Anda di halaman 1dari 176

LAPORAN

PRAKTIKUM IPA DI SD

DISUSUN OLEH :

NAMA : VERA AGUSTIN


NIM : 856698383
SEMESTER : VII (TUJUH)
UPBJJ : PALEMBANG
POKJAR : PRABUMULIH
MASA REGISTRASI : 2022.1

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

i
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar Kerja Praktikum IPA di SD ( PDGK 4107 ) ini disetujui dan disahkan
oleh tutor sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktikum IPA di SD (PDGK 4107).

Hari : Minggu
Tanggal : 5 Juni 2022

Prabumulih, 5 Juni 2022


Tutor Mahasiswa

MUHAMMAD HABIBULLAH , M.Pd VERA AGUSTIN


NIM. 856698383

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan laporan
praktikum IPA di SD ini dengan baik dan tepat pada waktunya, pengerjaan
Laporan Praktikum IPA di SD ini tidak lepas dari berbagai hambatan dan
kesulitan, namun penulis menyelesaikan dengan baik.

Dengan terselesainya laporan praktikum ini, maka penulis tidak lupa


mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan lapora ini, khususnya kepada :

1. Bapak Muhammad Habibullah, M.Pd selaku tutor, yang telah


membimbing dalam pengerjaan laporan ini,
2. Orang Tua, dan keluarga yang selau mendoakan kelancaran kuliah
penulis,
3. Dan teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
praktikum ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,


mohon kritik dan sarannya atas kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi penulis
sendiri. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Prabumulih, Juni 2022

Penulis.

iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................... i
Lembar Pengesahan ................................................................................ ii
Kata Pengantar ........................................................................................ iii
Daftar Isi.................................................................................................. iv
PRAKTIKUM BIMBINGAN
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP ........................................................
A. Kegiatan Praktikum 1 Ciri-ciri Makhluk Hidup .....................
1. Ciri- ciri Makhluk Hidup ......................................................
2. Gerak pada Tumbuhan ..........................................................
3. Respirasi pada Makhluk Hidup .............................................
B. Kegiatan Praktikum 2 Simbiosis. ............................................
1. Simbiosis Parasitisme ..........................................................
2. Simbiosis Komensalisme .....................................................
3. Simbiosis Mutualisme ...........................................................
MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A. Kegiatan Praktikum 1 Ekosistem ............................................
1. Ekosistem Darat ....................................................................
2. Ekosistem Perairan ................................................................
3. Rantai Makanan, Jaring-jaring makanan, dan Piramida Ekologi
B. Kegiatan Praktikum 2 Pencemaran Lingkungan ......................
1. Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
(Allium Cepa) ........................................................................
2. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan .........................
MODUL 3 MAKANAN
A. Kegiatan Praktikum 2 Uji Makanan ........................................
1. Uji Karbohidrat ....................................................................
2. Uji Lemak.............................................................................
3. Uji Protein ............................................................................
MODUL 4 MEKANIKA
A. Kegiatan Praktikum 2 Gerak ....................................................
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) ..............................................
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) .............................
MODUL 6 GELOMBANG.................................................................
A. Kegiatan Praktikum 1 Jenis dan Bentuk Gelombang................
1. Percobaan Jenis-jenis Gelombang.........................................
2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang ..............................

iv
3. Percobaan Stasioner .............................................................
MODUL 7 OPTIK
A. Kegiatan Praktikum 1 Sifat Cahaya .........................................
.....................................................................................................
1. Percobaan Pemantulan Cahaya .............................................
2. Percobaan Pembiasan Cahaya ...............................................
3. Percobaan Difraksi, Interferensi, dan Disfersi ......................
B. Kegiatan Praktikum 2 Lensa Cembung dan Cermin Cembung
A. Kegiatan Praktikum ...............................................................
1. Percobaan Lensa Cembung .............................................
2. Percobaan Cermin Cekung..............................................
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
A. Kegiatan Praktikum 1 Kelistrikan ............................................
1. Percobaan Muatan Listrik .....................................................
2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik .................................
3. Percobaan Energi Listrik .......................................................
PRAKTIKUM MANDIRI
MODUL 3 MAKANAN ......................................................................
A. Kegiatan Praktikum 1 Jenis Zat dalam Makanan .......................
1. Pengelompokan Bahan Makanan ..........................................
2. Pengelompokan Sayuran .......................................................
3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna
B. Kegiatan Praktikum 3 Pencernaan Makanan ............................
1. Struktur Sistem Pencernaan ..................................................
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
A. Kegiatan Praktikum 2 Kemagnetan .......................................
1. Percobaan Bentuk Medan Magnet ........................................
2. Percobaan Mengamati Gejala Medan Magnet ......................
3. Percobaan Mengamati Sifat-sifat Magnet .............................
4. Percobaan Cara Membuat Magnet ........................................
MODUL 9 BUMI DAN ALAM SEMESTA
A. Kegiatan Praktikum 2 Alam Semesta .......................................
1. Panas Matahari ......................................................................
2. Gerhana .................................................................................
Daftar Pustaka .........................................................................................

