertentu ?
Jawab: Balok diatas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin
besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang ditimbulkan
berarti gerak benda semakin terhambat

D. GAYA PEGAS
1. Tujuan
Untuk mengetahui gaya pegas
2. Alat Dan Bahan
a. Karet gelang
b. Penggaris
c. Beban 20 gr
d. Statif
3. Prosedur Percobaan
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !
a. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
b. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi
c. Tariklah beban ke bawah kemudian lepaskan. Amati apa yang terjadi ?
4. Landasan Teori
Gaya pegas adalah gaya yang timbul karena pegas. Gaya pegas timbul karena ada sifat
elastik. Sifat elastik pada benda apabila diubah bentuknya kemudian dilepas, benda
tersebut akan kembali kebentuk semula
5. Hasil Pengamatan
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali akan
bergerak kembali ke atas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang
ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas
6. Pembahasan
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet gelang
tersebut kembali ke bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang elastic). Bila
suatu benda di kenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut di hilangkan, maka
benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastic. Namun
pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat di kembalikan kebentuk semula
walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Jadi
benda elastic yang kembali kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan benda
plastis tidak mempunyai gaya pegas.
7. Kesimpulan.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata semakin besar gaya yang bekerja
pada suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan panjangnya. Hal ini juga
dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya gaya tarik
pegas. Dimana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan massa benda. Besarnya
konstanta pegas tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.
8. Pertanyaan
Pada kegiatan di atas, apa yang menyebabkan benda yang tergantung pada karet gelang
bila ditarik ke bawah kembali ke atas ?
Jawab : Penyebabnya adalah kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang
yang menimbulkan gaya pegas
9. Foto/Video Praktikum

E. GAYA BERAT
1. Tujuan
Menjelaskan konsep dan peranan gaya
2. Alat Dan Bahan
a. Karet gelang
b. Penggaris
c. Beban berbagai ukuran
d. Statif
3. Prosedur Percobaan
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !
a. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
b. Ukur panjang karet gelang mula-mula
c. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi.
d. Ukur panjang karet gelang sekarang
e. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5
macam beban)
f. Tulislah hasil pengukuran anda pada tabel 4.3
4. Hasil Pengamatan
Tabel 4.3 Pengamatan Gaya Berat

No Massa Beban (gr) Panjang Karet Gelang (cm)


1 20 gr 5 cm
2 40 gr 6 cm
3 50 gr 6,5 cm
4 70 gr 7 cm
5 100 gr 8 cm

5. Pembahasan
Berdasarkan percobaan, semakin besar gaya yang bekerja pada pegas semakin besar
juga pertambahan panjangnya. Hal ini di pengaruhi besarnya massa benda yang
mempengaruhi gaya tarik
6. Kesimpulan.
Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas semakin besar juga pertambahan
panjangnya. Hal ini di pengaruhi besarnya massa benda yang mempengaruhi gaya tarik
7. Pertanyaan
Pada kegiatan di atas, mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan
bertambahnya beban yang digantungkan ?
Jawab: Karena pengaruh dari berat benda dan plastik dari karet.
8. Foto/Video Praktikum
F. PERPADUAN GAYA
1. Alat Dan Bahan
a. Kereta
b. Neraca pegas 2 buah
2. Prosedur Percobaan
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !
a. Ambillah sebuah balok kayu yang cukup ringan dan dua buah neraca pegas yang
sama
b. Hubungkan kedua ujung balok masing-masing dengan neraca pegas dengan keadaan.
c. Catatlah besar gaya pada masing-masing neraca pegas
3. Landasan Teori
Macam – macam gaya yang terdapat pada suatu percobaan, bilamana suatu benda
mealakukan gaya pada benda lain benda kedua melakukan gaya yang sama, tetapi
berlawanan arah.
4. Hasil Pengamatan
Tabel 4.4 Pengamatan Perpaduan Gaya
Penunjukan Besar Gaya Oleh Neraca Pegas
No
1 (Newton) 2 (Newton)
1 0,3 0,3
2 0,5 0,5
3 0,7 0,7
4 1 1
5 1,5 1,5

5. Pembahasan
Sesuai dengan tabel hasil pengamatan perpaduan gaya diketahui bahwa apabila dua gaya
telah bekerja pada balok, namun balok tetap diam, maka resultan dua gaya yang bekerja
pada balok tersebut adalah nol. Hal ini terjadi karena dua gaya bekerja saling berlawanan
arah sehingga benda berada dalam keadaan seimbang
6. Kesimpulan
Setiap 2 benda yang bekerja memiliki dua gaya yaitu gaya aksi dan gaya reaksi.
7. Daftar Pustaka
Eko Susilowati, dkk. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Kementerian Pendidikan Nasional.

Maman Rumanta, dkk. (2011). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Setya Nurachmandani dan Samson Samsulhadi. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu
2. Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
8. Foto/Video Praktikum
Laporan Praktikum 2
Gerak
NAMA : RIHWANIH CHAERUDDIN
NIM : 859390628

A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


1. Judul Percobaan : Gerak Lurus Beraturan (GLB)
2. Tujuan Percobaan
a. Mengetahui Gerak Lurus Beraturan
3. Alat Dan Bahan
1. Sisir plastik
2. Rambut yang agak tebal dan kering
3. Potongan-potongan kertas kecil
4. Landasan Teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis
lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar
maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik besar
maupun arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak
tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan
adalah , sebab tetap, berarti pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 :
37-39).
5. Alat dan Bahan
1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

6. Prosedur Percobaan
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1) Rakitlah alat dan bahan.
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2
naik
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4) Ukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1
untuk bergerak dari B ke C
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B
tetap, C berubah)
7) Catat datanya pada tabel di bawah ini

7. Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan GLB
No. Jarak BC s (m) Waktu t (sec)
1 0,22 0,7
2 0,20 0,6
3 0,18 0,5
4 0,16 0,4
5 0,14 0,3

6. Pembahasan
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu
yang diperlukan
7. Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya
makin cepat pula waktu yang diperlukan.
8. Pertanyaan
Pada kegiatan di atas, gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir
plastic yang digosokkan dengan rambut kering ?
Jawab : Gaya listrik statis yang ditimbulkan oleh sisir yang digosok ke rambut yang kering.
B. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
1. Judul Percobaan : Gerak Lurus Beraturan Berubah Beraturan (GLBB)
2. Tujuan Percobaan
a. Mengetahui Gerak Lurus Berubah Beraturan
3. Landasan Teori
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap
dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat
yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah
maka kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut
dinamakan GLBB diperlambat.
4. Alat dan Bahan
1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

8. Prosedur Percobaan
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1) Menyusun alat.
2) Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3) Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan
m tertinggal di ring pembatas B
4) Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari
B ke C (tBC)
5) Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan
catat datanya pada tabel.

9. Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan GLBB
No. Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC(cm) tBC (sek)
1 100 25 1,60 60 2,54
2 100 30 1,67 55 2,12
3 100 35 1,97 50 1,98
4 100 40 1,84 45 1,79
5 100 45 1,95 40 1,12
10. Pembahasan
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.

11. Kesimpulan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan
tetap.

12. Pertanyaan
1) Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB
(S sumbu vertical dan sumbu horizontal).

2) V = S/T
3) Kesimpulan : gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama
beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4) Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada percobaan
GLBB.

5) Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.


6) Kesimpulan : gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan
yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai
dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau
perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.

7) Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB


Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus
adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan grafik
GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami percepatan yang
tetap/konstan.
Referensi :
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai