Anda di halaman 1dari 187

LAPORAN

PRAKTIKUM IPA DI SD

DISUSUN OLEH :
Nama : EMADON HENNI
NIM : 856698337
SEMESTER : VII (TUJUH)
UPBJJ : PALEMBANG
POKJAR : PRABUMULIH
MASA REGISTRASI : 2022.1

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG
TAHUN 2022.1

i
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar Kerja Praktikum IPA di SD ( PDGK 4107 ) ini disetujui dan disahkan
oleh tutor sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktikum IPA di SD (PDGK 4107).

Hari : Minggu
Tanggal : 5 Juni 2022

Prabumulih, 5 Juni 2022


Tutor Mahasiswa

MUHAMMAD HABIBULLAH , M.Pd EMADON HENNI


NIM. 856698337

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan laporan
praktikum IPA di SD ini dengan baik dan tepat pada waktunya, pengerjaan
Laporan Praktikum IPA di SD ini tidak lepas dari berbagai hambatan dan
kesulitan, namun penulis menyelesaikan dengan baik.

Dengan terselesainya laporan praktikum ini, maka penulis tidak lupa


mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan lapora ini, khususnya kepada :

1. Bapak Muhammad Habibullah, M.Pd selaku tutor, yang telah


membimbing dalam pengerjaan laporan ini,
2. Suami, Orang Tua, anak dan keluarga yang selau mendoakan
kelancaran kuliah penulis,
3. Dan teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
praktikum ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,


mohon kritik dan sarannya atas kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi penulis
sendiri. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Prabumulih, Juni 2022

Penulis.

iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................... i
Lembar Pengesahan ................................................................................ ii
Kata Pengantar ........................................................................................ iii
Daftar Isi.................................................................................................. iv
PRAKTIKUM BIMBINGAN
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP ........................................................
A. Kegiatan Praktikum 1 Ciri-ciri Makhluk Hidup .....................
1. Ciri- ciri Makhluk Hidup ......................................................
2. Gerak pada Tumbuhan ..........................................................
3. Respirasi pada Makhluk Hidup .............................................
B. Kegiatan Praktikum 2 Simbiosis. ............................................
1. Simbiosis Parasitisme ..........................................................
2. Simbiosis Komensalisme .....................................................
3. Simbiosis Mutualisme ...........................................................
MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A. Kegiatan Praktikum 1 Ekosistem ............................................
1. Ekosistem Darat ....................................................................
2. Ekosistem Perairan ................................................................
3. Rantai Makanan, Jaring-jaring makanan, dan Piramida Ekologi
...............................................................................................
B. Kegiatan Praktikum 2 Pencemaran Lingkungan ......................
1. Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
(Allium Cepa) ........................................................................
2. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan .........................
MODUL 3 MAKANAN ......................................................................
A. Kegiatan Praktikum 2 Uji Makanan ........................................
1. Uji Karbohidrat ....................................................................
2. Uji Lemak.............................................................................
3. Uji Protein ............................................................................
MODUL 4 MEKANIKA ....................................................................
A. Kegiatan Praktikum 2 Gerak ....................................................
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) ..............................................
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) .............................
MODUL 6 GELOMBANG.................................................................
A. Kegiatan Praktikum 1 Jenis dan Bentuk Gelombang................
1. Percobaan Jenis-jenis Gelombang.........................................

iv
2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang ..............................
3. Percobaan Stasioner .............................................................
MODUL 7 OPTIK ..............................................................................
A. Kegiatan Praktikum ....................................................................
B. Sifat Cahaya ...............................................................................
1. Percobaan Pemantulan Cahaya .............................................
2. Percobaan Pembiasan Cahaya ...............................................
3. Percobaan Difraksi, Interferensi, dan Disfersi ......................
C. Kegiatan Praktikum 2 Lensa Cembung dan Cermin Cembung
.....................................................................................................
A. Kegiatan Praktikum ...............................................................
1. Percobaan Lensa Cembung .............................................
2. Percobaan Cermin Cekung..............................................
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET ..............................................
A. Kegiatan Praktikum 1 Kelistrikan ............................................
1. Percobaan Muatan Listrik .....................................................
2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik .................................
3. Percobaan Energi Listrik .......................................................
PRAKTIKUM MANDIRI ...................................................................
MODUL 3 MAKANAN ......................................................................
A. Kegiatan Praktikum 1 Jenis Zat dalam Makanan .......................
1. Pengelompokan Bahan Makanan ..........................................
2. Pengelompokan Sayuran .......................................................
3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna
...............................................................................................
B. Kegiatan Praktikum 3 Pencernaan Makanan ............................
1. Struktur Sistem Pencernaan ..................................................
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET ..............................................
A. Kegiatan Praktikum 2 Kemagnetan .......................................
1. Percobaan Bentuk Medan Magnet ........................................
2. Percobaan Mengamati Gejala Medan Magnet ......................
3. Percobaan Mengamati Sifat-sifat Magnet .............................
4. Percobaan Cara Membuat Magnet ........................................
MODUL 9 BUMI DAN ALAM SEMESTA .....................................
A. Kegiatan Praktikum 2 Alam Semesta .......................................
1. Panas Matahari ......................................................................
2. Gerhana .................................................................................
Daftar Pustaka .........................................................................................

v
MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Makhluk hidup merupakan benda yang mempunyai ciri-ciri yang


membedakan benda tak hidup. Ciri-ciri tersebut seperti halnya memerluka
makan, bernapas, tumbuh dan berkembang, mampu berkembang biak, peka
terhadap rangsang serta bergerak. Selain itu, ciri-ciri makhluk hidup yang
membedakan dengan benda tak hidup adalah mengeluarkan zat sisa.
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk
hidup tersebut yang membuat suatu sistem yang disebut klasifikasi.
Klasifikasi ini bertujuan untuk mempermudah para ilmuan memilah-milah
perbedaan serta persamaan yang terdapat pada makhluk hidup yang satu
dengan yang lainnya. Perbedaan dan persamaan tersebut meliputi perbedaan
dan persamaan baik secara morfologi, anatomi, fisologi, tingkah laku dan
sebagainya. Keanekaragaman makhluk hidup meliputi berbagai macam
keragaman bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada
berbagai tingkatan persekutuan makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem,
tingkatan jenis dan tingkatan genetik.

B. Tujuan
1. Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.
2. Mengamati gerak seismonasti.
3. Mengamati gerak niktinasi.
4. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.
5. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen).
6. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida.

C. Manfaat
1. Memahami ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.

1
2. Memahami gerak seismonasti, niktinasti, dan geotropisme negati pada
tumbuhan.
3. Memahami bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen) dan
menghasilkan karbondioksida.

2
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Ciri-ciri Makhluk Hidup


a. Alat dan Bahan
1. Alat-alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar.
b. Cara Kerja
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan .
2. Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal anda, seperti
kebun, sawah, hutan, atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal
anda.
3. Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup ( 5 hewan dan 5 tumbuhan)
yang anda nama jenisnya ( minimal nama daerahnya).
4. Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar
pengamatan.
5. Amatilah ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat
tersebut, dengan cermat.
6. Bubuhkan tanda cek (✓) sesuai dengan ciri-ciri yang anda amati, pada
tabel 1.1, dalam Lembar Kerja.
7. a yang disediakan di bagian akhir modul ini.
c. Pertanyaan
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsang? Jelaskan!
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan
tumbuhan!

3
4
5
2. Gerak pada Tumbuhan
a. Alat dan Bahan
1. Seismonasti dan niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1
buah.
c. Stop Watch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris.
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah.
b. Tanah yang subur secukupnya.
c. Biji kacang merah secukupnya.
d. Air secukupnya.
b. Cara kerja
1. Seismonasti dan niktinasti
a. Seismonasti
1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi
tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2. Pot putri malu, sebaiknya anda siapkan beberapa hari
sebelumnya, sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot
tersebut dalam keadan segar. Caranya carilah tanaman putri malu
ukuran sedang selanjutnya anda ambil tanaman tersebut dengan
menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga tanaman
tersebut dapat anda pindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu
bagian akarnya.
3. Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan di atas meja,
selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan hingga
sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun putri malu
tersebut dengan menggunakan penggaris.
4. Catatlah hasil pengamatananda pada Lembar Kerja (Tabel 1.2)
di bagian akhir modul ini.

6
b. Niktinasti
1. Sediakan 2 buah pot putri malu.
2. Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3. Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4. Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan
kotak karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati
agar tidak menyentuhnya.
5. Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6. Setelah di tutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-
hati (tidak menyentuh tanamannya).
7. Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan
bandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
8. Catatlah hasil pengamatan anda dan tuangkan hasilnya pada
Lembar Kerja (Tabel 1.3)di bagian akhir modul ini.
c. Gerak tropisme (geotropisme negatif)
1. Buatlah 2 buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3
biji kacang merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air
kemasan yang dipotong dan di beri lubang di bagian alasnya) 1-
2 minggu sebelum percobaan di mulai. Pembuatan pot tanaman
kacang merah ini sebaiknya dilakukan di tempat terbuka
sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri dengan tegak.
2. Jika anda sudah mendapatkan 2 pot tanaman kacang merah yang
cukup baik dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A
untuk pot pertama dan label B untuk pot lainnya.
3. Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot
A dibiarkan berdiri (vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat
terbuka.
4. Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
5. Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja ( tabel 1.4)
dibagian akhir modul ini.

7
c. Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi!
Jelaskan alasan Anda memilihnya!
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonaski pada percobaan
yang telah anda lakukan? Jelaskan1
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya Anda
juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme.
Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!

8
9
10
11
3. Respirasi Makhluk Hidup
a. Alat dan Bahan
1. Untuk membuktikan respirasi memerlukan udara (oksigen).
a. Botol ukuran kecil 3 buah.
b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c. Plastisin secukupnya.
d. Vaselin secukupnya.
e. Kapur sirih secukupnya.
f. Kapas secukupnya.
g. Kacamg merah/ kedelai yang sedang berkecambah secukupnya.
h. Kecoa atau belalang 1 ekor.
i. Pipet tetes 1 buah.
j. Air yang diberi pewarna merah secukupnya.
2. Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida
a. .Kapur tohor atau kapur sirih secukupnya.
b. Air suling, bila tidak ada bisa gunakan air tawar secukupnya.
c. Botol selai atau botol lain yang bermulut agak lebar 3 buah.
d. Plastisin secukupnya.
e. Sedotan limun 6 buah.
f. Spidol 1 buah.
g. Selang plastik kecil 1 meter.
h. Kertas saring (jika perlu) 2 lembar.
i. Corong plastik ukuran kecil.
b. Cara Kerja
1. Resparasi Memerlukan Udara (Oksigen)
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masukan sedikit kapur sirih kedalam dasar botol, selanjutkan
masukkan kapas secukupnya.
c. Masukkan kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah
kedalam botol yang telah diberi kapas pada langkah B.

12
d. Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal
plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya
masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan
plastisin tersebut hingga plastisinmenutup mulut botol, sedotan air
kemasan menghubungkan udara luar dengan udara didalam botol.
e. Rapikan plastisisn pada mulut botol hingga mulut botol tertutup
dengan rapat dan rapi.
f. Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan
sedotan air kemasan gelas agar tidak terjadi kebotoran udara yang
bisa menghambat jalannya percobaan.
g. Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan
menggunakan spidol, kemudian letakkan secara horizontal.
h. Lakukan langkah a-g, dengan cara yang sama, namun kecambah
diganti dengan kecoa atau belalangdan diberi label B.
i. Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup
(sebagai kontrol) dan diberi label C.
j. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dengan menggunakanpipet
tetes, tetesilah ujjung sedotan air kemasan gelas pada setiap
respirometer dengan air yang diberi pewarna merah.
k. Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan
waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
l. Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.5)
yang terdapat diakhir modul ini.
2. Respirasi Menghasilkan Karbondioksida (CO2).
a. Membuat air kapur jernih
1. Larutkan kapur tohor (jenis kapur yang apa bila terkena air
mengeluarkan panas) atau kapur sirih kedalam lebih kurang
250 ml hingga jenuh (sebagian adayang tidak melarut).
2. biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air
yang jernih.

13
3. Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastik kecil. Hati-
hati agar endapan kapur tidak ikut tersedot.
4. Bila Anda ceroboh, maka endapan kapur akan ikut tersedot dan
air kapur menjadi keruh. Bila hal ini terjadi lakukan penyaringan
dengan menggunakan kertas saring yang diletakkan pada corong
plastik, hingga diperoleh air kapur yang banar-benar jernih.
b. Tuangkan air kapur jenuh pada botol selai A, B, dan C dengan
ukuran sama lebih kurang 50 ml.
c. Pasanglah alat percobaan lainnya, yaitu sedotan limun dan plastisin.
d. Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun (1), gunakan
untuk. Selanjutnya hembuskan napas Anda pada botol (B) melalui
sedotan Limun (1).
e. Lakukan langkah (4) berkali-kali hingga air kapur di botol (B)
menjadi keruh.
f. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas
pada setiap respirometer.
g. Tuangkan hasil pengamatan anda pada Lembar Kerja ( Tabel 1.6)
yang tertera di bagian akhir modul ini.
c. Pertanyaan
1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer A, B, dan C? mengapa hal itu terjadi ? jelaskan!
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur
pada botol mankah yang paling keruh? Mengapa demikian?

14
15
16
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 SIMBIOSIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan setiap organisme tidak terlepas dari adanya
interaksi. Interaksi merupakan jenis tindakan yang terjadi ketika dua
atau lebih, makhluk hidup mempengaruhi atau memiliki efek satu sama
lain. Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri, karena setiap
organisme tersebut membutuhkan bantuan dari organisme lainnya.
Setiap interaksi yang terjadi akan memberikan manfaat atau kerugian
yang berdampak bagi setiap organisme yang saling berinteraksi.
Hubungan saling membutuhkan antar makhluk hidup dengan
lingkungannya menciptakan suatu simbiosis.
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan biosis
yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua
organisme yang hidup berdampingan. Menurut Wikipedia Indonesia
Simbiosis merupakan interaksi yang sangat erat dan khususnya antara
dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang
melakukan simbiosis disebut simbion. Simbiosis dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu : simbiosis mutualisme, parasitisme, dan
komensalisme.

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

C. Manfaat
Memahami simbiosis parasitisme, komensalisme, mutualisme di
lingkungan sekitar.

17
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Simbiosis Parasitisme
a. Alat dan Bahan
1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar.
b. Cara Kerja
1. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2. Pergila kelingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada
pergila kekebun atau hutan terdekat.
3. Cobala identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi
antara hewan dengan tumbuhan, hewan dan hewan, atau
tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5. Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja ( Tabel 1.7)
yang ada pada akhir modul ini.
6. Coba analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana
yang diuntungkan.
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.7.
c. Pertanyaan
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjingmerupakan
hubungan parasitisme? Jelaskan!
2. Di antara hubungan parasitisme yang Anda temukan, adakah
yang menyebabkan kematin pada inangnya? Jelaskan!

18
19
20
2. Simbiosis Komensalisme
a. Alat dan Bahan
1. Alat-alat tulis.
2. Lembar pengamatan.
3. Lingkungan sekitar.
b. Cara Kerja
1. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada
pergilah ke kebun atau hutan terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang
terjadi antara hewan dengan tumbuhan, hewan dengan
hewan, atau tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5. Tuliskan hasi identifikasi anda pada Lembar Kerja ( Tabel
1.8) yang ada di bagian akhir modul ini.
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan
mana yang dirugikan.
7. Jenis keuntungan apasaja yang diperolehnya? Jelaskan!
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.8.
c. Pertanyaan
1. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian inangnya? Jelaskan dan berikan
contohnya!

21
22
23
3. Simbiosis Mutualisme
a. Alat dan Bahan
1. Alat-alat tulis.
2. Lembar kerja.
3. Lingkungan sekitar.
b. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada
pergilah ke kebun atau hutan terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosi mutualisme yang
terjadi antara hewan dengan tumbuhan, hewan dengan
hewan, tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5. Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja ( Tabel
1.9) yang ada di bagian akhir modul ini.
6. Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies
anggota simbiosis tersebut? Jelaskan!
7. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.9.
c. Pertanyaan
1. Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis,
coba Anda sebutkan beberapa contoh simbiosis mutualisme
yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme
tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita?

24
25
26
CIRI CIRI MAHLUK HIDUP

CICAK CAPUNG

MANGGA BUGENPIL

PUCUK MERAH
PISAN
G

27
SEISMONASTI

28
NIKTINASI PADA TUMBUHAN PUTRI MALU

GEOTROFISME

29
30
SIMBIOSIS PARASITISME

31
SIMBIOSIS KOMENSALISME

32
SIMBIOSIS MUTUALISME

33
MODUL 2 : MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 EKOSISTEM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu
bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik (tidak
hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini
tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan hewan dengan air.
Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu
kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki
fungsinya masing-masing. Dan selama tidak ada fungsi yang terganggu
maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.
Komponen suatu ekosistem terdiri atas beberapa unsur yang terangkum
dalam komponen Biotik da Abiotik. Komponen Biotik adalah komponen
hidup, terdiri atas organisme-organisme baik yang berukuran mikro maupun
makro, sedangkan komponen Abiotik berupa benda-benda mati. Kedua
komponen ini saling mempengaruhi satu sama lain dan membentuk suatu
sistem seimbang.

B. Tujuan
1. Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem
darat alami dan buatan
2. Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem
perairan.
3. Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida
ekologi.

C. Manfaat
1. Mengetahui hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

34
2. Mengetahui konsep tentang ekosistem.
3. Memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
4. Mengetahui proses terjadinya rantai makanan dan ekosistem.
Mengetahui proses interaksi komponen-komponen dalam ekosistem
darat dan perairan.

35
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Percobaan 1 : Ekosistem Darat
a. Alat dan Bahan
1. Seperangkat alat tulis.
2. Loup/kaca pembesar.
3. Barometer.
4. Lingkungan sekitar
b. Cara Kerja
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau
sekolah tempat Anda mengajar yang kita amati komponen-
komponennya.
2. Setelah Anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-
komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/ warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaann, angin, atau tanah Anda dapat
memperkirakannya.
4. Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja .
5. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen
biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem
tersebut.
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika
dapat lengkapi dengan nama latin.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumenyang Anda temui di
ekosistem tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah
(hewan terbang).
8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di
dalam tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela
daun/batang.gunakan kaca pembesar jika perlu.
9. Semua data dicatat pada 2.2 dalam Lembar Kerja.

36
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang
ada di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8
seperti di atas. Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan
Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja.
12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe
ekosistem tersebut.
c. Pertanyaan
1. Menurt pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Jelaskan secara singkat!

37
38
39
2. Percobaan 2 : Ekosistem Perairan
a. Alat dan Bahan
1. Alat tulis.
2. Loup/kaca pembesar.
3. Barometer.
4. Termometer.
5. Lingkungan sekitar.
b. Cara Kerja
1. Tentukan satu ekosistem perairan alami atau buatan yang ada di
sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat Anda mengajar.
2. Amati komponen abiotinya seperti percobaan 1 di atas. Catat semua
pada Tabel 2.5 dalam Lembar Kerja.
3. Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data
yang di peroleh pada Tabel 2.6 dalam Lembar Kerja.
4. Buat kesimpulan secara singkat.
c. Pertanyaan
Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak jelas
antara ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.

40
41
42
3. Percobaan 3 : Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan
Piramida Ekologi
a. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Lingkungan sekitar.
b. Cara Kerja
1. Ekosistem darat
a. Perhatikan data pada Tabel 2.2 atau 2.4 dari percobaan 1 (pilih
salah satu). Buatlah bagan rantai makanan pertama dari
komponen biotiknya, mulai dari tumbuhan sebagai produsen
pada urutan pertamanya.
b. Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivor)
pada urutan kedua. Selanjutnya tentukan jenis hewan sebagai
konsumen 2 (karnivor) pada urutan ketiga, dan seterusnya.
c. Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya,
sehingga semua jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah
terdapat di dalamnya.
d. Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada dan saling
berinteraksi, buatlah jaring-jaring makanannya.
e. Bagan semua rantai makanan dan jaring makanandi buat pada
Gambar 2.1 dan Gambar 2.2 dalam Lembar Kerja.
f. Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,
kelompokan komponennya biotiknya kedalam tingkat trofik.
Catat data tersebut pada Tabel 2.7 dalam Lembar Kerja.
g. Dari data pada Tabel 2.7, buat bagan piramida ekologinya
berdasarkan kelompok tingkatan trofik komponen biotiknya
pada Gambar 2.3 dalam Lembar kerja.
2. Ekositem Perairan
a. Untuk ekosistem perairan, buat bagan rantai makanan dan
jaring-jaring makanannya berdasarkan data pada Tabel

43
2.6.Caranya sama seperti yang dilakukan pada ekosistem darat,
poin a)sampai dengan d).
b. Bagan semua rantai makanan dan jaring maknan dibuat pada
Gambar 2.4 dan Gambar 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang
modul ini.
c. Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,
kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat
data tersebut pada Tabel 2.8 dalam Lembar Kerja di belakang
modul ini.
d. Dari data pada Tabel 2.8, buat bagan piramida ekologinya pada
Gambar 2.6 dalam Lembar Kerja di beakang modul ini.
e. Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jaring-jaring
makanan maupun bagan piramida ekologi dari kedua tipe
ekosistem ini.
c. Pertanyaan
1. Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat
maupun ekosistem perairan? Jelaskan!
2. Ditinju dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak
jenis komponen biotiknya? Mengapa demikian?

44
45
46
47
48
MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KEGIATAN PRATIKUM 2 PENCEMARAN LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak
langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung
berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun
tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air,
maupun tanah sehingga menyebabkan pencemaran dampak dari pencemaran
langsung misalnya, berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut)
maupun yang akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis).
Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran
, namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka
pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian
berdampak pada manusia, material, hewan, dan tumbuhan dan ekosistem.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan yang
disebabkan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia., maka
diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan
menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas
kadar yang diperkenankan bagi zat atau atau bahan pencemar terdapat di
lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan trerhadap makhluk hidup,
tumbuhan atau benda lainnya. Salah satu contoh pencemaran lingkungan
adalah air. Pencemaran air adalah masuk atau di masukkannya mahluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air
oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas air turun sampai
ketingkat tertentu yang menyebabkan air kurang atau tidak dapat lagi
berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

49
B. Tujuan
1. Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.
2. Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. Manfaat
1. Mengetahui pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang
merah.
2. Mengetahui pencemaran terhadap lingkungan yang disebabkan oleh
berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia.
3. Mengetahui pengaruh deterjen terhadap perkecambahan.
4. Mengetahui dampak pencemaran lingkungan terhadap pertumbuhan
tumbuhan.

50
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Percobaan 1: Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar
bawang merah (Allium cepa).
a. Alat dan Bahan
1. Neraca analitik 1 buah.
2. Tabung reaksi 14 buah.
3. Rak tabung reaksi 1 buah.
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah.
5. Pengaduk 7 buah.
6. Mistar dengan skala mm 1 buah.
7. Kertas untuk label secukupnya.
8. Air/ledeng/ air PDAM secukupnya.
9. Bawang merah 14 siung.
10. Deterjen serbuk 1 gram.
b. Cara kerja
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%,
pengenceran 25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,255,
pengenceran 3,1% serta kontrol berupa air ledeng /air PDAM saja.
Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 ; 25%
Label 4 : 12,50%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol : air ledeng /air PDAM saja.
2. Cara menyediakan larutan
1. Larutkan, satu gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng /
PDAM hingga 1000 ml . kemudian beri label 100%.
2. Ambil 500 ml larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air ledeng
/ PDAM hingga 1000 ml. kemedian beri label 50%.

51
3. Ambil 500 ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air ledeng/
PDAM hingga 1000 ml. kemudian beri label 25%.
4. Ambil 500 ml larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air ledeng/
PDAM hingga 1000 ml. kemudian beri label 12,50%.
5. Ambil 500 ml larutan deterjen 12,50%, lalu tambahkan air
ledeng/PDAM hingga 1000 ml. kemudian beri laben 6,25%.
6. Ambil 500 ml larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air
ledeng/ PDAM hingga 1000 ml. kemudian beri label 3,10%.
3. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki deameter
hampir sama dengan deameter lubang tabung reaksi berjumlah 14
buah. Upas kulit epidermis tersebut. Kupas juga bagian akar
primordial yang berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut.
Hati-hati agar lingkaran primordial itu tetat tersisa untuk
pertumbuhan akar.
4. Isikan larutan deterjen yang sudah disediakan ke dalam tabung
reaksi hingga penuh. Setiap konsentrasi larutan yang sama di isikan
ke dalam 2 tabung reaksi.
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial
terletsk dibawah hingga menyentuh larutan deterjen.
6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan
bawang merah lain diatas tabung kontrol( yang hanya berisi air
ledeng / PDAM).
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak
berkurang tambahkan lagi hingga penuh.
8. Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut lalu hitung panjang
akarnya. Rata-rata kan panjang akar yang diproleh untuk setiap
perlakuan. Bila ada panjang akar yang mencolok perbedaanya di
abaikan ( tidak usah di rata-rata kan ). Tuliskan hasil pengamatan
anda pada Tabel 2.9 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi dengan
menggunakan rumus:

52
Rata-rata panjang akar kontrol = rata-rata panjang altar konsentrasi
x
IG = rata-rata panjang akar kontrol X
100%

10. Buatlah grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya pada Grafik 2.1


dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
c. Pertanyaan
1. Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan
proses pertumbuhan akarnya

53
54
55
Percobaan 2: Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan
a. Alat dan Bahan
1. Neraca analitik/sendok teh 1 buah.
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah.
3. Kertas saring/tissue secukupnya.
4. Kertas timah secukupnya.
5. Mistar dengan skala mm 1 buah.
6. Kertas untuk label secukupnya.
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah.
8. Air ledeng secukupnya.
9. Deterjen serbuk 1 gram.
b. Cara kerja
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%
serta kontrol yang berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan
dengan gelas kimia yang telah diberi label sebagai berikut.
Label I
Label II =100%
Label III =50%
Label IV =25%
Label V =12,50%
Label VI =6,25%
Label kontrol =(air ledeng/PDAM).
2. Cara menyediakan larutan.
Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada pratikum ini
dapat dilihat pada cara menyediakan larutan pada percobaan 1:
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
(Allium cepa).
3. Sediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol, I, II, III, IV,
V,dan VI. Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas
tissue (lihat Gambar 2.1).

56
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia . buanglah
kacang yang mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam
yang di gunakan dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih).
5. Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan
I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam
larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI, dan
10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng/ PDAM). Biarkan
rendaman selama 5 menit.
6. Aturlah kacang hijau dalam Gelas kimia dengan label yang sesuai.
Atur yang baik agar hilum mengarah ke bawah.
7. Isilah Gelas kimia yang telah di isi kacang hijau tersebut dengan
larutan yang berlabel sama,kira-kira 100 ml.
8. Tutup ke lima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada
cahaya yang dapt masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap
pengamatan, ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas
piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki
panjang akar = 0 mm. jika pada pengamatan dua hari (48 jam) tidak
tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil
pengamatan Anda pada Lembar Kerja Tabel 2.10.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi
setelah 24 jam dan 48 jam (grafik 2.2) dengan menggunakan warna
yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna merah,48 jam dengan
warna hitam.
c. Pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol) ?
2. Apa kesimpilan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau
yang mati?
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus
ditutup dengan kerts timah?

57
58
59
60
61
MODUL 3 : MAKANAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 UJI MAKANAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan
dibutuhkan manusia untuk kelnagsungan hidup dan menjalankan
aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki tubuh yang rusak.
Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh, makanan harus dipecah terlebih dahulu.
Zat-zat makanan adalah substansi yang dalam makanan yang dibutuhkan
tubuh untuk menjalankan proses-proses metabolisme. Zat makanan terdiri
dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Kita memerlukan
makanan dalam jumlah yang tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap
seperti karbohidrat, lemak, protein, air, mineral. Dan vitamin.
Kekurangan salah satu atau lebih zat di atas dalam waktu yang cukup
lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya kelebihan zat
makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadan tubuh dimana komposisi
zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi. Hal tersebut karena
kebanyakan dari mereka tidak mengetahui pasti bahan makanan apa saja
yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh mereka. Oleh kerena
itu, diadakan praktikum untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein,
lemak, dan glukosa dalam berbagai bahan makanan.

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
2. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.
3. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.

62
C. Manfaat
1. Mengetahui bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat,
lemak, protein.
2. Mengetahui bahan-bahan makanan yang dapat dijadikn sumber protein.

63
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Uji Karbohidrat
a. Alat dan Bahan
1. Piring plastik 1 buah.
2. Pipet 1 buah.
3. Pisang 1 iris kecil.
4. Apel 1 iris kecil.
5. Nasi 2-3 butir.
6. Telur rebus (bagian putih) 1 iris kecil.
7. Tahu putih 1 iris kecil.
8. Margarin seujung sendok.
9. Biskuit 1 potong kecil.
10. Tepung terigu 1 sendok kecil.
11. Gula pasir 1 sendok kecil.
12. Kentang 1 iris kecil.
13. Kalium iodida 0,1 M 10 ml.
b. Cara Kerja
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung
dalam lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang
akan diuji di atas piring plastik seperti gambar berikut.

Kentang apel

Biskuit tepung terigu pisang


Telur rebus margarin gula pasir
(putih telur tahu putih nasi
Nya saja)

3. Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes
larutan yodium dalam KI/Lugol. Perhatikan dan catat perubahan

64
warna pada bahan makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah
bahan uji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah
ditetesi larutan yodium.
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah
kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilun.
c. Pertanyaan
1. perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula
pasir. Setelah diberi larutan yodium, apakah semuanya
menunjukkan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah
semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika
ya, jelaskan mengapa?
2. Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak setelah ditetesi larutan yodium?
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang
termasuk sumber karbodihidrat?
4. Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasi percobaan i

65
66
67
2. Uji Lemak
a. Alat dan Bahan
1. Piring plasti 1 buah.
2. Pipet 1 buah.
3. Kertas coklat sampul buku ukuran 10 x 10 cm 12 lembar.
4. Lampu senter 1 buah.
5. Lilin 1 buah.
6. Sendok 1 buah.
7. Kamiri 2 butir.
8. Margarine 1 sendok kecil.
9. Wortel 1 buah.
10. Seledri 1 tangkai.
11. Biji jagung kering 1 genggam.
12. Singkong kering 1 iris.
13. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir.
14. Pepaya 1 potong kecil.
15. Santan 1-3 sendok the.
16. Minyak goreng 5 ml
17. Susu sampai 1-3 the.
18. Air 5 ml.
b. Cara Kerja.
1. Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-
potong dengan ukuran 10 × 10 cm 2.
2. Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu
kertas coklat.
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas
kertas coklat yang lainnya.
4. Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah
keadaan permukaan tersebut. Manakah kertas yang masih
meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.

68
5. Ambillah 10 kertas coklat yang sama seperti 1). Berilah nomor dan
nama, jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji
(1) kemiri, (2) margarine, (3) seledri, (4) wortel, (5) biji jagung
kering, (6) singkong kering, (7) kacang tanah kering, (8) pepaya, (9)
santan, (10) susu.
6. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh
kali dan bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar 5-10 menit.
7. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan
bahan makanan lain. Cairkan margarine di atas sendok dengan
menggunkan panas dari nyala lilin. Teteskan margarine di atas
kertas coklat. Biarkan sekitar 10 menit.
8. Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira 10 kali. Potonglah
wortel dan usap-usapkan biji jagung kering di atas kertas coklat
berulang-ulang atau sebanyak 10 kali. Lakukan hal yang sama untuk
singkong kering dan kacang tanah kering. Potong-potong pepaya
dan usap-usapkan di atas kertas coklat sebanyak 10 kali. Teteskan
air santan pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas
coklat ini selama sepuluh menit.
9. Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu per satu.
Pergunakanlah lampu atau senter ke arah bekas usapan dari bahan-
bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan
bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada Tabel di
Lembar Kerja.
c. Pertanyaan
1. Rabalah / usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan
pepaya. Bagaimanakah rasanya bekas usapan / tetesan tersebut di
tangan Anda.
2. Ketika bekas / usapan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu
/ senter, bagaimana terlihatnya?
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan
sumber lemak?

69
70
71
3. Uji Protein
a. Alat dan Bahan
1. Piring plastik 1 buah.
2. Pipet 2 buah.
3. Lilin 1 buah.
4. Alas gelas/pirng kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1
buah.
5. Cangkir plastik 1 buah.
6. Sendok 1 makan 1 buah.
7. Korek api 1 buah.
8. Jepitan jemuran/penjepit tabung reaksi.
9. Kertas label.
10. Air kapur 10 ml.
11. Air 10 ml.
12. Gula pasir 1 sendok.
13. Putih telur yang telah direbus 1 iris.
14. Roti 1 iris.
15. Tempe 1 iris kecil.
16. Daging ayam 1 iris kecil.
17. Tepung terigu 1 sendok makan.
18. Tembaga sulfat 2 sendok makan.
19. Bulu ayam 1 helai.
20. Seledri 1 helai.
21. Kangkung 1 batang.
b. Cara Kerja
1. Nyalakan lilin, dirikan di atas alas gelas (piring kecil atau alas
lainnya). Jepitlah bulu ayam dengan penjepit jemuran/tabung
rekasi,kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amatilah dan jelaskan
bau yang yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini
sebagai kontrol.

72
2. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di
atas nyala lilin. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih
telur, roti,tempe, dan daging ayam. Amati bau yang ditimbulkan.
Manakan dari bahan yang dibakartersebut baunya sama seperti bau
bulu ayam yang dibakar.
3. Buatlah kesimpulan, manakh bahan makanan yang mengandung
protein berdasarkan uji pembakaran.
4. Selanjutkan lakukan dengan cara uji dengan menggunakan tembaga
sulfat sebagai berikut: (1) larutkan dua sendok makan tembaga sulfat
ke dalam 1 cangkir air. (2) aturlah bahan makanan yang akan diuji
di atas piring plastik. Bahan makanan yang akan diuji meliputi gula
pasir, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu.
5. Siapkan pipet sebanyak 2 buah, berikan label satu utuk mengisap air
dan yang lainya untuk mengisap larutan tembaga larutan sulfat.
Harus diingat bahwa kedua pipet tersebut jangan sampai tertukar,
artinya jika sejak pertama dipakai untuk mengisap air kapur
seterusnya dipakai untuk mengisap air kapur, demikian juga jika
pertama dipakai untuk mengisap larutan tembaga sulfat maka
seterusnya untuk larutan tembaga sulfat.
6. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang
diuji. Pada daerah bekas tetesan air kapur,berikan pula dua tetes
tembaga sulfat. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi ke
dalam lembar kerja yang tersedia.
c. Pertanyaan
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukkan warna yang
sama?
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, dan tempe waktu dibakar.
Identifikasi yang ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa
masing-masing bahan makanan yang dibakar tersebut.
3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih
telur rebus, tempe, dan daging ayam, manakah yang menunjukkan

73
warna ungu? Apakah keunggulannya sama? Manakah yang ungunya
lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?
4. Bedasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan
sumber protein?

74
75
76
FOTO PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

77
Foto praktikum lemak

78
FOTO PRAKTIKUM PROTEIN

79
MODUL 4 : MEKANIKA
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 GERAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan
sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tumpu tempat pengamat. Dan
macam-macam gerak dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan
lintasan serta percepatannya. Berdasarkan lintasan dan percepatan gerak lurus
beraturan termasuk didalamya. Dalam kehidupan sehari-hari jarang ekali kita
menemui benda atau sesuatu yang benar-benar bergerak lurus beraturan. Suatu
benda yang dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatan selalu
konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan dan arah
kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan
selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan lurus
dengan kelajuan konstan.
Gerak lurus adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus. Gerak Lurus
dibedakan menjadi 2, yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan/
konstan. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik
besar maupun arah. GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
percepatan linier tetap dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatan
semakin lama semakin cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya
apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama semaki
lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlambat.

B. Tujuan
1. Menentukan besar jarak dan perpindahan.
2. Memahami karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan (GLB).
3. Memahami gerak lurus berubah beraturan (GLBB).

80
C. Manfaat
1. Mengetahui besar jarak dan perpindahan.
2. Mengetahui karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan ( GLB).
3. Menanamkan pengetahuan tentang gerak lurus berubah beraturan (GLBB).

81
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
a. Alat dan Bahan
1. Katrol gantung tunggal.
2. Stop watch.
3. Penggaris.
4. Beban gantung 100 gr (2 buah).
5. Statif dan klem.
6. Benang kasur.
7. Plastisin.
8. Beban tambahan.
b. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai petunjuk!
1. Rakitlah alat dan bahan seperti tampak pada gambar 4.8.
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1
turun dan M2 naik.
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan
titik A.
4. Ukur panjang BC.
5. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C.
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda
(tinggi A tetap, B tetap, C berubah).
7. Catat datanya pada tabel.

82
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
a. Alat dan Bahan
1. Katrol gantung tunggal.
2. Stop watch.
3. Penggaris.
4. Beban gantung 100 gr (2 buah).
5. Statif dan klem.
6. Benang kasur.
7. Plastisin.
8. Beban tambahan.
b. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai petunjuk!
1. Susunlah alat seperti pada gambar 4.9.
2. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB˃BC).
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (t AB) dan M1
untuk bergerak dari B ke C ( t BC).
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap,
B berubah) dan catat datanya pada tabel.
c. Pertanyaan
Jawablah pertanyaan berikut dan satukan hasilnya/jawabannya dengan
laporan praktikum yang dibuat.
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi wakti (t)
berdasarkan data percobaan GLB ( S sumbuh vertikal dan t sumbuh
horizontal).
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulan?
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (S AB ) sebagai fungsi waktu
( t AB ) pada percobaan GLBB.
5. Hituglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas.

83
6. Buatlah kesimpulan.
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB ( S
fungsi t ).

84
85
86
87
88
MODUL 6 : GELOMBANG
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 JENIS DAN BENTUK GELOMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium
ataupun tidak melalui medium. Perambatan gelombang ada yang
memerlukan medium, seperti gelombang tali melalui tali dan ada pula yang
tidak memerlukan medium yang berarti bahwa gelombang tersebut dapat
merambat melalui vakum (hampa udara), seperti gelombang listrik magnet
dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombang dalam medium tidak
diikuti oleh perambatan media, tapi pertikel-partikel mediumnya akan
bergetar. Berdasarkan sumber getarnya, tanpa disertai dengan medium
perantaraanya, gelombang dapat diklafikasikan dalam 2 kategori, yaitu
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik
adalah sesuatu yang dapat dibentuk dan dirambatkan dalam zat perantara
bahan elastis. Sebagai contoh khusus diantaranya adalah gelombang bunyi
dalam gas, dalam zat cair dan dalam zat padat. Gelombang elektromagnetik
perambatan secara transversal antara medan listrik dan medan magnet ke
segala arah.

B. Tujuan
1. Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
2. Mengamati sifat pemantulan gelombang.
3. Mengamati gelombang stasioner.
4. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner.
5. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner.
6. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang.

89
C. Manfaat
Memahami bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.

90
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Percobaan Jenis-jenis Gelombang
a. Alat dan Bahan
1. Slinki.
2. Kabel listrik, panjang 5 m, ɸ = 0,5 cm.
3. Benang kasur panjang 3 m.
4. Karet gelang.
b. Langkah Kerja
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki
pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau di pegang oleh teman
anda. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti gambar berikut.
Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki
? Apa yang merambat pada slinki ? Apa gelombang itu ?
3. Usik lagi ujung slinki berulang – ulang seperti langkah b. Amati arah gerak (
arah usikan ) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini di sebut
gelombang transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang
transversal itu ?
4. Ikatkan karet gelang di tengah- tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang
anda pegang berulang- ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang
berjalan, Ikut berpindakah karet gelang tersebut? Adakah energi yang
merambat melalui pegash? Jika ada, dari manakah asalnya?
5. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki
diganti kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada
perbedaannya, sebutkan!
6. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada
tiang yang cukup kokoh atau di pegang dengan Anda. Ujung yang lain di
pegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang- ulang dengan

91
cara menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang lain ke depan seperti
gambar berikut.
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang –gelombang yang
terjadi di sebut gelombang longitudinal. Bagai manakah arah getar dan arah
rambat gelombang longitudinal tersebut?
7. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?

92
93
94
2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang
a. Alat dan bahan
1. Slinki.
2. Benang kasur.
3. Kerikil.
b. Langkah kerja
1. Lakukan percobaaan di kolam, di bak air atau di bejana yang berisi air, jatukan
kerikil di permukaan air. Kemudian amati gelombang yang terjadi di
permukaan air. Bagaimanakah bentuk gelombangnya? Perhatikan sisi-sisi
kolam, bak atau bejana yang dikenai gelombang. Adakah gelombang yang di
pantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. Ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang
kokoh atau di pegang teman anda, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat
yang tidak bergeser ( disebut ujung terikat).
3. Ujung slinki lainnya Anda pegang, getarkan satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang.
Amati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut
hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas,
getarkan lagi ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang di pantulkan?
Bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang
asalnya?
4. Ujung slinki yang terikat atau yang di pegang oleh teman Anda sekarang ikat
dengan benang yang panjangnya kurang lebih 1,5 m..Ikatkan ujung benang
yang jauhnya 1,5 m. dari ujung slinki ke tiang yang kokoh atau di pegang oleh
teman Anda. Ujung bergerak bebas oleh karna itu kita sebut slinki ujung bebas.
5. Getarkan ujung slinki yang Anda pegang satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati perambatan
setengah panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimanakah fase
gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang asalnya?

95
3. Percobaan Gelombang Stasioner
1. Alat dan Bahan
a. Catu daya.
b. Perwaktu ketik atau bel listrik.
c. Benang kasur, panjang 1,5 m.
d. Benang gantung 75gram, 100 gram, 125 gram
2. Langkah kerja:
a. Rangkai alt dan bahan seperti Gambar 6.6 di atas (percobaan Melde).
Keterangan
1. Catu daya.
2. Perwaktu ketik.
3. Tali.
4. Katrol meja.
5. Beban gantung.

Catu daya di pasang pada tegangan 6 Volt AC.Massa beban


gantungyang digunakan 75 gram,hitung tegangan tali (lama dengan
berat beban gantung).

b. Hidupkan Catu daya, geser perwaktu ketik ke arah katrol maja perlahan-
lahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali. Amati gelombang
stasioner tersebut, terlihat berjalankah? Mengapa? Terjadikah paduan
gelombang pada gelombang stasioner.
c. Ukur panjang gelombang(^1) pada tali tersebut.
d. Matikan Catu daya, Ganti atau tambakan beban sehingga 100 gram.
Hitung tegangan tali ( T ) dengan beban 100 gram tersebut.
e. Hidupkan satu daya Geser- geser perwaktu ketik sehingga timbul
kembali gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang (
^2) pada tali tersebut.
f. Matikan Catu daya. Ganti atau tambakan beban( T3) sehingga menjadi
125 gram. Hitung tegangan tali dengan beban 125 gram.

96
g. Hidupkan satu daya. Geser-geser perwaktu ketik sehingga timbul
kembali gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang tali
tersebut.
h. Bandingkan panjang gelombang stasioner ^1, ^2, dan ^3, bandingkan
hubungan panjang gelombang dengan tegangan tali
3. Pertayaan.
1. Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, Anda akan melihat gelombang
berjalan di permukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air
seperti yang Anda lihat? Jelaskan!
2. Cahaya juga merupakan gelombang; dari jenis gelombang
elektromagnet. Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang rambatkan
oleh cahaya?
3. Perhatikan gambar berikut
Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala ujung
yang lain dari tali diikatkan pada bang, kemudian garputala digetarkan
terus –menerus. Gambarkan bentuk gelombang yang terjadi pada tali
tersebut.
4. Mengapa jika tegangan tali diubah, perwaktu ketik harus digeser untuk
menimbuikan gelombang?
5. Pada setiap penambahan beban, Anda memperoleh panjang gelombang
yang berbeda panjangnya. Berubah jugakah frekuensi gelombang itu?
Jelaskan jawaban Anda itu!
6. Dalam percobaan Melde berlaku;
7. Carilah frekuensi gelombang (sama dengan frekuensi pada perwaktu
ketik) dari hasil percobaaan Melde berlaku!

97
98
ALAT DAN BAHAN

99
POTO PRAKTIK GLBB

100
MODUL 7 : OPTIK

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 SIFAT CAHAYA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karena cahaya dapat merambat
tanpa zat antara (medium). Bagaimana cahay merambat? Cahaya merambat menurut
garis lurus. Hubungan antara kecepatan cahaya ©, frekuensi (f) dan panjang
gelombangnya (a) adalah c=f1 (7.1) kecepatan cahaya dalam ruang hampa maupun
udara adalah co = 3.10ᵒ m/s. dalam peristiwa pembiasan kecepatan dan panjang
gelombang berubah, tetapi prekuensi tetap. Perbandingan kecepatan cahaya dalam
ruang hampa (cᵒ) dengan kecepatan cahaya dalam suatu medium (c) disebut indeks
bias absolut (n) medium tersebut.

B. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapakan dapat:
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya,
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin,
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa,
d. Menentukan fokus cermin cekung,
e. Menentukan fokus lensa cembung.
C. Manfaat
1. Memahami sifat-sifat cahaya.
2. Memahami sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin dan lensa.
3. Bisa menentukan fokus cermin cekung dan cembung.

101
BAB II

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Percobaan Pemantulan Cahaya


a. Alat dan Bahan
a. Cermin datar (3 x 6 cm 2).
b. Cermin cembung.
c. Cermin cekung.
d. Lampu senter.
e. Busur derajat.
f. Kertas putih.
g. Lilin.
h. Layar (tabir kertas).
i. Celah cahaya.
b. Prosedur Percobaan
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1. Susunlah lampu senter dan cahaya dan celah cahaya didepan cermin datar.
2. Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2),sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya.
4. Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (r).
5. Letakkan sebuah benda (lilin) didepan cermin datar dan amati
bayangannya selama benda itu anda geser-geserkan di depan cermin datar.
6. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
1. Susunlah alat seperti Gambar 7.2.
2. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.

102
3. Gambarkanlah jalannya berkas pada langkah (2), sehingga nampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayagan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.
b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1. susunlah alat seperti gambar 7.3.
2. nyalakanlah lilin dan amati denga baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
tersebut.
5. Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan
yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka
pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur
jarak benda dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

103
104
105
106
107
2. Percobaan Pembiasan Cahaya
a. Alat dan Bahan
1. Lampu senter.
2. Celah cahaya.
3. Balok kaca.
4. Kertas putih.
5. Busur derajat.
6. Lensa cembung.
7. Lensa cekung.
8. Layar (tabir kertas).
9. Lilin.
10. Penggaris panjang (100 cm).
b. Prosedur Percobaan
1. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti Gambar 7.4..
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang
dan sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
4. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku
dengan jarak yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian huruf menjadi
sangat besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat
tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa
cembung tersebut.
5. Susunlah lensa cembung, layar, lilin dan penggaris panjang seperti gambar 7.5
berikut.
6. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling
tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan catat sifat-
sifat bayangan yang di bentuk lensa cembung tersebut.
7. Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku Anda,
dengan jarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan lahan

108
menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oleh lensa cekung tersebut.

109
3. Percobaan Direksi, Interferensi, dan Disfersi
a. Alat dan Bahan
1. Lampu TL.
2. Kisi difreksi.
b. Prosedur Percobaan
1. Susun lampu TL, penggaris panjang dan kisi seperti gambar 7.6
2. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi
3000 celah/cm atau d = 1/300 cm. jika yang dipilih warna ungu, ukurlah jarak
warna ungu yang anda dilihat kelampu TL, catat orde atau warna ungu
kebeberapa dari lampu TL yang anda amati tersebut(k). ukur jarak kisi-kisi ke
lampu TL.
c. Pertanyaan
1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung,
berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak berhingga (s’
= ~). Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasn teori,tentukan jarak
fokus cermin cekung tersebut!
2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10 cm dapat membentuk
bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakkan
dari cermin cekung tersebut?
3. Dengan menggunakan persamaan (7.2) dan (7.3) pada landasan teori, tentukan
indeks bias kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca dari hasil
kegiatan II.
4. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk
bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, di manakah benda harus
di letakkan terhadap lensa cembung ersebut?
5. Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL pada percobaan
kegiatan 3!
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa difreksi, interferensi, dan dispersi!

110
111
112
MODUL 7 OPTIK

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lensa adalah benda bening yang tembus cahaya dengan bentuk permukaannya
merupakan garis sferis. Garis hubung antara pusat lengkungan kedua permukaan disebut
sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk
permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Lensa dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu lensa tebal dan lensa tipis. Cermin cekung adalah cermin yang
permukaannya seperti bagian bola sebelah dalam, atau melengkung ke dalam. Lensa
dipelajarai karena sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Selain kaca mata alat optik
lainnya yang tak luput dari penerapan lensa yaitu mikroskop, teropong, lup, dan masih
banyak lagi yang lain.
Pada percobaan menggunakan lensa dan cermi kali ini, diantara benda dan layar
ditempatkan sebuah lensa cembung. Bila benda tersebut digeser-geserkan sepanjang garis
pisah benda dengan layar, maka akan terdapat dua kedudukan lensa yang memberikan
bayangan yang jelas pada layar, bayangan yang satu diperbesar, sedangkan yang lain
diperkecil. Pada lensa cembung, layar digeser-geser sehingga didapatkan bayangan dari
benda setelah melewati lensa cembung dan layar, maka bayangan lensa cembung akan
menjadi benda lagi bagi lensa cekung. Bayangan oleh lensa cekung dapat ditangkap lagi
pada layar dengan menggeser-geser kedudukan layar tersebut.

B. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan Anda dapat:
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung.
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P).
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung.

113
C. Manfaat
Adapun manfaat praktikum menentukan fokus lensa ini dalam kehidupan sehari-hari yakni
dalam pembuatan alat optik. Alat optik yang sering digunakan disekitar seperti kaca mata,
mikroskop, lup, maupun teropong merupakan aplikasi dari penerapan lensa. Tanpa adanya
komponen lensa, alat-alat optip tersebut tidak akan berfungsi sebagaimana semestinya.

114
a. Alat dan Bahan
1. Meja optik lengkap.
2. Lensa cembung.
3. Cermin cekung.
4. Layar.
b. Prosedur Percobaan
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara dan sumber cahaya (7.7).
b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada layar
terbentuk bayangan yang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
2. Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah alat seperti (7.8).
b. Nyalakan sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
c. Pertanyaan
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan!
2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang anda pergunakan dalam percobaan!
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan.

115
116
BAHAN, ALAT DAN

117
118
119
120
MODUL 8 : LISTRIK DAN MAGNET
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 KELISTRIAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kelistrikan dalam rumah tangga merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap
pemilik rumah. Sistem kelistrikan yang tersedia tersebut digunakan pemilik rumah untuk
memenuhi kebutuhannya untuk mengaktifkan berbagai perangkat elektronik di dalam
rumah. Khusus kebutuhan pencahayaan menggunakan lampu pada malam hari merupakan
hal yang sangat dibutuhkan pada setiap rumah tangga untuk menunjang aktivitas manusia
di dalam rumah.
Listrik dalam hal ini terbagi atas 2, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis
dan listrik dinamis sama-sama mempelajari tentang muatan-muatan listrik pada suatu
benda, namun bedanya pada listrik statis khusus mempelajari tentang muatan-muatan listrik
dalam keadaan diam pada suatu benda. Listrik dinamis khusus mempelajari tentang muatan-
muatan listrik (elektron) yang bergerak melalui penghantar. Muatan listrik adalah salah satu
sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Terdapat dua jenis muatan, muatan positif dan
muatan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh pronton, sedangkan muatan negatif
oleh elektron. Muatan yang bertanda sama saling tolak-menolak, muatan dengan tanda
berbeda saling tarik-menarik.

B. Tujuan
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.
3. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. Manfaat
1. Mengetahui adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan.

121
2. Mengetahui adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.
3. Mengetahui adanya aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
4. Memahami pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

122
BAB II

KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Percobaan Muatan Listrik
a. Alat dan Bahan
1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastik.
5. Isolasi.
6. Sisir plastik.
7. Potongan kertas yang kecil-kecil.
b. Cara Kerja
1. Gantunglah sebuah bola pimpog pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju Aanda beberapa kali, kemudian
dekatkanlah pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2. Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkanlah potongan-
potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatila apa yang terjadi!
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelaskan.
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian
pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola (jangan sampa
bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa
yang terjadi!
6. Lengkapila tabel dengan hasil pengamatan Anda. Apakah hasilnya “tolak-menolak”
atau “tarik-menarik”.
c. Pertanyaan
1. mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
2. Apakah bola pimpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?

123
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D.Bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan negatif,
tentukanlah jenis muatan benda B,C, dan D.
4. Apa yang dapat Anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawanan.

124
125
126
1. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
a. Alat dan Bahan
1. Baterei 1, 5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007A 3 buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.
b. Cara Kerja
• Percobaan 1 : Arus Listrik
1. Susunlah 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaian.
2. Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada
kutub ( - ).
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang
bola lampu (dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6
volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus
darikutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala
periksalah kembali sebabnya.
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, catat
besarnya. Tetapi jika tidak tersedia AVO meter, nyala lampu
sudahcukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut.

Tentukan apakah jenis bahan yang digunakan termasuk


konduktor, dengan cara mengisi hasilpengamatan Anda pada

127
tabel 8.1.

• Percobaan 2 : Tegangan Listrik


1. a. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu


menyala? Mengapa demikian?
b. Kemudiam buatlah rangkaian seperti gambar berikut.

128
Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala
redup,

menyala lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa


demikian?

c. Lanjutkan denganmembuat rangkaian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala,


menyala redup, menyala lebih terang,menyala sangat terang).
Mengapa demikian?

a. Lakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c denga


menggunakan
3 buah baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan
berikan penjelasan!
2. Mengapa pada percobaan langkah b, c, dan d nyala lampu berbeda?
c. Pertanyaan
1. Dari hasil pengamatan Anda, jelaskan pengertian arus istrik dan
tegangan listrik!
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik?
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3
buah baterai yang disusun secara seri atau paralel? Mengapa
demikian?

129
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang:
a. Arus listrik.
b. Tegangan listrik.

130
131
132
133
134
3. Percobaan Energi Listrik
1) Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini (3 baterai dirangkai secara

seri).

2) Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat


a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.
b. Setelah lebih kurang 2 menit letakkan pentul korek api itu pada
lilitan kawat, apa ya g terjadi?
3) Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan
kawat. Catat skala yang ditunjukantermometer (…ᵒC).
4) Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang
ditunjukkan termometer (…ᵒC).
5) Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar
ditutup? Mengapa demikian.

Pertanyaan

1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika


listrik?
2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5
Ohm dirangkai secara seri kemudiandihubungkan dengan
sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2 Ohm. Hitunglah!
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
b. Daya listriknya.
c. Energi listrik yang dugunakan selama 1 menit.

135
3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik.

136
137
138
139
140
PRAKTIKUM MANDIRI

MODUL 3 : MAKANAN

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 JENIS ZAT DALAM MAKANAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makanan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dimakan akan
merupakan bahan baku untuk menyusun tubuh. Bahan makanan sering juga
disebut sebagai bahan pangan, yaitu sesuatu yang umu nya dimasak atau
diolah lalu disusun menjadi hidangan.
Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari beranekaragam
bahan pangan sehingga zat-zat gizi yang terkandung didalamnya memenuhi
kecukupan gizi yang dibutuhkan. Agar dapat mengandung berbagai zat gizi
yang diperlukan tubuh, maka makanan seimbang hampir tidak mungkin
dipenuhi hanya dari satu jenis bahan pangan saja.

B. Tujuan
1. Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat
gizinya.
2. Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.
3. Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai
slogan 4 sehat 5 sempurna.

C. Manfaat
1. Mengetahui berbagai macam jenis makanan yang berasal dari hewan
atau tumbuhan .
2. Mengetahui kelompok sayuran berdasarkan macamnya.
3. Mampu membuat menu makanan makanan dari bahan makanan yang
sederhana.

141
BAB II

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Pengelompokan Bahan Makanan


a. Alat dan Bahan
1. Tempat plastik.
2. 20 macam bahan makanan.

b. Cara kerja
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut kedalam
kelompok karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
3. disediakanpada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
c. Pertanyaan
1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang
bekerja?
3. Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?

142
143
2. Pengelompokan Sayuran
a. Alat dan Bahan
1. Tempat plastik.
2. 20 macam sayuran.
b. Cara Kerja
1. Kumpulkan 20 macam sayuran.
2. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok
sayuran daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-
kacangan dan sayuran tunas.
3. Catat semua masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang
sudah disediakan dilembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil daei percobaan ini?
c. Pertanyaan
1. Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran itu termasuk ke dalam
kelompok zat makanan apa saja?
2. Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli,
cabe, bawang merah, dan terong?

144
145
146
147
148
3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna
a. Alat dan Bahan
1. Tempat plastik.
2. Berbagai bahan makanan.
b. Cara Kerja
1. Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu
makanan.
2. Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang
memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna.
3. Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta
masukan ke dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja.
4. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam
kolom yang sudah disediakan dalam lembar kerja.
5. Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang
sudah disediakan dalam lembar kerja.
6. Simpulan apa yang aiambil dari percobaan ini?
c. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!
2. Apa yang dimaksud dengan Triguna Pangan? Jelaskan!

149
150
151
FOTO BAHAN MAKANAN

152
FOTO PENGELOMPOKAN SAYURAN

153
FOTO 4 SEHAT 5 SEMPURNA

154
MODUL 3 : MAKANAN

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 PENCERNAAN MAKANAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makanan/zat yang ada diluar tubuh kita tersusun dari molekul-
molekul yang sangat kompleks. Agar makanan dapat dipergunakan oleh
tubuh maka diperlukan adanya proses yang dapat menyederhanakan
molekul-molekul tersebut untuk diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Enzim memegang peranan penting dalam pencernaannini. Enzim dihasilkan
didalam usus dan berfungsi untuk membantu menghancurkan makanan.
Beberapa enzim bekerja dalam keadan asam, sedangkan yang lain dalam
keadaan basah.
Alat pencernaan terdiri dari mulut, lambung, usus halus, usus besar,
anus, dan organ-organ lain yang berperan dalam proses pencernaan, seperti
hati, empedu, dan pancreas.

B. Tujuan
1. Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan.

C. Manfaat
1. Dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang pengembangan
pembelajaran pada materi pencernaan makanan.
2. Mampu memberi pengertian bahwa melalui kemajuan teknologi saat ini
dikembangkan media pembelajaran yang dapat membantu kegiatan
pembelajaran IPA.
3. Dapat menjadi acuan dalam mengembangkan media pembelajaran
untuk menunjang kegiatan IPA di SD.

155
156
157
158
FOTO STRUKTUR PENCERNAAN

159
MODUL 8 : LISTRIK DAN MAGNET

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 KEMAGNETAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata magnet berasal dari kata “Magnesia” tempat di mana orang
pertama kali menemukan sebuah batu bermuatan yang dikenal sebagai
magnet alami. Orang Cina mungkin merupakan yang pertama menggunakan
batu bermuatan ini sebagai kompas (penunjuk arah) baik di darat maupun
di laut. Sekarang orang telah dapat membuat magnet dari besi, baja, bel
listrik dan telepon. Penggunaan elektromagnet (magnet listrik) yang
menghasilkan magnet kuatadalah untuk mengangkat barang-barang
rongsokan dari bahan logam yang sagat berat. Sebuah magnet selalu
mempunyai dua kutub, yaitu kutub Utara (U) dan kutub Selatan (S), di mana
sebuah magnet dapat mengerjakan gaya pada magnet lainnya. Kutub-kutub
sejenis tolak-menolak, sedangkan kutub-kutub yangtidak sejenis akan tarik-
menarik.

B. Tujuan
1. Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah batang dengan serbuk-
serbuk besi.
2. Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.
3. Menjelaskan sifat-sifat magnet.
4. Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan
magnet induksi.

C. Manfaat
1. Bisa menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batangdengan
serbuk-serbuk besi.

160
2. Mampu menjelskan pengaruh arus listrik terhada medan magnet.
3. Mampu menjelaskan sifat-sifat magnet.

161
BAB II

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Percobaan Bentuk Medan Magnet


a. Alat dan Bahan
1. Karton putih 1 lembar.
2. Magnet batang 1 buah.
3. Serbuk-serbuk besi secukupnya.
b. Cara Kerja
1. Letakkan sebuah magnet batang di atas meja.
2. Peganglah selembar karton putih di atas magnet tersebut.
3. Taburlah serbuk-serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian
ketuklah karton itu secara perlahan beberapa kali.
4. Amatilah dan gambarlah pola-pola yang dibentuk serbuk-serbuk
besi itu.
5. Dari hasil pengamat Anda buatlah kesimpulah tentang medan
magnet.
c. Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub Utara dan kutub
Selatan? Berikan penjelaskan!
3. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan
magnetik!
4. Gambarkanlah garis-garis medan magnet dari pasangan magnet
batang berikut.