v
MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Makhluk hidup merupakan benda yang mempunyai ciri-ciri yang


membedakan benda tak hidup. Ciri-ciri tersebut seperti halnya memerluka
makan, bernapas, tumbuh dan berkembang, mampu berkembang biak, peka
terhadap rangsang serta bergerak. Selain itu, ciri-ciri makhluk hidup yang
membedakan dengan benda tak hidup adalah mengeluarkan zat sisa.
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk
hidup tersebut yang membuat suatu sistem yang disebut klasifikasi.
Klasifikasi ini bertujuan untuk mempermudah para ilmuan memilah-milah
perbedaan serta persamaan yang terdapat pada makhluk hidup yang satu
dengan yang lainnya. Perbedaan dan persamaan tersebut meliputi perbedaan
dan persamaan baik secara morfologi, anatomi, fisologi, tingkah laku dan
sebagainya. Keanekaragaman makhluk hidup meliputi berbagai macam
keragaman bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada
berbagai tingkatan persekutuan makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem,
tingkatan jenis dan tingkatan genetik.

B. Tujuan
1. Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.
2. Mengamati gerak seismonasti.
3. Mengamati gerak niktinasi.
4. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.
5. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen).
6. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida.

1
C. Manfaat
1. Memahami ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.
2. Memahami gerak seismonasti, niktinasti, dan geotropisme negati pada
tumbuhan.
3. Memahami bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen) dan
menghasilkan karbondioksida.

2
BAB II

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 SIMBIOSIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan setiap organisme tidak terlepas dari adanya
interaksi. Interaksi merupakan jenis tindakan yang terjadi ketika dua
atau lebih, makhluk hidup mempengaruhi atau memiliki efek satu sama
lain. Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri, karena setiap
organisme tersebut membutuhkan bantuan dari organisme lainnya.
Setiap interaksi yang terjadi akan memberikan manfaat atau kerugian
yang berdampak bagi setiap organisme yang saling berinteraksi.
Hubungan saling membutuhkan antar makhluk hidup dengan
lingkungannya menciptakan suatu simbiosis.
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan biosis
yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua
organisme yang hidup berdampingan. Menurut Wikipedia Indonesia
Simbiosis merupakan interaksi yang sangat erat dan khususnya antara
dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang
melakukan simbiosis disebut simbion. Simbiosis dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu : simbiosis mutualisme, parasitisme, dan
komensalisme.

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

C. Manfaat
Memahami simbiosis parasitisme, komensalisme, mutualisme di
lingkungan sekitar.

16
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM

17
18
19
20
21
22
23
CIRI CIRI MAHLUK HIDUP

24
SEISMONASTI

25
NIKTINASI PADA TUMBUHAN PUTRI MALU

GEOTROFISME

26
27
SIMBIOSIS PARASITISME

28
SIMBIOSIS KOMENSALISME

29
SIMBIOSIS MUTUALISME

30
MODUL 2 : MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 EKOSISTEM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu
bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik (tidak
hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini
tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan hewan dengan air.
Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu
kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki
fungsinya masing-masing. Dan selama tidak ada fungsi yang terganggu
maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.
Komponen suatu ekosistem terdiri atas beberapa unsur yang terangkum
dalam komponen Biotik da Abiotik. Komponen Biotik adalah komponen
hidup, terdiri atas organisme-organisme baik yang berukuran mikro maupun
makro, sedangkan komponen Abiotik berupa benda-benda mati. Kedua
komponen ini saling mempengaruhi satu sama lain dan membentuk suatu
sistem seimbang.

B. Tujuan
1. Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem
darat alami dan buatan
2. Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem
perairan.
3. Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida
ekologi.

31
C. Manfaat
1. Mengetahui hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
2. Mengetahui konsep tentang ekosistem.
3. Memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
4. Mengetahui proses terjadinya rantai makanan dan ekosistem.
Mengetahui proses interaksi komponen-komponen dalam ekosistem
darat dan perairan.

32
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Percobaan 1 : Ekosistem Darat
a. Alat dan Bahan
1. Seperangkat alat tulis.
2. Loup/kaca pembesar.
3. Barometer.
4. Lingkungan sekitar
b. Cara Kerja
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau
sekolah tempat Anda mengajar yang kita amati komponen-
komponennya.
2. Setelah Anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-
komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/ warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaann, angin, atau tanah Anda dapat
memperkirakannya.
4. Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja .
5. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen
biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem
tersebut.
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika
dapat lengkapi dengan nama latin.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumenyang Anda temui di
ekosistem tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah
(hewan terbang).
8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di
dalam tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela
daun/batang.gunakan kaca pembesar jika perlu.
9. Semua data dicatat pada 2.2 dalam Lembar Kerja.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang
ada di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8
seperti di atas. Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan
Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja.
12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe
ekosistem tersebut.
c. Pertanyaan
1. Menurt pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Jelaskan secara singkat!

33
34
35
36
2. Percobaan 2 : Ekosistem Perairan
a. Alat dan Bahan
1. Alat tulis.
2. Loup/kaca pembesar.
3. Barometer.
4. Termometer.
5. Lingkungan sekitar.
b. Cara Kerja
1. Tentukan satu ekosistem perairan alami atau buatan yang ada di
sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat Anda mengajar.
2. Amati komponen abiotinya seperti percobaan 1 di atas. Catat semua
pada Tabel 2.5 dalam Lembar Kerja.
3. Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data
yang di peroleh pada Tabel 2.6 dalam Lembar Kerja.
4. Buat kesimpulan secara singkat.
c. Pertanyaan
Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak jelas
antara ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.

37
38
3. Percobaan 3 : Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan
Piramida Ekologi
a. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Lingkungan sekitar.
b. Cara Kerja
1. Ekosistem darat
a. Perhatikan data pada Tabel 2.2 atau 2.4 dari percobaan 1 (pilih
salah satu). Buatlah bagan rantai makanan pertama dari
komponen biotiknya, mulai dari tumbuhan sebagai produsen
pada urutan pertamanya.
b. Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivor)
pada urutan kedua. Selanjutnya tentukan jenis hewan sebagai
konsumen 2 (karnivor) pada urutan ketiga, dan seterusnya.
c. Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya,
sehingga semua jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah
terdapat di dalamnya.
d. Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada dan saling
berinteraksi, buatlah jaring-jaring makanannya.
e. Bagan semua rantai makanan dan jaring makanandi buat pada
Gambar 2.1 dan Gambar 2.2 dalam Lembar Kerja.
f. Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,
kelompokan komponennya biotiknya kedalam tingkat trofik.
Catat data tersebut pada Tabel 2.7 dalam Lembar Kerja.
g. Dari data pada Tabel 2.7, buat bagan piramida ekologinya
berdasarkan kelompok tingkatan trofik komponen biotiknya
pada Gambar 2.3 dalam Lembar kerja.

39
2. Ekositem Perairan
a. Untuk ekosistem perairan, buat bagan rantai makanan dan
jaring-jaring makanannya berdasarkan data pada Tabel
2.6.Caranya sama seperti yang dilakukan pada ekosistem darat,
poin a)sampai dengan d).
b. Bagan semua rantai makanan dan jaring maknan dibuat pada
Gambar 2.4 dan Gambar 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang
modul ini.
c. Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,
kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat
data tersebut pada Tabel 2.8 dalam Lembar Kerja di belakang
modul ini.
d. Dari data pada Tabel 2.8, buat bagan piramida ekologinya pada
Gambar 2.6 dalam Lembar Kerja di beakang modul ini.
e. Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jaring-jaring
makanan maupun bagan piramida ekologi dari kedua tipe
ekosistem ini.
c. Pertanyaan
1. Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat
maupun ekosistem perairan? Jelaskan!
2. Ditinju dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak
jenis komponen biotiknya? Mengapa demikian?

40
41
42
43
44
MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KEGIATAN PRATIKUM 2 PENCEMARAN LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak
langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung
berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun
tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air,
maupun tanah sehingga menyebabkan pencemaran dampak dari pencemaran
langsung misalnya, berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut)
maupun yang akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis).
Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran
, namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka
pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian
berdampak pada manusia, material, hewan, dan tumbuhan dan ekosistem.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan yang
disebabkan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia., maka
diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan
menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas
kadar yang diperkenankan bagi zat atau atau bahan pencemar terdapat di
lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan trerhadap makhluk hidup,
tumbuhan atau benda lainnya. Salah satu contoh pencemaran lingkungan
adalah air. Pencemaran air adalah masuk atau di masukkannya mahluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air
oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas air turun sampai
ketingkat tertentu yang menyebabkan air kurang atau tidak dapat lagi
berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

45
B. Tujuan
1. Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.
2. Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. Manfaat
1. Mengetahui pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang
merah.
2. Mengetahui pencemaran terhadap lingkungan yang disebabkan oleh
berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia.
3. Mengetahui pengaruh deterjen terhadap perkecambahan.
4. Mengetahui dampak pencemaran lingkungan terhadap pertumbuhan
tumbuhan.