162
2. Percobaan Mengamati Gejala Medan Magnet
a. Alat dan Bahan
1. Kabel secukupnya.
2. Baterai 1,5 volt 4 buah.
3. Bola lampu 2, 5 volt – 3,6 volt/0.007A.
4. Kompas.
5. Kumparan tipis.
b. Cara Kerja
1. Susunlah peralatan seperti gambar di bawah ini. Dalam keadaan
saklar S terbuka, letakkan penghantar di atas kompas pada posisi
sejajar.
2. Alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar S
(arus mengalir jika lampu).
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang (ke kiri dan ke
kanan)? Jelaskan!
3. Buka saklar S, balik polaritas baterai, kemudian alirkan kembali arus
listrik melalui penghantar dengan menutup saklar.
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Kearah mana menyimpangnya?
4. Dari percobaan langkah (2) dan (3) buatlah kesimpulan.
5. Lakukan langkah (1) ,(2), dan (3), tetapi dengan memakai 4 baterai
yang di rangkai secara seri. Dan berdasarkan percobaan tersebut
jawablah pertanyaan di bawah ini.
c. Pertanyaan
1. Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan jarum kompas
lebih besar/kecil kecil? Jelaskan!
2. Dari pengamatan Anda, jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian
lebih besar, apakah induksi magnet (B) yang lebih besar? Jelaskan!
3. Jelaskanhubugan antara arus listrik dengan medan magnet!

163
4. a) jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas,
bagaimana jarum? (menyimpang lebih besar/ lebih kecil). Jelaskan
!
b) jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas,
bagaiman penyimpang jarum? (menyimpang lebih besar/lebih
kecil). Jelaskan!

5. Dari jawaban pertanyaan (4) jelaskan hubungan anatra induksi


magnet (B) dengan jarak antara kompas ke penghantar.

3. Percobaan Mengamati Sifat-sifat Magnet


a. Alat dan Bahan
1. Magnet batang 2 buah.
2. Statis.
3. Benang secukupnya.
4. Benda-benda yang dapat ditarik magnet (misalnya besi, aluminium,
kaca, dan seng).
b. Cara kerja
1. Beri tanda S untuk kutub selatan, U untuk kutub utara pada kedua
magnet batang yang tersedia.
2. Gantunglah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada
statis (lihat gambar).

164
3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipedang ke kutub
selatan magnet batang yang di gantung secara perlahan-lahan.
Amatilah apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung.
4. Dekatkan kutub Utara magnet yang dipegang pada kutub selatan
magnet batang yang digantung batang yan di gantung secara
perlahan-lahan.
Amati apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung.
5. Dengan cara yang lama, dekatkan kutub selatan magnet yang
dipegang pada kutub utara magnet yang digantung. Amati apa yang
terjadi!
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara
magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
c. Pertanyaan
1. Jelaskan sifat-sifat magnet!
2. Jelaskan apa yang di maksud dengan dipol magnet!
3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil, mungkinkah bagian kecil magnet tersebut hanya memiliki
sebuah kutub? Jelaskan !
4. Dari hasil percobaan yang Anda lakukan, berilah kesimpulan
tentang sifat-sifat magnet.

165
4. Percobaan Cara Membuat Magnet

a. Alat dan Bahan

1. Klip kertas 3 – 5 buah.


2. Magnet batang 1 buah.
3. Kabel kecil berukuran 1 m 5 buah.
4. Baterai 1,5 volt 4 buah.
5. Isolasi secukupnya.
b. Cara Kerja

Anda dapat menciptakan magnet muatan melalui 3 cara, yaitu dengan


cara gesekan, elektromagnetik, dan cara magnet induksi.

1. Membuat magnet melalui gesekan


a. Siapkan sebuah paku yang bukan magnet, lalu dekatkan ujung
paku tersebut pada beberapa klip kertas.
Amati apakah paku tersebut dapat menarik klip kertas?
b. Gesekanlah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu
arah saja secara berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya.
Dekatkan batang paku besi yang telah digosok pada beberapa
klip. Amati apa yang terjadi pada klip!
c. Lakukan hal yang sama seperti pada nomor 2, tetapi dalam
waktu yang lebih lama, misalnya 10 detik. Amati apa yang
terjadi pada klip!
2. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
a. Rangkailah alat seperti gambar berikut ini.
Amatilah, apakah paku menjadi magnet atau tidak? Mengapa
demikian?
b. Tutuplah saklar S, lalu dekatkan sebuah paku yang lain pada
paku yang dililiti kumparan. Amatilah apakah paku tersebut
sudah menjadi magnet? Jelaskan!

166
c. Lakukanlah hal yang sama pada nomor a dan nomor b, tetapi
dengan cara mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku.
Amatilah apakah kemagnetan yang terjadi pada paku makin
besar atau makin kecil? Beri penjelasan!
d. Lakukan hal yang sama pada nomor c, tetapi dengan cara
menambah lilitan kumparan pada paku!
3. Membuat magnet dengan cara induksi
a. Peganglah sebuah magnet batang di salah stu kutubnya,
sedangkan kutub tyang lain menjadi pusat bumi.
b. Dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet
batang. Amati apa yang terjadi?
c. Dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang
pertama. Amati apa yang terjadi?
d. Lakukan hal yang sama pada nomor b dan nomor c hingga
menggunakan klip sebanyak 4 buah. Amatilah apa yang terjadi?

c.Pertanyaan
1. Jelaskan cara membuat magnet !
2. Jelaskan faktor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet!
3. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan
kumparan dan arus listrik!

167
168
169
170
171
172
173
FOTO PRAKTIKUM

174
MODUL 9 : BUMI DAN ALAM SEMESTA

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 ALAM SEMESTA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matahari merupakan sumber energi yang paling murah dan memiliki
kapasitas yang paling tinggi serta mudah didapatkan. Bagian matahari yang
bisa diamati secara langsung adalah adalah bagian luarnya, yang disebut
atmosfer matahariyang terdiri atas tiga lapisan, yaitu fotosfer, kromosfer,
korona.pemanfaatan energi panas matahari yang sangat besar tersebut,
seperti pembuatan solar sel untuk memanaskan air, memasak dengan
membuat kompor tenaga matahari, dan sebagainya.
Selain untuk kehidupan sehari-hari, banyak peristiwa-peristiwa alam
yang berkaitan dengan posisi matahari, bumi dan bulan. Bumi melakukan
berbagai macam gerakan, yaitu gerak-gerak rotasi, revolusi, presesi, dan
nutasi. Kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi mengakibatkan
adanya fase-fase bulan selama mengelilingi bumi. Pada saat fase bulan baru
mungkin terjadi gerhana matahari, sedangkan pada fase bulan purnama
mungkin terjadi gerhana bulan.
B. Tujuan
1. Menjelaskan matahari sebagai sumber matahari.
2. Membuktikan terjadinya gerhana.
C. Manfaat
1. Memahami matahari sebagai sumber matahari.
2. Dapat mengetahui bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana
bulan.

175
BAB II

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Panas Matahari
a. Alat dan Bahan
1. 2 buah tempat air yang sama ukurannya (panci, baskom, atau
ember).
2. Termometer 0 - 100ᵒC.
3. Lempengan plastik transparan.
4. Stop watch.
5. luksmeter (bila ada).
b. Cara Kerja
1. Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya.
2. Ukur dengan termometer suhu air dingin (Ti) tersebut, catatlah
dalam lembar pengamatan.
3. Tempatkan kedua tempat air tersebut di bawah langsung matahari.
4. Tempatkan lempeng plastik transparan di atas salah satu tempat air
dengan jarak 10 cm dari permukaan air dalam tempat air. Susunlah
alat dan bahan percobaan seperti gambar berikut.
5. Atur agar kedua tempat air tersebut selalu menghadap sinar
matahari.
6. Amati temperatur air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30
menit, selama 10 kali pengukuran. Catatlah pada lembar
pengamatan.
7. Bila ada luks meter, amati dan ukurlah kuat penerangan cahaya
matahari tepat di atas permukaan air setiap 30 menit. Catat dalam
lembar pengamatan!
c. Petanyaan
1. Jelaskan fakta-fakta yang mempengaruhi penerimaan panas dan
cahaya matahari sampai di permukaan bumi.
2. Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan!

176
3. Dari percobaan, apakah pengaruh lempeng plastik transparan
terhadap penerimaan panas!

177
2. Gerhana
a. Alat dan Bahan
1. Bola pingpong.
2. Statis berkawat runcing 3 buah.
3. Bola plastik dengan diametern10 cm.
4. Lampu senter/proyektor film
5. Spidol.
b. Cara kerja
1. Tuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan
gambar bola plastik sebagai globe (bumi).
2. Tusuk bola pingpong tersebut dengan statis berkawat rucing sehigga
dapat berdiri tegak, lakukan hal yang sama untuk bola plastik.
3. Ikatkan lampu senter pada statis berkawat runcing.
4. Susun diatas meja dalam ruang gelap (bila ada) ketiga peralatan
tersebut seperti gambar berikut.
5. Nyalakan lampu senter, amati dan gambar jalannya sinar lampu
yang mengenai globe. Catatlah dalam lembar pengamatan.
6. Susun percobaan seperti langkah 4 dengan merubah posisi bola
pingpong dengan bola plastik (globe). Disain percobaan seperti
gambar berikut.
7. Nyalakan lampu dan amati dan gambarlah jalannya sinar yang
menimpa bola pingpong dan diterima oleh globe. Catatlah dalam
lembar pengamatan !
c. Pertanyaan
1. Apa yang disebut dengan gerhana?
2. Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan?
Jelaskan.
3. Apakah yang disebut umbra dan penumbra? Jelaskan.

178
179
180
181
182

Anda mungkin juga menyukai