46
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Percobaan 1: Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar
bawang merah (Allium cepa).
a. Alat dan Bahan
1. Neraca analitik 1 buah.
2. Tabung reaksi 14 buah.
3. Rak tabung reaksi 1 buah.
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah.
5. Pengaduk 7 buah.
6. Mistar dengan skala mm 1 buah.
7. Kertas untuk label secukupnya.
8. Air/ledeng/ air PDAM secukupnya.
9. Bawang merah 14 siung.
10. Deterjen serbuk 1 gram.
b. Cara kerja
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%,
pengenceran 25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,255,
pengenceran 3,1% serta kontrol berupa air ledeng /air PDAM saja.
Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 ; 25%
Label 4 : 12,50%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol : air ledeng /air PDAM saja.
2. Cara menyediakan larutan
1. Larutkan, satu gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng /
PDAM hingga 1000 ml . kemudian beri label 100%.
2. Ambil 500 ml larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air ledeng
/ PDAM hingga 1000 ml. kemedian beri label 50%.

47
3. Ambil 500 ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air ledeng/
PDAM hingga 1000 ml. kemudian beri label 25%.
4. Ambil 500 ml larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air ledeng/
PDAM hingga 1000 ml. kemudian beri label 12,50%.
5. Ambil 500 ml larutan deterjen 12,50%, lalu tambahkan air
ledeng/PDAM hingga 1000 ml. kemudian beri laben 6,25%.
6. Ambil 500 ml larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air
ledeng/ PDAM hingga 1000 ml. kemudian beri label 3,10%.
3. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki deameter
hampir sama dengan deameter lubang tabung reaksi berjumlah 14
buah. Upas kulit epidermis tersebut. Kupas juga bagian akar
primordial yang berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut.
Hati-hati agar lingkaran primordial itu tetat tersisa untuk
pertumbuhan akar.
4. Isikan larutan deterjen yang sudah disediakan ke dalam tabung
reaksi hingga penuh. Setiap konsentrasi larutan yang sama di isikan
ke dalam 2 tabung reaksi.
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial
terletsk dibawah hingga menyentuh larutan deterjen.
6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan
bawang merah lain diatas tabung kontrol( yang hanya berisi air
ledeng / PDAM).
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak
berkurang tambahkan lagi hingga penuh.
8. Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut lalu hitung panjang
akarnya. Rata-rata kan panjang akar yang diproleh untuk setiap
perlakuan. Bila ada panjang akar yang mencolok perbedaanya di
abaikan ( tidak usah di rata-rata kan ). Tuliskan hasil pengamatan
anda pada Tabel 2.9 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi dengan
menggunakan rumus:

48
Rata-rata panjang akar kontrol = rata-rata panjang altar konsentrasi
x
IG = rata-rata panjang akar kontrol X
100%

10. Buatlah grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya pada Grafik 2.1


dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
c. Pertanyaan
1. Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan
proses pertumbuhan akarnya

49
50
51
52
Percobaan 2: Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan
a. Alat dan Bahan
1. Neraca analitik/sendok teh 1 buah.
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah.
3. Kertas saring/tissue secukupnya.
4. Kertas timah secukupnya.
5. Mistar dengan skala mm 1 buah.
6. Kertas untuk label secukupnya.
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah.
8. Air ledeng secukupnya.
9. Deterjen serbuk 1 gram.
b. Cara kerja
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%
serta kontrol yang berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan
dengan gelas kimia yang telah diberi label sebagai berikut.
Label I
Label II =100%
Label III =50%
Label IV =25%
Label V =12,50%
Label VI =6,25%
Label kontrol =(air ledeng/PDAM).
2. Cara menyediakan larutan.
Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada pratikum ini
dapat dilihat pada cara menyediakan larutan pada percobaan 1:
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
(Allium cepa).
3. Sediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol, I, II, III, IV,
V,dan VI. Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas
tissue (lihat Gambar 2.1).

53
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia . buanglah
kacang yang mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam
yang di gunakan dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih).
5. Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan
I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam
larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI, dan
10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng/ PDAM). Biarkan
rendaman selama 5 menit.
6. Aturlah kacang hijau dalam Gelas kimia dengan label yang sesuai.
Atur yang baik agar hilum mengarah ke bawah.
7. Isilah Gelas kimia yang telah di isi kacang hijau tersebut dengan
larutan yang berlabel sama,kira-kira 100 ml.
8. Tutup ke lima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada
cahaya yang dapt masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap
pengamatan, ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas
piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki
panjang akar = 0 mm. jika pada pengamatan dua hari (48 jam) tidak
tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil
pengamatan Anda pada Lembar Kerja Tabel 2.10.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi
setelah 24 jam dan 48 jam (grafik 2.2) dengan menggunakan warna
yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna merah,48 jam dengan
warna hitam.
c. Pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol) ?
2. Apa kesimpilan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau
yang mati?
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus
ditutup dengan kerts timah?

54
55
56
57
58
MODUL 3 : MAKANAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 UJI MAKANAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan
dibutuhkan manusia untuk kelnagsungan hidup dan menjalankan
aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki tubuh yang rusak.
Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh, makanan harus dipecah terlebih dahulu.
Zat-zat makanan adalah substansi yang dalam makanan yang dibutuhkan
tubuh untuk menjalankan proses-proses metabolisme. Zat makanan terdiri
dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Kita memerlukan
makanan dalam jumlah yang tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap
seperti karbohidrat, lemak, protein, air, mineral. Dan vitamin.
Kekurangan salah satu atau lebih zat di atas dalam waktu yang cukup
lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya kelebihan zat
makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadan tubuh dimana komposisi
zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi. Hal tersebut karena
kebanyakan dari mereka tidak mengetahui pasti bahan makanan apa saja
yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh mereka. Oleh kerena
itu, diadakan praktikum untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein,
lemak, dan glukosa dalam berbagai bahan makanan.

59
B. Tujuan
1. Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
2. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.
3. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.

C. Manfaat
1. Mengetahui bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat,
lemak, protein.
2. Mengetahui bahan-bahan makanan yang dapat dijadikn sumber protein.

60
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM

61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
FOTO PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

73
Foto praktikum lemak

74
FOTO PRAKTIKUM PROTEIN

75
MODUL 4 : MEKANIKA
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 GERAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan
sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tumpu tempat pengamat. Dan
macam-macam gerak dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan
lintasan serta percepatannya. Berdasarkan lintasan dan percepatan gerak lurus
beraturan termasuk didalamya. Dalam kehidupan sehari-hari jarang ekali kita
menemui benda atau sesuatu yang benar-benar bergerak lurus beraturan. Suatu
benda yang dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatan selalu
konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan dan arah
kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan
selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan lurus
dengan kelajuan konstan.
Gerak lurus adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus. Gerak Lurus
dibedakan menjadi 2, yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan/
konstan. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik
besar maupun arah. GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
percepatan linier tetap dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatan
semakin lama semakin cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya
apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama semaki
lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlambat.

B. Tujuan
1. Menentukan besar jarak dan perpindahan.
2. Memahami karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan (GLB).
3. Memahami gerak lurus berubah beraturan (GLBB).

76
C. Manfaat
1. Mengetahui besar jarak dan perpindahan.
2. Mengetahui karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan ( GLB).
3. Menanamkan pengetahuan tentang gerak lurus berubah beraturan (GLBB).

77
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM

78
79
80
81
82
83
MODUL 6 : GELOMBANG
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 JENIS DAN BENTUK GELOMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium
ataupun tidak melalui medium. Perambatan gelombang ada yang
memerlukan medium, seperti gelombang tali melalui tali dan ada pula yang
tidak memerlukan medium yang berarti bahwa gelombang tersebut dapat
merambat melalui vakum (hampa udara), seperti gelombang listrik magnet
dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombang dalam medium tidak
diikuti oleh perambatan media, tapi pertikel-partikel mediumnya akan
bergetar. Berdasarkan sumber getarnya, tanpa disertai dengan medium
perantaraanya, gelombang dapat diklafikasikan dalam 2 kategori, yaitu
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik
adalah sesuatu yang dapat dibentuk dan dirambatkan dalam zat perantara
bahan elastis. Sebagai contoh khusus diantaranya adalah gelombang bunyi
dalam gas, dalam zat cair dan dalam zat padat. Gelombang elektromagnetik
perambatan secara transversal antara medan listrik dan medan magnet ke
segala arah.

84
B. Tujuan
1. Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
2. Mengamati sifat pemantulan gelombang.
3. Mengamati gelombang stasioner.
4. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner.
5. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner.
6. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang.

C. Manfaat
Memahami bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.

85
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM

86
87
88
89
90
91
92
93
ALAT DAN BAHAN

94
POTO PRAKTIK GLBB

95
MODUL 7 : OPTIK

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 SIFAT CAHAYA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karena cahaya dapat merambat
tanpa zat antara (medium). Bagaimana cahay merambat? Cahaya merambat menurut
garis lurus. Hubungan antara kecepatan cahaya ©, frekuensi (f) dan panjang
gelombangnya (a) adalah c=f1 (7.1) kecepatan cahaya dalam ruang hampa maupun
udara adalah co = 3.10ᵒ m/s. dalam peristiwa pembiasan kecepatan dan panjang
gelombang berubah, tetapi prekuensi tetap. Perbandingan kecepatan cahaya dalam
ruang hampa (cᵒ) dengan kecepatan cahaya dalam suatu medium (c) disebut indeks
bias absolut (n) medium tersebut.

B. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapakan dapat:
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya,
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin,
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa,
d. Menentukan fokus cermin cekung,
e. Menentukan fokus lensa cembung.
C. Manfaat
1. Memahami sifat-sifat cahaya.
2. Memahami sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin dan lensa.
3. Bisa menentukan fokus cermin cekung dan cembung.

96
BAB II

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Percobaan Pemantulan Cahaya


a. Alat dan Bahan
a. Cermin datar (3 x 6 cm 2).
b. Cermin cembung.
c. Cermin cekung.
d. Lampu senter.
e. Busur derajat.
f. Kertas putih.
g. Lilin.
h. Layar (tabir kertas).
i. Celah cahaya.
b. Prosedur Percobaan
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1. Susunlah lampu senter dan cahaya dan celah cahaya didepan cermin datar.
2. Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2),sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya.
4. Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (r).
5. Letakkan sebuah benda (lilin) didepan cermin datar dan amati
bayangannya selama benda itu anda geser-geserkan di depan cermin datar.
6. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
1. Susunlah alat seperti Gambar 7.2.
2. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.

97
3. Gambarkanlah jalannya berkas pada langkah (2), sehingga nampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayagan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.
b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1. susunlah alat seperti gambar 7.3.
2. nyalakanlah lilin dan amati denga baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
tersebut.
5. Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan
yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka
pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur
jarak benda dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

98
99
100
101
2. Percobaan Pembiasan Cahaya
a. Alat dan Bahan
1. Lampu senter.
2. Celah cahaya.
3. Balok kaca.
4. Kertas putih.
5. Busur derajat.
6. Lensa cembung.
7. Lensa cekung.
8. Layar (tabir kertas).
9. Lilin.
10. Penggaris panjang (100 cm).
b. Prosedur Percobaan
1. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti Gambar 7.4..
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang
dan sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
4. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku
dengan jarak yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian huruf menjadi
sangat besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat
tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa
cembung tersebut.
5. Susunlah lensa cembung, layar, lilin dan penggaris panjang seperti gambar 7.5
berikut.
6. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling
tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan catat sifat-
sifat bayangan yang di bentuk lensa cembung tersebut.

102
7. Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku Anda,
dengan jarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan lahan
menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oleh lensa cekung tersebut

103
104
3. Percobaan Direksi, Interferensi, dan Disfersi
a. Alat dan Bahan
1. Lampu TL.
2. Kisi difreksi.
b. Prosedur Percobaan
1. Susun lampu TL, penggaris panjang dan kisi seperti gambar 7.6
2. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi
3000 celah/cm atau d = 1/300 cm. jika yang dipilih warna ungu, ukurlah jarak
warna ungu yang anda dilihat kelampu TL, catat orde atau warna ungu
kebeberapa dari lampu TL yang anda amati tersebut(k). ukur jarak kisi-kisi ke
lampu TL.
c. Pertanyaan
1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung,
berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak berhingga (s’
= ~). Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasn teori,tentukan jarak
fokus cermin cekung tersebut!
2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10 cm dapat membentuk
bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakkan
dari cermin cekung tersebut?
3. Dengan menggunakan persamaan (7.2) dan (7.3) pada landasan teori, tentukan
indeks bias kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca dari hasil
kegiatan II.
4. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk
bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, di manakah benda harus
di letakkan terhadap lensa cembung ersebut?
5. Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL pada percobaan
kegiatan 3!
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa difreksi, interferensi, dan dispersi!

105
106
107
BAHAN, ALAT DAN

108
109
110
111
MODUL 8 : LISTRIK DAN MAGNET
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 KELISTRIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kelistrikan dalam rumah tangga merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap
pemilik rumah. Sistem kelistrikan yang tersedia tersebut digunakan pemilik rumah untuk
memenuhi kebutuhannya untuk mengaktifkan berbagai perangkat elektronik di dalam
rumah. Khusus kebutuhan pencahayaan menggunakan lampu pada malam hari merupakan
hal yang sangat dibutuhkan pada setiap rumah tangga untuk menunjang aktivitas manusia
di dalam rumah.
Listrik dalam hal ini terbagi atas 2, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis
dan listrik dinamis sama-sama mempelajari tentang muatan-muatan listrik pada suatu
benda, namun bedanya pada listrik statis khusus mempelajari tentang muatan-muatan listrik
dalam keadaan diam pada suatu benda. Listrik dinamis khusus mempelajari tentang muatan-
muatan listrik (elektron) yang bergerak melalui penghantar. Muatan listrik adalah salah satu
sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Terdapat dua jenis muatan, muatan positif dan
muatan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh pronton, sedangkan muatan negatif
oleh elektron. Muatan yang bertanda sama saling tolak-menolak, muatan dengan tanda
berbeda saling tarik-menarik.

B. Tujuan
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.
3. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

112
C. Manfaat
1. Mengetahui adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan.
2. Mengetahui adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.
3. Mengetahui adanya aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
4. Memahami pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

113
BAB II

KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Percobaan Muatan Listrik
a. Alat dan Bahan
1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastik.
5. Isolasi.
6. Sisir plastik.
7. Potongan kertas yang kecil-kecil.
b. Cara Kerja
1. Gantunglah sebuah bola pimpog pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju Aanda beberapa kali, kemudian
dekatkanlah pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2. Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkanlah potongan-
potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatila apa yang terjadi!
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelaskan.
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian
pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola (jangan sampa
bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa
yang terjadi!
6. Lengkapila tabel dengan hasil pengamatan Anda. Apakah hasilnya “tolak-menolak”
atau “tarik-menarik”.
c. Pertanyaan
1. mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
2. Apakah bola pimpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?

114
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D.Bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan negatif,
tentukanlah jenis muatan benda B,C, dan D.
4. Apa yang dapat Anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawanan.

115
116
117
1. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
a. Alat dan Bahan
1. Baterei 1, 5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007A 3 buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.
b. Cara Kerja
• Percobaan 1 : Arus Listrik
1. Susunlah 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaian.
2. Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada
kutub ( - ).
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang
bola lampu (dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6
volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus
darikutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala
periksalah kembali sebabnya.
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, catat
besarnya. Tetapi jika tidak tersedia AVO meter, nyala lampu
sudahcukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut.

Tentukan apakah jenis bahan yang digunakan termasuk


konduktor, dengan cara mengisi hasilpengamatan Anda pada

118
tabel 8.1.

• Percobaan 2 : Tegangan Listrik


1. a. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu


menyala? Mengapa demikian?
b. Kemudiam buatlah rangkaian seperti gambar berikut.

119
Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup,

menyala lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian? c.


Lanjutkan denganmembuat rangkaian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup,


menyala lebih terang,menyala sangat terang). Mengapa demikian?

a. Lakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c denga menggunakan 3


buah bateraiyang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan!
2. Mengapa pada percobaan langkah b, c, dan d nyala lampu berbeda?
c. Pertanyaan
1. Dari hasil pengamatan Anda, jelaskan pengertian arus istrik dan tegangan listrik!
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik?
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai
yang disusun secaraseri atau paralel? Mengapa demikian?

5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang:


a. Arus listrik.
b. Tegangan listrik.

120
121
122
123
124
3. Percobaan Energi Listrik
1) Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini (3 baterai dirangkai secara seri).

2) Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat


a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.
b. Setelah lebih kurang 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat,
apa ya g terjadi?
3) Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat. Catat
skala yang ditunjukantermometer (…ᵒC).
4) Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang ditunjukkan
termometer (…ᵒC).
5) Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup? Mengapa
demikian.

Pertanyaan
1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik?
2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai
secara seri kemudiandihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai
tahanan 2 Ohm. Hitunglah!
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
b. Daya listriknya.
c. Energi listrik yang dugunakan selama 1 menit.
3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik.

125
126
127
128
129
130
PRAKTIKUM MANDIRI

MODUL 3 : MAKANAN

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 JENIS ZAT DALAM MAKANAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makanan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dimakan akan merupakan bahan baku
untuk menyusun tubuh. Bahan makanan sering juga disebut sebagai bahan pangan, yaitu
sesuatu yang umu nya dimasak atau diolah lalu disusun menjadi hidangan.
Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari beranekaragam bahan pangan
sehingga zat-zat gizi yang terkandung didalamnya memenuhi kecukupan gizi yang
dibutuhkan. Agar dapat mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh, maka
makanan seimbang hampir tidak mungkin dipenuhi hanya dari satu jenis bahan pangan
saja.

B. Tujuan
1. Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.
2. Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.
3. Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai slogan 4 sehat
5 sempurna.

C. Manfaat
1. Mengetahui berbagai macam jenis makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan
.
2. Mengetahui kelompok sayuran berdasarkan macamnya.
3. Mampu membuat menu makanan makanan dari bahan makanan yang sederhana.

131
BAB II

KEGIATAN PRAKTIKUM

132
133
134
135
136
137
138
139
140
FOTO BAHAN MAKANAN

141
FOTO PENGELOMPOKAN SAYURAN

142
FOTO 4 SEHAT 5 SEMPURNA

143
MODUL 3 : MAKANAN

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 PENCERNAAN MAKANAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makanan/zat yang ada diluar tubuh kita tersusun dari molekul-molekul yang sangat
kompleks. Agar makanan dapat dipergunakan oleh tubuh maka diperlukan adanya proses
yang dapat menyederhanakan molekul-molekul tersebut untuk diserap dan dimanfaatkan
oleh tubuh. Enzim memegang peranan penting dalam pencernaannini. Enzim dihasilkan
didalam usus dan berfungsi untuk membantu menghancurkan makanan. Beberapa enzim
bekerja dalam keadan asam, sedangkan yang lain dalam keadaan basah.
Alat pencernaan terdiri dari mulut, lambung, usus halus, usus besar, anus, dan
organ-organ lain yang berperan dalam proses pencernaan, seperti hati, empedu, dan
pancreas.

B. Tujuan
1. Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan.

C. Manfaat
1. Dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang pengembangan pembelajaran pada
materi pencernaan makanan.
2. Mampu memberi pengertian bahwa melalui kemajuan teknologi saat ini
dikembangkan media pembelajaran yang dapat membantu kegiatan pembelajaran
IPA.
3. Dapat menjadi acuan dalam mengembangkan media pembelajaran untuk menunjang
kegiatan IPA di SD.

144
145
146
147
148
FOTO STRUKTUR PENCERNAAN

MODUL 8 : LISTRIK DAN MAGNET


149
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 KEMAGNETAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata magnet berasal dari kata “Magnesia” tempat di mana orang pertama kali
menemukan sebuah batu bermuatan yang dikenal sebagai magnet alami. Orang Cina
mungkin merupakan yang pertama menggunakan batu bermuatan ini sebagai kompas
(penunjuk arah) baik di darat maupun di laut. Sekarang orang telah dapat membuat
magnet dari besi, baja, bel listrik dan telepon. Penggunaan elektromagnet (magnet listrik)
yang menghasilkan magnet kuatadalah untuk mengangkat barang-barang rongsokan dari
bahan logam yang sagat berat. Sebuah magnet selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub
Utara (U) dan kutub Selatan (S), di mana sebuah magnet dapat mengerjakan gaya pada
magnet lainnya. Kutub-kutub sejenis tolak-menolak, sedangkan kutub-kutub yangtidak
sejenis akan tarik-menarik.

B. Tujuan
1. Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah batang dengan serbuk-serbuk besi.
2. Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.
3. Menjelaskan sifat-sifat magnet.
4. Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan magnet induksi.

C. Manfaat
1. Bisa menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batangdengan serbuk-
serbuk besi.
2. Mampu menjelskan pengaruh arus listrik terhada medan magnet.
3. Mampu menjelaskan sifat-sifat magnet.

150
BAB II

KEGIATAN PRAKTIKUM

151
.

152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
FOTO PRAKTIKUM

162
MODUL 9 : BUMI DAN ALAM SEMESTA

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 ALAM SEMESTA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matahari merupakan sumber energi yang paling murah dan memiliki kapasitas yang
paling tinggi serta mudah didapatkan. Bagian matahari yang bisa diamati secara langsung
adalah adalah bagian luarnya, yang disebut atmosfer matahariyang terdiri atas tiga
lapisan, yaitu fotosfer, kromosfer, korona.pemanfaatan energi panas matahari yang
sangat besar tersebut, seperti pembuatan solar sel untuk memanaskan air, memasak
dengan membuat kompor tenaga matahari, dan sebagainya.
Selain untuk kehidupan sehari-hari, banyak peristiwa-peristiwa alam yang berkaitan
dengan posisi matahari, bumi dan bulan. Bumi melakukan berbagai macam gerakan,
yaitu gerak-gerak rotasi, revolusi, presesi, dan nutasi. Kedudukan bulan terhadap
matahari dan bumi mengakibatkan adanya fase-fase bulan selama mengelilingi bumi.
Pada saat fase bulan baru mungkin terjadi gerhana matahari, sedangkan pada fase bulan
purnama mungkin terjadi gerhana bulan.
B. Tujuan
1. Menjelaskan matahari sebagai sumber matahari.
2. Membuktikan terjadinya gerhana.
C. Manfaat
1. Memahami matahari sebagai sumber matahari.
2. Dapat mengetahui bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan.

163
BAB II

KEGIATAN PRAKTIKUM

164
165
166
167
168
169
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Unissula Press.

Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Azmiyawati, Choiril dkk. 2008. IPA Salingtemas 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor:
Ghalia Indonesia (GI).

Maman, Rumanta dkk. 2010. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen
Pendidikan Nasional.

Mansur dan Rasyid. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima.

Rositawaty, S. dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas V
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sanoto, Herry dan Deasy S. Pulungan. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Semarang:
Widya Sari Press.

Smith, dkk. 2010. Teori Pembelajaran & Pengajaran. Yogyakarta: Mirza Media Pustaka.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutrisno, Leo. Dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Dirjen Pendidikan
Tinggi Depdik

170
171

Anda mungkin juga menyukai